Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“MANAJEMEN DALAM AKTIVITAS”

Di Susun Oleh :

Erta Sari

1922100011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan masalah.....................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
ANALISA DAN PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas.........................................................................4
B. Analisis Nilai Proses..................................................................................................7
C. Pengukuran Kinerja Aktivitas.................................................................................9
D. Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas.................11
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................12
Kesimpulan......................................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................................12

Page | 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA. Karena, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah saya dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Adapun makalah saya yang berjudul “Manajemen Berdasarkan Aktivitas” disusun


untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Manajemen, dan mencapai kompetensi
yang diharapkan yaitu mampu Mengetahui sistem hubungan perhitungan biaya produk
berdasarkan aktivitas dan manajemen berdasarkan aktivitas, analisis nilai proses dan ukuran
kinerja aktivitas.

Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku pembimbing saya
dalam pembelajaran mata kuliah Akuntansi Manajemen, juga kepada semua teman-teman
yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan terdalam saya, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan informasi mengenai “Manajemen Berdasarkan Aktivitas”
bagi para pembaca

Saya menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini saya susun, apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga bermanfaat.

Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan
perbaikan berkelanjutan, meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara
untuk unggul dari perusahaan lain, contohnya dengan mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi. Nilai terhadap pelanggan sangat penting sehingga perusahaan
dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat bagi penggunanya dan
tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas
yang terkait, jadi manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci
keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal
penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik
mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai
manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.

B. Rumusan masalah
1. Apakah Manajemen Berdasarkan Aktivitas Itu dan Hubungannya dengan
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas ?
2. Bagaimana Analisis Proses Nilai ?
3. Deskripsikan Ukuran Kinerja Aktivitas ?
4. Bagaimana Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok berdasarkan aktivitas?

Page | 4
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas


Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management – ABM) adalah
pendekatan untuk keseluruhan sistem yang reintegrasi berfokus pada perhatian
manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan
dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. ABC adalah sumber utama
informasi manajemen berdasarkan aktivitas.
Model manajemen berdasarkan aktivitas dibagi atas 2 dimensi :
I. Dimensi Biaya : Memberikan informasi mengenai sumber daya,
aktivitas dan objek biaya yang menjadi perhatian setiap produk, pelanggan,
pemasok dan distributor. Tujuannya adalah memperbaiki akurasi pembebanan
biaya.
II. Dimensi Proses : Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja
yang harus dilakukan, mengapa dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan.
Tujuannya adalah mengurangi biaya.
1. Mengimplementasikan ABM Manajemen berdasarkan aktivitas (ABM) adalah
sistem yang lebih komprehensif daripada sistem ABC. ABM melibatkan ABC dan
menggunakannya sebagai sumber informasi utama.
Perencanaan Sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan
menjawab berbagai masalah berikut :
a. Sasaran dan tujuan sistem ABM
b. Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
c. Proses bisnis dan buran produk perusahaan
d. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk implementasi
e. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari dan
menggunakan informasi baru
2. Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi aktivitas Klasifikasi berbagai aktivitas juga
memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha perbaikan
berkelanjutan, seperti proses manufaktur just-in-time (JIT), manajemen kualitas
total, dan manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan.

Page | 5
Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah :
 Kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas
 Adanya penolakan untuk perubahan
 Kurangnya keahlian menggunakan informasi aktivitas yang baru
 Kegagalan dalam mengintegrasikan sistem ABM
3. Pemberian Tanggung Jawab Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat
fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen
penting yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja/
benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi
pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu
sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan
bersama.
Ada 3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang
waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi.
a) Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional)
memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan
berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.
b) Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi
dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
c) Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi, menerjemahkan
misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat
perspektif yang berbeda : perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan)
infrastruktur.

Macam Macam Perbandingan Pertanggungjawaban :

a. Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab

Pertanggungjawaban Berdasarkan Pertanggungjawaban Berdasarkan


Keuangan Aktivitas

Page | 6
 Unit Perusahaan  Proses
 Efisiensi operasional lokal  Efisiensi Keseluruhan Sistem
 Akuntabilitas Individu  Akuntabilitas Tim
 Hasil keuangan  Hasil keuangan
Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan adalah
contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal
dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya.
Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu
perbaikan proses, inovasi proses, dan penciptaan proses. Perbaikan proses
merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang
telah ada.

Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara
baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal
waktu respons, kualitas, dan efisiensi.

Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya baru
dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan. Penetapan Ukuran
Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan
standar harus ditetapkan untuk berfungsi benchmarking untuk ukuran kinerja.

b. Perbandingan Ukuran Kinerja.

Ukuran Berdasarkan Keuangan Ukuran Berdasarkan Aktivitas


 Anggaran Unit Perusahaan  Standar berorientasi pada proses
 Perhitungan Biaya standar  Standar bernilai-tambah
 Standar statis  Standar dinamis
 Standar saat ini dapat dicapai  Standar optimal

c. Perbandingan Evaluasi Kinerja

Evaluasi Kinerja Berdasarkan Evaluasi Kinerja Berdasarkan


Keuangan Aktivitas

Page | 7
 Efisiensi keuangan  Pengurangan waktu
 Biaya yang dapat dikendalikan  Perbaikan kualitas
 Biaya aktual versus standar  Pengurangan biaya
 Ukuran keuangan  Pengukuran tren

Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi
penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak
pihak manajemen yang lebih atas.

d. Perbandingan Penghargaan

Penghargaan Berdasarkan Keuangan Penghargaan Berdasarkan Aktivitas


 Berdasarkan kinerja keuangan  Berdasarkan kinerja multidimensi
 Penghargaan individual  Penghargaan kelompok
 Kenaikan gaji  Kenaikan gaji
 Promosi  Promosi
 Bonus dan pembagian laba  Bonus, pembagian laba &
keuntungan

B. Analisis Nilai Proses


Analisis Nilai Proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, analisis ini berfokus pada akuntabilitas
berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya; dan analisis ini menekankan pada
maksimalisasi kinerja keseluruhan sistem sebagai ganti kinerja individual.
1. Analisis Penggerak : Pencarian Akar Pemicu Setiap aktivitas terdiri atas
input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber daya yang dikonsumsi
suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan output-nya.
Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output
aktivitas adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan.
Ukuran output adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan. Ukuran ini adalah ukuran
yang dihitung atas suatu output.
Ukuran output praktis adalah ukuran permintaan yang dibutuhkan atas suatu
aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas.

Page | 8
Akar pemicu (root cause) adalah penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas
yang dilakukan.
Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Analisis penggerak
bertujuan mengungkapkan akar pemicu.
2. Analisis Aktivitas : Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai Analisis Aktivitas
adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat
hasil:
 Aktivitas apa saja yang dilakukan
 Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut
 Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas
 Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan termasuk saran untuk
memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai
1. Aktivitas Bernilai-tambah Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat
bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas yang bernilai-tambah. Biaya
bernilai tambah adalah berbagai biaa yang timbul dari melakukan berbagai
aktivitas bernilai-tambah dengan efisiensi yang sempurna.
2. Aktivitas Tak Bernilai-Tambah Semua aktivitas selain berbagai aktivitas
yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang
tidak perlu, disebut sebagai aktivitas tak-bernilai-tambah. Aktivitas tak-
bernilai-tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya
memenuhi salah satu dari tiga syarat.
3. Biaya tak-bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh
aktivitas tak-bernilai-tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai
tambah.
4. Pengurangan Biaya Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui
empat cara :
 Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang takbernilai
tambah.
 Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas
yang timbul oleh beberapa strategi yang saling bertentangan.

Page | 9
 Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan suatu aktivitas.
 Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas
yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale.

C. Pengukuran Kinerja Aktivitas


Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama :
1) Efisiensi; berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output
aktivitas
2) Kualitas; berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas
tersebut dilakukan pertama kali. Ouput aktivitas yang cacat perlu diulang
hingga menyebabkan biaya yang tidak dibutuhkan dan pengurangan efisiensi
3) Waktu; dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas merupakan hal penting.

Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi :

1) Pelaporan Biaya bernilai dan Tak Bernilai Tambah Mengurangi biaya tak-
bernilai-tambah adalah salah satu cara meningkatkan efisiensi aktivitas.
Penekanan pada biaya tak-bernilai-tambah menunjukkan tingkat pemborosan
yang dialami perusahaan, hingga memberikan informasi mengenai potensi
perbaikan.
Suatu sistem pelaporan biaya adalah bahan penting dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Biaya bernilai-tambah adalah
berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan. Standar bernilaitambah
membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak-bernilai-tambah. Standar
bernilai-tambah (value-added standard) mengidentifikasi output aktivitas
optimal. Pengidentifikasian output aktivitas optimal membutuhkan
pengukuran output aktivitas.
Rumus biaya bernilai & tak bernilai tambah

Page | 10
Biaya bernilai-tambah = SP x SP
Biaya tak-bernilai-tambah = (AQ-SQ) SP
dimana
SQ = tingkat output bernilai-tambah untuk suatu aktivitas
SP = harga standar per unit dari ukuran output aktivitas
AQ = penggunaan kuantitas sesungguhnya sumber daya fleksibel / kapasitas
praktis aktivitas yang diadakan untuk sumber daya yang terikat

2) Peran Standar Kaizen


Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk
dan proses yang telah ada. Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini
dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua sup siklus utama :
 Kaizen atau perbaikan berkelanjutan,
 Siklus pemeliharaan.

Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode


masa mendatang. Perbaikan yang direncanakan tersebut diamsusikan dapat
dicapai sehingga standar Kaizen adalah sejenis standar yang dapat dicapai.

3) Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai
benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar
untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai
aktivitas dan proses. Benchmarking juga harus melibatkan perbandingan
dengan para pesaing atau industri lainnya.
4) Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran ouput aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri
berbagai biaya tak-bernilai-tambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilaitambah
seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga
menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnyanya.

Page | 11
5) Manajemen Kapasitas
Aktivitas Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat
dilakukan penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas.
Variansi Volume Kapasitas adalah selisih antara tingkat aktivitas
sesungguhnya yang diadakan (kapasitas, AQ) dengan kuantitas standar
bernilai-tambah aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ).
Variasi kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara ketersediaan aktivitas
(AQ) dengan penggunaan aktivitas (activity usage – AU) adalah informasi
penting yang harus disediakan pihak manajemen. Tujuannya adalah
mengurangi kebutuhan akan aktivitas tersebut sampai periode tertentu dimana
variansi aktivitas yang tidak digunakan sama dengan variansi volume
aktivitas.

D. Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas.


Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga
pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang
memakai aktivitas.
a. Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan dapat mengkonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam
proporsi yang berbeda. Mengetahui besarnya biaya untuk melayani para
pelanggan yang berbeda adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa
tujuan.
b. Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Harga Pokok Produk
Aktivitas yang digerakkan pelanggan – seperti memasukkan pesanan, mengambil
pesanan, mengirim, melakukan tindakan penjualan, dan mengevaluasi kredit klien
diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas.

Page | 12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus


memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai
proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja.
Dimensi ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan
lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitas
dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat
menyediakan informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan
para manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan
keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat
memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran biaya yang digerakkan pemasok
kepada pemasok akan memungkinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar
berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan
meningkatkan profitabilitas.

Page | 13
Daftar Pustaka

Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen, Akuntansi Manajemen, Erlangga,


Jakarta, 1999

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai