AKUNTANSI MANAJEMEN
“MANAJEMEN DALAM AKTIVITAS”
Di Susun Oleh :
Erta Sari
1922100011
FAKULTAS EKONOMI
Page | 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA. Karena, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah saya dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku pembimbing saya
dalam pembelajaran mata kuliah Akuntansi Manajemen, juga kepada semua teman-teman
yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam saya, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan informasi mengenai “Manajemen Berdasarkan Aktivitas”
bagi para pembaca
Saya menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini saya susun, apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga bermanfaat.
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan
perbaikan berkelanjutan, meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara
untuk unggul dari perusahaan lain, contohnya dengan mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi. Nilai terhadap pelanggan sangat penting sehingga perusahaan
dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat bagi penggunanya dan
tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas
yang terkait, jadi manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci
keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal
penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik
mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai
manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.
B. Rumusan masalah
1. Apakah Manajemen Berdasarkan Aktivitas Itu dan Hubungannya dengan
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas ?
2. Bagaimana Analisis Proses Nilai ?
3. Deskripsikan Ukuran Kinerja Aktivitas ?
4. Bagaimana Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok berdasarkan aktivitas?
Page | 4
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Page | 5
Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah :
Kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas
Adanya penolakan untuk perubahan
Kurangnya keahlian menggunakan informasi aktivitas yang baru
Kegagalan dalam mengintegrasikan sistem ABM
3. Pemberian Tanggung Jawab Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat
fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen
penting yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja/
benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi
pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu
sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan
bersama.
Ada 3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang
waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi.
a) Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional)
memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan
berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.
b) Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi
dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
c) Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi, menerjemahkan
misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat
perspektif yang berbeda : perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan)
infrastruktur.
Page | 6
Unit Perusahaan Proses
Efisiensi operasional lokal Efisiensi Keseluruhan Sistem
Akuntabilitas Individu Akuntabilitas Tim
Hasil keuangan Hasil keuangan
Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan adalah
contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal
dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya.
Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu
perbaikan proses, inovasi proses, dan penciptaan proses. Perbaikan proses
merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang
telah ada.
Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara
baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal
waktu respons, kualitas, dan efisiensi.
Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya baru
dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan. Penetapan Ukuran
Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan
standar harus ditetapkan untuk berfungsi benchmarking untuk ukuran kinerja.
Page | 7
Efisiensi keuangan Pengurangan waktu
Biaya yang dapat dikendalikan Perbaikan kualitas
Biaya aktual versus standar Pengurangan biaya
Ukuran keuangan Pengukuran tren
Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi
penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak
pihak manajemen yang lebih atas.
d. Perbandingan Penghargaan
Page | 8
Akar pemicu (root cause) adalah penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas
yang dilakukan.
Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Analisis penggerak
bertujuan mengungkapkan akar pemicu.
2. Analisis Aktivitas : Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai Analisis Aktivitas
adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat
hasil:
Aktivitas apa saja yang dilakukan
Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut
Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas
Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan termasuk saran untuk
memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai
1. Aktivitas Bernilai-tambah Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat
bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas yang bernilai-tambah. Biaya
bernilai tambah adalah berbagai biaa yang timbul dari melakukan berbagai
aktivitas bernilai-tambah dengan efisiensi yang sempurna.
2. Aktivitas Tak Bernilai-Tambah Semua aktivitas selain berbagai aktivitas
yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang
tidak perlu, disebut sebagai aktivitas tak-bernilai-tambah. Aktivitas tak-
bernilai-tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya
memenuhi salah satu dari tiga syarat.
3. Biaya tak-bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh
aktivitas tak-bernilai-tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai
tambah.
4. Pengurangan Biaya Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui
empat cara :
Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang takbernilai
tambah.
Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas
yang timbul oleh beberapa strategi yang saling bertentangan.
Page | 9
Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan suatu aktivitas.
Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas
yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale.
1) Pelaporan Biaya bernilai dan Tak Bernilai Tambah Mengurangi biaya tak-
bernilai-tambah adalah salah satu cara meningkatkan efisiensi aktivitas.
Penekanan pada biaya tak-bernilai-tambah menunjukkan tingkat pemborosan
yang dialami perusahaan, hingga memberikan informasi mengenai potensi
perbaikan.
Suatu sistem pelaporan biaya adalah bahan penting dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Biaya bernilai-tambah adalah
berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan. Standar bernilaitambah
membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak-bernilai-tambah. Standar
bernilai-tambah (value-added standard) mengidentifikasi output aktivitas
optimal. Pengidentifikasian output aktivitas optimal membutuhkan
pengukuran output aktivitas.
Rumus biaya bernilai & tak bernilai tambah
Page | 10
Biaya bernilai-tambah = SP x SP
Biaya tak-bernilai-tambah = (AQ-SQ) SP
dimana
SQ = tingkat output bernilai-tambah untuk suatu aktivitas
SP = harga standar per unit dari ukuran output aktivitas
AQ = penggunaan kuantitas sesungguhnya sumber daya fleksibel / kapasitas
praktis aktivitas yang diadakan untuk sumber daya yang terikat
3) Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai
benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar
untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai
aktivitas dan proses. Benchmarking juga harus melibatkan perbandingan
dengan para pesaing atau industri lainnya.
4) Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran ouput aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri
berbagai biaya tak-bernilai-tambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilaitambah
seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga
menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnyanya.
Page | 11
5) Manajemen Kapasitas
Aktivitas Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat
dilakukan penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas.
Variansi Volume Kapasitas adalah selisih antara tingkat aktivitas
sesungguhnya yang diadakan (kapasitas, AQ) dengan kuantitas standar
bernilai-tambah aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ).
Variasi kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara ketersediaan aktivitas
(AQ) dengan penggunaan aktivitas (activity usage – AU) adalah informasi
penting yang harus disediakan pihak manajemen. Tujuannya adalah
mengurangi kebutuhan akan aktivitas tersebut sampai periode tertentu dimana
variansi aktivitas yang tidak digunakan sama dengan variansi volume
aktivitas.
Page | 12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Page | 13
Daftar Pustaka
Page | 14