Anda di halaman 1dari 41

ARTIKEL TENTANG :

ANALISIS PRAKTIK AKUNTANSI


MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR (STUDI EMPIRIS DI
KAWASAN INDUSTRI BATAM)

Oleh :

MARTIUS
(0921221006)

PROGRAM MAGISTER SAINS AKUNTANSI

PASCASARJANA
UNVERSITAS ANDALAS
2012
1

ANALISIS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(Studi Empiris di Kawasan Industri Batam)
Oleh Martius
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kompleksitas terhadap


praktik akuntansi manajemen, kompleksitas terhadap kinerja perusahaan, praktik
akuntansi manajemen terhadap kinerja perusahaan serta untuk menguji pengaruh
interaksi kompleksitas dan praktik akuntansi manajemen terhadap kinerja
perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data dari 31 responden yang juga menjadi
gambaran dari perusahaan manufaktur di kawasan industry Batam. Hipotesis
dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier berganda dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Package for Social Sciences).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompleksitas berpengaruh
signifikan terhadap praktik akuntansi manajemen dan kinerja perusahaan, Praktik
akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan serta
interaksi kompleksitas dan praktik akuntansi manajemen berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan.

Kata Kunci: kompleksitas, praktik akuntansi manajemen, kinerja perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Perkembangan

perekonomian

Indonesia

tidak

bisa

lepas

dari

perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi


dewasa ini menimbulkan perubahan-perubahan dalam tatanan kehidupan, kondisi
lingkungan dipengaruhi oleh perubahan prilaku yang diakibatkan oleh persepsi
terhadap lingkungan tersebut sehingga mempengaruhi tindakan-tindakan individu
dan organisasi dalam mencapai tujuan.
Peningkatan persaingan global telah memberikan tantangan besar terhadap
manager dan para ahli dengan paradigma bahwa jika akuntansi manajemen ingin
menjaga relevansinya, maka dibutuhkan adaptasi untuk menghadapi perubahan
kebutuhan manager (Pavlatos dan Paggios, 2009). Beberapa literature akuntansi
manajemen saat ini menyatakan bahwa lingkungan dimana akuntansi manajemen
dipraktikkan pasti berubah seiring dengan kemajuan dalam teknologi informasi,
lingkungan persaingan yang tinggi, resesi ekonomi, manajemen strategi baru dan
fokus baru terhadap kualitas dan layanan pelanggan (Hopwood,1990; Innes and
Mitchell,1995; Libby dan Waterhouse, 1996; Kaplan dan Norton, 1996; Scapens,
1999; Burns dan Vaivio, 2001; Hadma dan Laats, 2002), Hussain and Hoque,
2002; dalam Waweru et al, 2005).
Akuntansi manajemen harus mengambil arah baru yang dapat diterapkan
dalam lingkungan bisnis saat ini. Dalam lingkungan yang kompetitif ini organisasi
sudah seharusnya merubah paradigma bisnis kearah modern. Kenyataan ini

menunjukkan bahwa fungsi costing lebih telah mendapatkan perhatian utama


dalam akuntansi biaya daripada peran perencanaan dan pengendalian (planning
and controlling) dan pengambilan keputusan (decision making). Sistem biaya
konvensional mengakomodasi kebutuhan penentuan biaya hingga saat ini dalam
konteks pelaporan eksternal. Kemudian muncul teknik Fungtional based costing
(FBC), FBC adalah suatu teknik perhitungan harga pokok produksi (HPP) yang
dalam penelusuran biaya overheadnya hanya menggunakan pemicu aktifitas
berbasis unit atau volume keluaran yang diproduksi (unit-based activity driver)
dalam perhitungan harga pokoknya
Pada tahun 1980-an Kaplan bersama Johnson, dalam tulisannya The
Evolution of Management Accounting dalam buku Relevant Lost melontarkan
kritik tajam terhadap praktik akuntansi manajemen pada saat itu. Sejak saat itu
sejumlah teknik akuntansi yang inovatif telah dikembangkan diberbagai lintas
industri dan dipublikasikan secara internasional (Abdel-Kader and Luther, 2006).
Perluasan filosofi akuntansi manajemen yang berorientasi pada perbaikan
berkelanjutan memunculkan konsep konsep seperti Just-in Time, Kanban
production, Total Quality Management (TQM), Flexible Manufacturing, Target
Costing maupun Throughput Costing, yang berperan mengurangi komponen
tenaga kerja dalam ongkos produksi.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusanan masalah

penelitian ini berikut:


4

1.

Apakah kompleksitas pada suatu organisasi berpengaruh terhadap penerapan


praktik akuntansi manajemen

2.

Apakah kompleksitas pada suatu organisasi mempunyai pengaruh terhadap


kinerja perusahaan

3.

Apakah praktik akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja


perusahaan

4.

Bagaimana pengaruh interaksi antara kompleksitas dengan praktik akuntansi


manajemen terhadap kinerja perusahaan

1.3
1.

Tujuan penelitian
Untuk mengetahui apakah kompleksitas dalam suatu organisasi berpengaruh
terhadap praktik akuntansi manajemen.

2.

Untuk mengetahui apakah

kompleksitas berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.
3.

Untuk mengetahui apakah praktik akuntansi manajemen berpengaruh


terhadap kinerja perusahaan.

4.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh interaksi antara kompleksitas dan


praktik akuntansi manajemen terhadap kinerja perusahaan.

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Akuntansi Manajemen
Definisi Akuntansi manajemen dilihat dari sebelum tahun 1990 menurut
Robert. N. Anthony akuntansi manajemen adalah :
Management accounting is the process within organizational that
provided informations used by organizations manager in planning,
implementing and the controliing organizations activities.

Pengertian akuntansi manajemen dilihat sesudah tahun 1990 :


The process of producing financial and operating information for
organizational employees and managers. The process should be driven by
the informational needs of individuals internal to the organization and
should grade their operating and investment decisions

Dengan demikian definisi praktik akuntansi manajemen dengan lingkup


luas Management Accounting Practices (MAP) Comite yang dibentuk oleh
National Association of Accountants (NAA) dalam RA Supriyono (1993) yang
berbunyi sebagai berikut : "Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi,
pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi
finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi,
pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan
sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi
manajemen juga meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok
non manajemen seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, lembagalembaga pengaturan, dan penguasa perpajakan".

2.2. Manfaat Akuntansi Manajemen


1. Akuntansi manajemen membantu memelihara dan mengendalikan
sumberdaya perusahaan.
2. Tracking performance
3. Planning
4. Managing costs and price

2.3. Teknik Akuntansi Manajemen


1. Anggaran
Menurut Anthony anggaran merupakan alat penting untuk
perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi, sedangkan Atkinson, et.al (2001; p.439) menyatakan anggaran
adalah sebuah ekpresi kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk aliran
masuk dan keluar uang yang memprediksi konsekuensi dari keputusan
operasi saat ini dan menyatakan apakah rencana keuangan sesuai dengan
tujuan organisasi.
2. Teknik untuk pengambilan keputusan taktis
Tujuan pengambilan keputusan taktis untuk menekankan biaya
pembuatan produk utama dengan segera. Dilihat dari segi manfaat
memberikan informasi biaya relevan juga digunakan untuk pengambilan
keputusan taktis atau jangka pendek (Hansen dan Mowen; 2005, p; 339).

3. NPV dan IRR untuk pengambilan keputusan berinvestasi


Net Present Value merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus
kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek
(Hansen dan Mowen; 2005, p;40) sementara IRR merupakan suku bunga
yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan
nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah
suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol (Hansen dan
Mowen; 2005, p;408)
4. Analisis varian
Sebagai akibat dari perubahan lingkungan manufaktur, kegunaan
standar costing dan analisis varians menjadi berkurang (Durry et al.,
1993; Lucas, 1997; dalam Sulaiman, 2004). Pada masa lalu, standard
costing dimanfaatkan sebagai alat yang meningkatkan planning dan
control dan juga meningkatkan penilaian kinerja. Lebih jauh, standard
costing juga membantu dalam menghitung harga pokok produk.
5. Kinerja kualitas dan produktifitas
Kaitannya dengan pengukuran dan produktivitas, Pemberdayaan
pegawai ( Employee empowerment), sangat diperlukan karena, manjemen
memberikan kedekatan antara pegawai dengan proses operasi, langanan
dan supplier untuk membuat keputusan.

6. Penilaian kinerja berdasarkan kepuasan pelanggan


Menurut Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e
bahwa kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat
gembira kalau harapan mereka terlampaui.
7. ROA atau ROI
Penilaian kinerja diidentifikasikan sebagai fungsi yang penting
dari akuntansi manajemen (Emmanuel et.,al 1990) dalam R. H. Chenhall.
Pemilihan alat ukur kinerja yang membantu mengevaluasi kinerja unit
bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organsiasi (Itter dan
Larcker, 1998; dalam Abdel-Kader dan Luther; 200).
8. Penilaian kinerja divisi atau unit-unit produksi
Penilaian

kinerja

divisi

sangat

diperlukan

untuk

tujuan

memaksimumkan profit.
9. Analisa profitability
Analisis profitabilitas adalah evaluasi atas tingkat pengembalian
investasi perusahaan, berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya, melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai
pemicu profitabilitasnya, dan melibatkan identifikasi dan pengukuran
dampak berbagai pemicu profitabilitasnya.

10. Benchmarking
Benchmarking adalah alat bantu untuk memperbaiki kualitas
dengan aliansi antar partner untuk berbagi informasi dalam proses dan
pengukuran yang akan menstimulasi praktek inovatif dan pemperbaiki
kinerja.
11. Balanced Scorecard
Menurut Kaplan dan Norton (1994), balanced scorecard
merupakan:
...a set of measures that gives top managers a fast but
comprehensive view of the business..includes financial measures
thet tell the result of actions already taken...complements the
financial measures with operational measures on costumer
satisfaction, intenal processes, and the organizations innovatiion
and improvement activities-operational measures that are drivers
of future financial performance
12. Analisis Cost Volume Profit (CVP)
Cost Volume and Profit diklaim sebagai salah satu alat yang
paling kuat membantu manajer dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan (Garrison and Noreen, 2003; Hansen dan Mowen, 2002; dalam
Sulaiman, 2004).
13. Full costing
Merupakan metode harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri
dari biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, baik yang
berperilaku variable maupun tetap (Mulyadi, 2000: p18)

10

14. Variabel costing


Variable costing (perhitungan biaya variable) metode perhitungan
biaya yang memperhitungkan hanya biaya produksi variable, bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable dalam
perhitungan biaya produksi perunit (Garrison, 2003)
15. Target costing
Menurut Garrison,2003 (perhitungan biaya target) adalah proses
penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan untuk produk baru dan
kemudian mengembangkan contoh produk yang dapat dibuat dengan
menguntungkan dan disalurkan untuk angka biaya target maksimum
tersebut.
Target costing dapat dikatakan memberikan persaingan perusahaan
sebagai pendukung peningkatan berkelanjutan pada langkah desain dan
produksi.
16. Activity Based Costing
Perhitungan

biaya

berdasarkan

aktivitas

adalah

metode

perhitungan biaya yang mendasarkan pada aktivitas yang didesain untuk


memberikan informasi biaya kepada para manajer untuk pembuatan
keputusan strategis dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan
biaya tetap.

11

17. Cost plus pricing


Adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba
yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk
memproduksi dan memasarkan produk (Mulyadi, 1993; p 351).
Menurut Garrison (2006),

cost plus pricing (penentuan harga

biaya plus) suatu metode penentuan harga dimana mark-up yang sudah
ditentukan sebelumnya diterapkan untuk suatu dasar harga untuk
menentukan harga jual target.
18. Target Pricing
Merupakan suatu metode harga jual suatu produk produksi
sebagian tingkat pengembalian investasi untuk jumlah produksi tertentu
2.4. Kompleksitas
Kompleksitas organisasi merupakan akibat langsung dari pembagian
pekerjaan dan pembentukan departemen yang berfokus pada jumlah dan jenis
pekerjaan, pengelompkan jabatan, jumlah unit atau departemen yang berbeda
secara nyata, Gibson, Ivancenich & Donnelly, (1997). Organisasi dengan berbagai
jenis pekerjaan dan unit menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang
lebih rumit karena terjadi ketergantungan tugas dan sifat tugas yang semakin
kompleks.
Thonpson (1967) menyatakan bahwa kompleksitas dalam organisasi akan
menimbulkan ketergantungan tugas diantara individu yang ada dalam tiap
departemen dan problem koordinasi semakin kuat yang digambarkan sebagai

12

ketergantungan reciprocal, sehingga memerlukan kolaborasi dan mutual


adjustmen lebih besar melalui anggota tim.
2.5. Kinerja Perusahaan

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki


tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi
manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat
dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun
eksternal.
Hansen dan Mowen (1997) Penilaian kinerja, dinyatakan sebagai
berikut:
Activity performance measure exist in both financial and non financial
forms. These measures are designed to assess how well an activity was
performed and the result achieved. They are also designed to reveal if
constant improvement is being realized. Measures of activity performance
center on three major dimension: (1) efficiency, (2)quality, and (3) time
Hal diatas menjelaskan bahwa aktivitas penilaian kinerja terdapat dua jenis
pengukuran yaitu; keuangan dan non keuangan. Pengukuran ini dirancang untuk
menilai bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir yang dicapai. Penilaian kinerja
juga dirancang untuk menyingkap jika terjadi kemandekan perbaikan yang akan
dilakukan. Penilaian kinerja aktivitas pusat dibagi kedalam tiga dimensi utama,
yaitu: (1) effisiensi, (2) kualitas, (3) waktu.
2.6. Pengaruh faktor kompleksitas dengan praktik akuntansi manajemen
Kompleksitas akan mendorong pemanfaatan teknik teknik akuntansi
manajemen didalam perusahaan. Kondisi lingkungan bisnis yang cenderung tidak

13

menentu pada saat ini mendorong perusahaan untuk mempraktikan teknik


menerapkan prinsip akuntansi manajemen didalam menyediakan berbagai
informasi strategis bagi manajer, Teknik akuntansi manajemen bukan saja
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif akan tetapi juga memberikan
informasi secara kualitatif, penyediaan informasi tersebut dilakukan dengan
menerapkan prinsip prisip akuntansi manajemen seperti teknik anggaran,
penyediaan

informasi,

balance

score

cardm

penilaian

kinerja

hingga

benchmarking dan penentuan harga pokok produksi. Informasi yang didapatkan


manajer dari praktik akuntansi manajemen tentu membuat risiko yang timbul
akibat ketidakpatian dapat diminimalisasikan. Oleh sebab itu kembali ditegaskan
bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen semakin tinggi pemanfaataya ketika
Kompleksitas benar-benar berfungsi pada perusahaan.
Sesuai dengan penelitian Maliah et al.,

(2004) didalam penelitiannya

ditemukan bahwa Kompleksitas berpengaruh terhadap praktik praktik akuntansi


manajemen, Temuan yang diperoleh tersebut juga sejalan dengan Alwi et al
(2004) didalam penelitiannya ditemukan bahwa Kompleksitas berpengaruh positif
yang signifikan terhadap praktik prakek akuntansi manajemen.
H1: Kompleksitas berpengaruh terhadap teknik akuntansi manajemen

2.7. Pengaruh faktor kompleksitas terhadap kinerja perusahaan

Diduga kompleksitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dalam


penerapan kompleksitas manajer tentu dapat menggunakan kompleksitas menjadi
kebijakan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan strategis didalam

14

organisasi. Keputusan strategis misalnya kebijakan manajer dalam penjualan,


menciptakan peluang untuk perkembangan perusahaan dan menciptakan
keputusan yang kreatif didalam alokasi dana dan pemanfaatan sumber daya
keuangan didalam perusahaan, kondisi ini tentu mendorong terjadinya
peningkatan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba semakin membaik.
Berdasarkan

uraian

ringkas

tersebut

dapat

kembali

ditegaskan

bahwa

kompleksitas didalam organisasi memberikan kontribusi bagi kinerja perusahaan.


H2: Kompleksitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

2.8. Pengaruh praktik akuntansi manajemen terhadap kinerja perusahaan


Beberapa penelitian yang melihat pengaruh sistem akuntasi manajemen
terhadap kinerja masih belum terlalu banyak yang telah dipublikasikan. Hasil
penelitian tersebut masih menunjukkan adanya perbedaaan manfaat teknik
akuntansi manajemen terhadap kinerja. Klammer (1973) menyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan konsisten yang signifikan antara kinerja dengan penggunaan
teknik penganggaran modal, hal serupa juga ditemukan oleh Sim dan Killough
(1998) dimana tidak ditemukan bukti bahwa peningkatan kinerja dapat diperoleh
melalui penggabungan antara JIT dan TQM. Gordon dan Silvester (1999)
menemukan tidak ada hubungan antara pengadopsian ABC dengan harga pasar
saham yang signifikan, Adler et al (2000) juga menyatakan tidak ada hubungan
yang signifikan antara penjualan dengan teknik akuntansi lanjutan.
Hasil yang berbeda justru ditemukan oleh Luther dan Longden (2001)
yang meneliti perubahan sistem akuntansi manajemen di Afrika Selatan dan UK,
15

menyatakan manfaat yang dirasakan dari sistem akuntansi manajemen telah


berubah sepanjang tahun 1996-2002. Moores dan Yuen (2001) menyatakan
adanya pola tersendiri dari karakteristik organisasi dan sistem akuntansi
manajemen pada sepanjang life-cycle stage. Pengadopsian ABC juga secara
signifikan meningkatkan kinerja dalam dua ukuran yaitu: ukuran pasar dan ukuran
akuntansi (Kennedy dan Afflect-Graves; 2001). Begitu juga dalam penelitian
Maliah et al., (2004) ditemukan bahwa teknik teknik akuntansi manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, semakin tinggi implikasi
teknik-teknik

akuntansi

manajemen

didalam

perusahaan

akan

semakin

mempengaruhi peningkatan kinerja perusahaan salah satunya dilihat dari


peningkatan profitabilitas. Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan Odysseas
Pavlatos dan Ioannis Paggios (2009) didalam penelitian terlihat praktik akuntansi
manajemen mampu memenuhi kebutuhan informasi pada manajer sehingga dapat
melahirkan kebijakan yang efektif yang mendorong meningkatnya kinerja
organisasi.
Dari beberapa hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sementara
bahwa:
H3: Praktik akuntansi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan

16

2.9. Pengaruh interaksi antara faktor kompleksitas dan praktik akuntansi


manajemen terhadap kinerja perusahaan
Kompleksitas bisnis yang disikapi dengan implikasi teknik teknik
akuntansi manajemen akan dapat mendorong meningkatnya kinerja perusahaan.
Kompleksitas akan menciptakan acuan bagi manajer didalam mengambil
keputusan yang strategis, informasi yang sangat cepat berubah, kondisi ini jika
dibiarkan tentu akan mendorong menurunnya kinerja perusahaan salah satunya
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Menyadari kondisi tersebut manajer dengan didukung para staf dan
seluruh anggota organisasi menyadari bahwa dibutuhkan sebuah kompleksitas
organisasi yang dibutuhkan manajer untuk melakukan implikasi praktik akuntansi
manajemen didalam organisasi. Penggunaan akuntansi manajemen diperlihatkan
melalui praktik teknik-teknik akuntansi manajemen, seperti adanya sistem
penganggaran, penyediaan informasi untuk membuat sebuah keputusan strategis,
benchmarking hingga pengukuran kinerja. Melalui praktik teknik teknik akuntansi
manajemen manajer dapat memperoleh informasi dengan cepat dan tepat, proses
akuntansi manajemen membuat manajer jeli membaca situasi dan menjadikan
Kompleksitas menjadi sebuah peluang bisnis akibatnya kinerja perusahaan
mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya nilai penjualan produk dan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas). Sesuai dengan temuan
Toomas Haldma dan Kertu Laats (2002) dalam penelitianya ditemukan interaksi
yang terjadi bersamaan antara Kompleksitas dengan praktik teknik-teknik
akuntansi manajemen mendorong meningkatkan kinerja didalam organisasi.

17

H4: Interaksi antara kompleksitas dan praktik akuntansi manajemen berpengaruh


terhadap kinerja perusahaan

2.9. Framework
Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kompleksitas
(X2)

H1

H2
X1.X2

KINERJA
PERUSAHAAN (Y)

H4
H3

Praktik Akuntansi
Manajemen
(X1)

18

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini disusun untuk menguji hipotesis yang menggambarkan pola

hubungan antara intensitas persaingan pasar, teknik akuntansi manajemen, dan


kinerja perusahaan. Penelitian ini membatasi ruang lingkup objek penelitian
kepada perusahaan manufaktur yang berada di Batam. Pada penelitian ini
dilakukan dalam kondisi normal tanpa adanya modifikasi dan pengkondisian
khusus terhadap objek yang diteliti.

3.2

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini perusahaan manufaktur yang ada di Batam.

Responden penelitian ini adalah menejer menengah atau direktur keuangan.


Metode pengambilan sampel (sampling) dilakukan dengan cara random
sampling method, karena pengambilan sample secara acak. Adapun sample yang
akan diambil yaitu perusahaan manufaktur di beberapa kawasan industri di
Batam.
3.3

Jenis dan Sumber Data


Jenis sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer (primary data) adalah data yang diperoleh langsung atau
dikumpulkan langsung dari sumber penelitian.

19

3.4.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan mail survey dengan menggunakan kuisioner.


3.4.1. Variabel dan pengukuran variabel
Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel yang digunakan. Variabel
tersebut adalah kinerja perusahaan, Teknik akuntansi manajemen dan intensitas
persaingan pasar.
3.5.

Instrumen Penelitian
3.5.1. Teknik Akuntansi Manajemen
a. Anggaran
Pengukuran

penggunaan

teknik

anggaran

oleh

perusahaan

menggunakan sebuah instrument yang dikembangkan dari berbagai


literature.

b. Penilaian kinerja
Pengukuran penggunaan teknik penilaian kinerja oleh perusahaan
menggunakan sebuah instrument yang dikembangkan dari berbagai
literature.
c. Informasi untuk pengambilan keputusan
Pengukuran penggunaan teknik informasi untuk pengambilan
keputusan oleh perusahaan menggunakan sebuah instrument yang
dikembangkan dari berbagai literature.
d. Harga pokok produk

20

Pengukuran penggunaan teknik perhitungan harga pokok produk


oleh perusahaan menggunakan sebuah instrument yang dikembangkan
dari berbagai literature.
e. Penetapan harga
Pengukuran penggunaan teknik penetapan harga oleh perusahaan
menggunakan sebuah instrument yang dikembangkan dari berbagai
literature (Hansen dan Mowen, 2005; Atkinson et al, 2001; Kaplan
dan Atkinson, 1998; Mulyadi, 2001; Riwayadi; 2006)
3.5.2. Kompleksitas
Untuk mengukur persepsi manajer atas kompleksitas yang
dirasakan, digunakan 6 item pertanyaan. Penelitian ini menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Duncan (1972). Skala yang
digunakan adalah skala likert 1 sampai 5.
3.5.3. Kinerja Perusahaan
Pada penelitian ini kinerja peusahaan diukur menggunakan salah
satu rasio keuangan yaitu Return On Asset (ROA) karena rasio
tersebut mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan tingkat
keuntungan dengan keseluruhan

aktiva

yang tersedia

dalam

perusahaan (Purwatmo, 2004; dalam Rahayu, 2005). Menurut Larson,


et al (2005) dalam Rahayu (2005): return on Asset (ROA) also called
Return On Investment (ROI).
3.6.

Metode Analisis
3.6.1

Analisis Deskriptif

21

Analisis ini bertujuan untuk memberikan arah dan gambaran data atas
seberapa spesifik variabel-variabel harus diperlakukan dalam analisis
berikutnya.
3.6.2. Analisa Uji Hipotesis
3.6.2.1. Uji kualitas data
a. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner.
b. Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
3.6.2.2. Uji Asumsi Klasik
a. Pengujian Multikolinearitas
Menurut Nachrowi (2007:121) uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen, jika terjadi korelasi maka
terdapat problem multikolinearitas.
b. Pengujian Autokorelasi
Menurut Gujarati (2001:99) autokorelasi merupakan korelasi
yang

terjadi

antara

anggota-anggota

dari

serangkaian

pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu, bila terjadi


autokorelasi dalam suatu model maka variance sampel, tidak
akan menggambarkan variance populasinya dan model regresi
yang dihasilkan tidak dapat digunakan, untuk menaksir nilai
variabel dependen.

22

c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
observasi ke observasi yang lain.

3.6.3. Model Regresi


Model persamaan sebagai berikut:
PAM = a + b +e ..
Y= a + b1X1 + b2X2 + b1X1X2 + e .........
Y

= Kinerja perusahaan

X1

= Teknik Akuntansi Manajemen

X2

= Kompleksitas

X1X2

= Interaksi X dan X2

i1

= Intersep

a1,a2,b1,b2 = koefisien regresi


3.6.3.1 Pengujian Hipotesis
Secara umum tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan didalam
penelitian ini meliputi langkah sebagai berikut:
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa
besar proporsi variasi dari variabel indepeden secara bersamabersama mempengaruhi variabel depeden, dengan rumus (Gujarati,
1997):

23

R2 =

ESS
TSS

Dimana :
ESS = Explanet Sum Square (Jumlah kuadrat yang dijelaskan)
TSS = Total Sum Square (Jumlah total Kuadrat)
b. Uji F-Statistik
Uji F adalah bagian uji statistik yang digunakan untuk
membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen

secara serentak. Secara umum Gujarati (2005:58)

merumuskan uji F-statistik sebagai berikut:


F=

R2 / K 1
1 R2 / n K

Keterangan
R 2 = Koefisien determinan
n

= Jumlah sampel

= Jumlah variabel bebas

Kriteria Keputusan
1. Jika Sig < alpha maka keputusannya dapat disimpulkan
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen secara bersama sama.
2. Jika Sig > alpha maka keputusannya disimpulkan bahwa
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen secara bersama sama.

24

c. Uji t-Statistik
Untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel depenen secara individual. Maka penulis melakukan uji
statistik yaitu menggunakan uji t-test, Supranto (1997:97)
menyatakan uji t-test merupakan suatu uji statistik yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :

b
Sb

Keterangan
t

= Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df)

Sb

= Standar Baku

= Koefisien Regresi

= n- 2

25

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pembahasan ini merupakan hasil dari studi langsung ke lapangan untuk
memperoleh data dengan menyebarkan kuesioner dalam mengukur tiga variabel
pokok dalam penelitian ini, yaitu kompleksitas, praktik akuntansi manajemen dan
kinerja perusahaan. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan SPSS versi
15.0.
Pembahasan diawali dengan statistik deskriptif mengenai demografi
responden dan variabel penelitian, pengujian kualitas data dan terakhir
pembahasan hasil uji statistik. Tahap analisis deskriptif umum responden terdiri
dari, profil responden berdasarkan pendidikan, profil responden berdasarkan lama
menduduki jabatan, dan profil responden berdasarkan jabatan.
1.2.

Analisis Deskriptif

4.2.1

Implikasi teknik akuntansi manajemen berdasarkan demografis


responden
Untuk memperkuat hasil yang diperoleh didalam model penelitian ini,

peneliti mencoba mengidentifikasi teknik akuntansi manajemen yang dilihat dari


demografis responden. Secara umum ringkasan secara detail hasil pegujian
statistik yang telah dilakukan dapat dijabarkan pada sub bab dibawah ini,
deskriptif Teknik Akuntansi Manajemen Berdasarkan Pendidikan, lama bekerja
dan jabatan, Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa untuk teknik akuntansi
manajemen berdasakan pendidikan diperoleh nilai asymp sig sebesar 0,202.
Didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
diperoleh memperlihatkan bahwa asymp sig 0,202 > alpha 0,05 maka dapat

26

disimpulkan bahwa pendidikan yang dimiliki karyawan tidak menjadi faktor


pembeda yang akan mempengaruhi pemahaman mereka.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan pendidikan yang dimiliki karyawan
bukanlah tolak ukur yang dapat dijadikan indikator penentu meningkatnya
pemahaman teknik akuntansi manajemen di lingkungan organisasi. Hasil yang
diperoleh terjadi karena masing-masing karyawan organisasi tentu memiliki strata
pendidikan dengan disiplin ilmu yang berbeda, dimana tidak semua karyawan
memiliki dasar ilmu akuntansi.
4.2.2. Teknik Akuntansi Manajemen
Berdasarkan definisi dan pengukuran variabel, untuk mengukur teknik akuntansi
manajemen digunakan 40 item pertanyaan, dibagi kedalam tiga kelompok yaitu
high, moderat, dan low dengan pemberian range untuk masing-masing penilaian
High adoption antara rata-rata 4 sampai dengan 5, Moderate adoption antara 3
sampai dengan 3,99 dan Low adoption antara 1 sampai dengan 2,99. Dan sisanya
No adoption 1.
4.3. Pengujian Instrumen Data
4.3.1

Pengujian Validitas

a. Kompleksitas
Kinerja sebuah perusahaan merupakan dimesi yang rentan dengan
perubahan salah satu faktor yang mendorong kondisi tersebut terjadi adalah
kompleksitas. Salah satu variabel penelitian yang digunakan didalam model
penelitian ini adalah kompleksitas. Untuk mengukur intensitas kompetisi pasar
maka digunakan 6 item pertanyaan.

27

b. Teknik Akuntansi Manajemen


Secara umum peneliti mengelompokan teknik akuntansi manajemen
menjadi beberapa teknik yaitu:
1. Anggaran
Informasi kualitatis maupun kuantitatif yang dihasilkan akuntansi
manajemen mempengaruhi keputusan dan perencanaan yang akan dilakukan
seorang manajer. Pengkuran indicator ini digunakan 8 item pertanyaan
2. Penilaian Kinerja
Indikator kedua yang digunakan untuk mengetahui teknik akuntansi
manajemen adalah pengukuran kinerja. Dalam mengukur indikator tersebut
digunakan 18 item pertanyaan.
3. Informasi Pengambilan Keputusan
Indikator ketiga yang digunakan untuk menilai teknik akuntansi
manajemen adalah informasi pengambilan keputusan. Didalam mengukur
indikator tersebut digunakan 8 item pertanyaan.
4. Harga Pokok & Benchmark
Teknik akuntansi manajemen keempat yang digunakan didalam model
penelitian ini adalah harga pokok produksi dan Benchmark untuk mengukur harga
pokok produksi dan teknik benchmark digunakan enam item pertanyaan.
4.3.2

Pengujian Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005) pengujian reliabilitas dilakukan untuk menilai

kehandalan dari masing masing item pertanyaan yang valid bila digunakan pada
waktu dan tempat yang berbeda.

28

4.4

Pengujian Normalitas
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis salah satu syarat yang harus dapat

terpenuhi oleh masing masing variabel penelitian adalah distribusi normal.

4.6 Pengujian Asumsi Klasik


4.6.1

Pengujian Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2005) pengujian multikolinearitas dimaksudkan untuk

mengetahui korelasi atau hubungan yang terjadi antar satu variabel independen
dengan variabel independen lainnya.
4.6.2

Pengujian Autokorelasi
Tahapan kedua didalam pengujian asumsi klasik adalah menilai gejala

autokorelasi.
4.6.3

Pengujian Heteroskedastistas
Menurut Ghozali (2005)

pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan

untuk menilai keragaman variance yang dimiliki masing masing variabel


penelitian, jika terjadi interkorelasi antar variance yang mendukung masing
masing variabel penelitian tentu akan mengakibatkan terjadinya term error yang
tinggi.
4.7

Pengujian Hipotesis

4.7.1

Pengaujian Hipotesis I
Berdasarkan tahapan pengujian hipotesis pertama yang telah dilakukan

dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil pengujian


terlihat pada tabel dibawah ini:

29

Pengujian Hipotesis I
Koefisien
Keterangan

sig

Alpha

Kesimpulan

Regresi
Konstanta

2.125

Kompleksitas

0.080

0.000

0.05

Signifikan

R2 0,601
Berdasarkan Tabel terlihat masing masing variabel penelitian yang diuji
memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah model regresi
berganda yaitu sebagai berikut:
Y = 2.125 + 0,080x + e
Berdasarkan model pengujian yang telah dihasilkan diperoleh nilai R2
sebesar 0,601 temuan ini mempertegas bahwa Kompleksitas memberikan
kontribusi dalam mempengaruhi teknik teknik akuntansi manajemen sebesar
60,10 % sedangkan sisanya 39,90 % lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
digunakan didalam penelitian ini, seperti perubahan variabel makro ekonomi
seperti kurs inflasi dan sebagainya.
Pada tahapan pengujian hipotesis pertama terlihat bahwa Kompleksitas
memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,601 kondisi ini
memperlihatkan bahwa semakin tinggi Kompleksitas akan meningkatkan praktik
teknik teknik akuntansi manajemen, temuan tersebut diperkuat dengan nilai sig
sebesar 0,000 didalam tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar
0,05. Dari proses pengujian terlihat bahwa nilai sig 0,000 < alpha 0,05 maka

30

keputusannya adalah

Kompleksitas berpengaruh signifikan terhadap praktik

akuntansi manajemen didalam kegiatan operasional perusahaan.


4.7.2

Pengujian Hipotesis II
Berdasarkan tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan

bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada tabel
dibawah ini:
Pengujian Hipotesis II
Koefisien
Keterangan

Sig

Alpha

Kesimpulan

Regresi
Konstanta

2.235

Kompleksitas

0.090

0.000

0.05

Signifikan

R2 0,523
Berdasarkan Tabel terlihat masing masing variabel penelitian yang diuji
memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah model regresi
berganda yaitu sebagai berikut:
Y = 2.235 + 0,090x + e
Berdasarkan model pengujian yang telah dihasilkan diperoleh nilai R2
sebesar 0,523 temuan ini mempertegas bahwa Kompleksitas memberikan
kontribusi dalam mempengaruhi kinerja perusahaan sebesar 52,30 % sedangkan
sisanya 47,70 % lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam
penelitian ini, seperti perubahan variabel makro ekonomi seperti kurs inflasi dan
sebagainya.

31

Pada tahapan pengujian hipotesis kedua terlihat bahwa Kompleksitas


memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,523 kondisi ini
memperlihatkan bahwa semakin tinggi Kompleksitas akan meningkatkan kinerja
perusahaan, temuan tersebut diperkuat dengan nilai sig sebesar 0,000 didalam
tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Dari proses
pengujian terlihat bahwa nilai sig 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya dapat
disimpulkan bahwa Kompleksitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan didalam kegiatan operasional perusahaan.
4.7.3

Pengujian Hipotesis III & IV


Sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis tujuan penelitian yang

ketiga adalah mengetahui pengaruh pengunaan praktik akuntansi manajemen


berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sedangkan pengujian hipotesis keempat
bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara kompleksitas dan praktik
akuntansi manajemen bepengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel :
Pengujian Hipotesis III dan IV
Koefisien
Keterangan

Sig

Alpha

Kesimpulan

Regresi
Konstanta

1,079

Kompleksitas

0,006

0,004

0,05

Signifikan

Praktik Akuntansi Manajemen

0,135

0,000

0,05

Signifikan

Interaksi X1.X2

0,040

0,000

0,05

Signifikan

R2 = 0,729

F-stat 0,000

32

Berdasarkan tabel terlihat masing masing variabel penelitian yang


digunakan didalam model penelitian ini memiliki koefisien regresi yang dapat
diuar kedalam sebuah persamaan regresi berganda yaitu:

Y = 1,079 + 0,006x1 + 0,135x2 + 0,040x1.x2 + e


Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa koefisien determinasi yang
dihasil setelah pengujian dengan melibatkan variabel interaksi mengalami
peningkatan yaitu R2 0,729 temuan ini memperlihatkan bahwa Kompleksitas,
teknik akuntansi manajemen, interaksi moderating variabel dengan akuntansi
manajemen dan interaksi moderating variabel dengan Kompleksitas mampu
memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan sebesar 72,90% sedangkan
sisanya sebesar 27,10% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan
didalam model penelitian ini.
Didalam tahapan pengujian data diperoleh nilai F-signifikan sebesar 0,000
didalam tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
diperoleh didalam tahapan pengujian memperlihatkan bahwa nilai signifikan
sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa model pengujian yang dilakukan diterima atau
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari
Kompleksitas, Praktik akuntansi manajemen hingga interaksi variabel secara
bersama sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja perusahaan.
Berdasarkan model regresi terlihat bahwa Kompleksitas memiliki
koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,006 temuan ini menjelaskan bahwa

33

Kompleksitas dapat menurunkan kinerja perusahaan, temuan tersebut diperkuat


dengan nilai signifikan sebesar 0,006 didalam tahapan pengujian digunakan
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa nilai
signifikan sebesar 0,004 < alpha 0,05 maka keputusannya disimpulkan bahwa
Kompleksitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Pada variabel independen ketiga yaitu menggunakan Praktik akuntansi
manajemen diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,135,
Temuan ini mengisyaratkan bahwa praktik akuntansi manajemen akan mendorong
meningkatnya kinerja, temuan tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar
0,000 didalam tahapan pengujian data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05
maka keputusannya dapat disipulkan bahwa praktik akuntansi manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Pada variabel keempat yaitu interaksi kompleksitas dengan praktik
akuntansi manajemen menghasilkan koefisien regresi bertanda positif sebesar
0,030 temuan ini mempertegas pernyataan yang menyatakan Kompleksitas akan
menjadi peluang ketika perusahaan menerapkan prinsip akuntansi manajemen
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan manajemen yang tentunya akan
mendorong meningkatnya kinerja perusahaan, temuan tersebut diperkuat dengan
nilai signifikan sebesar 0,000 pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat
kesalahan sebesar 0,05. Dari temuan tersebut terlihat nilai signifikan sebesar
0,000 < alpha 0,05 keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

34

dapat disimpulkan interaksi Kompleksitas dan prinsip akuntansi manajemen


berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

4.7.4

Implikasi

Perusahaan perlu merancang kompleksitas dalam organisasi guna dalam


mengahadapi persaingan dan memerlukan suatu strategi bisnis dengan cara
mengpraktikan teknik-teknik akuntansi manajemen, dengan praktik ini akan terasa
manfaat teknik akuntansi tersebut tersebut. Fluktuasi berbagai instrument variabel
makro ekonomi ketika tidak dapat dicermati dengan baik akan mempengaruhi
performance atau kinerja perusahaan.

35

BAB V. PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti
dari penelitian ini yaitu:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa
Kompleksitas

berpengaruh

signifikan

terhadap

praktik

akuntansi

manajemen didalam organisasi


2. Berdasarkan

hasil

pengujian

hipotesis

kedua

ditemukan

bahwa

kompleksitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan


3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa praktik
akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa interaksi
antara kompleksitas dan praktik akuntansi manajemen berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
5.2

Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa tesis yang telah diselesaikan ini masih memiliki

beberapa kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang peneliti miliki.


Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jumlah responden yang dijadikan sampel didalam penelitian ini relatif
kecil dan tentunya mempengaruhi hasil yang diperoleh didalam tahapan
pengujian hipotesis.

36

2. Sebagian besar responden memegang peranan vital dalam perusahaan


dengan pekerjaan sangat sibuk sehingga sulit meluangkan waktu yang
cukup dalam mengisi kuesioner ini sehingga mempengaruhi jawaban
responden terhadap pada kuesioner ini.
3. Skala data yang relatif berbeda untuk masing masing variabel tentu
mempengaruhi tingkat akurasi hasil penelitian, Di dalam pengujian
hipotesis ini digunakan dua skala data yang ordinal dan rasio.
4. Masih adanya sejumlah variabel penelitian yang juga mempengaruhi
kinerja perusahaan yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini dan
tentunya mempengaruhi hasil penelitian yang diperoleh.

5.3

Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka

diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi:


1. Peneliti dimasa datang menambah jumlah perusahaan dan sampel yang
akan di ikutsertakan di dalam tahapan pengolahan data, saran ini penting
untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian.
2. Peneliti dimasa datang agar menyamakan skala data yang akan digunakan,
karena menggunakan skala data yang berbeda memberikan kelemahan
terhadap hasil penelitian yang akan diperoleh.

37

REFERENSI

Andrew H. Van de Vend an Andre L. Delbecq, Juni 1974.A Task Contingent


Model of Work-Unit Structure, Administrative Science Quarterly, hlm.
183-97.
Ikhsan,Arfan (2003). Pengaruh Intensitas persaingan Pasar terhadap kinerja unit
perusahaan, Undip
Andin Prasita, ( 2007). Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran
Waktu Terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman Terhadap Sistem
Informasi
Atkitson. (1995). Management Accounting. Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice Hall Inc.
Chenhall, R., & Langfield-Smith, K. (1998). Adoption and benefits of
management accounting practices: An Australian study. Management
Accounting Research, 9 (1):1-19.
Clarke, P. (1997). Management accounting practices in large Irish manufacturing
firms. Irish Business and Administrative Research, 18:136-152.
David, F. R. (2002). Strategic Management: Concepts and Cases, Prentice Hall
Duncan, R. B 1973, Characteristic of Organizational Environment and perceived
Environment Uncertainty. Administrative Science Quartely)
Drucker, P. (1994a). The Practice of Management. Butterworth-Heinemann,
Oxford
Drucker, P. F. (1994b). Managing for Result. Butterworth-Heinemann, Oxford.
Ghozali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Undip, Semarang.
Gunawan, Barbara, (2000). Menilai Kinerja Dengan Balanced Scorecard,
Manajemen, No 145, September, Halaman 36-40.
Govindarajan, (1990), Strategy, Control System, and Resource Sharing: Effect on
Business- Unit Performance, Darmouth College.
Gul, F. A 1991. The Effect of Managerial Accounting System Uncertaintu on
Small Business Managers Performance. Accounting and Business
Research, vol.22.

38

................and Y. M. Chia. (1994). The Effect of Management Accounting


Systems, Perceived Environment Uncertainty and Decentralization on
Managerial Performance; A test of Three interaction. Accounting,
Organizational and Society,(Vol 19. No.4/5).
Hansen, Don R. dan Marryane M. Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen. Edisi
Tujuh. Jakarta: Salemba Empat.
Hicks, Herbert, G. and Gullet, G, Ray. (1995). Organizational Theory and
Behavior. McGraw Hill.
Jerald Hage dan Michael Aiken,Routine Technology, Social Structure, and
Organizational Goals, Administrative Science Quarterly, September
1969, hlm.366-77.
Johns, Gary and Sacks Alan M. 2008. Organizational Behavior. Seventh Edition.
Pearson.
Kaplan, Robert S dan David P. Norton, (1996), Balanced Scorecard: Translating
Strategy Into Action, Boston: Havard Business School Press.
Karl Magnusen,Technology and Organizational Differentiation, (1970): A Field
Study of Manufacturing Corporations. Disertasi doctoral, University of
Wisconsin, Madison,
Kotler, P. (2003). Marketing Insights from A to Z. Jakarta, Erlangga
Lebas, M. (1996). Management Accounting in France. In Management
Accounting: European Perspectives, edited by A. Bhimani. Oxford:
Oxford University Press, 74-99.
Lely Ambonowati, (2002). Analisis Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas
Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat
Propinsi Jawa Tengah.
Maryasih, Lilis, (2006). Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi Ketidakpastian
Lingkungan, Desentralisasi dan Kinerja Organisasi pada Perusahaan
Manufaktur di NAD, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Magdy Abdel-Kader dan Robert Luther (2006). Management accounting practices in the
British food and drinks industry

Mahmuda Nasrin (1997). An Overview of the Management Occounting Practices


in the listed manufacturing companies of Bangladesd. The International
Journal of Business, Accounting and Finance

39

Maliah bt. Sulaiman, Nik Nazali Nik Ahmad dan Nohayati Alwi (2004). Management
Accounting Practice in Select Asian Countries

Momaya, K. and K. Selby (1998). "International Competitiveness of the Canadian


Construction Industry: A Comparison with Japan and the United States."
Canadian Journal Civil Engineering 25: 640-652
Mclellan, J. and Moustafa. E. (2010). Management Accounting Practices in the
Gulf Cooperative Countries. The International Journal of Business,
Accounting and Finance, 4 (1).
Odysseas Pavlatos and Ioannis Paggios, (2009). Management accounting practices in
the Greek hospitality industry.

Porter, M. E. (2004). Global Competitiveness Report 2004-2005: Findings from


the Business Competitiveness Index. New York, Institute for Strategy and
Competitiveness, Harvard Business School
Robbins, Stephen, P. 1995. Organizational Theory, Third Edition, Prentice Hall.
Riwayadi, (2006). Akuntansi Biaya. Andalas University Press. Padang.
Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A skill building approach.
New York: John Willey and Sons.
Sherine Farouk Abdel Al dan John D. McLellan (2004). An exploratory analysis of
management accounting practices in Egypt a transitional economy country

Sulaiman, M., Ahmad, N., & Alwi, N. (2004). Management accounting practices
in selected Asian countries. Managerial Auditing Journal, 19 (4):493-508.
Sutapa (2003). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian
Lingkungan (Perceived Environment Uncertainty) Dan Desentralisasi
terhadap Kinerja Manajerial. Tesis. Universitas Diponegoro.
Team, C. E. (2004a). Sustainable Construction: An Introduction, Constructing
Excellence.
Team, C. E. (2004b). Sustainable Construction: Constructors, Constructing
Excellence
Toomas Haldma dan Kertu Laats (2002). Influencing contingencies on management
accounting practices in Estonian manufacturing co

Trisnowardono, N., Drs.B.E (2002). Menuju Usaha Jasa Konstruksi yang Handal,
Abdi TANDUR. Jakarta

40

Weweru, N., Hoque, Z., & Uliana, E. (2005). A Survey of management


accounting practices in South Africa. Journal of Accounting, Auditing and
Performance Evaluation, 2 (3):22-29
Wijewardena, H., & De Zoysa, A. (1999). A Comparative Analysis of
Management Accounting practices In Australia and Japan: An Empirical
Investigation. The International Journal of Accounting, 34: 49-70
Xiao, J., Chow, C., Duh Rong-Ruey, & Zhao, L. (2007). Management Accounting
in China. Financial Management, Dec 2006/Jan. 2007::32-37.

41

Anda mungkin juga menyukai