3. Ketika kita ingin menilai apakah informasi akuntansi bermanfaat bagi pihak yang dituju
oleh informasi tersebut, ada beberapa kriteria yang dapat digunakan. Berikut adalah
cara untuk menilai kebermanfaatan informasi akuntansi:
Relevansi
Informasi akuntansi dianggap bermanfaat jika relevan dengan keputusan yang
akan diambil oleh pemangku kepentingan (stakeholders). Informasi harus
mampu memengaruhi keputusan dengan memberikan wawasan yang
diperlukan. Misalnya, informasi yang membantu investor dalam menilai
profitabilitas masa depan perusahaan.
Keandalan
Informasi harus dapat diandalkan, artinya harus akurat dan tidak terdistorsi.
Pengguna informasi harus dapat mempercayai data yang disajikan. Misalnya,
laporan keuangan yang disusun dengan baik dan berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang tepat.
Keterbandingan
Informasi harus dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk memahami tren
dan perubahan dalam entitas yang dilaporkan. Ini memungkinkan pemangku
kepentingan untuk melihat bagaimana performa entitas telah berubah dari
tahun ke tahun. Misalnya, data laporan keuangan yang konsisten dari tahun ke
tahun.
Keterbacaan
Informasi harus dipresentasikan dengan cara yang mudah dipahami oleh
pemangku kepentingan yang beragam. Hal ini termasuk penggunaan bahasa yang
jelas dan format yang sesuai. Misalnya, penggunaan grafik atau tabel yang
membantu visualisasi informasi.
Konsistensi dengan Tujuan
Informasi akuntansi harus sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan, yang dapat
berbeda antara entitas dan pemangku kepentingan. Misalnya, laporan keuangan
yang memenuhi persyaratan perpajakan atau hukum yang berlaku.
Keterjangkauan
Informasi harus dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang berhak
mengaksesnya. Ini berarti bahwa informasi harus tersedia dan tidak terlindungi
oleh hambatan yang tidak semestinya. Misalnya, laporan keuangan yang
dipublikasikan secara terbuka.
Manfaat Bersih
Informasi harus memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang
diperlukan untuk mengumpulkannya. Jika biaya pengumpulan dan penyajian
informasi melebihi manfaat yang diperoleh darinya, informasi tersebut mungkin
tidak bermanfaat.
Pengembangan, penyusunan, dan pelaporan informasi akuntansi yang memenuhi kriteria-
kriteria di atas dapat membantu memastikan bahwa informasi tersebut bermanfaat bagi
pemangku kepentingan yang dituju. Evaluasi secara berkala dan umpan balik dari
pemangku kepentingan juga penting untuk memastikan bahwa informasi akuntansi tetap
relevan dan berguna seiring waktu.
1. Bagaimana pendapat anda terkait dengan tujuan pelaporan keuangan untuk organisasi
pencari laba (Profit Organization)?
2. Apa yang dimaksud dengan economic atau business entity assumption?
3. Jelaskan Perbedaan akuntansi positif dan normatif, berikan contohnya?
4. Jelaskan perbedaan antara pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan,
berikan contohnya?
1. Tujuan utama dari pelaporan keuangan untuk organisasi pencari laba adalah
memberikan informasi yang relevan, akurat, dan transparan tentang kinerja keuangan
entitas kepada pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, investor,
manajemen, pemerintah, dan pihak yang berkepentingan lainnya. Secara umum, tujuan
pelaporan keuangan untuk organisasi pencari laba adalah memberikan informasi yang
memberdayakan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih baik,
memahami kinerja bisnis, dan menilai nilai investasi mereka. Informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan harus akurat, relevan, dan dapat diandalkan agar tujuan ini
dapat tercapai.
2. Economic atau business entity assumption (asumsi entitas ekonomi atau bisnis) adalah
salah satu dari beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam akuntansi. Asumsi ini
menyatakan bahwa entitas bisnis atau organisasi dianggap sebagai entitas ekonomi
terpisah dari pemiliknya dan juga dari entitas bisnis lainnya. Dengan kata lain, asumsi
ini menganggap bahwa bisnis atau organisasi memiliki keberlanjutan eksistensi yang
independen dari pemiliknya dan memiliki identitas ekonomi yang terpisah dari pemilik
serta dari entitas lain. Asumsi entitas ekonomi adalah dasar penting dalam penyusunan
laporan keuangan yang menggambarkan entitas sebagai suatu kesatuan yang memiliki
aset, kewajiban, dan ekuitas sendiri. Hal ini membantu menciptakan transparansi dan
keterpisahan yang diperlukan dalam akuntansi untuk menjaga integritas informasi
keuangan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja ekonomi suatu
entitas.
3. Perbedaan antara akuntansi positif dan akuntansi normatif adalah dalam pendekatan
dan tujuan mereka dalam penelitian dan praktik akuntansi:
A. Akuntansi Positif
Pendekatan Deskriptif: Akuntansi positif adalah pendekatan yang bersifat
deskriptif. Ini mencoba menjelaskan apa yang terjadi dalam praktik akuntansi
dalam dunia nyata.
Tujuan Utama
Tujuannya adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan praktik akuntansi
yang ada. Ini mencoba menjawab pertanyaan tentang "apa yang terjadi dalam
praktik akuntansi?"
Pengamatan Empiris
Akuntansi positif berfokus pada pengamatan terhadap praktik akuntansi yang
ada dan seringkali berdasarkan data empiris.
Contoh
Seorang peneliti akuntansi positif mungkin melakukan studi untuk
mengidentifikasi praktik akuntansi yang umum digunakan oleh perusahaan
dalam laporan keuangan mereka berdasarkan data sebenarnya.
B. Akuntansi Normatif:
Pendekatan Preskriptif
Akuntansi normatif adalah pendekatan yang bersifat preskriptif. Ini berusaha
untuk merumuskan norma dan pedoman tentang bagaimana praktik akuntansi
seharusnya dilakukan.
Tujuan Utama
Tujuannya adalah untuk merumuskan pedoman tentang "bagaimana praktik
akuntansi seharusnya dilakukan?" Ini lebih berfokus pada pengembangan
panduan etika dan praktik akuntansi yang ideal.
Konstruksi Teori
Akuntansi normatif berfokus pada konstruksi teori tentang bagaimana
seharusnya laporan keuangan disusun dan bagaimana aset, kewajiban,
pendapatan, dan biaya seharusnya diakui dan diukur.
Contoh
Akuntansi normatif dapat mencoba merumuskan pedoman tentang cara
penyajian laporan keuangan yang ideal berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima secara umum.
4. Perbedaan antara pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan dalam
konteks akuntansi adalah sebagai berikut:
Pengukuran (Measurement):
Pengukuran adalah penentuan nilai moneter yang harus diberikan pada unsur-
unsur laporan keuangan seperti aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya. Ini
melibatkan pemilihan metode pengukuran yang sesuai, seperti pengukuran
biaya historis, nilai wajar, atau nilai realisasi bersih. Contoh: Mengukur nilai
wajar saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai investasi jangka panjang.
Pengakuan (Recognition)
Pengakuan adalah proses mencatat transaksi atau peristiwa ke dalam laporan
keuangan. Transaksi atau peristiwa yang memiliki dampak finansial yang
signifikan pada entitas harus diakui dalam laporan keuangan. Contoh: Mengakui
pendapatan ketika barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan sesuai
dengan prinsip pengakuan pendapatan.
Penyajian (Presentation)
Penyajian adalah tata cara penyusunan dan penataan informasi dalam laporan
keuangan. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi yang memudahkan
pemahaman tentang posisi keuangan dan kinerja entitas. Contoh: Menyusun
laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan biaya dalam
kelompok-kelompok yang relevan, seperti pendapatan operasional dan biaya
operasional.
Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan adalah penyajian informasi tambahan yang tidak termasuk dalam
laporan keuangan utama. Ini mencakup catatan atas laporan keuangan,
informasi terperinci, dan pengungkapan lain yang memberikan konteks dan
pemahaman tambahan tentang laporan keuangan. Contoh: Catatan atas laporan
keuangan yang menjelaskan kebijakan akuntansi yang digunakan, risiko yang
dihadapi oleh entitas, dan informasi tambahan tentang transaksi yang signifikan.
Acuan Pembuatan Soal : Diterima oleh Biro Diperiksa dan disetujui : Dibuat oleh :
Pendidikan :
1. Buku Acuan (Godfrey,
I., Hodgson, A., Tarca,
A., Hamilton, J., dan
Holmes S.. 2010.
Accounting Theory.
Kepala Biro Pendidikan Kepala Program Studi Dosen Mata Kuliah
John Wiley & Sons.
7th Edition (G)) Yunus Widjaja, S.Kom., Dr. Irma Paramita Sofia, Rudi Harianto, SE., M.A
M.M SE, Ak, M.Ak, CA.
2. RPS
3. Materi dan PPT Tanggal : 19 Oktober 2023 Tanggal : 11 Oktober 2023 Tanggal : 11 Oktober
4. Video Ajar 2023