Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PAPER

AKUNTANSI MANAJEMEN

“ACTIVITY BASED COASTING BAGIAN 2”

DOSEN :

DENNYCA HENDRIYANTO N,S.E.,M.Si

OLEH KELOMPOK 13:

1. AFIF ZULFA ALIYANA (202212016)


2. FEBRIA EKA ERINTIANA (202212095)
3. REDYA FEBRIANE (202212128)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan
perbaikan berkelanjutan, meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara
untuk unggul dari perusahaan lain, contohnya dengan mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi. Nilai terhadap pelanggan sangat penting sehingga
perusahaan dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat bagi
penggunanya dan tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas
yang terkait, jadi manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci
keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah
hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik
mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai
manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa pengertian manajemen berdasarkan aktivitas dan hubungannya dengan
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ?
 Bagaimanakah analisis nilai proses ?
 Apa saja deskripsi mengenai ukuran kinerja aktivitas ?
 Bagaimana perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan aktivitas ?

C. TUJUAN
 Untuk memahami pengertian manajemen berdasarkan aktivitas dan
menjelaskan hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
 Untuk menjelaskan analisis nilai proses
 Untuk mendeskripsikan ukuran kinerja aktivitas
 Untuk memahami perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan
aktivitas
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS


Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan
sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai.
Model manajemen berdasarkan aktivitas ini memiliki dua dimensi, yaitu
dimensi biaya dan dimensi proses. Dimensi biaya yaitu memberikan informasi
mengenai sumber daya, aktivitas dan objek biaya yang menjadi perhatian setiap
produk, pelanggan, pemasok dan distributor, tujuannya adalah memperbaiki
akurasi pembebanan biaya. Sedangkan dimensi proses yaitu memberikan informasi
mengenai aktivitas apa saja yang harus dilakukan, mengapa dan seberapa baik
aktivitas tersebut dilakukan, tujuannya adalah mengurangi biaya.
Mengimplementasikan ABM
Manajemen berdasarkan aktifitas (ABM) adalah sistem yang lebih
komprehensif daripada sistem ABC. ABM melibatkan ABC dan
menggunakannya sebagai sumber informasi utama. Perencanaan Sistem
memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan menjawab berbagai
masalah berikut :
 Sasaran dan tujuan sistem ABM
 Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
 Proses bisnis dan bauran produk perusahaan
 Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk implementasi
 Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari
dan menggunakan informasi baru.
Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah kurang dukungan dari
manajer tingkat atas.
Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi Aktivitas
Klasifikasi berbagai aktivitas juga memungkinkan ABM untuk terhubung
dengan berbagai usaha perbaikan berkelanjutan, seperti proses manufaktur
just-in-time (JIT), manajemen kualitas total, dan manajemen biaya kualitas
lingkungan keseluruhan.
ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian
manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting yaitu pemberian
tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja/benchmarking, pengevaluasian
kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggung jawaban
bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga
seseorang/kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan
bersama. Tiga jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah
berubah sepanjang waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional),
aktivitas, dan strategi. Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan
keuangan (fungsional) memberikan tanggung jawab pada berbagai unit
perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk
keuangan.Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah
akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang
beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab
Pertanggungjawaban berdasarkan Pertanggungjawaban bedasarkan
keuangan aktivitas
1. Unit perusahaan i. Proses
2. Efisiensi operasional lokal ii. efisiensi keseluruhan sistem
3. Akuntabilitas individu iii. Akuntabilitas tim
4. Hasil keuangan iv. Hasil keuangan

Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan


adalah contoh dari berbagai proses, berbagai proses tersebut dilakukan
dengan berbagai cara yang berarti mengubah prosesnya. Tiga metode
yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu
perbaikan proses, invoasi proses, dan penciptan proses.
 Perbaikan proses merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam
efisiensi suatu proses yang telah ada.
 Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam
cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis
dalam hal waktu respons, kualitas, dan efisiensi.
 Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya
baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan.
Penetapan ukuran kinerja
Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran
kinerja harus diidentifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi
benchmarking untuk ukuran kinerja. Perbandingan Ukuran Kinerja.
Ukuran berdasarkan keuangan Ukuran berdasarkan aktivitas
1. Anggaran unit perusahaan i. Standar berorientasi pada
proses
2. Perhitungan biaya standar ii. Standar benilai tambah
3. Standar statis iii. Standar dinamis
4. Standar saat ini dapat dicapai iv. Standar optimal

Anggaran dan perhitungan biaya standar adalah tahap penting dalam


aktivitas benchmarking untuk sistem berdasarkan keuangan, hal ini tentu
berarti ukuran kinerja bersifat objektif dan relatif stabil sepanjang waktu. Ada
beberapa perbedaan yang sangat jelas untuk berbagai perusahaan yang
beroperasi dalam lingkungan perbaikan berkelanjutan. Pertama, ukuran
kinerja berorientasi pada proses sehingga harus memperhatikan berbagai
atribut proses, seperti waktu proses, kualitas, dan efisiensi. Kedua,
standar ukuran kinerja berubah untuk mencerminkan berbagai kondisi dan
tujuan baru, serta membantu mempertahankan kemajuan yang telah
dicapai. Ketiga, standar optimal membutuhkan suatu peranan penting.
Standar ini menentukan pencapaian utama target sehingga identifikasi potensi
digunakan untuk perbaikan.
Evaluasi kerja
Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan
membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Perbandingan Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja berdasarkan keuangan Evaluasi kinerja berdasarkan
aktivitas
1. Efisiensi keuangan i. Pengurangan waktu
2. Biaya yang dapat dikendalikan ii. perbaikan kualitas
3. Biaya aktual versus standar iii. pengurangan biaya
4. Ukuran keuangan iv. pengukuran tren

Pemberian penghargaan
Dalam sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman
sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak manajemen yang di
atas. Seperti yang ditunjukkan pada tabel, berbagai instrumen keuangan
yang sama (contohnya, kenaikan gaji, bonus, pembagian laba, dan
promosi) banyak digunakan untuk memberikan penghargaan atas kinerja yang
baik
Pengahargaan berdasarkan keuangan Penghargaan berdasarkan aktivitas
1. Berdasarkan kinerja keuangan Berdasarkan kinerja multimedia
2. Penghargaan individual ii. penghargaan kelompok
3. Kenaikan gaji iii. keniakan gaji
4. Promosi iv. promosi
5. Bonus dan pembagian laba v. Bomus, pembagian laba &
keuntungan

B. ANALISIS NILAI PROSES


Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Analisis ini menekankan pada
maksimalitas keseluruhan sistem sebagai ganti kinerja individual. Analisis nilai
proses membantu mengubah berbagai konseptual menjadi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual menjadi operasional.
Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output, input aktivitas adalah
berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka
menghasilkan output-nya. Output aktivitas adalah hasil atau produk dari
suatu aktivitas, ukuran output adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan,
ukuran ini adalah ukuran yang dihitung atas suatu output, ukuran output
praktis adalah ukuran permintaan yang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan
hal yang disebut penggerak aktivitas.
Akar pemicu (root cause) adalah penyebab yang paling dasar dari
suatu aktivitas yang dilakukan.
Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya
aktivitas. Analisis penggerak bertujuan mengungkapkan akar pemicu.
Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi Dan Menilai Isi Nilai
Inti analisis proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas adalah
proses untuk megidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus
menunjukkan empat hasil, yaitu:
 Aktivitas apa saja yang dilakukan.
 Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas.
 Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas.
 Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan, termasuk saran
untuk memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas yag menambah
nilai.
Oleh karena itu hal ini merupakan bagian yang paling penting
dalam analisis aktivitas. Berbagai aktivitas tersebut dapat diklasifiksikan
sebagai bernilai tambah atau tak bernilai tambah.
Aktivitas bernilai tambah yaitu berbagai aktivitas yang dibutuhkan
untuk dapat bertahan dalam bisnis. Biaya bernilai tambah adalah berbagai
biaya yang timbul dari melakukan berbagai aktivitas bernilai tambah
dengan efisiensi yang sempurna.
Aktivitas tak bernilai tambah yaitu semua aktivitas selain
berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis
sehingga dipandang tidak perlu, oleh karenanya berbagai biaya yang
disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja tidak efisien
dari aktivitas bernilai tambah disebut sebagai biaya tak bernilai tambah.
Pengurangan Biaya
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara:
 Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang tak-
bernilai tambah. Jika aktivitas gagal menambah nilai telah
diidentifikasi maka pengukuran harus dilakukan untuk mengarahkan
perusahaan mengeliminasi aktivitas-aktivitas ini
 Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian
aktivitas yang timbul oleh beberapa strategi yang saling
bertentangan. Sehingga, pemilihan aktivitas dapat berdampak besar
atas pengurangan biaya.
 Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan suatu aktivitas. Pendekatan pada pengurangan biaya ini
seharusnya ditujukan, terutama untuk memperbaiki efisien dari
berbagai aktivitas yang di butuhkan atau menjadi strategi jangka
pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas tak bernilai tambah
sampai aktivitas tersebut dapat di tiadakan
 Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas
yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale, sebagau
contoh suatu produk baru dapat didesain untuk menggunakan
berbagai komponen yang telah ada, berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan komponen tersebut telah ada dan perusahaan
telah terhindar dari pembentukan rangkaian aktivitas yang seluruhnya
baru.
Pengurangan Kinerja Aktivitas
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:
 Efisiensi yaitu berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan
output aktivitas, contohnya adalah salah satu cara memperbaiki
efisiensi suatu aktivitas adalah menghasilkan output aktivitas yang
sama dengan biaya yang lebih rendah untuk imput yang digunakan.
 Kualitas yaitu berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar
sejak aktivitas tersebut dilakukan pertama kali. Ouput aktivitas
yang cacat perlu diulang hingga menyebabkan biaya yang tidak
dibutuhkan dan pengurangan efisiensi.
 Waktu yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
aktivitas merupakan hal penting. Waktu yang lebih lama berarti
lebih banyak penggunaan sumber daya dan lebih sedikit
kemampuan untuk merespon kebutuhan pelanggan.
C. DESKRIPSI MENGENAI UKURAN KINERJA AKTIVITAS
Menurut Supriyono (1999:185), pengukuran kinerja adalah proses yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Menurut Hansen dan
Mowen (2012:241), ukuran waktu kinerja adalah cenderung bersifat non keuangan
meskipun sesungguhnya dapat diukur secara keuangan, sedangkan efisiensi,
efektivitas, dan kualitas merupakan ukuran kinerja baik secara keuangan maupun non
keuangan.
1. Ukuran Kinerja Keuangan
Ukuran kinerja keuangan harus menyediakan informasi spesifik mengenai
dampak kinerja aktivitas yang dinyatakan dalam satuan uang. Ukuran
keuangan harus menunjukkan penghematan potensial dan penghematan
sesungguhnya (Supriyono 1999:390). Ukuran kinerja keuangan bagi kinerja
aktivitas meliputi:
 Pelaporan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Bagian
akuntansi suatu perusahaan hendaknya memberikan laporan tentang
biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Pemisahan biaya ini
dimaksudkan agar:
1) Dapat meusatkan perhatian pada pengurangan dan akhirnya
penghilangan biaya tidak bernilai tambah.
2) Manajemen dapat mengetahui pemborosan yang terjadi di
perusahaan.
3) Memantau aktivitas program pengelolaan aktivitas dengan
menyajikan biaya tidak bernilai tambah pada manajemen dalam
bentuk yang dapat diperbandingkan antar periode.
4) Laporan trend biaya aktivitas. Jika manajemen melaksanakan
tindakan untuk menghilangkan aktivitas tidak bernilai
tambah, manajemen dapat membandingkan biaya untuk setiap
aktivitas antar periode akuntansi. Jika pengelolaan aktivitas
telah dilakukan dengan efektif, dengan sendirinya akan
menurunkan biaya aktivitas bukan penambah nilai.
 Benchmarking
Benchmarking adalah digunakannya praktik terbaik sebagai standar
untuk mengukur kinerja aktivitas. Aktivitas unit tertentu yang
dipandang terbaikakan ditetapkan sebagai standar. Kemudian, aktivitas
yang sama yang berada dalam unit-unit organisasi yang lain
menjadikannya sebagai acuan kinerja aktivitas.
 Activity flexible budgeting
Adanyactivity flexible budgeting memungkinkan dilakukannya
prediksi biaya aktivitas yang akan terjadi dengan berubahnya
penggunaan aktivitas. Manfaat terpenting yang didapat dari aktivitas
ini adalah manajer dapat membagi biaya aktivitas menjadi komponen
bernilai tambah dan tidak bernilai tambah, membedakan antara
dampak biaya dan dampak volume, serta didapat laporan biaya
kapasitas aktivitas yang digunakan dan yang tidak digunakan.
 Life cycle cost budgeting
Biaya daur hidup produk adalah biaya yang berkaitan dengan
produk dalam keseluruhan daur hidupnya.
2. Ukuran Kinerja Non Keuangan
Dalam akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas, ukuran
kinerja keuangan memegang peranan penting. Banyak informasi-informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen. Informasi-informasi keuangan yang
digunakan sebagai ukuran kinerja adalah:
 Ukuran produktivitas
Produktivitas berhubungan dengan produk keluaran secara efisien dan
terutama ditujukan kepada hubungan antara keluaran dengan masukan
yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut.
 Ukuran kualitas
Suatu kualitas merupakan ukuran untuk mengukur kinerja dari suatu
perusahaan. Ukuran yang biasanya dipakai misalnya berapa produk
cacat per-unit barang jadi, persentase produk rusak dari jumlah unit
yang diperbaiki.
 Ukuran waktu
Ada dua karakteristik penting yang berkaitan dengan waktu, yaitu
keandalan dan kecepatan respon. Keandalan berarti suatu aktivitas
diserahkan tepat waktu, kecepatan berarti respon diukur dengan jangka
waktu yang diperlukan untuk memproduksi keluaran.

Pengukuran kinerja aktivitas juga dirancang untuk mengetahui adanya


perbaikan berkelanjutan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada :

1) Efisiensi
Efisiensi memfokuskan hubungan antara masukan aktivitas dan
keluaran aktivitas.
2) Efektivitas
Yang dimaksud efektivitas yakni melakukan serangkaian pelaksanaan
kegiatan dengan benar.
3) Kualitas
Kualitas menggambarkan hubungan dengan pelaksanaan kegiatan
sejak awal sampai akhir yang tidak mengandung rusak atau cacat.
4) Waktu
Waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas merupakan
titik kritis karena waktu yang lebih lama lebih banyak sumber daya
yang digunakan.
D. PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN
AKTIVITAS
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan
harga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang
memakai aktivitas.
 Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas

Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas
pelanggan menghasilkan pendapat signifikan dalam laba, memiliki
keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin sebagai mana
kemungkinan untuk memiliki keanekaragaman produk. Para pelanggan dapat
mengonsumsi aktivitas penggerakan pelanggan dalam proporsi yang berbeda.

Mengetahui besarnya biaya untuk melayani para pelanggan yang berbeda


adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa tujuan, seperti penentuan harga,
penentuan bauran pelanggan, dan perbaikan profitabilitas. Contohnya yaitu suatu
perusahaan memproduksi suku cadangan kecil untuk 11 pembeli utama. ABC
digunakan untuk membebankan biaya produksi pada produk, dari kesebelas
pelanggan terdapat satu rekening yang mencatat 50% dari total penjualan dan 10
rekening untuk penjualan lainnya. Pesanan yang dibuat untuk kesepuluh pelanggan
yang lebih kecil memiliki ukuran yang kira kira data mengenai aktivitas
pelanggan RPT adalah sebagai berikut :

Uraian Pelanggan 10 Pelanggan Total


Besar Yang Lebih
Kecil
Unit yang dibeli 500.000 500.000 1.000.000
Pesanan yang dibuat 2 200 202
Jumlah tindakan penjualan 10 210 220
Biaya produksi $ 3.000.000 $ 3.000.000 $ 6.000.000
Biaya pemenuhan pesanan $ 202.000 $ 202.000 $ 404.000
yang dialokasikan
Biaya tenaga penjualan $ 110.000 $ 110.000 $ 220.000
yang dialokasikan
Dari contoh soal tersebut dapat dihitung:

Tarif aktivitas pemenuhan pesanan = $ 404.000/220 pesanan = $ 2.000 per pesanan

Tarif aktivitas penjualan = $ 220.000/220 tindakan penjualan = $ 1.000 per


tindakan penjualan

Biaya yang dibebankan ke setiap kelompok pelanggan:


Uraian Pelanggan Besar
10 Pelanggan Yang
Lebih Kecil
Biaya pemenuhan pemesanan $ 4.000 $ 400.000
Biaya tenaga penjualan $ 10.000 $ 210.000
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa biaya yang
melayani pelanggan besar ternyata lebih kecil dari pada biaya untuk melayani
pelanggan kecil, sehingga pelanggan besar mungkin dapat dikenakan harga yang
lebih rendah.

 Perhitungan Biaya Pelanggan Versus Perhitungan Harga Pokok Produk

Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan dilakukan dengan


cara yang sama dengan biaya produksi di bebankan produk. Aktifitas yang di
gerakkan pelanggan seperti memasukan pesanan, mengambil pesanan, mengirim,
melakukan tindakan penjualan, dan mengevaluasi kredit klien diindentifikasi dan
di masukan dalam daftar kamu aktivitas.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan


berfokus memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang
kokoh. Analisis nilai proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan
pengukuran kinerja. Dimensi inilah yang menghubungkan analisis volume proses
dengan konsep perbaikan lanjutan.

Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi yaitu efesiensi,


kualitas dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan
dapat menyediakan informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan
memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan
bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih
baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran biaya
yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkinkan manajer untuk
memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan
keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/presentation/89999939/MANAJEMEN-BERDASARKAN-AKTIVITAS

https://id.scribd.com/presentation/401587434/MANAJEMEN-BERDASARKAN-AKTIVITAS

https://id.scribd.com/document/448717952/MANAJEMEN-BERDASARKAN-AKTIVITAS-
docx

http://mahasiswamerakyat.blogspot.com/2017/04/manajemen-berdasarkan-aktivitas.html

https://slideplayer.info/slide/13935553/

Anda mungkin juga menyukai