Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PELAPORAN TERINTEGRASI (Integrated Reporting)


Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Isu Terkini
Akuntansi

Dosen Pengampuh :
DR. E. YUSNAINI, S.E., M.SI., AK

Oleh:
Zerti Oktaveni (01031482225009)
Nabilah Delia Hapsari (01031482225011)
Dwi Aulia Novalita (01031482225014)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 ASAL D3 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
Diketahui bahwa Sustainbability reporting merupakan sebuah laporan
yang membahas tentang aktivitas perusahaan terkait dengan ekonomi,
lingkungan, dan sosialnya yang penyajiannya terpisah dengan annual report.
Laporan yang terpisah ini tentunya akan membingungkan para pengguna
laporan tersebut. kemudian International Integrated Reporting Council
(“IIRC”) ”), sebuah koalisi global regulator, investor, perusahaan, pembuat
standar, profesi akuntansi, dan lembaga swadaya masyarakat, merilis
kerangka (framework) Pelaporan Terpadu atau Integrated Reporting (“IR”),
dimana integrated reporting menyajikannya secara terpadu/teringtegrasi
sehingga mempermudah stakeholder mendapatkan informasi.

Kerangka Integrated Reporting diperkenalkan oleh The International


Integrated Reporting Council (IIRC) pada pertemuan G20 di bulan juni
2011. Mereka ditugaskan untuk membuat Pelaporan Kerangka baru 2014
Kerangka harus berkomunikasi singkat bagaimana sebuah perusahaan
menciptakan nilai. Kerangka ini diselesaikan dan dipublikasikan pada
Desember 2013.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang

Kerangka Intergrated Reporting awalnya diterbitkan oleh


International Integrated Reporting Council (IIRC) (sebelumnya International
Integrated Reporting Committee). IIRC dibentuk pada bulan Agustus 2010 dan
memiliki tujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang diterima secara global
untuk sebuah proses yang menghasilkan komunikasi oleh suatu organisasi
tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu. Pada bulan Juni 2021, IIRC
bergabung dengan Dewan Standar Akuntansi Keberlanjutan (SASB) untuk
membentuk Value Reporting Foundation (VRF). Tujuan dari merger ini adalah
untuk menyediakan kerangka pelaporan perusahaan yang komprehensif bagi
investor dan korporasi yang mencakup seluruh penggerak nilai perusahaan dan
standar untuk mendorong kinerja keberlanjutan global. Oleh karena itu,
Kerangka Kerja ini diambil alih oleh VRF sebagai salah satu sumber daya
utamanya dan kini akan dipertahankan di bawah naungannya.
VRF memiliki tiga sumber daya utama: Prinsip Berpikir Terintegrasi,
Kerangka Pelaporan Terintegrasi dan Standar SASB. Prinsip Berpikir
Terintegrasi: mendorong peningkatan pemahaman tentang bagaimana nilai
diciptakan, untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan tindakan oleh
dewan dan manajemen.
Kerangka Intergrated Reporting: Pelaporan terintegrasi adalah
proses yang didasarkan pada pemikiran terintegrasi untuk mengkomunikasikan
bagaimana strategi, tata kelola, kinerja, dan prospek organisasi mengarah pada
penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Standar SASB: Standar pengungkapan informasi keberlanjutan kepada investor,
berdasarkan sektor. Standar SASB mengidentifikasi isu-isu yang paling relevan
dengan penciptaan nilai perusahaan di 77 industri.
2.2 Sejarah Perkembangan Kerangka Integrated Reporting

IIRC menerbitkan versi pertama Kerangka Kerja Intergrated


Reporting Pelaporan Terpadu Internasional pada bulan Desember 2013. Pada
bulan Februari 2020, IIRC meluncurkan proses revisi dan mengidentifikasi
tiga tema utama revisi tersebut. :
a) pertimbangan model bisnis,
b) tanggung jawab atas laporan terintegrasi, dan
c) memetakan jalur ke depan.
Tema ketiga tidak terkait langsung dengan revisi tersebut tetapi
berfokus pada pelaporan perusahaan di masa depan, termasuk perluasan
jaminan dan peran teknologi, dan dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada strategi jangka panjang IIRC. Pada bulan Januari 2021, IIRC
menerbitkan revisi Kerangka Kerja yang berfokus pada penyederhanaan
pernyataan tanggung jawab yang diperlukan untuk laporan terintegrasi,
peningkatan wawasan mengenai kualitas dan integritas proses pelaporan yang
mendasarinya, perbedaan yang lebih jelas antara keluaran dan hasil, dan a
penekanan yang lebih besar pada pelaporan hasil yang berimbang dan
skenario pelestarian nilai dan erosi.

2.3 Intergrated Reporting


Menurut The International Integrated Reporting Committe (IIRC),
Integrated Reporting (IR) adalah suatu proses komunikasi informasi suatu
organisasi kepada stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu
dan juga berperan sebagai komunikasi yang ringkas dan terintegrasi tentang
bagaimana strategi, tata kelola, kinerja dan prosepek suatu organisasi
menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang. Konsep inti dari integrated reporting adalah menyediakan satu
laporan yang sepenuhnya mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan
dan non keuangan seperti masalah environmental, governance, social issues.
Standar Integrated Reporting dibuat oleh council yang bernama IIRC
(The International Integrated Reporting Committee) telah didukung oleh
pebisnis dan investor lebih dari 25 negara, selain juga beberapa lembaga
penyususn standar internasional duduk di council yang mengawasi Board
penyususn standar IR. Diantaranya adalah perwakilan IASB (yang
menyususn IFRS). IFAC (Organisasi Akuntan Internasional), dan GRI.
Implementasi integrated reporting pada suatu perusahaan bukanlah
sekedar technical exercise (White, 2010). Maka dari itu, integrated
reporting menyajikan dua aspek yang sama pentingnya yaitu informasi
keuangan dan informasi yang sifatnya berkelanjutan. White (2010)
mengemukakan bahwa integrated reporting tercipta atas dasar capital
stewardship yang berarti pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk
modal. Capital stewardship dioperasionalkan dengan mengurai konsep
menjadi lima komponen yang disingkat "INFOS” (intellectual, natural,
financial, organizational and social capital). International Integrated
Reporting Council membagi modal atau capital menjadi enam
kategori (IIRC, 2011). Modal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Modal intelektual, yaitu intangible yang memberikan manfaat
kompetitif, di antaranya adalah paten, copyright, software, dan sistem
organisasi;
2. Modal alam yaitu input terhadap produksi barang atau ketentuan
mengenai suatu jasa.
3. Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi organisasi untuk
memproduksi barang dan jasa serta diperoleh melalui pembiayaan,
seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang dihasilkan melalui operasi dan
investasi.
4. Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan modal alam yang
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah
gedung, peralatan dan infrastruktur.

5. Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan motivasinya untuk


berinovasi seperti kemampuan untuk memahami dan menerapkan
startegi organisasi.

6. Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang dibangun di dalam dan
diantara kelompok dan stakeholder untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama.

2.4 Tujuan Integrated Reporting


Tujuan utama dari Integrated Reporting adalah unruk menjelaskan
kepada penyedia modal keuangan bagaimana oraganisasi menciptakan nilai
dari waktu ke waktu. Sebuah laporan yang terintegrasi menguntungkan
semua stakeholder yang tetarik pada kemampuan organisasi dalam
menciptakan nilai dari waktu ke waktu, termasuk karyawan, pelanggan,
pemasok, mitra bisnis, masyarakat lokal, legislator, regulator dan pembuat
kebijakan. Proses Integrated Reporting juga akan menguntungkan
manajemen dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karena
mereka akan memiliki informasi yang lebih baik dan dapat menjadi dasar
keputusan tentang bagaimana oraganisasi dapat menciptakan nilai dalam
jangka pedek, menengah dan panjang. Adapun tujuan dari Integrated
Reporting adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas informasi yang tersedia bagi penyedia modal
keuangan untuk memungkinkan alokasi modal yang lebih efisien dan
produktif
b. Mempromosikan pendekatan yang lebih kohesif dan efisien terhadap
pelaporan perusahaan yang memanfaatkan rangkaian pelaporan yang
berbeda dan mengkomunikasikan seluruh faktor yang secara signifikan
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dari
waktu ke waktu.
c. Meningkatkan akuntabilitas dan pengelolaan modal dasar yang luas
(keuangan, manufaktur, intelektual, manusia, sosial dan hubungan, serta
alam) dan meningkatkan pemahaman akan saling ketergantungannya.
d. Mendukung pemikiran terpadu, pengambilan keputusan dan tindakan yang
fokus pada penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
2.5 Kerangka Prinsip Integrated Report
IIRC mengeluarkan kerangka prinsip pelaporan terintegrasi yang bersifat
internasional atau Internasional Framework (IR).
Tujuan dari Integrated Reporting Framework adalah untuk membangun panduan
prinsip dan elemen elemen yang mengatur keseluruhan isi yang mengatur
Integrated Report dan untuk menjelaskan konsep dasar yang mendukungnya.
Integrated Reporting Framework adalah suatu kerangka untuk:
a. Mengidentifikasi informasi intuk dimasukan secara terpadu laporan untuk
digunakan dalam menilai kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai;
tidak menetapkan standar untuk seperti hal hal kualitas strategi organisasi
atau tingkat kinerjanya.
b. Ditunjukan kepada sektor swasta, untuk entitas dari berbagai ukuran. Tetapi
kerngka ini juga dapat diterpkan dan disesuaikan seperlunya untuk
digunakan oleh sektor publik dan organisasi nirlaba.
Berikut ini adalah pedoman prinsip prinsip yang mendasari penysusnan
Integrated Reporting menginformasikan isi laporan dan bagaimana informasi
disajikan:
1. Fokus strategi dan orientasi masa depan; Integrated Reporting (IR) harus
memuat informasi mengenai strategi entitas dan bagaimana strategi ini
mencitkan nilai untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan
bagaimana dapaknya terhadap modal.
2. Konektivitas informasi:: Integrated Reporting (IR) harus menunjukan
gambaran menyeluruh kombinasi keterhubungan dan ketergantungan dan
faktor faktor yang mempengaruhi penciptaan nilai.
3. Keterhubungan para pemangku kepentingan; Integrated Reporting harus
menyediakan informasi bagaimana kualitas hubungan entitas dengan para
key stakeholders. Juga harus menjelaskan seberapa jauh perusahaan harus
memahami kebutuhan para pemangku kepentingan dan merespon
kebutuhan dan kepentingan mereka.
4. Materialitas : Integrated Reporting harus menunjukan informasi hal hal
material yang secara substantif mempengaruhi proses penciptaan nilai
jangka pendek, menengah dan panjang
5. Keringkasan; Integrated Reporting harus ringkas
6. Keandalan dan Kelengkapan, Integrated Reporting harus lengkap memuat
hal hal yang berifat material dan bebas dari kesalahan material. Konsistensi
dan keterbandingan: informasi yang dimuat dalam Integrated Reporting
harus konsisten dari waktu ke waktu dan dapat dibandingkan dengan
laporan dan entitas lain.

2.6 Pentingnya Integrated Report


Pelaporan terintegrasi bermanfaat bagi perusahaan untuk berkomunikasi
dan menerapkan strategi berkelanjutan yang akan membantu investor untuk
menentukan keputusan investasi dalam jangka panjang (Eccles dan Saltzman,
2011). Manfaat pelaporan terintegrasi yang lain yaitu meningkatkan transparansi
di dalam aktivitas operasi perusahaan, dimana dengan meningkatnya transparansi
maka perusahaan dapat meningkatkan rasa kepercayaan stakeholders (Cheng,
Green, Conradie, Konishi, dan Romi, 2014). Pelaporan terintegrasi menunjukkan
komitmen terhadap keberlanjutan bisnis kepada para stakeholders, membantu
mengintegrasikan sustainability bisnis ke dalam strategi dan operasi,
meningkatkan transparansi dan kuntabilitas perusahaan, dan menyederhanakan
pelaporan eksternal. Saat ini pelaporan terintegrasi belum diwajibkan di Indonesia,
maka dari itu pelaporan ini masih dikategorikan bersifat sukarela (voluntary
disclosure). Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan yang tidak bersifat
wajib, namun dengan adanya pengungkapan ini akan sangat membantu investor
dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan (Wardani, 2012).

Salah satu peran dari kehadiran pelaporan terintegrasi adalah untuk


mengurangi asimetri informasi yang ada di dalam perusahaan karena pelaporan
terintegrasi khususnya mengungkap pentingnya transparansi dalam pelaporan
keuangan perusahaan (Ramadani, 2017). Asimetri informasi sendiri merupakan
perbedaan informasi yang dimiliki perusahaan dengan yang didapat oleh investor
(Adhi, 2012). Menurut Anthony dan Govindaradjan (2007) asimetri informasi
adalah kondisi di saat investor tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai
kinerja perusahaan sehingga investor tidak dapat menentukan kontribusi
perusahaan terhadap hasil aktualnya. Menurut Jensen dan Meckling (1976)
menambahkan jika investor dan perusahaan adalah individu yang berusaha
memaksimalkan utilitasnya, maka timbul pendapat kuat bahwa perusahaan tidak
selalu bertindak maksimal untuk kepentingan investor. Kehadiran asimetri
informasi ini tentu saja merugikan pihak pemangku kepentingan dalam
menentukan keputusannya. Pemangku kepentingan hanya mendapatkan informasi
yang terbatas dan lebih sedikit dari informasi yang dimiliki oleh perusahaan,
padahal peran pemangku kepentingan sangatlah penting bagi perusahaan. Selain
itu, menurut Fauzi dan Ghofar (2015), pelaporan terintegrasi mempunyai
pengaruh negatif yang signifikan terhadap asimetri informasi, dimana pelaporan
terintegrasi perusahaan dapat membuktikan bahwa perusahaan bisa memberikan
kualitas informasi yang lebih baik terhadap investor.
Selain asimetri informasi, profitabilitas dan ukuran perusahaan juga dapat
digunakan investor untuk melihat kualitas perusahaan berdasarkan aset yang
dimiliki perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan
memperoleh laba yang dapat diukur dengan melihat laba yang dihasilkan dan
pendapatan investasi. Sedangkan, ukuran perusahaan sendiri merupakan
informasi yang menjelaskan tentang seberapa besar aset yang dimiliki oleh
perusahaan.

2.7 Perbedaan Integrated Reporting dan Sustainability Reporting


Secara umum, Integrated Reporting dan Sustainability Reporting
memiliki perbedaan tujuan. Sustainability Reporting bertujuan untuk
membantu organisasi dalam menetapkan tujuan. Mengukur kinerja dan
mengelola perubahan menuju ekonomi global yang berkelanjutan, salah
satunya yang menggabungkan keuntungan jangka panjang dengan
tanggung jawab sosial dan peduli lingkungan. Sedangkan Integrated
Reporting berfokus untuk melaporkan penciptaan nilai entitas dengan
membuat semua jenis pelaporan menjadi terpadu atau terintegrasi.
Perbedaan antara Integrated Reporting dan Sustainability Reporting dapat
dilihat dari beberapa aspek:
a. Pendekatan Pelaporan: Integrated Reporting menyatukan informasi
keuangan dan non-keuangan dalam satu laporan, sedangkan
Sustainability Reporting berfokus pada informasi tentang tanggung
jawab sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan.
b. Fokus Isu: Integrated Reporting mencakup informasi keuangan
tradisional dikombinasikan dengan informasi non-keuangan untuk
memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang nilai dan dampak
perusahaan. Sedangkan, Sustainability Reporting berfokus pada isu-isu
berkelanjutan seperti perlindungan lingkungan, pengelolaan risiko, hak
asasi manusia, keberlanjutan ekonomi, dan keterlibatan dengan
komunitas lokal.
c. Kerangka Kerja: Integrated Reporting didasarkan pada Kerangka Kerja
Pelaporan Terintegrasi (International Integrated Reporting Framework)
yang dikeluarkan oleh International Integrated Reporting Council
(IIRC), sedangkan Sustainability Reporting tidak memiliki satu
kerangka kerja yang khusus. Banyak organisasi menggunakan panduan
seperti Global Reporting Initiative (GRI) untuk menyusun laporan
berkelanjutan mereka.
d. Tujuan Pelaporan: Integrated Reporting bertujuan untuk memberikan
pandangan yang lebih holistik dan komprehensif tentang kinerja
perusahaan, baik dari segi keuangan maupun non-keuangan.
Sedangkan, Sustainability Reporting bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan keterbukaan organisasi terkait praktik-
praktik berkelanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan dan
masyarakat.

2.8 Keuangan yang dikategorikan oleh Integrated Reporting Framework


Enam macam modal keuangan yang dikategorikan oleh Integrated
Reporting Framework yaitu:
1. Financial Captal Modal keuangan adalah sumber dana yang tersedia
atau dimiliki oleh subuah organisasi atau entitas, dimana dana tersebut
digunakan untuk produksi barang atau penyediaan layanan jasa. Dana
ersebut diperoleh melalui pembiayaan, seperti utang, ekuitas atau
hibah, ataupundihasilkan melalui operasi atai investasi.
2. Manufactured Capital Modal produksi adalah modal yang dimiliki
organisasi atau entitas yang berupa benda benda fisik yang digunakan
untuk mendukung proses produksi barang ataupun penyediaan jasa.
Manufactured Capital terdiri dari antara lain, bangunan peralatan,
mesin, infrastruktur (jalan jembatan, sistem pengelolaan limbah dan air)
dan lain lain. Manufactured capital biasanya dibuat oleh organisasi lain
(eksternal), tetapi aset tersebut juga dapat diproduksi oleh oraganisasi
pelapor untuk dijual atau disimpan untuk digunakan sendiri.
3. Intellectual Capital Modal intelektual adalah modal yang dimiliki oleh
oraganisasi atau entitas yang berupa pengetahuan oragnisasi tak
berwujud. Intellectual captila terdiri dari, antara lain properti intelktual
seperti hak cipta, hak dan lisensi cipta perangkat. Modal oraganisasi
seperti tacid knowledge sistem, prosedur dan protokoler.
4. Human Capital Midal manisa adalah modal yang dimiliki oleh
oragnisasi atau entitas yang berupa kemampuan, kompetensi dan
pengalaman karyawan, serta motivasi untuk berinovasi Termasuk
didalamnya :
a. kemampuan menyelaraskan dan mendukung kerangka tata kelola
oraganisasi, pendekatan manajemen resiko dan etika nilai nilai,
b. kemampuan memahami, mengembangkan dan menerapkan strategi
oraganisasi,
c. loyalitas dan motivasi untuk meningkatka proses barang dan jasa,
termasuk kemapuan mereka untuk memimpin, memgelola dan
berkolaborasi.
5. Social and Relationship Capital Modal sosial dan hubungan adalah
modal yang dimiliki oleh oraganisasi atau entitas lembaga lembaga
dan hubungan diantara masyarakat, kelompok kelompok pemangku
kepentingan dan jaringan lainnya, serta kemampuan untuk berbagi
informasi, baik secara individu mupun kolektif. Social and
Relationship meliputi:
a. berhagi norma norma, nilai nilai umum dan prilaku,
b. hubungan pemangku kepentingan dan kepercayaan serta kesediaan
untuk melibatkanorganisasi yang telah mengembangkan dan
engupayakan untuk membangun dan melindungi bersama
pemangku kepentingan eksternal,
c. aset tak berwujud terkait dengan merek (brand) dan reputasi yang
telah dikembangkan oleh entitas.
d. lisensi sosial untuk organisasi dapat beroperasi ( misalnya
persetujuan dengan suku adat setempat).
6. Natural Capital Modal alam adalah modal yang dimiliki oleh
organisasi atau entitas yang berupa sumber daya alam yang ada
dilingkungan baik itu yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat
diperbarui. Sumber daya ini berperan dalam penyediaan barang dan
jasa yang mendukung masa lalu, saat ini dan masa depan dari sebuah
organisasi atau entitas. Natural Capital terdiri dari, antara lain air,
tanah, mineral, udara dan hutan, serta keanekaragaman hayati dan
ekosistem kesehatan.

2.9 Prinsip-Prinsip Panduan tentang Integrated Report


International Integrated Reporting Council (IIRC) memiliki prinsip-
prinsip panduan tentang integrated reporting. Berikut adalah prinsip-prinsip
tersebut:
1. Fokus strategi. Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber
daya organisasi dengan kemampuan untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai organisasi. Integrated Report
mengkomunikasikan apa yang penting bagi organisasi dari perspektif
strategis. Hal tersebut berarti menjelaskan mengenai (1) tujuan
strategis organisasi; (2) yang telah digunakan beserta rencana
implementasi; (3) hubungan keduanya dengan komponen lainnya dari
model bisnis.
2. Konektivitas informasi. Integrated report menunjukkan hubungan
komponen yang berbeda di dalam organisasi bisnis diantaranya
adalah faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi. Konektivitas
adalah pusat untuk memastikan bahwa integrated report dapat
menjelaskan tentang perubahan di dalam pengambilan keputusan
bisnis serta hubungannya dengan pemikiran bisnis dan aktivitas bisnis.
Contoh konektivitas termasuk:
1. Informasi tentang pengaruh dampak perubahan di lingkungan pasar
terhadap strategi organisasi.
2. Hubungan antara strategi dengan key performance indicators
(KPIs), key risk indicators (KRIs) dan remunerasi.
3. Orientasi Masa Depan. Integrated report menyajikan informasi
harapan manajemen tentang masa depan. Informasi tersebut bermanfaat
membantu pengguna laporan untuk memahami dan menilai prospek
organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi ke masa depan
meliputi: (1) keseimbangan kepentingan organisasi pada jangka pendek
dan jangka panjang; (2) harapan organisasi kedepan; (3) rencana masa
depan suatu organisasi; (4) kemungkinan tantangan dan hambatan.
4. Tanggapan terhadap stakeholder. Integrated report memberikan
pengetahuan mengenai relasi antara organisasi dengan stakeholder.
Integrated report juga memberi pandangan tentang bagaimana serta
sejauh mana organisasi memahami, memperhitungkan dan menanggapi
kebutuhan para stakeholder. Hal ini membantu organisasi untuk: (1)
mengidentifikasi isu-isu material; (2) mengembangkan dan
mengevaluasi strategi organisasi; (3) mengelola kegiatan termasuk
tanggapan dan strategi terhadap masalah yang material.

5. Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report


menyediakan informasi material ringkas yang dapat dipercaya untuk
menilai kemampuan organisasi dalam menciptakan dan
mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan
begitu informasi menjadi relevan, reliable, dan material.

2.10 Elemen-elemen Integrated Reporting


Mengenai pengungkapan elemen-elemen integrated reporting sesuai
standar IIRC:
1. Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen ini menjelaskan
mengenai segala sesuatu yang dilakukan perusahaan dan menjelaskan
bagaimana cara perusahaan menciptakan dan mempertahankan nilai;
2. Konten operasi termasuk risiko dan peluang: Elemen ini menjelaskan
mengenai lingkungan operasi perusahaan kaitannya dengan risiko
serta peluang yang ada;
3. Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini menjelaskan strategi
dipilih perusahaan agar mencapai tujuan yang diinginkan
4. Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini ingin menjelaskan beberapa
hal diantaranya tentang kepemimpinan organisasi dan proses
pembuatan keputusan strategis
5. Kinerja: Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait
kinerja organisasi, dampak organisasi terhadap sumber daya dan
korelasi antara keduanya
6. Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan berbagai
ketidakpastian, peluang dan tantangan yang akan dihadapi perusahaan
di masa mendatang serta tindakan yang diambil perusahaan untuk
menghadapi semua hal tersebut

Integrated reporting hadir dengan tampilan sempurna. Semua unsur-


unsur yang tidak terasji dalam sustainability reporting tersaji dalam
integrated reporting sesuai dengan prinsip-prinsip panduan model
pelaporan ini. Di atas telah dipaparkan secara detail konsep dariintegrated
reporting. Evolusi model pelaporan sangat menentukan masa depan
perusahaan karena Investor cenderung melirik entitas yang mengikuti tren
pasar global. pernyataan dibawah ini sebagai gambaran mengapa Integrated
reporting penting untuk diterapkan.
“The development of IR was given impetus by the
global financial crisis (GFC) and driven by a perceived need
for an improved method of reporting that incorporates a range
of financial and non-financial information necessary for
effective decision-making and risk management in the current
business and financial environment (see, for example,
Abeysekera, 2012). Also, there is a growing awareness on the
part of both corporates and investors of the interconnectedness
between financial stability and environmental and social
sustainability, and the need for greater integration between
financial and non- financial information, and present and
future-oriented data, in reporting to stakeholders”(Hanks and
Gardiner, 2013)

Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa informasi


keuangan dan non keuangan sangat urgen adanya untuk mendukung
keefektifan pengambilan keputusan dan juga menjaga stabilitas keuangan,
lingkungan, dan sosial serta menjadikan laporan terintegrasi sebagai media
komunikasi yang sempurna kepada stakeholders utamanya investor.
DAFTAR PUSTAKA

KPMG (2022) : Integrated Rpeorting “Performance Insight Through Better


Business Repoting”

Online. 2023. Sustainability Reporting Sebagai Informasi Bentuk


Pertanggungjawaban Peruahaan Terhadap Lingkungan Sosialnya.
(http://sayabisamelakukansemuanyadisini.
blogspot.com/2023/10/sustainability-reporting-sebagai.html?m=1),
diakses 25 Oktober 2023

Online. 2023. Integrated Reporting: Akuntabilitas Korporasi.


(http://corporateresponsibility.
info/index.php/artikel/publikasi/integrated-reporting-akuntabilitas-
korporasi-terhadap- keberlanjutan), diakses 25 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai