Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Standar Akuntansi dalam Analsisi Laporan Keuangan dan Akuntabilitas

serta Transparansi

Disusun Oleh:

Muhammad Irsyad (01031482124033)

Dosen Pengampu : Rika Henda Safitri, SE, M.ACC, AK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1 Analisis Laporan Keuangan................................................................................5


2.2 Metode dan Teknik Penulisan Laporan Keuangan.............................................5
2.3 Akuntabilitas.......................................................................................................6
2.4 Tranparansi..........................................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah berjudul “ Standar Akuntansi Analsisi Laporan
Keuangan dan Akuntabilitas serta Transparansi ”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah AkuntansiSektor Publik dibimbing oleh Ibu Rika Henda Safitri, SE,
M.ACC, AK. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah ini.

Palembang, April 2022

Muhammad Irsyad

II
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kebutuhan akan kualitas informasi yang baik dan good governance di


Indonesia meningkatkan komitmen pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi
dalam hal sistem pelaporan keuangan dengan landasan hukum UU No. 17 Tahun
2003. Reformasi keuangan diantaranya diwujudkan melalui adanya reformasi pada
aspek penyediaan informasi keuangan yaitu berupa peralihan akuntansi pemerintahan
berbasis kas menjadi akrual pada tingkat pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah. dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 36 (1) yang berisi ketentuan
bahwa jika basis akrual belum dapat diterapkan, maka institusi boleh menggunakan
basis kas dilaksanakan selambat-lambatnya dalam lima tahun mendatang, kemudian
untuk memenuhi kebutuhan perubahan tersebut, pemerintah menindaklanjuti dengan
mengeluarkan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual guna menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Implementasi akuntansi
pemerintahan berbasis akrual menuai beberapa pertimbangan, hal ini disebabkan oleh
selain adanya kebutuhan kualitas informasi dan good governance juga disebabkan
adanya setiap kebijakan yang dibuat selalu mengandung dampak positif dan negatif,
dampak tersebut diungkapkan sebagai kelebihan dan kekurangan dari suatu kebijakan.
Pengertian Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang berhubungan denga
n kemampuan menjelaskan keputusan yang diambil dan aktivitas yang dilakukan.

Dalam ilmu akuntansi, konsep akuntabilitas harus dapat dipisahkan dari istilah
responsibilitas karena memiliki perbedaan. Menurut Lawton and Rose, akuntabilitas a
rtinya proses saat seseorang atau sebuah organisasi membuat laporan kegiatan yang m
enjadi tanggung jawabnya. Menurut Adisasmita (2011:30), pengertian akuntabilitas
adalah instrumen pertanggungjawaban atas konsep keberhasilan dan kegagalan tugas
pokok serta fungsi organisasi.Dari beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpul

3
an bahwa arti akuntabilitas yakni sistem kontrol tanggung jawab atas tugas dan fungsi
masing-masing jabatan

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apakah Transparansi dan Akuntabilitas ?
2. Apakah Analisis Laporan Keuangan itu?

1. 3 Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui bagaimana Transparansi dalam Akuntabilitasi?
2. Untuk Mengetahui sebuah Analisis Laporan Keuangan?

BAB II

4
PEMBAHASAN

2. 1 Analisis Laporan Keuangan


.Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan perlu
dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang
tepat untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor,
kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen
sendiri. Ada beberapa definisi analisis laporan keuangan menurut para ahli
sebagai berikut: Menurut Harjito dan Martono (2011:51), Analisis laporan
keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang
melibatkan neraca dan laba rugi. Menurut Harahap (2011:190), Analisis laporan
keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Berdasarkan pendapat oleh beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan yang
melibatkan neraca dan laba rugi untuk 9 mendapatkan informasi kondisi
keuangan suatu perusahaan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.

2. 2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan


Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir
(2013:69), terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa
dipakai yaitu sebagai berikut: 1. Analisis vertikal (statis) merupakan analisis yang
dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Informasi yang
diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan
perusahaan dari periode ke periode. 2. Analisis horizontal (dinamis) merupakan
analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa
periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode
yang satu ke periode yang lain. Disamping metode yang digunakan untuk
menganalisis laporan keuangan, menurut Kasmir (2013:70) terdapat jenis-jenis

5
teknik analisis laporan keuangan sebagai berikut: 1. Analisis perbandingan antara
laporan keuangan, yaitu analisis dengan membandingkan laporan keuangan lebih
dari satu periode. 2. Analisis trend, yaitu analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu. 3. Analisis persentase per komponen, yaitu
analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam
suatu laporan keuangan, baik yang ada di laporan neraca maupun laporan laba rugi.
10 4. Analisis sumber dan penggunaan dana, yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu
periode. 5. Analisis sumber dan penggunaan kas, yaitu analisis yang digunakan
untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam
suatu periode. 6. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. 7. Analisis kredit, yaitu analisis
yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga
keuangan seperti bank. 8. Analisis laba kotor, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. 9. Analisis titik pulang
pokok disebut juga analisis titik impas atau break even point, yaitu analisis yang
digunakan untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan
perusahaan tidak mengalami kerugian
2.3 Akuntabilitas
Menurut Sabeni dan Ghozali dalam Sujarweni (2015) menyatakan
akuntabilitas atau pertanggungjawaban merupakan suatu bentuk keharusan
seseorang (pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk menjamin bahwa tugas dan
kewajiban sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. akuntabilitas adalah
kinerja aparatur pemerintah desa dari perencanaan hingga pengawasan kegiatan
yang menggunakan anggaran harus dapat dipertanggungjawabkan dan
melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan secara tertib kepada masyarakat maupun
kepada jajaran pemerintah diatasnya sesuai dengan perundang-undangan.
Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi atas aktivitas dan kinerja
pemerintah kepada pihakpihak yang berkepentingan (Mahmudi dalam Ultafiah,
2017).
Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban pertanggungjawaban seseorang
(pimpinan, pejabat atau pelaksana) atau suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan terkait kinerja atau

6
tindakan dalam menjalankan misi dan tujuan organisasi dalam bentuk pelaporan
yang telah ditetapkan secara periodik.
Menurut Ihyaul Ulum mengemukakan dua jenis akuntabilitas yaitu :
1. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai
integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Sasarannya adalah laporan keuangan, Komponen
pembentuk akuntabilitas keuangan terdiri atas :
a. Integritas Kuangan
b. Pengungkapan
c. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus menunjukkan


ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, antara lain :

1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia khususnya yang mengatur


mengenai keuangan Negara.
2. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia Bagian Keempat Laporan
Keuangan Pasal 55 Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat
3. Undang-undang APBN,
4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah
daerah. Undang-undang nomor 23 tahun 2014
5. Peraturan perundang-undangan yang mengatur perimbangan keuangan
pusat dan daerah
6. Ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan
APBN/APBD, UU No. 17 tahun 2003 Laporan pertanggung-jawaban
pelaksanaan APBN/APBD disampaikan berupa laporan keuangan yang
setidak-tidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah.
7. UU yang mengatur tentang BUMDes Permendesa PDTT No 4 Tahun
2015 tentang badan Usaha Milik Desa. Bagian kelima Alokasi Hasil
usaha BUMDes Pasal 26

7
Dengan dilaksanakannya tiga komponen tersebut dengan baik akan
menghasilkan suatu informasi yang dapat diandalkan dalam hal
pengambilan keputusan, tiga komponen tersebut menjadi indikator dari
akuntabilitas keuangan.

2.4 Transparansi
Menurut Sabarno (2010:38) transparansi merupakan salah satu aspek
mendasar bagi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Perwujudan tata pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterbukaan,
keterlibatan dan kemudahan akses bagi masyarakat terhadap proses
penyelenggaraan pemrintah. Keterbukaan dan kemudahan informasi
penyelenggaraan pemerintahan memberikan pengaruh untuk mewujudkan
berbagai indikator lainnya.
Menurut Dwiyanto (2015:80) transparansi adalah sebagai penyediaan
informasi tentang pemeritahan bagi publik dan dijaminnya kemudahan di dalam
memperoleh informasi-informasi yang akurat dan memadai. Berdasarkan
pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa transparansi adalah
memberikan informasi yang terbuka baik itu mengenai informasi keuangan
maupun kebijakan yang diambil oleh pemerintah serta menjamin akses bagi
setiap orang atau masyarakat dalam memperoleh informasi tersebut.
Menurut Mardiasmo dalam Kristianten (2016; 45), menyebut transparansi
adalah keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan
aktifitas pengolaan sumber publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu
masyarakat. Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014;
tentang pedoman pengolaan keuangan daerah, menyebutkan bahwa transparansi
adalah prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui
dan mendapatkan akses informasi seluasluasnya tentang keuangan daerah.
Transparansi menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya serta hasil-hasil yang di
capai. Keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan memberikan
pengaruh untuk mewujudkan berbagai indikator lainnya. transparansi dapat di
ukur melalui beberapa indikator, Kesediaan dan aksebilitas dokumen Kejelasan
dan kelengkapan informasi Keterbukan proses Kerangka regulasi yang menjamin

8
transparansi Kemudahan akses informasi
Menurut Krina (2003: 17) indikator-indikator dari transparansi adalah sebagai
berikut:
1. Penyediaan informasi yang jelas.
2. Kemudahan akses informasi.
3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar
atau permintaan untuk membayar uang suap.
4. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan
lembaga non pemerintah.

Menurut Medina (2012), terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh


dengan adanya tranparansi keuangan, yaitu :

1. Transparansi dapat mengurangi ketidakpastian yang memberikan


kontribusi pada stabilitas fiskal dan makro ekonomi sehingga
penyesuaian-penyesuaian dikemudian hari dapat diminimalisir.
2. Meningkatkan akuntabilitas pemerintah. Legislatif, media, dan masyarakat
dapat melaksanakan fungsi kontrol terhadap pemerintah lebih baik jika
mereka mempunyai informasi tentang kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
dan penerimaan atau pengeluaran pemerintah.
3. Transparansi dapat meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah dan
membangun hubungan sosial yang lebih erat.
4. Meningkatkan iklim investasi. Transparansi keuangan adalah memberikan
informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya
dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

Menurut Mardiasmo (2009), prinsip-prinsip transparansi keuangan adalah


sebagai berikut:

1. Informatif Informatif adalah pemberian arus informasi, berita, penjelasan


mekanisme, prosedur, data, fakta kepada stakholders yang
membutuhakan informasi secara jelas dan akurat. Adapun indikator dari

9
informatif:
a. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik serta
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
b. Jelas
Informasi harus jelas sehingga dipahami sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
c. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak
menyesatkan bagi pengguna yang menerima dan memanfaatkan
informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
d. Dapat diperbandingkan
Laporan keuangan hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi yang sejenis, dapat digunakan untuk
membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang
sejenis.
e. Mudah diakses.
Informasi harus mudah diakses oleh semua pihak.
2. Pengungkapan Pengungkapan kepada masyarakat atau publik
(stakeholders) atas aktifitas dan kinerja finansial. Adapun indikator dari
pengungkapan adalah :
a. Kondisi Keuangan Suatu tampilan atau keadaan secara utuh atas
keuangan organisasi atau organisasi pada periode tertentu.
b. Susunan pengurus Komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi kerja dan menunjukkan bagaimana fungsifungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berdeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi).
c. Bentuk perencanaan dan hasil dari kegiatan. Serangkaian tindakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan

Berdasarkan penjelasan tentang transparansi dapat disimpulkan


transparansi adalah keterbukaan pemerintah kepada masyarakat dalam

10
penyediaan informasi dan mudah untuk di pahami, transparansi adalah
kemudahan dalam mengakses informasi dalam proses kelembagaan dan
pemerintahan agar dapat di ketahui oleh mereka yang membutuhkan
Transparansi menjadi sangat penting bagi pelaksanaan fungsi-fungsi
pemerintahdalam menjalankan mandat dari rakyat. Mengingat pemerintah
saat memiliki kewenangan mengambil berbagai keputusan penting yang
berdampak bagi orang banyak, pemerintah harus menyediakan informasi
yang lengkap mengenai apa yang dikerjakannya. Dengan transparansi,
kebohongan sulit untuk disembunyikan.

BAB III

11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam analisis laporan keuangan terdapat banyak sekali hal hal yang
bisa di ambil ilmu nya dan juga bisa di pakai untuk perusahaan dalam
menghitung kas mereka, analisis juga sangat membantu dalam menyelesaikan
masalah yang ada dalam kasus anggaran laporan keangan,secara realistis
maupun biasa, begitupun transparan, sangat bisa membantu dalam membuat
keputusan dalam kerja sama team dan meningkatan kualitas dalam perusahaan
Dan juga Berdasarkan penjelasan tentang transparansi dapat disimpulkan
transparansi adalah keterbukaan pemerintah kepada masyarakat dalam
penyediaan informasi dan mudah untuk di pahami, transparansi adalah
kemudahan dalam mengakses informasi dalam proses kelembagaan dan
pemerintahan agar dapat di ketahui oleh mereka yang membutuhkan
Transparansi menjadi sangat penting bagi pelaksanaan fungsi-fungsi
pemerintahdalam menjalankan mandat dari rakyat.

12
DAFTAR PUSTAKA

16th Annual Conference on Finance and Accounting, ACFA Prague 2015, 29th May 2015

Budget Transparency in Czech Local Government Lucie Sedmihradskáa * a


University of Economics, Prague, Department of Public Finance, W. Churchill Sq. 4,
Prague 130 67, Czech Republic

Transparency, participation, and accountability practices in open


government: A comparative study Teresa M. Harrison a,⁎, Djoko Sigit Sayogo b,c,1 a
Department of Communication, University at Albany, 1400 Washington Ave.,Albany,
NY 12222, USA b Center for Technology in Government, University at Albany,
Albany, NY 12222, USA c Department of Economics, University of
Muhammadiyah at Malang, Jl. Raya Tlogomas No. 246, Malang 65112, Indonesia
Garung, C. Y., & Ga, L. L. (2020). Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Terhadap
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Pencapaian Good Governance Pada
Desa Manulea, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka. Jurnal Akuntansi:
Transparansi Dan Akuntabilitas, 8(1), 19-27.
Hanif, R. A., Ratnawati, V., & Saragih, C. A. (2015). Pengaruh penyajian laporan keuangan
daerah dan aksesibilitas laporan keuangan daerah terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Simalungun (Doctoral
dissertation, Riau University).
Harrison, T. M., & Sayogo, D. S. (2014). Transparency, participation, and accountability
practices in open government: A comparative study. Government information
quarterly, 31(4), 513-525.
Matridi, R. A., Zuraidi, D., Setyadiharja, R., Sanopaka, E., Effendi, D., & Utari, D. S. (2015).
An evaluation of P3DK (An Acceleration of Development Village Program): A
reviewing on failure toward revolving loan fund system in Kepulauan Riau Province,
Indonesia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 169, 189-197.

13
14

Anda mungkin juga menyukai