Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTASI

TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

PROPOSAL BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

OLEH

FERNANDO HUGO UWAUBUN

NIM : 301304232150049

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

JAMBATAN BULAN

TIMIKA

2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI..........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemahaman Akuntansi..............................................................................................5
2.2 Kualitas Pelaporan Keuangan...................................................................................6
2.3 Hubungan Tingkat Pemahaman Akuntansi Terhadap Kualitas Pelaporan
Keuangan.........................................................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opeasional Variabel..............................................10
3.2 Metode Penelitian......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat
penghubung yang sangat penting untuk komunikasi antara pengelola dan
pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan.
Laporan keuangan pada perusahaan sangat dibutuhkan oleh pihak internal
dan pihak eksternal untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang
memanfaatkan laporan keuangan adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok, kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan
demikian pelaporan keuangan harus dapat menyajikan informasi mengenai
sumber daya ekonomi, menyajikan informasi mengenai prestasi perusahaan dalam
satu periode, dan menyediakan informasi-informasi yang dapat membantu pihak
yang membutuhkan laporan keuangan agar mereka dapat mengabil keputusan.
Dalam menyusun laporan keuangan agar lebih berkualitas tingkat
pemahaman akuntansi sangat diperlukan. Beberapa orang mengatakan bahwa
memahami pekerjaan akuntansi adalah memahami secara cerdik pelaksanaan
proses akuntansi hingga menjadi laporan keuangan dengan berlandaskan pada
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. (Mursyidi, 2010)
mengemukakan bahwa tingkat pemahaman seseorang dapat dipahami dari tingkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman dari orang tersebut. Nastiti (2019)
menyatakan pemahaman akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. Sedangkan Nudilah (2016), Dewi (2019) membuktikan bahwa adanya
pengaruh antara pemahaman akuntansi dan kualitas laporan keuangan.
Kualitas laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sejumlah aktivitas
akuntansi atau ringkasan transaksi keuangan yang dilakukan selama suatu periode

1
waktu. Saat menentukan laporan keuangan berkualitas tinggi, keahlian akuntansi
khusus diperlukan. Laporan keuangan merupakan suatu sistem
pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan, sehingga harus berkualitas
karena interpretasi laporan keuangan dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, informasi yang
diberikan juga harus berkualitas tinggi.Untuk menyusun laporan keuangan yang
berkualitas harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu, dapat
dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan (Devy dkk, 2017).
Informasi akuntansi dapat berupa laporan keuangan yang sangat bermanfaat untuk
banyak hal yaitu untuk mengetahui kinerja kegiatan usaha, dan menjadi dasar
pengambilan keputusan kegiatan usaha, sehingga manajemen dapat menerapkan
strategi yang tepat. dan secara efektif dan efisien melaksanakan aktivitas Operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 8 Financial
Accounting Standart Board (FASB)dijelaskan bahwa kerangka kerja konseptual
untuk pelaporan keuangan yang mencakup tujuan dan karakteristik kualitatif
pelaporan keuangan itu sendiri, yaitu reliabilitas dan relevansi. Informasi yang
dapat dikatakan andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
dari yang seharusnya disajikan. Sebaliknya, informasi relevan adalah informasi
yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka pada masa lalu (IAI, 2015).
Manfaat penting laporan keuangan tersebut mengharuskan manajer akuntansi
ekstra hati-hati dalam membuat pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan yang
baik adalah pelaporan keuangan yang memenuhi tujuan dari pelaporan tersebut.
Pengungkapan pelaporan keuangan merupakan mekanisme yang paling
efisien dan efektif untuk mendorong pemimpin dalam mengelola perusahaan.
Pemimpin akan teermotivasi untuk mengelola perusahaan lebih baik jika
informasi dan pelaporan keuangan memiliki kualitas yang lebih baik.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah “
1. Apakah tingkat pemahaman akuntasi berpengaruh terhadap kualitas pelaporan
keuangan?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman akuntansi terhadap kualitas
pelaporan keuangan.

1.4 Manfaat penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak diantaranya :
a. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi, dan sumber
pengatahuan bagi kalangan akademik. Penelitian ini diharapkan dapat
dikembangkan lebih jauh lagi di penelitian selanjutnya.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak
perusahaan sehingga dapat lebih baik lagi dalam pemahaman mengenai akuntansi.
c. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan
wawasan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama
perkuliahan serta membandingkan dengan kondisi yang sebenarnya diperusahaan
khususnya mengenai pengaruh tingkat pemahaman akuntasi dalam kualitas
laporan keuangan.
d. Bagi Fakultas

3
Hasil penelitian ini merupakan sumbangan perpustakaan serta refrensi bagi
mahasiswa yang nantinya akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
masalah yang berhubungan dengan pengaruh tingkat pemahaman akuntansi dalam
kualitas pelaporan keuangan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemahaman Akuntasi


Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang dikatakan memahami
suatu mata pelajaran apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian
yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan kata-
katanya sendiri. Pemahaman juga merupakan jenjang kemampuan berfikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan (Agustina, 2015).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan pasal 1 menyebutkan bahwa akuntansi adalah proses
pencatatan, pengukuran, pengklasifikasi, pengikhtisaran transaksi dan kejadian
keuangan, pengintrepretasian atas hasilnya serta penyajian laporan. Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Menurut kamus
umum bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006) mempunyai pengertian pandai
dan mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan
memahami atau memahamkan. Ini berarti orang yang memiliki pemahaman
akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar tentang akuntansi.
Seseorang dikatakan paham terhadap akuntansi adalah mengerti dan pandai
bagaimana proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi laporan keuangan
dengan berpedoman pada prinsip dan standar penyusuanan keuangan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Dengan adanya kecerdasan atau pengetahuan tentang
akuntansi maka kualitas pelaporan keuangan suatu perusahaan akan lebih baik dan
terhindar dari adanya kesalahan-kesalahan informasi yang dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang akuntasi. Keakuratan sebuah laporan keuangan adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk memuaskan stakeholder.

5
2.2 Kualitas Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari semua transaksi yang terjadi di dalam
suatu perusahaan dimana transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang bersifat
finansial dicatat, digolongkan, dan diringkas dalam satuan uang (Saraswati, 2012).
Kualitas laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari proses
kegiatan akuntansi atau suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Kualitas
pelaporan keuangan dapat dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang terdiri dari lima karakteristik yang dipaparkan oleh Hanafi dan Halim
(2003),
diantaranya : bermanfaat untuk pengambilan keputusan, kedua relevan yaitu
mempunyai nilai prediksi, nilai umpan balik, dan tepat waktu, ketiga reliabel
dikatakan reliabel bilamana laporan keuangan bisa diversifikasi, netral, dan
representatif, keempat laporan bisa diperbandingkan termasuk konsistensi, dan
yang terakhir laporan memiliki manfaat lebih besar dibandingkan biaya, material.
Agar suatu laporan keuangan dapat memberi manfaat bagi para
pemakainya maka laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai informasi
yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Kualitas laporan
keuangan tersebut tercermin dari karakteristik kualitatif. Menurut Komite Standar
Akuntansi Pemerintah karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar dapat
memenuhi tujuannya. Prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami.
Chariri (2007) menyatakan bahwa pelaporan keuangan meliputi laporan
keuangan, informasi lengkap, dan media pelaporan lainnya, sedangkan laporan
keuangan hanya mencakup neraca, laba-rugi, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Hal itu berarti pelaporan keuangan
memiliki cangkupan yang lebih luas dibandingkan laporan keuangan.
Terdapat lima bentuk laporan keuangan pokok yang dihasilkan oleh
perusahaan secara umum yaitu :

6
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. neraca menampilkan sumber daya ekonimis (aset),
kewajiban ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.
Neraca dgunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Neraca bisa digunakan sebagai gambaran potret kondisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu waktu tertentu (snapshoot keuangan perusahaan), yang
meliputi aset sumber daya perusahaan dan klaim atas aset tersebut meliputi uang
dan saham pribadi. Aset perusahaan menunjukkan keputusan penggunaan dana
atau keputusan investasi pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan
menunjukkan sumber dana atau keputusan pendanaan di masa lalu. Dengan
demikian, neraca adalah menampilkan keseimbangan antara keputusan investasi
dengan keputusan pendanaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laba rugi menggambarkan hasil yang diperoleh atau diterima oleh
perusahaan selama satu periode tertentu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hasil tersebut. Hasil dikurangi biaya-biaya merupakan laba atau
rugi. Kalau hasil lebih besar dari biaya berarti laba, sebaliknya, kalau hasil lebih
kecil dari biaya-biaya berarti rugi.
3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Laporan perubahan posisi keuangan, yaitu suatu laporan yang berguna
untuk meringkas kegiatan-kegiatan pembelanjaan dan investasi yang dilakukan
oleh perusahaan, termasuk jumlah dana yang dihasilkan dari kegiatan usaha
perusahaan dalam tahun buku bersangkutan serta melengkapi penjelasan tentang
perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama satu tahun buku yang
bersangkutan.
4. Laporan Arus Kas
Arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi,

7
pembiayaan, dan investasi”. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai
aliran kas yang masuk maupun keluar bersih pada suatu periode waktu yang
merupakan hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasional, investasi
dan pendanaan.
Laporan keuangan harus dapat menyediakan informasi-informasi yang
berguna bagi pemakai laporan keuangan. Dengan neraca, pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan dapat membuat keputusan strategi-
strategi apa yang akan diambil untuk keberhasilan perusahaan tersebut di masa
depan. Sedangkan dengan laporan arus kas, dapat digunakan sebagai refrensi dari
para pemakai laporan untuk dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan
apakah kinerja tersebut baik atau buruk. Begitu juga dengan laporan arus kas,
yang membantu memudahkan para pengguna laporan keuangan memahami
laporan keuangan dengan baik sehingga diharapkan dapat mengambil keputusan
yang tepat.
Informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan dapat memberikan
pemahaman dan informasi lebih tentang manajemen dan kondisi perusahaan itu
sendiri. Manajemen dapat menyampaikan informasi sesuai dengan peraturan atau
kebiasaan keuangan antara lain memberikan informasi yang bermanfaat bagi
investor, kreditor dan pemakai lainnya serta memberikan informasi tentang
perusahaan selama satu periode seperti pembelanjaan kas, pinjaman, pembayaran
kembali pinjaman, transaksi modal, serta faktor lain yang mempengaruhi
likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
5.Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan, meliputi penjelasan atas rincian jumlah
yang tertera dalam neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan
perubahan modal.

2.3 Hubungan Tingkat Pemahaman Akuntansi Terhadap Kulitas Pelaporan


Keuangan

8
Tingkat pemahaman akuntansi juga berperan penting terhadap Kualitas
Pelaporan Keuangan. Tingkat pemahaman akuntansi adalah orang yang memiliki
pemahaman akuntansi, pandai dan mengerti benar tentang akuntansi, bagaimana
proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi laporan keuangan dengan
berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan keuangan yang ditetapkan.
Oleh karena itu, tingkat pemahaman akuntansi yang baik akan menghasilkan
kualitas pelaporan keuangan yang dapat dipercaya dan dipertanggunggjawabkan.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel


Penelitian ini meneliti tentang tingkat pemahaman akuntasi terhadap
kualitas pelaporan keuangan. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel independen. Variabel independen (X) merupakan variabel yang
mempengaruhi variable dependen atau variable terkait.
Variabel Pemahaman Akuntansi sangatlah diperlukan untuk menyusun
laporan itu sendiri atau belum diterapkan secara optimal. Dengan adanya
kecerdasan atau pengetahuan tentang akuntansi yang bagus dan handal maka
kualitas pelaporan keuangan akan terhindar dari adanya kesalahan-kesalahan
informasi yang dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pemahaman
akuntansi.

3.2 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi pustaka. Studi
pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah
terhadap buku-buku, literatur- literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang
memiliki hubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Studi
kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang
diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengelolaannya
lebih lanjut dalam penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anindyta, Rhiska and Oktavia, Nanda. (2018). ANALISIS PENERAPAN


AKUNTANSI ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH BERDASARKAN PSAK 109
PADA LAZISMU SIDOARJO.
Pratama,Dody. (2021). PERAN CUSTOMER SATISFACTION
MEMEDIASI PENGARUH WORD OF MOUTH DAN FASILITAS TERHADAP
REPURCHASE INTENTION. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia Jakarta.
Lestari, N. L. W. T., & Dewi, N. N. S. R. T. (2020). PENGARUH
PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 11(2), 170-178.
Retrieved from
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna/article/view/1435

11

Anda mungkin juga menyukai