Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Oleh:

Oleh:

Zulcarnaim
A 04 2222 008

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KEUANGAN DAERAH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, pemrosesan
data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan
(Pontoh, 2013).

Terdapat beberapa tujuan mempelajari teori akuntansi, di antaranya (Soemarso, 2014) :

1. Memahami dasar-dasar akuntansi: Teori akuntansi membantu kita memahami konsep


dasar akuntansi, seperti bagaimana transaksi dicatat, bagaimana laporan keuangan dibuat,
dan bagaimana akuntansi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Mengembangkan kemampuan analitis: Teori akuntansi dapat membantu mengembangkan
kemampuan analitis dalam memahami dan menafsirkan informasi keuangan. Dengan
memahami konsep-konsep akuntansi, kita dapat menganalisis laporan keuangan secara
lebih baik dan membuat keputusan yang lebih baik.
3. Menjadi profesional yang lebih baik: Dalam lingkungan bisnis yang sangat dinamis,
pemahaman tentang teori akuntansi sangat penting untuk menjadi profesional yang lebih
baik. Dengan memahami teori akuntansi, kita dapat memperbaiki kebijakan keuangan
perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi bisnis.
4. Memahami peraturan dan standar akuntansi: Teori akuntansi membantu kita memahami
peraturan dan standar akuntansi, seperti GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles) atau IFRS (International Financial Reporting Standards). Dengan memahami
standar akuntansi, kita dapat memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
5. Mengikuti perkembangan teknologi akuntansi: Dalam era digitalisasi saat ini, teknologi
akuntansi berkembang dengan sangat cepat. Dengan mempelajari teori akuntansi, kita
dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk meningkatkan
efisiensi dan akurasi akuntansi.

Beberapa kendala yang dihadapi oleh akuntansi sektor publik dalam menghasilkan laporan
keuangan yang relevan dan dapat diandalkan antara lain (Faramitha, dkk, 2016) :

1. Keterbatasan sumber daya: Banyak organisasi sektor publik yang memiliki keterbatasan
sumber daya, baik itu dana maupun tenaga kerja. Hal ini dapat menghambat proses
pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun laporan
keuangan.
2. Kompleksitas regulasi: Sejumlah regulasi dan standar akuntansi yang berbeda-beda dapat
membuat proses penyusunan laporan keuangan menjadi lebih kompleks. Selain itu,
regulasi dan standar tersebut juga dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu, sehingga
membutuhkan upaya untuk terus memperbaharuinya.
3. Ketidakjelasan dalam tanggung jawab: Keterlibatan banyak pihak dalam pengelolaan
keuangan sektor publik dapat membuat tanggung jawab menjadi tidak jelas. Hal ini dapat
mempengaruhi akurasi dan kualitas laporan keuangan.
4. Keterbatasan teknologi: Beberapa organisasi sektor publik mungkin belum mempunyai
infrastruktur teknologi yang memadai untuk mendukung proses akuntansi. Hal ini dapat
menyebabkan keterlambatan dan ketidakakuratan dalam pengolahan data keuangan.
5. Praktik korupsi: Praktik korupsi yang terjadi dalam sektor publik dapat menyebabkan
terjadinya manipulasi data keuangan dan membuat laporan keuangan tidak dapat
diandalkan.

Akuntansi Anggaran

Dalam akuntansi anggaran, anggaran dicatat dan dipantau untuk memastikan pengeluaran
organisasi sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan melalui pencatatan
transaksi keuangan dan pelaporan anggaran secara berkala, yang kemudian dibandingkan dengan
anggaran yang telah ditetapkan.

Penerapan akuntansi anggaran sangat penting dalam sektor publik, terutama dalam hal
penganggaran dan pengelolaan dana publik. Dalam sektor publik, anggaran seringkali disusun
untuk memastikan penggunaan dana publik dapat dijalankan dengan efektif dan efisien. Dengan
menggunakan akuntansi anggaran, sektor publik dapat memantau penggunaan dana publik secara
teratur, mengidentifikasi potensi pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu, serta melakukan
perbaikan anggaran untuk masa depan.

Selain itu, akuntansi anggaran juga digunakan oleh organisasi swasta untuk mengelola dan
memantau pengeluaran mereka, serta melakukan perbaikan anggaran untuk mencapai tujuan
keuangan yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan akuntansi anggaran, organisasi swasta
dapat memantau pengeluaran mereka dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan
atau penyesuaian anggaran untuk masa depan.

Akuntansi komitmen

Dalam akuntansi komitmen, komitmen keuangan dicatat sebelum realisasi transaksi, sehingga
memungkinkan organisasi untuk memantau kewajiban yang masih harus dipenuhi. Contohnya,
ketika organisasi membuat kesepakatan dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di
masa depan, maka organisasi akan mencatat komitmen pembelian tersebut sebagai kewajiban di
dalam laporan keuangannya. Dengan begitu, organisasi dapat memantau jumlah kewajiban yang
masih harus dipenuhi dan melakukan perencanaan anggaran yang lebih efektif (Risuhendi,
2011).

Penerapan akuntansi komitmen sangat penting dalam sektor publik, terutama dalam hal
penganggaran dan pengelolaan dana publik. Dalam sektor publik, komitmen keuangan seringkali
terjadi karena adanya pengadaan barang dan jasa, proyek infrastruktur, dan kegiatan lain yang
membutuhkan biaya di masa depan. Oleh karena itu, dengan menggunakan akuntansi komitmen,
sektor publik dapat memantau dan mengendalikan kewajiban keuangan yang masih harus
dipenuhi di masa depan, serta memastikan pengeluaran anggaran publik dapat dijalankan secara
efektif dan efisien.

Akuntansi Dana

Dalam akuntansi dana, terdapat beberapa jenis akun yang biasanya digunakan, seperti akun kas,
akun bank, akun piutang, dan akun utang. Selain itu, terdapat pula laporan keuangan seperti
laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca yang digunakan untuk memberikan gambaran
tentang kinerja keuangan suatu entitas (Diana dan Lilis, 2017)

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam akuntansi dana antara lain pencatatan transaksi
keuangan, pengelolaan kas dan bank, pembuatan laporan keuangan, serta analisis dan evaluasi
kinerja keuangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana yang dikelola digunakan
dengan efektif dan efisien serta memberikan informasi yang akurat dan relevan bagi
pengambilan keputusan.
Akuntansi Kas

Beberapa prinsip dasar dalam akuntansi kas meliputi pencatatan setiap transaksi kas secara
akurat dan tepat waktu, pemisahan antara uang kas perusahaan dengan uang pribadi pemilik atau
karyawan, pengawasan terhadap kas perusahaan agar tidak terjadi kehilangan atau pencurian,
dan penyusunan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang
akurat dan terpercaya.

Beberapa jenis transaksi kas yang dicatat dalam akuntansi kas meliputi penerimaan uang tunai
dari penjualan barang atau jasa, pembayaran uang tunai untuk membeli barang atau jasa,
pengeluaran uang tunai untuk membayar biaya-biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa,
dan utilitas, serta setoran dan penarikan uang tunai dari rekening bank perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan Terbaru. Yogyakarta

Farahmita, Aria, Dwi Martani, Edward Tanujaya, Ratna Wardhani, Sylvia Veronica Siregar.
2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Edisi 2. Jakarta :
Salemba Empat

Soemarso S. R. 2014. Akuntansi : Suatu Pengantar. Buku 2. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.

Pontoh, Winston.2013. Akuntansi Konsep dan Aplikasi. Penerbit Halaman Moeka, Jakarta

Risuhendi.2011. Pengaruh Riset Akuntansi Keperilakuan Terhadap Pengembangan Akuntansi


Keuangan. Jurnal Politeknik Bisnis Indonesia.Vol.1 No.1.

Anda mungkin juga menyukai