Anda di halaman 1dari 11

PEMASARAN GLOBAL

“Pemasaran Global di Negara Turki”

Oleh:
Devin Angreini Suranto
16061102159

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Sam Ratulangi Manado
2019
Kata Pengantar

Puji syukur pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta kemurahan-Nya makalah tentang Manajemen Biaya dan Strategi ini dapat terselesaikan
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada dosen mata
kuliah Manajemen Biaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita agar dapat memahami tentang Manajemen Biaya dan Strategi lebih jauh.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah  dibuat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Manado,  21 September 2018

Penyusun
1. Pendahuluan
Memiliki informasi terbaik merupakan kunci keberhasilan. Pada lingkungan bisnis dewasa
ini, pengembangan dan penggunaan informasi – khususnya informasi manajemen biaya –
merupakan faktor kritis dalam manajemen yang efektif pada perusahaan dan organisasi.
Dengan melakukan pengelolaan informasi tersebut secara efktif dapat mengarahkan
perusahaan kearah keberhasilan kompetitif.
Sebagaimana lingkungan bisnis yang telah berubah, peran informasi manajemen telah
berkembang pada semua fungsi manajemen. Informasi tersebut digunakan oleh para manajer
untuk mengambil keputusan yang menguntungkan untuk perusahaannya.

Pengertian Manajemen Biaya (Cost Management) itu sendiri dapat dijelaskan sebagai
berikut:
● Filosofi dalam upaya perbaikan terus menerus dalam peningkatan pelayanan dengan
biaya rendah,
● Sikap proaktif/kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya produksi (keluaran)
merupakan hasil keputusan manajemen,
● Teknik/rangkaian teknik dalam menentukan /mencapai tujuan organisasi.

Setelah kita mengetahui apa itu manajemen biaya, kita juga perlu mengetahui siapa itu
Manajer Biaya (Cost Manager). Seorang manajer biaya dapat digambarkan sebagai seorang
manajer multi fungsi yang mempunyai kemampuan finansial dan juga seorang konsultan
bisnis yang mampu mengelola data mentah menjadi suatu laporan tetapi juga sekaligus
mengubah laporan itu sebagai alat bantu pengambilan keputusan, perbaikan dan evaluasi
kinerja, pemasaran, produksi dan pelayanan dengan menekan biaya sekecil mungkin yang
pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara
efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan
misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.

2. Informasi Manajemen Biaya


Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun non
keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan. Informasi keuangan saja dapat
berakibat buruk bagi perusahaan, karena informasi tersebut cenderung berfokus pada jangka
pendek. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan, perusahaan perlu memfokuskan terutama
pada faktor-faktor yang mempunyai jangka waktu yang lebih panjang, seperti kualitas produk
dan loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, penekanan pada informasi keuangan saja dapat
mengarahkan manajer untuk menekankan pada penurunan biaya dan mengabaikan atau
menurunkan satandar kualitas. Keputusan ini dapat menjadi kekeliruan yang fatal, mengarah
pada hilangnya pelanggan dan pasar pada jangka panjang.

Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing fungsi utama manajemen yaitu:
● Manajemen strategi yang merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga
keunggulan kompetitif dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan.
Strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila
dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan. Manajemen
stratejik (strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan pengimplementasian
tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan tersebut.
● Perencanaan dan pengambilan keputusan meliputi penganggaran dan perencanaan
laba, pengelolaan arus kas dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan
operasi perusahaan, seperti misalnya kapan perusahaan harus menyewa atau membeli
fasilitas, kapan peralatan harus diperbaiki atau harus memulai pengembangan produk
baru.
● Pengendalian operasional berlangsung ketika para manajer menengah (misalnya
manajer pabrik, manajer produk, manajer regional) memonitor aktivitas para manajer
operasional dan para karyawan (misalnya supervisor produksi dan para kepala
departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen merupakan evaluasi terhadap para
manajer tingkat menengah oleh para menajer diatasnya (controller atau CFO)
● Manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan industri sejenis,
kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan juga mencakup tiga
fungsi manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali merupakan bagian yang
penting dari perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen strategi.
3. Lingkungan Bisnis Kontemporer
Lingkungan bisnis yang dinamis sangat berpengaruh dalam praktek manajemen biaya.
Perubahan-perubahan tersebut adalah :
1) Lingkungan bisnis global
Perkembangan penting yang mendorong perubahan yang meluas dalam lingkungn
bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional. Para
manajer dan pemilik perusahaan paham akan pentingnya untuk mengejar penjualan
dan aktivitas produksi di negara lain, juga untuk mengejar manfaat melakukan
investasi.
2) Teknologi informasi dan pemanufakturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin
ketat, perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi informasi dan
pemanufakturan yang baru. Sebagai contoh adalah penggunaan metode persediaan
tepat waktu (Just in Time Inventory) untuk mengurangi biaya penyimpanan
persediaan, dana penggunaan mesin berteknolgi tinggi.
3) Fokus pada pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan
(customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus
hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan
berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat mungkin.
4) Organisasi manajemen
Organisasi manajemen telah telah berubah dalam merespon perubahan pemasaran dan
produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan, maka tekanannya telah
berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan berbasis laba menjadi ukuran
kinerja yang berorientasi pada pelanggan, bersifat non keuangan, seperti kualitas dan
pelayanan.
5) Pertimbangan-pertimbangan sosial, politik dan budaya
Di samping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan
signifikan juga terjadi pada perubahan lingungan social, politik dan udaya yang
mempengaruhi bisnis.

Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan perusahaan
untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
4. Teknik Manajemen Kontemporer
Para manajer menggunakan teknik berikut ini untuk mengimplementasikan strategi
perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Teknik- teknik itu adalah :
1) Benchmarking
Benchmarking merupakan prtoses di mana perusahaan mengidentifikasikan factor
keberhasilan, mempelajri tentang prkatek-praktek terbaik yang pernah dilakukan oleh
perusahaan lain dan kemudian mengimplementasikan perbaikan-perbaikan dalam
proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang sama bahkan lebih baik dengan para
pesaiangnya.
2) Manajeman Kualitas total (Total Quality Management)
TQM merupakan teknik di mana manajemen mengembangkan kebijakan-kebijakan
dan praktek-praktek untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi
harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi peningkatan :
● functionality (fungsionalitas produk)
● realibility (kehandalan)
● durability (ketahanan)
● serviceability (kemudahan produk untuk diperbaiki)
3) Continous Improvement
Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik
manajemen di mana para manajer dan pekerja setuju terhadap program “continous
improvement” dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.
4) Activity-Based Costing dan Activity-Based Management
Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan, penentuan harga pokok produk,
pengendalian operasional dan pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis
aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang
dilakukan dalam operasi perusahaan.
Activity-based costing digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan
memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya.
Activity based management menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan
pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.
5) Reengineering
Reengineering merupakan proses untuk menciptakan keunggulan kompettitif di mana
perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya,
seringkali juga menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi,
digabungkan atau dihilangkan.
6) The Theory of Constraint
The Theory of Constraint (teori kendala) merupakan teknik stratejik untuk membantu
perusahaan untuk mengubah bahan menjadi produk secara efektif meningkatkan facto
keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah throughput, yaitu kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau sama dengan penjualan
dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang terjual. Throughput dapat
diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan kecepatan produk diproses sampai
dengan dijual.
7) Mass Customization
Mass Customization merupakan teknik manajemen di mana pemasaran dan proses
produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani meningkatnya variasi
yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa kepada pelanggan.
8) Target Costing
Target Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya yang
diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk
tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh
harga.
9) Life Cycle Costing Life Cycle Costing
Merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan
memonitor biaya produk selama siklus hidup produk. Siklus hidup produk meliputi
tahap-tahap :
● Riset dan pengembangan
● Perancangan produk termasuk membuat prototype dan pengujian
● Produksi/pembuatan, inspeksi, pengepakan dan penggudangan
● Pemasaran, promosi dan distribusi
● Penjualan dan pelayanan.
10) The Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya pengguanaan informasi, baik yang bersifat
keuangan maupun non keuangan, sekarang seringkali akuntansi melaporkan kinerja
perusahaan berdasarkan factor-faktor keberhasilan dalam empat dimensi, yaitu :
● Kinerja keuangan
Mengukur profiabilitas di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai indicator
seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham.
● Kepuasan pelanggan
Kepuasan mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan
dengan perusahaan lain sebagai indicator seberapa baik perusahaan memuaskan
pelanggan.
● Proses bisnis internal
Mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam produksi dalam memoduksi
produk dan jasa.
● Inovasi dan pembelajaran
Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan
sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai untuk waktu
sekarang dan masa yang akan datang.

Contoh Kasus:
Bangbros adalah sebuah perusahaan telekomunikasi (jasa) yang berorientasi pada pelayanan
usaha kecil/menengah yang sedang berkembang.
Kendala:
Bangbros adalah perusahaan berskala kecil menengah yang memiliki keterbatasan dalam
teknologi, SDM, dan modal,
Selama ini karyawan Bangbros berorientasi pada pelayanan skala menengah ke atas, hal ini
menyebabkan tujuan perusahaan dalam skala menengah ke bawah tidak tecapai dan kalah
bersaing dengan perusahaan besar yang mempunyai kelebihan dalam segala hal,
Manajemen Bangbros selama ini masih berorientasi manajemen tradisional, yaitu berorientasi
pada peningkatan internal kontrol dan bersifat menyajikan dan mengelola data
mentah/informasi laporan-laporan,
Pembagian tugas dalam Bangbros ialah dengan membentuk departemen berdasarkan fungsi
(Functional Roles) yaitu pembagian tugas yang difokuskan pada jenis kegiatan.
Solusi :
Bangbros menyewa/mengontrak seorang cost manajer yang diharapkan mampu mengubah
manajemen tradisioanl yang selama ini dijalankan menjadi bersifat manajemen modern (Cost
Management).
Melakukan analisis S.W.O.T terhadap perusahaan secara menyeluruh, perbaikan sistem
pembagian tugas dari Functional Roles ditambah menjadi Cross Functioanl Team Decision
Making yaitu suatu tim yang anggotanya bersumber dari berbagai latar belakang fungsional
untuk mendorong terciptanya ide-ide atau penyelesaian masalah yang lebih inovatif
(Entrepenual Decision making) yaitu keputusan yang bersifat mencari yang baru tanpa haru
melupakan yang lalu/lama.

Istilah-istilah dalam Manajemen Biaya


Dalam Manajemen Biaya dikenal istilah-istilah sebagai berikut :
1. Customer Value (Nilai Pelanggan): nilai yang ditentukan oleh harga yang mau
dikorbankan/dibayarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan kepuasan atas sutu
produk atau service.
2. Cost Management System: rangakaian teknik manajemen biaya yang berfungsi secara
bersamaan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing): kelebihan/keunggulan perusahaan
dari perusahaan lain dalammenghasilkan produk/service yang bernilai di mana
konsumen mau membayar lebih untuk produk/service tersebut.
4. Bencmarking Technique (Patokan): teknik untuk menentukan keunggulan perusahaan
dalam hal produksi, pelayanan, dan operasi dengan membandingkan kinerja/standar
perusahaan tersebut dengan perusahaan terbaik.
5. Bencmarking (Patokan): sebuah standar dalam mengukur keunggulan perusahaan
dengan perusahaan sejenis / dalam industri yang sama.
6. Value Chain (Rantai Nilai): rangkaian operasi yang saling berkaitan / proses yang
dimulai dengan penyediaan bahan baku dan berakhir dengan penyediaan
produk/service yang memenuhi nilai pelanggan.
7. Extended Value of Chain: penambahan nilai dengan cara menggunakan organisasi /
sumber lain dalam melakukan proses penyediaan bahan baku, produksi, distribusi dan
lain-lain.
8. Virtual Organization: Organisasi yang hanya berintikan operasi-operasi yang penting
saja dan yang lainnya bersumber dari luar.
9. Cost Benefit Analysis: teknik analisa dengan cara menyajikan keuntungan dan biaya /
kerugian dalam suatu gagasan agar dapat dibandingkan untung – ruginya.
5. Teknik Manajemen Kontemporer
Tekanan stratejik juga membutuhkan pemikiran yang integratif/menyeluruh, sehingga
mampu mengindentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat lintas
fungsi (cross functional). Fungsi bisnis sering diidentifikasi sebagai pemasaran, produksi,
keuangan dan akuntasi/controllership. Fungsi tersebut bukan dipandang sebagai
permasalahan, seperti permasalah produksi, permasalahan pemasaran dan permasalahan
akuntansi dan keuangan, pendekatan yang menyeluruh/integratif menggabungkan keahlian
dari semua fungsi secara simultan dengan menggunakan tim yang bersifat lintas fungsi.
Pendekatan yang integratif diperlukan dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif.
Perhatian perusahaan difokuskan pada pemuasan kebutuhan pelanggan, dan semua sumber
daya perusahaan, dari semua fungsi, diarahkan untuk tujuan tersebut. Manajemen biaya
strategi merupakan pengembangan informasi manajemen biaya untuk membantu fungsi
manajemen utama, yaitu menejemen strategi.

Perubahan kunci dalam lingkuangan bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan


(customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup
produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk
menambah model baru dan produk baru secepat mungkin, oleh karena itu, meningkatkan
intensitas persaingan secara keseluruhan.

Nilai produksi untuk pelanggan mengubah orientasi manajer dari produksi baiya rendah dan
kuantitas besar ke arah kualitas, pelayanan, ketepatan waktu penyerahan dan kemamapuan
untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model yang spesifik. Faktor keberhasilan
kritis (the critical success factors) sekarang ini berorentasi pada pelanggan. Praktik-praktik
manajemen biaya juga berubah; laporan manajemen biaya sekarang ini memasukkan pula
ukuran tentang preferensi pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Inti dari makalah ini:
Manajemen biaya meliputi semua informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer untuk
dapat melakukan pengelolaan secara efektif yang dapat mengarahkan perusahaan kearah
keberhasilan kompetitif.

Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun non
keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan.

Peran spesifik dari manajemen biaya dalam perusahaan berbeda-beda tergantung pada
strategi kompetitifnya, jenis organisasi, dan fungsi-fungsi manajemen di mana informasi
manajemen biaya itu diterapkan.

Lingkungan bisnis yang dinamis selalu berubah yang dipengaruhi oleh lingkungan global,
teknologi informasi dan pemanufakturan, harapan pelanggan, organisasi manajemen, dan
pertimbangan sosial, politik, dan budaya.

Manajemen biaya dapat membantu perusahaan dalam menggunakan teknik-teknik


manajemen yang baru seperti Benchmarking, Manajeman Kualitas total (Total Quality
Management), Continous Improvement, Activity-Based Costing dan Activity-Based
Management, Reengineering, The Theory of Constraint, Mass Customization, Target
Costing, Life Cycle Costing, dan The Balanced Scorecard.

Anda mungkin juga menyukai