Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN


UTS TAHUN 2021/2022
Sabtu, 23 Oktober 2021

Nama : Meyka Dosen : Hj. Erni Alfisah, SE, MM


RiyantiSS Mata Kuliah : Manajemen Biaya
NPM : 19311202 Waktu : 90 Menit
Kelas : KH BJM A

Soal :
1. Sebutkan perubahan-perubahan lingkungan bisnis dan jelaskan pengaruhnya
terhadap manajemen biaya !
2. Sebutkan perbedaan sistem manajemen biaya tradisional dengan sistem
manajemen biaya kontemporer!
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat teknik-teknik yang dapat digunakan
manajer perusahaan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan dalam
mencapai keberhasilan pada faktor-faktor keberhasilan kritis!
4. Konsep strategi kompetitif yang dikembangkan oleh Michael Porter,
mengidentifikasi tiga jenis strategi kompetitif utama. Sebutkan dan jelaskan
ketiga jenis strategi kompetitif utama tersebut!
5. Jelaskan perbedaan antara ukuran kinerja jangka pendek dan jangka panjang
dan berikan masing-masing contohnya !

Jawaban :
1. Perubahan-perubahan Lingkungan bisnis yang terjadi yaitu perubahan dari
era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi.
Perubahan ini dipicu oleh perubahan teknologi sebagai denominator,
khususnya pada tiga sektor utama yaitu (1) teknologi transportasi; (2)
teknologi manufaktur; dan (3) teknologi informasi dan komunikasi.
Perubahan yang terjadi cenderung bersifat revolusioner daripada evolusioner.
Perubahan lingkungan ini telah membawa perubahan pada paradigma
organisasi dan manajemen, perubahan pasar, pemasaran (dengan
bertumbuhkembangnya bisnis lewat internet), perubahan sifat dan
karakteristik produksi, perubahan visi. misi dan strategi usaha, dan perubahan
pada sistem manajemen biaya.
Pengaruh perubahan lingkungan bisnis terhadap manajemen biaya :
Sebagai akibat dari perubahan paradigma organisasi dan manajemen yang
dikarakterisasikan dengan adanya perubahan sifat proses produksi,
outsourcing, product life cicle makin pendek, dan lain sebagainya sehingga
perubahan sistem biaya yang merupakan information flow yang mendampingi
phisical flow. Sistem biaya telah digunakan perusahaan untuk dapat
menyajikan pengukuran kinerja secara berkala. Dengan terjadinya perubahan
yang makin komplek pada phisical flow sebagai akibat perubahan paradigma
organisasi dan manajemen menyebabkan sistem biaya yang digunakan
menjadi tidak sesuai dan menyebabkan distorsi pada perhitungan biaya
produksi per unit dan ini akan menyulitkan berbagai kebutuhan pengambilan
keputusan.
Di samping masalah costing, yang tentunya berdampak pada proses
manajemen (perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian), yang
tidak kalah pentingnya adalah masalah evaluasi kinerja. Ukuran-ukuran
kinerja tradisional (keuangan) sudah tidak memadai lagi. Hal ini disebabkan
karena tolok ukur keuangan hanya mengukur biaya dan bukan nilai yang
diciptakan. Sebaliknya, pengurangan dana untuk transaksi di atas akan
menunjukkan hasil keuangan yang cukup menarik dalam jangka pendek.
Namun demikian, hal tersebut akan menghancurkan nilai dan kinerja
keuangan di masa depan. Oleh karena itu diperlukan suatu alat ukur kinerja
komprehensif.
Meningkatnya kompetisi global ditandai dengan : Pertumbuhan pasar dan
perdagangan internasional telah meningkatkan kompetisi secara global.
Perbaikan transportasi dan komonikasi membuat banyak perusaaan
manufaktur dan jasa pelayanan menuju pasar global.
Kecangihan teknologi informasi dan pemanufakturan ditandai dengan :
Perusahaan diseluruh dunia mengadopsi tehnologi informasi dan
pemanufakturan. Kecanggihan tehnologi informasi misalnya E-commerce,
internet, telekonferense serta software yang dirancang khusus untuk berbagai
macam kepentingan. Sedangkan kecanggihan tehnologi pemanufakturan
misalnya terintegrasi komputer dalam desain , rekayasa dan proses produksi
atau computer integrated manufacturig (CIM) : misalnya desain produk
dengan bantuan komputer atau computer aided desain (CAD), tehnik
rekayasa produk dengan bantuan komputer atau computer aided einginering
(CAE) , produk di produksi dengan bantuan komputer atau computer
aidedmanufakture (CAM).
Fokus pada pelanggan ditandai dengan : Nilai produksi untuk pelanggan
mengubah orientasi manajer dari produksi kos rendah dan kuantitas besar
kearah kualitas, pelayanan,ketepatan waktu penyerahan dan kemampuan
untuk merespon pada meningkatnya harapan pelanggan terhadap
fungsionalitas dan kualitas produk sehingga siklus hidup produk menjadi
lebih pendek.
Bentuk baru organisasi manajemen ditandai dengan : Organisasi manajemen
telah merubah dalam merespon perubahan pemasaran dan produksi, sehingga
fokosnya bergeser dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan berbasis
laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pelanggan, bersifat non
keuangan seperti kualitas, ketepatan, pengiriman dan pelayanan. Jenis
organisasi yang bersifat hirarki telah diubah menjadi bentuk yang lebih
flekdsibel yang mendorong terjadinya kinerja tim dan koordinasi diantara
fungsi-fungsi bisnis.
Perubahan Sosial, politik dan lingkungan budaya ditandai dengan : Perubahan
sosial, politik dan lingkungan budaya ditandai dengan : Perubahan sosial
yang bersifat etnis dan kekuatan kerja yang lebih rasial, pertanggungjawaban
etika di antara para manajer dan karyawan serta meningkatnya deregulasi
pemerintah terhadap bisnis.

2. Perbedaan sistem manajemen biaya tradisional dengan sistem manajemen


biaya kontemporer
Sistem manajemen biaya tradisional mengasumsikan bahwa semua biaya
diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan variabel berkaitan dengan perubahan
unit atau volume produk yang dihasilkan. Sistem biaya yang menggunakan
pendorong atau penggerak berdasarkan unit atau volume dalam
membebankan biaya pada objek biaya disebut biaya tradisional. Sedangkan,
Sistem Manajemen biaya kontemporer Tujuan keseluruhan dari sistem
manajemen biaya kontemporer adalah untuk meningkatkan mutu , isi
relevansi, dan ketepatan waktu informasi biaya. Sistem akuntansi yang
menggunakan pendorong/penggerak unit dan non unit untuk membebankan
biaya ke objek biaya disebut sistem biaya berdasarkan kegiatan.
Sistem manajemen biaya Tradisional :
a. Cost driver(pemicu kos) berdasarkan unit
b. Intensif alokasi
c. Perhitungan kos yang sempit dan kaku
d. Fokus pada pengelolaan kos
e. Informasi Kos yang singkat
f. Memaksimumkan kinerja unit individu
g. Menggunakan ukuran kinerja keuangan
Sistem manajemen biaya Kontemporer :
a. Cost driver(pemicu kos) berdasarkan unit dan non unit
b. Intensif penelusuran.
c. Perhitungan kos yang luas dan fleksible
d. Fokus pada pengelolaan kegiatan
e. Informasi Kos yang srinci
f. Memaksimumkan kinerja sistem
g. Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan

3. Faktor keberhasilan kritis/Critical Success Factors


 Ukuran Keberhasilan yang bersifat Keuangan : Pertumbuhan penjualan,
Pertumbuhan laba,Pertumbuhan deviden, Kewajiban dan piutang, Aliran
kas,Peningkatan harga saham.
 Ukuran keberhasilan yang bersifat Non Keuangan : Perspektif Pelanggan
(pangsa pasar dan pertumbuhan pangsa pasar, pelayanan kepada
pelanggan, pengiriman yang tepat waktu, kepuasan pelanggan,
pengakuan terhadap merk, posisi pasar yang menguntungkan).
 Perspektif proses bisnis internal : (Kualitas produk yang tinggi, inovasi
dalam pemanufaturan, produktivitas pemanufakturan yang tinggi, Waktu
siklus (cycle time), hasil dan penurunan pemborosan.)
 Perspektif inovasi dan pembelajaran (SDM) : (Kopetensi dan integritas
manajer, moral dan budaya perusahaan, pendidikan dan pelatihan,
inovasi produk baru, motivasi pemanukturan).
Teknik yang dapat dilakukan dalam implementasi strategi, diantaranya:
 Menciptakan Komunikasi secara Berkelanjutan. Pemimpin harus
berkomunikasi tentang strategi secara terus-menerus agar orang-orang di
seluruh organisasi dapat memahami dan menginternalisasikannya.
 Menjelaskan Hal-Hal yang Dikerjakan. Pemimpin menjelaskan mengapa
mereka memutuskan untuk melakukan apa yang mereka lakukan.
Pengikut sibuk melakukan pekerjaan sehari-hari dari organisasi dan
sering tidak memikirkan gambaran besar. Para pemimpin harus
membujuk orang-orang tentang alasan bisnis untuk visi dan strategi baru.
 Jelaskan Apa Arti Perubahan yang Dilakukan bagi Setiap Orang. Orang
sering takut akan perubahan, dan itu termasuk ketakutan akan arah
strategis baru.
 Menjelaskan Apa Saja yang Tidak Berubah. Seringkali merupakan ide
yang baik untuk mengingatkan karyawan tentang kekuatan perusahaan,
apa yang saat ini dikejakan, dan apa yang tidak akan berubah.

4. Konsep strategi kompetitif yang dikembangkan oleh Michael Porter


megidentifikasikan tiga jenis strategi kompetitif utama yaitu : Keunggulan
pada kosc (ost leadership ), diferensiasi atau fokos.
 Strategi Keunggulan Kos
Keunggulan pada kos produksi merupakan strategi perusahaan
menghadapi pesaingnya dengan cara memproduksi produk atau jasa pada
kos yang paling rendah. Kelemahan utama dari strategi cost leadership
adalah kecenderungan untuk mereduksi biaya yang dapat menjatuhkan
permintaan terhadap produk dan jasa. Contoh dengan menghilangkan
model-model penting. Strategi ini akan tetap kompetitif hanya jika
pelanggan melihat bahwa prduk atau jasa yang dihasilkannya sama
(minimal mendekati) dengan produk pesaing yang harganya lebih tinggi
Contoh : inovasi tehnologi dalam proses pemanufakturan dan
penghematan tenaga kerja langsung. Perusahaan terkenal yang sukses
dalam hal keunggulan kos misalnya Walt- Mart, Texas Instrument dan
Compaq.

 Strategi Differensiasi
Strategi differensiasi diimplementasikan dengan cara menciptakan
persepsi pelanggan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan bersifat unik, dalam hal tertentu yang penting, kualitasnya
lebih tinggi. Contoh pelanggan akan memperoleh prestise dimasyarakat
jika menggunakan mobil luk seperti BMW 7 series, Roll Royce dan jam
Rado, Rolex, Patex Philip. Produk- produk tersebut lebih memfokoskan
pada pelayanan kualitas yang prima dan image bagi penggunaannya.
Kelemahan utama strategi diferensiasi terletak pada kecenderungan
perusahaan untuk menurunkan kos produk atau mengabaikan rencana
pemasaran yang agresif dan kontinyu, kecendrungan tersebut dapat
menjatuhkan kekuatannya, jika pelanggan mulai yakin bahwa perbedaan
dengan produk pesaing tidak lagi siqnifikan, maka kos produk yang lebih
rendah akan lebih menaruik bagi pelanggan.
 Strategi Fukos.
Strategi ini di implementasikan dengan cara memberi target pada
perusahaan, perhatian yang serius pada segmen pasar tertentu.misalnya
melalui jenis pelanggan, lini produk dan geografi. Strategi ini digunakan
untuk memilih peluang pasar dimana persaingan tidak ketat atau
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif karena tehnologi atau bentuk
lain dari differensiasi. Perusahaan yang menerapkan strategi fokos
memperoleh kesuksessan dengan cara menghindari persaingan secara
langsung. Kelemahan utama dari strategi fokus adalah peluang bisa saja
tiba-tiba hilang karena adanya perubahan tehnologi dalam industri atau
adanya perubahan pada selera pelanggan.
5. Perbedaan antara ukuran kinerja jangka pendek dan jangka panjang :
Jangka pendek adalah periode waktu di mana perusahaan hanya dapat
mengubah beberapa input. Biasanya yang bersifat variabel adalah tenaga
kerja. Penggunaan jumlah tenaga kerja dapat ditingkatkan atau dikurangi
sesuai dengan perubahan output. Jadi, dengan semua faktor produksi
lainnya tetap sama (ceteris paribus), perusahaan yang mengambil lebih
banyak pekerja mungkin dapat meningkatkan outputnya. Sebaliknya,
dalam jangka panjang, semua faktor produksi atau sumber daya bersifat
variabel. Jadi, dalam jangka panjang, sebuah perusahaan tidak hanya dapat
menambah/mengurangi jumlah tenaga kerja, tetapi juga dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas modalnya dengan membangun pabrik
baru untuk meningkatkan outputnya. Pembangunan pabrik baru
memungkinkan perusahaan menjadi lebih efisien. Hasilnya, biaya naik dan
turun mengikuti jumlah produksi.

Contoh Jangka Pendek : Misalnya, perusahaan-perusahaan pertambangan


logam terpukul oleh jatuhnya logam dunia. Meskipun harga lebih rendah,
perusahaan-perusahaan ini tetap meningkatkan produksi, padahal
seharusnya diturunkan. Peningkatan produksi ini tidak lepas dari investasi
yang telah mereka lakukan beberapa tahun sebelumya, yang mana
dilakukan ketika harga logam masih tinggi. Jadi, meskipun nantinya
mereka tidak akan membangun fasilitas produksi lagi, namun dalam
jangka pendek ini mereka tidak dapat menghentikan produksi karena dapat
berakibat pada pembengkakan biaya. Sebagai hasilnya, mereka mau tidak
mau harus menanggung rugi yang besar dalam jangka pendek.

Contoh Jangka Panjang : Misalnya, perusahaan-perusahaan pertambangan


logam terpukul oleh jatuhnya logam dunia. Meskipun harga lebih rendah,
perusahaan-perusahaan ini tetap meningkatkan produksi, padahal
seharusnya diturunkan. Peningkatan produksi ini tidak lepas dari investasi
yang telah mereka lakukan beberapa tahun sebelumya, yang mana
dilakukan ketika harga logam masih tinggi. Secara umum, dalam jangka
panjang, perusahaan dalam industri padat modal, seperti pertambangan,
memiliki waktu untuk memperluas atau mengecilkan operasi sebagai
respon terhadap perubahan permintaan. Tetapi dalam jangka pendek,
mereka tidak dapat merubah produksi demi merespon perubahan
permintaan.
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai