Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

“Cost drivers, basic cost concepts, and activity based costing”

Oleh: Kelompok 2

Intan Febrianti (A062232022)

Afifah (A062232031)

Suci Amal (A062232035)

Kelas Reguler B

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2024

A. Pengantar Akuntansi Manajemen


1. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah suatu profesi yang
melibatkan kemitraan dalam pengambilan keputusan manajemen, menyusun
perencanaan dan sistem manajemen kinerja, serta menyediakan keahlian dalam
pelaporan keuangan dan pengendalian untuk membantu manajemen dalam
memformulasikan dan mengimplementasikan suatu strategi organisasi. Informasi
manajemen biaya (cost management information) mencakup informasi keuangan
mengenai biaya dan pendapatan, dan informasi non-keuangan mengenai retensi
pelanggan, produktivitas, kualitas, dan faktor-faktor penentu utama kesuksesan
lainnya bagi organisasi.

Akuntansi manajemen dapat diartikan sebagai proses mengakumulasi,


mengidentifikasi dan menganalisis suatu peristiwa ekonomi yang digunakan oleh
manajemen sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan persiapan,
penanganan dan pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen digunakan
sebagai penyedia berita akuntansi kepada pemakai intern perseroan. Akuntansi
manajemen merupakan skema akuntansi intern perseroan dan dibentuk sebagai
pendukung kebutuhan informasi pengelola. Lain halnya akuntansi finansial,
akuntansi manajemen tidak terpaku oleh kualifikasi resmi, seperti prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (PABU). (Siregar, 2013)

2. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi
pihak manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan
informasi-informasi, terutama untuk perencanaan, koordinasi, dan pengendalian
kegiatan bisnis perusahaan. Menurut Mulyadi (2011:16) informasi akuntansi
manajemen dibagi menjadi tiga tipe yaitu:

a. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information). Mencakup


informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang dan mencakup
informasi mengenai biaya, pendapatan, dan atau aktiva, produk, atau departemen
karena informasi ini digunakan untuk pelaporan informasi keuangan dan analisis
kemampuan menghasilkan laba rugi suatu divisi atau bagian secara khusus, pada
bagian inilah akuntansi informasi penuh yang berisi informasi masalalu
digunakan.

b. Informasi Akuntansi Diferensial (Differensial Accounting Information) Dalam


pengambilan keputusan manajemen menggunakan berbagai masukan di dalam
model pengambilan keputusan mereka, yang dapat bersifat keuangan, non
keuangan, dan bahkan yang bersifat nonkuantitatif. Informasi akuntansi
manajemen digunakan manajemen dalam rangka untuk menjalankan fungsinya
yaitu fungsi manajemen yang utama yaitu planning atau perencanaan, coordinatin
atau koordinasi, dan controllingatau pengendalian

c. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting


Information) Menurut Mulyadi (2011:18) Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi biaya, pendapatan, dana atau aktiva
yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran yang digunakan untuk
menilai suatu pimpinan pusat pertanggungjawaban. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban tersebut juga digunakan untuk mengamati
pelaksanaananggaran dan menilai seberapa jauh setiap manajer tersebut
melaksanakan rencananya.

3. Tujuan Akuntansi Manajemen

a. Menyediakan informasi untuk perencanaan kegiatan organisasi

b. Menyediakan informasi untuk pengendalian kegiatan organisasi

c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan yang efektif

4. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan


Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan
Usernya pihak internal Usernya pihak eksternal
Tidak terikat pada aturan yang ada Terikat pada aturan yang ada
nformasi keuangan dan non keuangan; Informasi keuangan bersifat objektif
informasi bersifat subjektif
Penekanan pada masa depan Orientasi historis
Evaluasi dan keputusan internal Informasi tentang perusahaan secara
berdasarkan informasi yang terperinci keseluruhan
Lebih luas, berbagai disiplin ilmu Lebih mandiri

5. Arah Perkembangan Akuntansi Manajemen


a. Enterprise Resource Planning (ERP) Fitur teknologi informasi seperti kecepatan
proses, ketepatan, dan kemudahan penggunaannya menjadi salah satu alasan
penggunaannya dalam aktivitas manajerial. Manajer membutuhkan informasi
tentang seluruh hal yang terjadi di sekitarnya sesegera mungkin sebagai referensi
untuk bertindak tepat dan cepat.

b. Electronic Data Interchange (EDI) EDI sangat dibutuhkan dalam sistem


perdagangan berbasis teknologi informasi yang saat ini berkembang sangat cepat..
Teknologi ini memungkinkan terjadinya transaksi dari berbagai belahan dunia
dengan tingkat kesalahan spesifikasi yang relatif kecil dan pelayanan yang cepat
sehingga kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan. Pertukaran informasi antar
organisasi meningkatkan database konsumen dengan tambahan biaya yang
minimal.

c. Supply Chain Management (SCM) Penerapan EDI menjadi bagian dari


penerapan Rantai Nilai Manajemen (Supply Chain Management). Melalui analisis
mata rantai ini, ketersediaan, jaminan harga, dan kualitas bahan baku terjaga,
diproses tepat waktu dan berkualitas serta dapat didistribusikan lebih cepat dan
lebih memuaskan.

d. Theory of Constraint (TOC) TOC bukan merupakan bagian dari akuntansi,


melainkan suatu alat manajemen yang bertujuan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang tersedia dengan cara mengidentifikasi kendala yang terjadi
dalam proses pemanfaatan sumber daya tersebut.

e. Just in Time (JIT) JIT adalah sebuah filosofi tentang perbaikan


berkesinambungan melalui pengurangan pemborosan secara terus-menerus.
Filosofi ini diterapkan dalam berbagai unit kegiatan, misalnya pada unit pabrikasi.
Sebagai contoh dalam bidang produksi, filosofinya adalah produksi hanya
dilakukan sebanyak dan sesuai pesanan. Bahan baku yang dibutuhkan
didatangkan saat akan digunakan sehingga kos bahan baku dapat diturunkan.
Bahan baku, suku cadang, fasilitas dan sumber daya manusia digunakan ketika
dibutuhkan. Tujuan utama penerapan JIT ini adalah meningkatkan produktivitas
dan mengurangi pemborosan.

f. Balance Score Card (BSC). BSC umumnya digunakan untuk mengklarifikasi


dan memutakhirkan strategi bisnis, mengaitkan tujuan organisasi dengan anggaran
tahunan, mengizinkan perubahan-perubahan dalam organisasi, dan meningkatkan
pemahaman terhadap visi dan misi kepada semua anggota organisasi.

Standar Sistem Akuntansi Kontemporer


Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai sistem tradisional dan
sistem kontemporer. Baik pendekatan tradisional maupun kontemporer ditemukan
dalam praktek. Penggunaan sistem akuntansi manajemen kontemporer sedang
mengalami peningkatan, terutama diantara organisasi yang menghadapi
keragaman produk yang bertambah, produk yang lebih kompleks, siklus hidup
produk yang lebih pendek, persyaratan perbaikan mutu, dan tekanan para pesaing.
(Hansen dan Mowen, 2000: 56)

Akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap


perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik
perusahaan jasa maupun manufaktur. Tujuan keseluruhan akuntansi manajemen
kontemporer adalah untuk meningkatkan kualitas kepuasan, relevansi, dan
penetapan waktu informasi biaya. Pada umumnya, lebih banyak tujuan manajerial
yang dapat dipenuhi dengan sistem kontemporer daripada dengan sistem
tradisional. (Hansen dan Mowen, 2000: 57) Penerapan akuntansi manajemen
kontemporer, salah satunya adalah Just In Time. Dimana dalam menanggapi
membumbungnya biaya, mengerutnya laba, dan menajamnya persaingan dalam
dunia usaha telah mengakibatkan perusahaanperusahaan mencari cara untuk
merampingkan kegiatan-kegiatan usaha mereka dan mengumpulkan lebih banyak
data akurat untuk tujuan pengambilan keputusan. (Hansen dan Mowen, 2000: 57)
Menurut Yunarto (2005: 107) just in time merupakan suatu filosofi yang lahir dari
ide sederhana, yaitu memproduksi hanya apa yang dibutuhkan, dengan jumlah
yang dibutuhkan, dan tepat pada waktu yang dibutuhkan. Menurut
Garisson/Noreen (2000:14) keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan
JIT adalah : 1. Modal kerja dapat ditunjang dengan adanya penghematan karena
pengurangan biaya-biaya persediaan 2. Lokasi yang tadinya untuk menyimpan
persediaan dapat digunakan untuk aktivitas lain sehingga produktifitas meningkat

3. Waktu untuk melakukan aktivitas produksi berkurang, sehingga dapat


menghasilkan jumlah produk lebih banyak dan lebih cepat merespon konsumen 4.
Tingkat produksi cacat berkurang, mengakibatkan penghematan dan kepuasan
konsumen meningkat

Keberhasilan Just In Time pada Toyota Motor Company yang dikembangkan oleh
Mr. Taiichi Ohno (mantan wakil presiden Toyota Motor Company Jepang)
bersama rekannya di pertengahan 1970. menarik perhatian perusahaan lain di
Jepang. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang
keberhasilannya mengurangi inventory sampai pada tingkat minimum (orientasi
zero inventory). Sejak saat penerapan sistem Just In Time terbukti manfaatnya
semakin bertambah banyak perusahaan-perusahaan di Jepang yang ikut
menerapkan sistem Just In Time. Konsep Just In Time ini kemudian meluas di luar
Jepang yaitu Ford, Chrysler, General Motor, Hawlett Packard merupakan contoh
perusahaan-perusahaan besar yang telah menerapkan sistem Just In Time. Tempat
makan siap saji seperti McDonald’s telah belajar sistem manufaktur Just In Time
seperti Toyota, dengan menerapkan sistem Just In Time baru yang disebut dengan
“Made For You”. Dimana tujuan dari sistem Just In Time tersebut adalah melayani
setiap konsumen dengan makanan yang sesegar mungkin dalam waktu 90 detik.
(Ristono, 2010)

Perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak


pada tujuannya. Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan untuk pihak
eksternal, sementara akuntansi manajemen menghasilkan laporan spesifik terkait
keuangan dan sumber daya bisnis untuk pengambilan keputusan internal. Fungsi
akuntansi manajemen mencakup menjadi mediator konflik, memberikan informasi
tentang akibat konflik, serta membantu dalam pengambilan keputusan dengan
menggunakan data pemecahan masalah, pencatatan hasil, dan pemecahan
masalah.
Dalam penerapan akuntansi manajemen, perusahaan perlu memahami
konsep dasar Management Accounting untuk mengalokasikan sumber daya secara
efisien, memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan, serta
menghadapi ketidakpastian ekonomi dan sosial. Akuntansi manajemen juga
memanfaatkan data akuntansi keuangan secara luas dengan bersandar pada konsep
pertanggungjawaban atau kepengurusan
Akuntansi manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan
informasi keuangan dan non-keuangan yang digunakan oleh manajer dalam
pengambilan keputusan bisnis. Penerapan akuntansi manajemen melibatkan
langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi tujuan dan kebutuhan informasi: Manajer perlu memahami tujuan
bisnis dan informasi apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengumpulan data: Data keuangan dan non-keuangan dikumpulkan dari
berbagai sumber untuk analisis.
3. Analisis data: Data yang terkumpul dianalisis untuk mengidentifikasi tren, pola,
dan informasi penting lainnya yang dapat membantu dalam pengambilan
keputusan. 4. Penyusunan laporan: Informasi yang telah dianalisis disusun dalam
bentuk laporan yang relevan dan mudah dipahami oleh manajer.
5. Pengambilan keputusan: Manajer menggunakan informasi yang disediakan oleh
akuntansi manajemen untuk membuat keputusan strategis yang dapat
meningkatkan kinerja bisnis.
Penerapan akuntansi manajemen membantu organisasi dalam merencanakan,
mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja bisnis mereka secara efektif. Dengan
memahami prinsip-prinsip dasar ini, manajer dapat menggunakan informasi
akuntansi manajemen dengan lebih efektif untuk mencapai tujuan bisnis mereka..
B. Manajemen Biaya

1. Pengertian Manajemen Biaya


Pengertian Manajemen Biaya itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut
(Yudhi Herliansyah, 2007):
a. Filosofi dalam upaya perbaikan terus menerus dalam peningkatan pelayanan
dengan biaya rendah,
b. Sikap proaktif/kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya produksi
(keluaran) merupakan hasil keputusan manajemen,
c. Teknik/rangkaian teknik dalam menentukan/mencapai tujuan organisasi
Menurut Deden Mulyana (2009) Manajemen biaya merupakan suatu sistem
yang didesain untuk menyediakan informasi baik bersifat keuangan
(pendapatan dan biaya) maupun non keuangan (kualitas dan produktivitas)
bagi manajemen untuk identifikasi peluang-peluang penyempurnaan,
perencanaan strategik dan pembuatan keputusan operasional mengenai
pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi.
Sehingga secara garis besar manajemen biaya adalah Manajemen biaya
adalah sistem terstruktur sempurna yang memberikan informasi yang
komprehensif kepada manajemen organisasi sehingga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perencanaan strategis,
peningkatan, dan Membuat keputusan operasional mengenai pengadaan
dan penggunaan sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi.
2. Tujuan Manajemen Biaya

Ada 4 tujuan utama dari sistem manajemen biaya, di antaranya:

a. Mengidentifikasi biaya kegiatan suatu perusahaan.


b. Mendapatkan informasi tingkat efisiensi, efektivitas, dan nilai finansial
pada kegiatan bisnis.
c. Membantu menyempurnakan performa perusahaan di masa depan.
d. Meraih ketiga tujuan tersebut secara bersamaan dalam suatu lingkungan
perubahan teknologi.
3. Manfaat Manajemen Biaya

Terdapat 7 manfaat utama yang akan diterima perusahaan bila memanfaatkan


jenis manajemen ini, di antaranya:

a. Sebagai wujud perencanaan dan pengendalian bisnis.


b. Sebagai usaha meningkatkan monitoring biaya perusahaan.
c. Memaksimalkan performa daur hidup suatu produk hasil produksi.
d. Sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
e. Sebagai wujud manajemen investasi yang efisien.
f. Sebagai alat ukur performa.
4. Macam macam Manajemen Biaya
Setidaknya ada 5 macam manajemen biaya yang perlu ketahui, di antaranya:
a.Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan baku dari suatu produk atau
objek lain. Sedangkan biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya
bahan baku yang digunakan dalam memproses produk namun bukan
bagian dari produk yang sudah di produksi.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung


Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
produksi barang ataupun jasa, termasuk waktu istirahat bagi para
tenaga kerja, seperti waktu makan. Sedangkan biaya tenaga kerja
tidak langsung adalah upaya pengawasan, menangani bahan baku,
pelatihan, serta pengendalian kualitas yang dilakukan oleh
karyawan atau tenaga kerja.

c. Biaya Tidak Langsung Lain

Biasanya, biaya tidak langsung lain diperlukan saat hendak


memproduksi suatu produk barang atau jasa. Hal ini termasuk
biaya fasilitas, biaya alat yang digunakan saat memproduksi barang
atau jasa, dan juga biaya pendukung lainnya.
4. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap adalah salah satu biaya yang tidak akan berubah
walaupun hasil produksi mengalami perubahan dalam kurun
waktu tertentu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang erat
kaitannya dengan perubahan pada total biaya yang sudah
ditetapkan.
5. Biaya Per Unit
Biaya per unit merupakan nilai rata-rata biaya yang dihitung dari
pembagian total biaya produksi dengan jumlah unit produksi.
5. Alur Manajemen Biaya
a. Perencanaan Sumber Daya
Maksud dari perencanaan sumber daya adalah suatu upaya
kepastian atas keperluan sumber daya di masa depan pada suatu
perusahaan atau ruang lingkup proyek tertentu, termasuk evaluasi
dan perencanaan pemanfaatan sumber daya tenaga, keuangan,
manusia, dan bentuk informasi lain yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu proyek.

b. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah suatu kegiatan memproduksi yang bisa
digunakan untuk alat ukur, alat menghitung biaya, serta alat dalam
menentukan harga yang berasal dari sumber daya yang diperlukan
dalam ruang lingkup proyek.

e. Penganggaran Biaya
Anggaran biaya adalah suatu proses yang diperlukan dalam
menghimpun perkiraan biaya dalam menetapkan dasar biaya. Hal
ini bermanfaat dalam menentukan cost baseline atas performa
proyek yang terpantau dan terkendali.

f. Kontrol Biaya
Kontrol biaya adalah proses pemantauan biaya yang mencakup
performa atas setiap pendanaan, memastikan setiap perubahan biaya
sudah dilakukan dengan tepat, termasuk dalam hal baseline biaya
yang bisa terus berubah.

C. Pengunaan Manajemen Biaya Dalam Fugsi Manajemen


Manfaat manajemen biaya bagi manajemen, yaitu:
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Membantu manajemen dalam meningkatkan ketertelusuran biaya
3. Membantu manajemen dalam mengoptimalkan kinerja daur hidup
secara total
4. Membantu manajemen dalam pembuatan keputusan
5. Membantu manajemen dalam proses manajemen investasi
6. Membantu manajemen dalam mengintegrasikan kriteria pengukuran
kinerja non keuangan ke dalam kinerja keuangan agar terjamin
konsistensinya
7. Membantu manajemen dalam mengorganisasi berbagai tingkat
otomasi.

Anda mungkin juga menyukai