1. Tipe-tipe ukuran yang dipakai dalam praktik, adalah : (1) kinerja keuangan, (2)
efisiensi pengoperasian, (3) kepuasan konsumen, (4) kinerja karyawan, (5) inovasi dan
perubahan.
2. Mutu ukuran-ukuran yang digunakan dalam praktik, adalah : (1) informasi bernilai
tinggi, (2) mutu informasi, (3) ukuran-ukuran yang jelas, (4) ukuran ukuran yang
dimutakhirkan, (5) keterkaitannya dengan kompensasi.
Pengendalian Interaktif
• Dalam lingkungan yang cepat berubah dan dinamis, agar dapat bertahan hidup, maka
perusahaan perlu menciptakan organisasi pembelajaran, yaitu adalah organisasi untuk
meningkatkan kemampuan karyawan organisasi mempelajari perubahan lingkungan
yang sedang berjalan. Organisasi pembelajaran efektif jika para karyawan pada semua
level organisasi secara berkesinambungan melaksanakan langkah-langakah ; (1)
memantau lingkungan, (2) mengidentifikasikan masalah-masalah dan peluang-peluang
lingkungan yang potensial, (3) mengubah informasi lingkungan secara terus terang dan
terbuka, (4) mengarahkan eksperimen model-model bisnis alternatif agar sukses
beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
1
• Tujuan utama dari pengendalian interaktif adalah untuk menfasilitasi terciptanya
organisasi pembelajaran. • Faktor kunci keberhasilan adalah penting dalam desain
sistem pengendalian untuk mengimplementasikan strategi yang dipilih, ketidakpastian
strategi memandu penggunaan sekelompok informasi pengendalian manajemen secara
interaktif dalam mengembangkan strategi baru.
3. Para manajer pada semua level organisasi memusatkan perhatiannya pada sistem
yang menghasilkan informasi tersebut
5. Temu muka untuk membahas dan mendiskusikan tantangan yang yang mendasari
data, asumsi-asumsi, dan tindakan yang tepat.
2
TAHAP PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA
• Terdiri dari:
- Fondasi
- Informasi dasar
- Perancangan
- Penerapan
- Penyegaran
TAHAP 0: FONDASI
TAHAP 2: PERANCANGAN
• Penentuan:
- Visi
- Misi
- Strategi
- Kerangka kerja
TAHAP 3: PENERAPAN
3
• Menerapkan rancangan yang mencakup: display, laporan, sosialisasi, analisis
TAHAP 4: PENYEGARAN
• Sepuluh kesalahan besar yang sering dilakukan dalam proses perancangan sistem
manajemen kinerja
VISI
• Kegunaan visi
ARTIKULASI VISI
• Merinci pernyataan berdasarkan interpretasi dari tiap kata dan implikasi apa yang
harus dilakukan untuk mewujudkannya
PERNYATAAN VISI
• Merupakan pijakan awal dalam menyusun misi, strategi atau variabel yang akan
digunakan
MISI
4
LANGKAH PENYUSUNAN MISI
• Brainstorming
• Penyusunan prioritas
• Mengedit kata-kata
STRATEGI
1. Berkesinambungan
2. Pengembangan proses
UKURAN KINERJA
KINERJA ORGANISASI
• Kinerja disebut juga sebagai performance atau performansi yang artinya adalah
pencapaian suatu target (keberhasilan) dari sesuatu yang direncanakan di dalam
organisasi,
• Kinerja ini harus dinilai secara formal dengan mengunakan ukuran-ukuran dari suatu
sistem pengukuran kinerja.
5
KINERJA ORGANISASI TERDIRI DARI :
1. KINERJA KEUANGAN
Adalah kinerja (keberhasilan) yang dinilai berdasarkan ukuran- ukuran angka dalam
satuan nilai uang, dengan cara membandingkan realisasi keuangan berdasarkan
anggarannya, disebut tradisional karena tidak ada keharusan melakukan inovasi contoh :
a. Pencapaian laba.
b. Ketersediaan kas.
a. Kehadiran pegawai.
b. Kualitas produk.
6
Sebuah sistem yang dapat diselenggarakan berdasarkan berbagai faktor/ukuran.
Ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan adalah faktor-faktor sukses penting (critical
success factors) baik pada masa kini maupun yang akan datang, yang terdiri dari :
b. Manajer unit bisnis tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang,
mis. : tidak melakukan investasi karena akan berakibat pada jangka pendek mengurangi
laba.
• Key performance indikator atau indikator kinerja utama adalah alat navigasi penting
yang digunakan oleh para manajer untuk memahami apakah perusahaan mereka
sedang mengarah pada kesuksesan atau sedang menjauhi jalur menuju kesuksesan.
Indikator yang tepat akan menunjukan kinerja dan menampilkan wilayah-wilayah yang
7
perlu mendapat perhatian.yang diukur dapat diselesaikan dan jika tidak dapat
mengukurnya , maka perusahaan tidak dapat mengaturnya.
• Key Performance Indicator (KPI) merupakan suatu ukuran kinerja yang bersifat
kuantitatif, yang disetujui sebelumnya oleh manajemen dan merupakan cerminan faktor
-faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan tentu memiliki
tujuan yang ingin diraih. Terkait dengan hal tersebut, Key performance indikator
merupakan cerminan dari target perusahaan, dan progress pencapaian tujuan. Dengan
kata lain, kita dapat mengetahui sejauh mana progress kita dan “seberapa dekat” kita
dengan tujuan tersebut. Secara terminologi,
Persyaratan indikator kinerja Agar bisa berfungsi dengan optimal, maka alangkah lebih
baik jika dalam menyusun KPI dapat mengikuti persyaratan indikator kinerja kriteria
SMART, yaitu :
c. Relevant : indikator kinerja tersebut harus sesuai dengan ruang lingkup program dan
dapat menggambarkan hubungan sebab dan akibat diantara indikator lainnya.
d. Timely : indikator kinerja yang sudah ditetapkan harus dikumpulkan datanya dan
dilaporkan tepat pada waktunya.
8
Untuk mengukur kinerja karyawan dengan menggunakan key performance indikator
meliputi :
1). Staff Advocacy Score Indeks dukungan karyawan adalah sebuah pengukuran
langsung dan sederhana yang membuat perusahaan bertanggung jawab dalam hal
bagaimana mereka memperlakukan para karyawannya.
• Value Orang-orang ingin diakui dan dihargai atas kontribusi yang mereka
lakukan terhadap organisasi
Beberapa aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja adalah
sebagai berikut: (Moeheriono, 2012).
9
2. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang mengacu pada penilaian
kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada pengukuran
kinerja secara langsung yang berbentuk keberhasilan utama dan indikator kinerja kunci
(KPI).
• Kegagalan dapat terjadi di level top dari organisasi karena ekspektasi adanya kinerja
superior tidak terwujud
10
• Proses yang efektif dari manajemen kinerja memiliki arti penting dalam menjembatani
ekspektasi tersebut
11
• Garis yang jelas antara tujuan strategis organisasi dengan departemen dan
staff pada semua level
• Value statements
Tujuan dari pernyataan nilai adalah untuk membantu mengembangkan suatu value-
driven dan komitmen organisasi yang melakukan bisnisnya dengan sukses dengan
keyakinan dan pemahaman tentang apa yang terbaik bagi perusahaan
• Strategies.
Proses manajemen kinerja bertujuan mendukung pencapaian strategi dengan
memastikan bahwa tujuan yang realistis telah diset dan rencana tindakan dapat
diimplementasikan
12
• Objectives
• Organizational performance measures
Kinerja Finansial (Financial performance)
Kinerja Operasional (Operational performance)
Kinerja Karyawan (People performance)
Peningkatan Kinerja Tim
• Setting objectives
• Work plans
Rencana kerja akan menentukan program yang diperlukan , prioritas, tanggung jawab,
jadwal, anggaran , pengaturan monitoring kinerja, umpan balik dan melakukan
pertemuan kemajuan
• Team performance reviews
• Meningkatkan kemampuan dengan perekrutan seleksi pembelajaran dan
pengembangan
• Meningkatkan motivasi dengan pemberian penghargaan ekstrinsik dan
intrinsik
• Meningkatkan kesempatan dengan menyediakan kesempatanu ntuk menggunakan,
melatih dan mengembangkan keterampilan mereka
Mengelola Karyawan dengan Kinerja Buruk
13
Suatu proses suatu organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja individu
Dapat memperbaiki keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada para
karyawan tentang pelaksanaan kerja.
Mengetahui seberapa baik karyawan bekerja dibandingkan dengan standart organisasi.
INDIKATOR KINERJA
Ukuran kuantitatif dan/ atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
1. Loyalitas
2. Semangat Kerja
3. Kepemimpinan
4. Kerjasama
5. Prakarsa
6. Tanggung Jawab
7. Pencapaian Target
Syarat – syarat indikator kinerja yang ideal,:
Spesifik dan jelas
Dapat diukur secara obyektif
Relevan
Dapat dicapai, penting, dan berguna
Flesibel dan sensitive
Efektif
14
1. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan bertujuan untuk memperoleh bahan- bahan
pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan pegawai negeri sipil berdasarkan sistem
karier dan sistem prestasi kerja.
2. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan harus dibuat seobyektif dan seteliti mungkin
berdasarkan data yang tersedia.
3. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pegawai negeri sipil yang dinilai.
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu aktivitas
atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap unit
organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan.
15
2. Penggunaan (utilization).Indikator penggunaan pada dasarnya
membandingkan antara jumlah pelayanan yang ditawarkan (supply of service) dengan
permintaan publik (public demand).
3. Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards). Indikator kualitas dan
standar pelayanan merupakan indicator yang paling sulit diukur, karena menyangkut
pertimbangan yang sifatnya subyektif.
5. Kepuasan (satisfaction)
Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara
langsung.
MENGELOLA PRODUKTIVITAS
Salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, tim atau organisasi terletak pada
produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah, dinyatakan berhasil.
Aabila lebih rendah dari standar atau menurum, dikatakan tidak atau kurang sukses.
A. Pengertian Produktivitas
16
Produktivitas sering dibandingkan dengan standar yang sudah ditentukan
sebelumnya. Apabila lebih banyak keluaran dihasilkan dari jumlah masukan yang sama,
atau masukan lebih sedikit dapat dipergunakan untuk mendapatkan keluaran yang
sama, produktivitas diperbaiki. Sebagai konsekuensinya, produktivitas yang lebih baik
merupakan ukuran yang berharga tentang seberapa baik sumber daya dipergunakan
dalam masyarakat. Hal itu berarti lebih sedikit masukan diperlukan untuk menghasilkan
keluaran. Lebih sedikit pemborosan dan lebih baik konservasi sumber daya.
Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi. Akan
tetapi masukan dan keluaran sumber daya manusia dan social juga merupakan factor
penting. Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja
sehingga terjadi peningkatan hasil sumber daya manusia.
Jika manajer rumah sakit memperoleh keluaran lebih tinggi dari sifatnya yang
ada dengan mengurangi jumlah rata-rata hari seorang pasien terikat di tempat tidur atau
dengan meningkatkan jumlah kontak staf pasien per hari, dapat dikatakan bahwa rumah
sakit telah mendapatkan keuntungan efisiensi produktif.
17
Perusahaan bisnis dikatakan efektif jika mencapai tujuan penjualan dan pangsa
pasar, tetapi prduktifitas juga tergantung pada mencapai tujuan tersebut secara efisien.
Ukuran efisiensi organisasi adalah return on investment, keuntungan per rupiah dari
penjualan, dan hasil produksi per jam pekerja.
Deskripsi lain tentang produktivitas adalah sebagai rasio keluaran barang dan
jasa dibagi masukan atau sumber daya yang dipergunakan utnuk memproduksi barang
dan jasa tersebut. Seperti rasio lainnya dapat diperbaiki dengan meningkatkan keluaran,
menurunkan masukan atau keduanya.
Sebagai contoh adalah sebuah kantor lembaga bantuan hukum dengan delapan
orang pengacara menghasilkan keluaran 100 konsultasi dengan klien per hari. Maka,
produktivitasnya adalah 100:8 atau 12,50. Misalnya lembaga bantuan hukum lain yang
mempunyai lima belas orang pengacara, menangani 125 konsultasi dengan klien per
hari. Rasio produktivitasnya menjadi 125:15 atau 8,33. Data tersebut menunjukkan
bahwa kantor Lembaga bantuan hukum pertama mempunyai produktivitas lebih besar
18
daripada yang kedua. Kantor pengacara yang lebih kecil mempunyai rasio produktivitas
kuantitatif lebih tinggi.
B. Tipe Produktivitas
Terdapat dua tipe rasio produktivitas, yaitu total productivity dan partial
productivity. Total productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai
masukan. Partial Productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai
kategori utama masukan. Kantor bantuan hukum di atas menunjukkan partial
productivity ratio, yang dinamakan labor productivity ratio atau output per work hour
ratio.
Produktivitas juga dapat dilihat dari hubungan antara hasil dan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikannya. Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan, system tersebut semakin produktif. Produktivitas dapat
berarti berbeda bagi oang yang berbeda, tetapi konsep dasarnya selalu merupakan
hubungan antara kuantitas dengan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan dan jumlah
sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan.
19
keluaran dibagi modal, atau keluaran dibagi energy. Ukuran produktivitas parsial
berguna, tetapi mempunyai keterbatasan, yaitu satu ukuran parsial dapat diperbaiki atas
beban lainnya. Hal ini dikatakan sebagai pengaruh substitusi. Pembangunan peralatan
yang menghemat tenaga kerja, sebagai hasilnya adalah meningkatnya produktivitas
tenaga kerja, tetapi produktivitas capital akan turun.
C. Kesalahan Pengertian
20
harus mempertimbangkan apakah barang tersebut diperlukan. Efektivitas,
efisiensi dan produktivitas ditentukan secara bersama-sama.
21
syarat atau cacat merupakan perbaikan produktivitas? Apa sebenarnya hubungan
antara kualitas dan produktivitas.
Produktivitas merupakan gagasan sentral bahwa orang dari suatu negara perlu
menyerap dan merangkul untuk mengembangkan kapasitas untuk kemajuan tanpa
memperhatikan produktivitas, kondisi kemiskinan, inefisiensi dan kemubaziran sumber
daya nasional akan berlangsung. Tanpa kepercayaan akan produktivitas, pendidikan
lebih baik hanya kan meningkatkan keinginan meningkatkan status pribadi.
1. Studi Kerja
Studi kerja merupakan kombinasi studi metode teknik dan pengukuran kerja,
yang digunakan untuk mempelajari pekerjaan orang dan mengindikasi faktor yang
mempengaruhi efisiensi. Work study biasanya digunakan dalam usaha meningkatkan
22
output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa investasi kapital
lebih lanjut. Hal ini dicapai dengan menganalisis pekerjaan sedang berjalan, proses dan
metode kerja.
2. Pengembangan Organisasi
3. Curah gagasan
Forced Field Analysis merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu
diubah. Hal ini memfasilitasi perubahan dalam organisasi dengan memibimalkan
usaha dan gangguan.
F. Keterkaitan Produktivitas
23
1. Kepuasan Kerja
Kebanyakan orang percaya bahwa pekerja yang puas adalah pekerja yang
produktif. Alasannya adalah pekerja yang puas cenderung ingin semakin terlibat dalam
pekerjaan sehingga lebih produktif. Namun penelitian empiris tidak mendukung
pandangan ini.
Kenyataan yang ada menyarankan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan
produktivitas sangat lemah. Orang cenderung menaksirkan terlalu tinggi tentang
pengaruh kepuasan kerja, dan nereka menaksir terlalu rendah faktor lain yang memberi
kontribusi pada produktivitas.
Diantara faktor lain tersebut adalah norma kerja informal, saling ketergantungan tugas,
dan mesin pemacu produktivitas . Kekuatan ini sering membatasi rentang produktivitas
individu. Sebagai contoh biasanya teman sekerja tidk mengijinkan individual bekerja
terlalu cepat atau terlalu lambat, agar tidak saling menghabat.
Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa pekerja yang senang atau bahagia
beum tentu merupakan pekerja yang produktif. Di tinkat individual, kenyataan
menunjukkan sebaliknya bahwa produktivitas mungkin mengarah kepada kepuasan. Di
tingkat organsiasi terdapat dukungan baru tentang hubungan antara kepausan dengan
kinerja . Apabila data kepausan dan kinerja digabung untuk organisasi sebagai
keseluruhan, organisasi yang mempunyai pekerja yang lebih puas cenderung menjadi
lebih efektfi.
2. Penyederhanaan Kerja
24
atasan, dan konsekuensinya mengurangi usaha atau meningatkan biaya pekerja melalui
kemngkiran atau kepindahan. Tantangannya adalah menemukan tingkat yang ideal
untuk simplifikasi yang memaksimumkan produktivitas, tanpa berisiko ketidakpusan
pekerja.
3. Keterpaduan
4. Spesialisasi
25
ekonomis dengan mengusahakan tipe pekerjaan tertentu dan problem yang
dapat timbul apabila diabwa terlalu jauh.
6. Motivasi
MENGELOLA KUALITAS
26
Sejak lama setiap organisasi, terutama dalam dunia bisnis, selalu melakukan
perbaikan dalam kegiatan dan kinerjanya untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Hanya dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan, usahanya dapat bertahan
menghadapi persaingan dan meraih keuntungan. Hasil kinerja suatu organisasi secara
kuantitatif dapat dinyatakan sebagai produktivitas.
Namun, ukuran produktivitas saja semakin lama dirasakan tidak cukup tanpa
diiikuti peningkatan kualitas sehingga melahirkan konsep total quality management.
Total quality management bermaksud melakukan perbaikan di semua bidang pekerjaan
dengan orientasi pada kepuasan pelanggan.
A. Pengertian Kualitas
Untuk memahami nakna kualitas, dapat dilihat dari perspektif produsen dan
konsumen. Dalam pikiran pelanggan, kualitas mempunyai banyak dimensi dan
mungkin diterapkan dalam satu waktu. Pelanggan melihat kualitas dari dimensi
sebagai berikut:
Pelanggan mengharapkan produk atau jasa yang mereka beli memenuhi atau
melebihin tingkat kualitas tertentu seperti yang diiklankan. Kualitas
ditentukan oleh kesesuaiannya dengan spesifikasi yang ditawarkan. Dalam
system jasa, kesesuaian dengan spesifikasi juga perlu, walaupun tidak
menghasilkan sesuatu yang dapat disentuh. Spesifikasi untuk operasi jasa
berkaitan dengan pengiriman barang pada waktunya atau kecepatan dalam
memberikan tanggapan terhadap keluhan pelanggan.
27
2. Nilai
Nilai menunjukkan seberapa baik produk atau jasa mencapai tujuan yang
dimaksudkan pada harga yang pelanggan bersedia membayar. Kualitas
diukur dari harga yang dibayar untuk produk atau jasa. Berapa nilai produk
atau jasa dalam pikiran pelanggan tergantung pada harapan pelanggan
sebelum membelinya.
4. Dukungan
5. Kesan Psikologi
Orang sering mengevauasi kualitas produk atau jasa atas dasar kesan
psikologis: iklim, citra, atau estetika. Dalam pelayanan, dimana terdapat
kontak langsung dengan penyelenggara, penampilan dan tindakan
penyelenggara sangat penting. Pekerja yang berpakaian baik, sopan,
28
bersahabat dan simpatik dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap
kualitas pelayanan.
b. Feature, merupakan fitur tambahan atas fitur dasar, seperti CD stereo atau
lapisan kulit pada mobil.
i. Other perceptions, yaitu persepsi subjektif karena merk, iklan dan lainnya.
Sementara itu, dimensi kualitas jasa ditunjukkan oleh hal-hal sebagai berikut:
29
c. Courtesy, menunjukkan bagaimana pelanggan dilayani oleh pekerja.
Dengan demikian, mendekati kualitas dari dua perspektif, yaitu konsumen dan
produsen. Kedua perspektif tersebut saling tergantung satu sama lain.
Meskipun desain produk dibuat atas dasar motivasi konsumen, tidak dapat
dicapai tanpa koordinasi dan partisipasi proses produksi.
Menjaga kualitas dalam semua bidang bisnis merupakan tugas berat. Menjadi
lebih sulit lagi apabila pelanggan mengubah persepsinya tentang kualitas.
Perubahan dalam gaya hidup dan kondisi ekonomi secara drastic dapat
mengubah persepsi pelanggan atas kualitas.
30
Sukses bisnis tergantung pada akurasi persepsinya tentang harapan konsumen
dan kemampuannya menjembatani kesenjangan antara harapan dengan
kemampuan operasi.
Pelanggan sekarang lebih menyukai kualitas daripada pelanggan pada masa lalu.
Produk atau jasa yang dipersepsikan pelanggan berkualitas lebih tinggi
mendapat kesempatan pasar lebih baik daripada yang dipersepsikan berkualitas
rendah. Produk dan jasa berkualitas tinggi dihargai lebih tinggi daripada barang
sejenis berkualitas lebih rendah dan menghasilkan keuntungan lebih besar.
Kualitas produk manufaktur dilihat dari dimensi pelanggan, dapat diukur melalui
kinerja produk sesuai dijanjikan, fitur atau spesifikasi, keandalan, kecocokan,
daya tahan, kegunaan, estetika, keamanan dan persepsi lainnya. Sementara itu,
ukruan kualitas jasa terletak pada ketetapatan waktu pengiriman, kelengkapan,
kesopanan, konsistensi, nyaman dan terjangkau, akurat dan tanggap.
C. Keterlibatan Pekerja.
1. Perubahan Budaya
31
Tantangan utama dalam mengembangkan budaya yang tepat untuk Kualitas
Produksi adalah mendefinisikan pelanggan. Terdapat dua macam pelanggan,
yaitu external customer dan internal customer.
2. Pengembangan Individu
32
Penghargaan dalam bentuk bukan uang, seperti pengakuan did epan rekan
sekerja, juga dapat memotivasi perbaikan kualitas. Setiap bulan dapat
memebri pengakuan khusus dalam bentuk employee of the month kepada
mereka yang menunjukkan kninejra terbaik.
D. Biaya Kualitas
Untuk mendapatkan kualitas barang yang baik, diperlukan biaya yang dapat
berupa sebagai berikut:
3. Internal Failure Costs, sebagai hasil produk cacat yang ditemukan selama
produksi dari produk atau jasa.
33
seluruh proses kinerja organisasi. Inilah merupakan usaha yang dinamakan total
quality management.
1. Pengertian.
Di lain sisi, Chase Aquilano dan Jacobs memebrikan makna total quality
management sebagai mengelola keseluruhan organisasi sehingga melampaui
semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
2. Alasan Penggunaan
Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat sehingga untuk mampu bertahan
harus dapat meningkatkab produktivitas melalui efektivitas dan efisiensi. Hanya
dengan cara demikian bisnis mampu memeprtahankan competitivenss, yaitu
suatu kemampuan utnuk menghadapi pesaingnya.
34
loyal terhadap produk atau jasa yang ditawarkan bisnis. Pada gilirannya hal
tersebut akan mendatangkan peningkatan keuntungan bagi bisnis.
Sementara itu, di lingkaran luarnya dijamin oleh adanya problem solving tools
(alat pengambilan keputusan), desain produk dan jasa, desain proses, pemeblian
dan benchmaking.
c. Human resources, dalam merekrut pekerja yang menghargai kualitas kerja dan
memotivasi dan melatih
3. Prinsip-prinsip
35
Untuk itu, perlu dilakukan benchmarking, desain produk dan jasa, desain proses,
pembelian dan alat penyelesaian masalah.
Pandangan lain menekankan pada aspek kerja sama, metode statistik, pelatihan
dan pendidikan, orientasi pada konsumen, kepemimpinan, perencanaan strategis,
tanggung jawab pekerja dan perbaikan berkelanjutan.
4. Implikasi
E. Manajemen menjaga arus yang lancar dari proses produksi dan jasa
36
I. Rencana strategis harus memuat tujuan yang itnggi untuk kualitas. Termasuk
serangkaian program, atau rencana operasional dan kebijakan, untuk mencapai
tujuan perusahaan. Termasuk mekanisme umpan balik untuk menyesuaikan,
koreksi dalam rencana startegik.
37