USULAN PENELITIAN
Oleh:
Yudi Septiadi Nugraha
193403028
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari usulan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Hermansyah.,S.E.,
M.Si.,Ak.,CA. selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................6
A. Latar Belakang...........................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................................................7
A. Laporan Keuangan.....................................................................................................................8
B. Investasi...................................................................................................................................12
C. Efisiensi....................................................................................................................................13
D. Efisiensi Investasi.....................................................................................................................14
F. Kualitas Pelaporan Keuangan..................................................................................................16
H. Kerangka Pikir..........................................................................................................................22
I. Hipotesis..................................................................................................................................23
BAB III..................................................................................................................................................24
A. Jenis Penelitian........................................................................................................................24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................................................24
C. Jenis dan Sumber Data............................................................................................................24
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................................24
E. Populasi dan Sampel................................................................................................................24
F. Metode Analisis Data...............................................................................................................26
G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel........................................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................32
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi
investasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Kasmir, (2013) laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode kedepannya.
Maksud dan tujuan laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir, (2010) bahwa laporan keuangan terdiri dari neraca
dan suatu perlindungan laba rugi serta laporan mengenai perubahan ekuitas.
Neraca tersebut menunjukan jumlah asset, kewajiban dan juga mengenai ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Dan menurut PSAK No. 1, (2015)
laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian laporan keuangan maka
dapat disimpulkan bahwa laporan keuagan adalah hasil dari proses akuntansi
pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan
pengelolahan data keuangan yang disajikan dengan tujuan dapat membantu
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan tentu terdapat hal yang ingin disampaikan
atau yang ingin diraih oleh pelapor dan juga perusahaan. Adapun tujuan
laporan keuangan adalah sebagai beriku:
Menurut PSAK No. 1 (2015), tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan kinerja keuangan
kinerja keuangan dan juga arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
Menurut Harahap (2002) dalam Albino De Araujo (2014), mengatkan
tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan yang ekonomis. Para pemakai
laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomi yang diambilnya. Informasi mengenai dampak
keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk
meramalkan, membandingkan dan menilai arus kas. Laporan keuangan
akan lebih bermanfaat apabila yang melaporkan tidak saja aspek-aspek
keuantitatif, tapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan
dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2011), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut pisisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Investor
Penanaman modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden
Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pascakerja, dan kesempatan kerja.
Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.
Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkempentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Masyarakat
Perusahaan memenuhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan konstribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitasnya.
Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk
pihak tertentu saja.
B. Investasi
Secara bahasa, menurut Wikipedia pengertian investasi adalah suatu istilah
yang digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan akumulasi dalam bentuk
aktiva sebagai harapan untuk mendapatkan keuntungan, Seseorang yang berinvestasi
dikenal sebagai investor. Investasi juga kadang disebut penanaman modal ke suatu
perusahaan sehingga istilah investasi sudah sangat fasih dalam bidang bisnis.
Haming dan Basalah (2010), investasi adalah pengeluaran pada masa sekarang untuk
pembelian aktiva riil (property, mobil, dan lainnya) atau juga aktiva keuangan
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu aktivitas
menempatkan dana pada satu periode tertentu dengan harapan penggunaan dana
tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan peningkatan nilai investasi.
C. Efisiensi
Secara sederhana efisiensi dapat diartikan tidak adanya pemborosan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efisiensi dapat diartikan sebagai
ketepatan cara dalam melakukan sesuatu, dan kemapuan melaksanakan tugas
dengan baik dan tepat tanpa membuang biaya, waktu, dan tenaga.Sedangkan
menurut Hary, (2018) efisiensi adalah perbandingan antara keluaran dengan
tujuan, hubungan antara keluaran dengan tujuan yang ingin dicapai dan
kemampuan untuk mengerjakan dengan benar.
D. Efisiensi Investasi
Menurut Basalamah dan Haming, (2010) Investasi adalah salah satu cara yang
dilakukan perusahaan untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Investasi dapat berupa penanaman modal di perusahaan lain atau membeli
sertifikat obligasi. Hal ini sesuai dengan pengertian investasi secara umum yaitu
keputusan mengeluarkan dana pada saat ini untuk membeli asset riil (tanah,
rumah, mobil, dan sebagainya) atau aset keuangan (saham, obligasi, reksadana,
wesel, dan sebagainya) dengan tujuan unutk mendapatkan penghasilan yang lebih
besar di masa yang akan datang. Selain itu, perusahaan melakukan investasi tidak
hanya untuk memperkaya perusahaan, melainkan juga untuk menjalin hubungan
bisnis yang erat dengan perusahaan lain.
E. Pelaporan Keuangan
Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan
investasi dan kredit. Pelaporan keuangan juga seharusnya dapat memberikan
informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan untuk membantu
investor dan kreditur serta pihak-pihak lainnya untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan dan likuiditas serta solvabilitas. Fokus utama dari
pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan yang diberikan
oleh ukuran laba dan komponen-komponen Hery, (2017).
Dalam rangka kerja konseptual disebutkan bahwa proses pelaporan keuangan
meliputi Hery, (2017):
Identifikasi dan analisis peristiwa dan transaksi perusahaan
Pemilihan kebijakan akuntansi
Aplikasi kebijakan akuntansi
Melibatkan estimasi dan pertimbangan-pertimbangan (judments) akuntan
secara professional
Pengungkapan (disclosure) tentang transaksi, peristiwa, kebijakan,
estimasi, dan judments.
Keandalan (Reliability)
Materialistis
Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan,
Likuiditas,
Risiko Lingkungan,
Kualitas Auditor.
terhadap nilai
perusahaan.
berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap efisiensi
investasi.
9 Ulum Tri Handayani Kualitas Pelaporan Kuantitatif Hasil dari
et al (2016) keuangan,Mekanisme penelitian ini
Governance, dan adalah kualitas
Efisiensi Investasi pelaporan
keuangan
berpengaruh
negative terhadap
underinvestment,
namun tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
overinvestment.
hasil penelitian ini
juga menunjukkan
bahwa analyst
following tidak
memoderasi
asosiasi antara
kualitas pelaporan
keuangan terhadap
efisiensi inevetasi.
H. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan alasan meningkatnya pembangunan infrastruktur yang
vital dan dapat menunjang perekonomian Indonesia tentunya dorongan dalam
pertumbuhan kinerja perusahaan salah satunya yaitu melakukan investasi yang besar.
Pelaporan mengenai jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat
dalam laporan keuangan. Olehnya itu untuk mengetahui investasi yang dilakukan,
pihak menajemen perlu memperbaiki kualitas laporan keuangan agar investor dapat
tertarik untuk membeli saham perusahaan. Kualitas laporan keuangan yang baik
dapat menunjang terciptanya efisiensi investasi sehingga tidak terjadi
underinvestment dan overinvestment.
Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1.
Pelaporan Keuangan
Kualitas Pelaporan
Keuangan
gambar 2. 1Tabel 2. 1
Efisiensi Investasi
I. Hipotesis
Menurut Annisa Dwi Rahmawati, (2014) Kualitas pelaporan keuangan yang
tinggi dapat mengurangi masalah asimetri informasi dan mengurangi masalah
overinvestment dan kurangnya investasi (underinvestment). Selain itu kualitas
pelaporan keuangan dapat meningkatkan efisiensi investasi yaitu, memungkinkan
manajer dalam mengidentifikasi peluang investasi yang baik melalui proyek-proyek,
sehingga dapat membuat keputusan yang baik berkaitan dengan investasi perusahaan.
Sakti, (2015) menemukan bahwa kualitas pelaporan keuangan dan utang jangka
pendek berpengaruh signifikan terhadap efisiensi investasi. Cheng at al, (2011) juga
melakukan penelitian yang sama dengan sampel perusahaan-perusahaan tertutup
(private firms). Mereka menemukan bahwa kualitas pelaporan keuangan
berhubungan dengan kondisi underinvestment, walaupun pada perusahaan tertutup.
Berdasarkan kerangka fikir serta hasil penelitian dari beberapa peneliti terdahulu
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Efisiensi Investasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik suatu populasi
atau bidang tertentu Saifuddin, (2012). Jenis ini merupakan penelitian Deskriptif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Peneliti mendeskripsikan secara kuantitatif (angka- angka) Kecenderungan-
kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan
meneliti sampel populasi tersebut Creswel, (2010).
Kode
Nama Perusahaan
No Perusahaan
1 ACST PT Acset Indonesia, Tbk
c) Uji Multikolinieritas
Mulikolinieritas terjadi jika terdapat hubungan linier antara beberapa
atau semua variabel bebas. Uji multikolinieritas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan korelasi antar variabel bebas
tersebut. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara bariabel bebas. Untuk menguji adanya multikolinieritas
tersebut dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan
perhitungan nilai tolerance serta nilai variance inflation factor (VIF).
Jika nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi
multikolinieritas Ghozali, (2011). Uji multikolinieritas dilakukan
menggunakan bantuan aplikasi SPSS Statistic 26.0.
2. Pengujian Hipotesis
a) Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak
atau diterima. Hipotesis yang akan di uji adalah :
H0: suatu variavel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap bariabel dependen.
Ha: variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Pengaruh variabel independen terhadapa variabel dependen dapat
diketahui dengan cara membandingkan probabilitas t dengan nilai
signifikansi yang digunakan dalam penelitian yaitu 0,05. Jika nilai
probabilitas <0,05 maka H0 ditolak atau diterima Ha. Sedangkan, jika
nilai probabilitas >0,05 maka H0 diterima atau tolak Ha.. Bila terjadi
penerimaan H0 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan, sedangkan bila hasil H0 ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan Ghozali, (2011).
1. Definisi Operasional
Untuk memperoleh gambaran mengenai variabel-variabel yang akan
diteliti maka secara operasional mempunyai batasan definisi sebagai
berikut:
a) Variabel Indenden
Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan
penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek- aspek
tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan
standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelaporan)
b) Variable Dependen
Efisiensi investasi merupakan tingkat investasi optimal dari
perusahaan, dimana investai tersebut merupakan jenis investasi yang
menguntungkan bagi perusahaan.
2. Pengukuran variabel
a) Variabel Independen
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen, yaitu kualitas
pelaporan keuangan.
Kualitas pelaporan keuangan diukur menggunakan proksi mengacu
pada penelitian sebelumnya. Model pengukuran kualitas pelaporan
keuangan mengikuti model yang dikembangkan Dechow dan Dihev,
(2002). Model ini didasarkan pada pemikiran bahwa akrual
membutuhkan asumsi dan estimasi arus kas masa depan. Peran akrual
adalah menyesuakan pengakuan arus kasdari waktu ke waktu,
sehingga laba yang disesuakan akan lebih baik untuk mengukur
kinerja perusahaan (Dechow dan Dechev, 2002). Selain itu,
pengukuran ini telah banyak digunakan pada penelitian-penelitian
terdahulu (Gede Diatmika dan I Gst. Ayu, 2019). Pada model ini
model kerja akrual saat ini diregresikan dengan arus kas operasional
tahun sebelumnya, tahun kini, dan tahun setelahnya. Lebih jelasnya,
model tersebut adalah sebagai berikut:
WCAi,t = β0 + β1CFOi,t-1 + β3CFOi,t + β3CFOi,t+1 + εi,t
Dimana:
WCAi,t = modal kerja akrual, dihitung dengan perubahan asset tidak
lancer, dikurangi perubahan kewajiban lancer, ditambah perubahan
utang bank jangka pendek.
CFOi,t-1 = arus kas operasi tahun sebelumnya, dihitun
depresiasi.
depresiasi.
CFOi,t+1 = arus kas operasioanl tahun setelahnya,
depresiasi.
|).
b) Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah efisiensi investasi.
Tingkat investasi yang diharapkan bagi perusahaan i dan t diukur
menggunakan model yang memprediksi tingkat investasi berdasarkan
growth opportunities perusahaan (diukur dari peningkatan penjualan)
(Biddle et al, 2009). Deviasi dari model tersebut, sebagaimana
tercermin pada error dalam model investasi, menunjukkan efisiensi
investasi. Berikut model mengukur efisiensi investasi:
Investmenti,t+1 = 𝛃𝟎 + 𝜷𝟏 ∗ 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔 𝑮𝒓𝒐𝒘𝒕𝒉i,t + εi,t+1
Keterangan:
Invetsmenti,t_1 = total investasi perusahaan i pada tahun t. diukur
dengan kenaikan bersih aset tetap berwujud dan aset tidak berwujud
dibagi dengan lagged total aset.
Sales Growthi,t = tingkat perubahan penjualan perusahaan dari t-2
hingga t-1.
Model investasi diestimasikan secara cross-sectional untuk setiap
tahun. Residual dari regresi tersebut mencerminkan deviasi dari
tingkat investasi yang diharapkan, selanjutnya residual tersebut
digunakan sebagai proksi efisiensi investasi bagi perusahaan. Apabila
residual dari regresi tersebut positif, perusahaan berinvestasi pada
tingkat yang lebih tinggi dari pada yang diharapkan sesuai dengan
pertumbuhan penjualan, sehingga perusahaan mengalami
overinvestment. Sebaliknya, apabila residual dari regresi tersebut
negative, investasi sesungguhnya yang dilakukan perusahaan lebih
rendah dari yang diharapkan, sehingga perusahaan mengalami
underinvestment. Variable dari penelitian ini adalah nilai absolut
residual dikali dengan -1, sehingga nilai yang lebih tinggi memiliki
makna efisiensi investasi yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Cheng, F., Li, Q., Wang, X. 2011. Financial Reporting Quality and
Investment Efficiency of Private Firms in Emerging Markets. The
accounting review 86, 1255-1288.
Degeorge, F., Ding, Y., Jean, T, dan Stolowy, H. 2013. Alalyst Coverage,
Earnign Managemen and Financial Development: An Internasional
Study. Jurnal of accounting and Public Policy. 32(1-25).
Putra, Diatmika Gede dan I Gst. Ayu Eka Damayanti. 2019. Pengaruh
Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Efisiensi Investasi. E-jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Volume 28.2