PENILAIAN KINERJA:
BALANCED SCORECARD, SIX SIGMA DAN KONSEP
MALCOLM BALDRIGE
6.1 KELEMAHAN ALAT UKUR KEUANGAN
Tolak ukur keuangan yang sering di gunakan perusahaan tradisional yang banyak
memberikan kelemahan. Hopwood (1972) setelah melakukan studi empiris mengidentifikasi
empat kekurangan:
1.
2.
Funsi biaya ekonomi suatu organisasi jarang diketahui dengan akurat dan akuntansi
hanya berusaha menyatakan dengan harga taksiran.
3.
Data-data akuntansi hanya mampu memberikan informasi tentang hasil suatu kegiatan
sedangkan di lain pihak kegiatan manajemen merupakan hasil proses kegiatan sehari-hari
sampai dapat di lihat dalam hasil akhir.
4.
Pada dasarnya fungsi utama laporan keuangan adalah memberikan evaluasi prestasi suatu
organisasi dalam jangka pendek, sementara evaluasi yang lebih lengkap tentunya
memerlukan waktu yang lebih lama dan laporan yang lebih lengkap.
Hambatan visi (Vision Barrier) - tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami
strategi organisasi mereka hanya sekitar 5% yang memahami (berdasarkan survei).
2.
Hambatan orang (people Barrier) banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang
tidak terkait dengan strategi organisasi, hanya 25% dari manajer yang memiliki insentif
terkait dengan strategi perusahaan.
3.
Hambatan sumber daya (Resources Barrier) yaitu tidak mengalokasikan pada hal-hal
yang penting dalam organisasi, sekitar 60% organisasi tidak mengkaitkan anggarannya
dengan strategi perusahaan.
4.
Jadi
Balanced
Scorecard
merupakan
suatu
framework
untuk
3. Panen (Harvest)
Tahap ini menunjukan bahwa produk yang di hasilkan sudah mencapai titik jauh, sehingga
yang diperlukan bagaimana caranya meningkatkan pendayagunaan harta-harta perusahaan
dalam rangka memaksimalkan arus kas masuk (Cash Inflow).
Kaplan dan Norton juga mengemukakan perspektif keuangan yang berorientasi pada
profitabilitas, pertumbuhan dan nilai-nilai yang memuaskan pemegang saham. Pendapat ini
dibenarkan oleh Weston dan Copeland, dimana terdapat beberapa rasio finansial yaitu:
1. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
Rasio yang mengukur efektivitas manajemen yang berdasarkan hasil pengembalian (Return)
terhadap penjualan dan investasi: Net Operating Income, Total asset, Total Capital, Net
Income.
2. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratios)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya
dalam pertumbuhan ekonomi atau pasar tempatnya beroperasi: Sales, NOI, EPS, Devident
PerShare.
3. Nilai Pemegang Saham (Shareholder Value)
Tolok ukur penilaian untuk mengukur kemampuan manajemen dalam meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham: PER, Market Value Of Equity, Shareholders Return.
c. Image and Reputation (Citra dan reputasi) menggambarkan faktor-faktor intangible yang
menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan.
6.3.3 Pespektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal terkait dengan perspektif rantai nilai (Generikc Value Chain
Model) yang diperkenalkan oleh Michael E Porter dan berakhir pada tujuan perusahaan adalah
kepuasan pelanggan. Pengukuran terhadap perspektif ini terdiri:
1. Proses Inovasi
Faktor inovasi merupakan bagian penting yang membedakan Balanced Scorecard dengan
alat ukur tradisional.
2. Proses Operasi
Proses opersi perusahaan mencerminkan aktivitas yang dilakukan perusahaan yang dimulai
sejak adanya pemerintahan order dari pelanggan sampai dengan saat produk atau jasa
tersebut dikirimkan pada pelanggan. Proses operasi terdiri dari:
a.
Proses Pembuatan Produk dan Jasa terdiri dari inboud logistic (penerimaan,
penyimpanan, dan penyebaran bahan mentah sampai dengan bahan dapat digunakan
dalam proses produksi) dan
1. Kepuasan Pekerja
Beberapa elemen dalam employee satisfaction adalah: Keterlibatan dalam pengambilan
keputusan, pengakuan, akses untuk memperoleh informasi, dorongan aktif untuk melakukan
kreativitas dan inisiatif, dukungan atasan.
2. Retensi Pekerja
Adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja terbaiknya untuk terus
bekerja dan berprestasi dalam organisasi. Beberapa ukuran seperti tingkat perputaran
(turnover) keluar masuknya para pegawai, nilai tambah per pegawai.
3. Produktivitas Pekerja
Dalam paradigma baru, produktivitas pekerja berpengaruh pada inovasi, perbaikan proses
internal dan tingkat kepuasan konsumen.
ROI
Customer
Loyalty
Pelanggan
On Time
Delivery
Proses
Belajar
Internal
Proses Belajar
&Berkembang
Process
Qualty
Process
Cycle Time
Employee
Skills
Perencanaan Strategi
(SWOT Analysis)
Pespektif finansial: Apa hasil-hasil finansial yang
dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi pemegang saham
(Tujuan, ukuran, target, program peningkatan kerja)
Balanced Scorecard meiliki keunggulan dalam hal cakupan pengukuran yang lengkap dengan
mempertimbangkan kinerja keuangan dan non keuangan, kuantitatif, kualitatif obyektif dan
subjektif. Dan yang menarik Balanced Scorecard tidak hanya mengukur hasil akhir tapi juga
aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir.
DPMO
COPQ
Define (D)
Measure (M)
Analyze (A)
Improve (I)
Contol (C)