Anda di halaman 1dari 6

PELAPORAN TERINTEGRASI

RESUME

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Pelaporan Korporat

Oleh :

Dwita Ninzi Maiviza

NPM : 51622220013

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
PELAPORAN TERINTEGRASI

1. Defenisi dan Manfaat Pelaporan Terintegrasi


IIRC mendefenisikan pelaporan terintegrasi sebagai suatu proses yang didasarkan pada
pemikiran yang terintegrasi yang menghasilkan laporan terintegrasi secara berkala oleh
sebuah organisasi tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu dan komunikasi terkait
mengenai aspek penciotaan nilai.
Tujuan utama dari pelaporan terintegrasi adalah untuk menjelaskan kepada penyedia
modal keuangan upaya organisasi menciptakan nilai dari waktu ke waktu.
Proses IR menguntungkan manajemen dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola,
karena mereka akan memiliki informasi yang lebih baik dan dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan tentang upaya organisasi dapat menciptakan nilai dalam jangka
pendek, menengah dan panjang.
2. Perbedaan Laporan Terintegrasi dan Laporan Keberlanjutan
Laporan keberlanjutan bertujuan untuk membantu oragnisasi dalam menetapkan tujuan,
mengukur kinerja, dan mengelola perubahan menuju ekonomi global yang berkelanjutan.
Sementara itu, laporan terintegrasi berfokus untuk melaporkan penciptaan nilai entitas
dengan membuat semua jenis pelaporan menjadi terpadu atau terintegrasi.
Berikut ini adalah pedoman prinsip-prinsip yang mendasari penyusunan IR, isi laporan,
penyajian informasi :
1. Focus strategi dan orientasi masa depan
2. Konektivitas informasi
3. Keterhubungan para pemangku kepentingan IR
4. Materialitas
5. Keringkasan
6. Keandalan
7. Konsistensi

IR mencakup delapan elemen isi laporan yang fundamental yang saling terkait satu sama
lain dan tidak saling eksklusif. Delapan elemen tersebut adalah :

1. Ikhtisar tentang organisasi dan lingkungan eksternalnya


2. Tata kelola
3. Model bisnis
4. Risiko dan peluang
5. Strategi dan alokasi sumber daya
6. Kinerja
7. Outlook
8. Dasar-dasar penyajian.

Kerangka prinsip IR yang disusun oleh IIRC memberikan skema proses penciptaan nilai
dalam entitas terjadi seperti yang digambarkan dalam gambar 14.3

3. Permodalan Entitas : Bukan hanya Finansial


dalam kerangka prinsip IR disebutkan bahwa modal entitas untuk menciotakan nilai
bukan hanya dari modal keuangan tapi bersumber dari enam jenis modal, yaitu sebagai
berikut :
1. Financial capital
Modal keuangan adalah sumber dana yang tersedia oleh sebuah organisasi atau
entitas, dimana dana tersebut digunakan untuk produksi barang atau penyediaan
layanan jasa. Dana tersebut diperoleh melalui pembiayaan.
2. Manufactured capital
Modal yang dimiliki organisasi berupa benda-benda fisik yang digunakan untuk
mendukung proses produksi barang ataupun penyediaan jasa.
3. Intellectual capital
Modal yang dimiliki organisasi berupa pengetahuan organisasi yang tak berwujud
4. Human capital
Modal yang dimilki organisasi berupa kemampuan, kompetensi dan pengalaman
karyawan, serta motivasi untuk berinovasi
5. Social and relationship capital
Modal yang dimiliki oleh oraganisasi dan hubungan diantara masyarakat, kelompok-
kelompok pemangku kepentingan, dan jaringan lainnya, serta kemampuan untuk
berbagi infrormasi, baik secara individu maupun kolektif.
6. Natura capital
Modal yang dimiliki oleh organisasi atau entitas berupa sumber daya alam yang ada
di lingkungan, baik itu yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui.

4. Pelaporan Keberlanjutan dan Pelaporan Terintegrasi


SR adalah suatu bentuk pelaporan yang memadukan pelaporan sosial. Lingkungan,
keuangan dan tata kelola seccara integral dan terpadu dalam suatu paket pelaporan
korporasi, dalam pelaporan ini terdapat dua jenis informasi yang disajikan yaitu informasi
yang bersifat kuantitatif yang menjelaskan tentang informasi keuangan dan informasu
tang bersifat kualitatif yang menjelaskan tentang informasi sosial dan lingkungan
Tujuan SR adalah untuk menjamin sustainabilitas atau keberlangsungan korporasi, sosial
dan lingkungan di masa-masa mendatang.
Sementara IR merupakan konsep pelaporan tahunan yang menyediakan satu laporan yang
sepenuhnya mengintegrasikan informasi keuangan dan non keuangan entitas.
Dengan semakin sadarnya sebagian besar korporasi terhadap kondisi kritis lingkungan
yang kian parah saat ini mampu mengubah paradigm bisnis yang menganjurkna bahwa
dalam berbisnis selain untuk memperoleh laba, korporasi perlu juga peduli dan
bertanggung jawab melestarikan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
Kondisi seperti ini akan banyak tantangan dan hambatan yang menghadang dalam
implementasi SR dan IR kedepannya.
Disisi lain, terdapat juga hambatan dalam implementasi SR dan IR saat ini dengan adanya
paradigm akuntansi yang masih konvesional dan masih adanya resistensi dari para
akuntan itu sendiri.
Akuntan masih beranggapan bahwa : 1) akuntansi hanya memfokuskan pada kebutuhan
informasi stakeholder dominan yang memberi kontribusi dalam penciptaan nilai entitas;
2) akuntansi hanya memproses dan melaporkan informasi yang material dan dapat
diukur; 3)Akuntansi mengadipsi asumsi entitas sehingga entitas diperlakukan sebagai
entitas yang terpisah dari pemilik dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga jika suatu
transaksi tidak secara langsung berdampak pada nilai entitas maka diabaikan dalam
pelaporan akuntansi; dan 4)masyarakat dan lingkungan adalah sumber daya yang tidak
berada dalam area kendali dan tidak terkait dalam executory contract dengan entitas
DAFTAR PUSTAKA

IAI. (2021). Pelaporan Korporat (Cetakan I). Ikatan Akuntansi Indonesia.


https://web.iaiglobal.or.id/assets/materi/Sertifikasi/CA/modul/pk_19/

Anda mungkin juga menyukai