Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ACTIVITY BASED MANAGEMENT


Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan

Oleh :

Dwita Ninzi Maiviza

NPM : 51622220013

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

1. Manajemen berdasarkan aktivitas dan hubungan dengan perhitungan biaya


berdasarkan aktivitas
a. Gambaran umum konseptual
Manajemen berdasarakan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan
memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh.
ABM memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang proses. Sudut pandang
biaya berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan sudut pandang
proses berkaitan dengan pengurangan biaya dengan mengeliminasi pemborosan.
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan system
yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas
dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan
mewujudkan nilai ini.
ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarakan aktivitas.
Jadi,model manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi : dimensi
biaya dan dimensi proses. Dimensi biaya memberikan informasi mengenai
berbagai sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti
produk,pelanggan,pemasok dan saluran distribusi. Dimensi biaya berdasarkan
aktivitas berguna untuk perhitungan biaya produk, manajemen strategis, dan
analisis taktis.
Dimensi proses memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang
dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut
dilakukan. Tujuan dimensi ini adalah mengurangi biaya. Dimensi inilah yang
memberikan kemampuan untuk melakukan dan mengukur perbaikan
berkelanjutan
b. Mengimplementasikan ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah system yang lebih komprehensif
dariapada system ABC. ABM menambahkan pandangan proses pada pandangan
biaya dalam ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber
informasi utama. ABM dapat dipandang sebagai system informasi yang bertujuan
memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang
akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha
perbaikan berkelanjutan.

Model tampilan 5-2 menunjukan tujuan keseluruhan ABM adalah meningkatkan


profitabilitas perusahaan. Tujuan ini dapat dicapau dengan mengidentifikasi dan
menyeleksi berbagai peluang untuk perbaikan serta menggunakan informasi
akurat untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Tampilan 5-2 menunjukan 10 langkah yang menetukan dalam mengimplementasi
ABM : empat langkah berkaitan dengan ABC, empat langkah berkaitan dengan
PVA, dan dua langkah umum.
Dari 10 langkah, dua langkah yang sama berkaitan dengan ABC dan PVA
adalah :
a. Perencanaan system
Perencanaan system memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan
menjawab berbagai masalah berikut :
 Sasaran dan tujuan system ABM
 Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
 Proses bisnis dan bauran produk perusahaan
 Jadwal, tanggungjawab yang dibebankan, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk implementasi
 Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, memperlajari
dan menggunakan informasi baru.
b. Identifikasi, defenisi dan klasifikasi berbagai aktivitas.
Identifikasi, defenisi dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian lebih
banyak ABM daripada ABC. Kamus aktivitas haruslah meliputi perincian
daftar berbagai pekerjaan yang membentuk setiap aktivitas. Mengetahui
pekerjaan apa saja yang membentuk suatu aktivitas merupakan hal yang
sangat berguna untuk meningkatkan efesiensi aktivitas yang bernilai tambah.

c. Penyebab kegagalan implementasi ABM


Salah satu alasan utama adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas.
Dukungan ini tidak hanya harus didaptkan sebelum melakukan proyek
implementasi, tetapi juga harus dipertahankan .
Kegagalan dalam mengintegrasikan system baru, adalah alasan utama lain dari
kegagalan system ABM. Profitabilitas dari keberhasilan meningkat jika system
ABM tidak bersaiang dengan berbagai program perbaikan lain atau system
akuntansi resmi lainnya.
d. ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian
manajemen dan ditentukan melalui empagt element penting yaitu :
 Pemberian tanggung jawab
 Pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking
 Pengevaluasian kinerja
 Pemberian penghargaan.
Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara
tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk
mencapai tujuan bersama. Berikut model akuntansi pertanggungjawaban:

2. Analisis proses
Analisis proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan dilakukan
dan seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis nilai proses melibatkan
analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi inilah
yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan
berkelanjutan. Elemen utama dari pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis
aktivitas-proses identifikasi dan deskripsi aktivitas perusahaan, penilaian nilai
aktivitas terhadap perusahaan, dan pemilihan aktivitas benar-benar bernilai.
Pengurangan biaya direalisasikan dengan penurunan, eleminasi, pemilihan dan
pengembangan aktivitas. Penekanan diberikan pada identifikasi biaya yang tak
bernilai –tambah dan mengeliminasinya. Biaya ini adalah akibat dari aktivitas yang
tidak perlu dan ketidakefesienan yang ditemukan dalam aktivitas yang perlu
dilakukan.
3. Ukuran Kinerja Aktivitas
Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi : efesiensi, kualitas
dan waktu. Ukuran keuangan dari efesiensi memungkinkan manajer untuk
mengidentifikasi nilai dollar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang
tercapai. Laporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah, tren dalam biaya,
benchmarking, standar kaizen, manajemen kapasitas, dan perhitungan anggaran daur-
hidup adalah contoh-contoh dari ukuran keuangan atas efesiensi aktivitas.
4. Perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan aktivitas
Penelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan
informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para
manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan,
dan keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik sehingga dapat
memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penelusuran biaya yang digerakkan
pemasok kepada pemasok akan memungkinkan manajer untuk memilih pemasok
yang benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih
tinggi dan meningkatkan profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (n.d.). Manajerial Accounting 8 Th Edition (2007th ed.).
Thomson South Western.

Anda mungkin juga menyukai