Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, pengolahan, pelaporan, dan
penyajian transaksi keuangan. Beberapa pihak sering menyebut akuntansi sebagai bahasa bisnis. Karena akuntansi dipandang penting untuk memajukan bisnis atau perusahaan. Akuntansi sebagai bahasa bisnis Menurut Hery sebagai bahasa bisnis, akuntansi dipakai untuk mengomunikasikan informasi kepada stakeholders atau pemangku kepentingan. Lewat bahasa ini, para stakeholders dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis Hery (2017), sebagai bahasa bisnis, akuntansi juga memiliki simbol, istilah, dan kata yang terkadang hanya bisa dipahami oleh mereka yang mempelajarinya. Sebagai contoh istilah debit dan kredit, akun (perkiraan), jurnal penutup, buku besar, jurnal pembalik, neraca saldo, jurnal umum, kertas kerja, dan sebagainya. Akuntansi sebagai bahasa bisnis juga memiliki aturan atau ketentuan yang harus diikuti, agar stakeholders mampu memahami informasi yang disampaikan. Misalnya ketentuan soal persamaan dasar akuntansi, saldo normal, proses penyesuaian, mekanisme pembuatan jurnal penutup, pengakuan pendapatan serta beban, pengakuan bunga, dan lain-lain. Kesimpulannya, akuntansi merupakan bahasa bisnis yang di dalamnya juga berisi simbol, istilah, kata, prosedur, dan ketentuan yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mempelajarinya. LINK: https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Akuntansi-sebagai- Bahasa-Bisnis/a3abfb32023fc352e71e3a487b66fe9f094a1e1a 2. AKUNTANSI SEBAGAI JASA Akuntansi merupakan proses pencatatan, perhitungan, serta pelaporan atau penyajian transaksi keuangan. Bisa juga akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan konsep dan teknik untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam sebuah unit usaha. Definisi akuntansi juga bisa dilihat dari dua sudut pandang, yakni sudut pandang pemakai jasa, dan proses kegiatannya. Berikut uraiannya: Definisi akuntansi dari sudut pandang pemakai jasa Menurut Mujairimi dalam buku Pengantar Akuntansi 1: Berdasarkan SAK ETAP (2017), dilihat dari sudut pandang pengguna jasanya, berikut definisi akuntansi: "Akuntansi merupakan suatu disiplin yang menyediakan informasi untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas." Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk: a. Membuat perencanaan, pengawasan, serta pengambilan keputusan ekonomi oleh manajemen. b. Sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada investor, pemilik, kreditur, pemerintah, maupun pihak lain yang membutuhkan informasi keuangan. Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi (Perusahaan Jasa, 2021) karya Suripto, definisi akuntansi sebagai jasa ini menekankan pada penyediaan Informasi keuangan. Selain membuat perencanaan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban, informasi keuangan itu juga digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya para pemakai jasa akuntansi bisa menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan lebih lanjut mengenai usaha yang dijalankan. LINK: https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Definisi-Akuntansi- dari-Sudut-Pandang-Pemakai-Jasa-dan-Proses-Kegiatan/ 2c610971715247abbb6b52165fda2c2f207b1cec 3. AKUNTANSI SEBAGAI PROSES Akuntansi Sebagai Proses Pengidentifikasian Akuntansi didefinisikan sebagai "proses mengidentifikasi, mengkomunikasikan informasi keuangan sebagai bahan mempertimbangkan berbagai pilihan bagi pengguna untuk menarik kesimpulan (Statement of Basic Accounting Theory, 1966), Harahap (2012). Berdasarkan pengertian tersebut maka akuntansi dipahami sebagai proses penyiapan informasi keuangan (laporan keuangan) kepada pihak yang membutukannya. Selain definisi tersebut, beberapa ahli memiliki pemahaman yang berbeda tentang interpretasi akuntansi, ada yang mengartikan akuntansi sebagai seni, komunikasi, bahasa, dil. Namun., pengertian ini bersifat normatif, yang membatasi akuntansi hanya pada sektor-sektor besar. Definisi normatif ini dianggap sebagai pendapat pribadi yang subjektif, sehingga tidak dapat dianggap dan perlu diuji secara empiris untuk memiliki landasan teori yang kuat. Suwardjono (2012:1) menyatakan bahwa praktik akuntansi dipengaruhi ole berbagai faktor lingkungan seperti sosial, ekonomi, politik, dil. Hal in menvebabkan praktik akuntansi di suatu wilayah atau sektor berbeda atau tidak sama dengan yang lain. Perbedaannya terletak pada pengakuan perusahaan besar dan perusahaan kecil. Sari (2013) menjelaskan bahwa sektor usaha kecil tidak memisahkan unit/kepemilikan usaha dari kepemilikan pribadi. Jadi ketika berbicara tentang akuntansi yang memiliki pengakuan berbeda, maka memberikan definisi tau makna yang berbeda pula. LINK: https://www.studocu.com/id/document/universitas-telkom/akuntansi/akuntansi- sebagai-proses-pengidentifikasian/44740763 4. Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi. Dengan teori akuntansi positif, pembuat kebijakan bisa memprediksi konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan dan praktek akuntansi. Teori akuntansi positif berusaha menguraikan apa dan bagaimana praktek akuntansi dilakukan berdasarkan pengalaman yang dapat diuji secara empiris. Teori akuntansi positif juga menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu di masa mendatang. Teori akuntansi positif dapat memberikan pedoman bagi para pembuat kebijakan akuntansi dalam menentukan konsekuensi dari kebijakan tersebut. LINK: http://repository.unsada.ac.id/1107/3/BAB%20II.pdf
5. Teori Akuntanasi Normatif
Teori normatif adalah tentang bagaimana akuntansi dipraktekan. Teori normatif sering disebut juga Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan hasil dari penelitian empiris dan berjalan dari sebab ke akibat. Sistem deduktif sering disamakan dengan normatif.Teori normatif dihasilkan melalui proses semi penelitian yaitu tanpa adanya pengujian terhadap teori akuntansi yang telah dikemukakan "apakah dapat menjelaskan praktik akuntansi yang telah berlaku atau tidak tidak. Hipotesis yang ada dalam teori ini ialah bagaimana akuntansi dipraktekkan, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi. Teori normatif fokus pada preskripsi (norma): Teori normatif berkonsentrasi pada : a. Penciptaan True Income (Laba Sesungguhnya) Adanya pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba, namun tidak ada yang mencapai kesepakatan. b. Decision Usefulness (Pengambilan Keputusan) Tujuan dasar akuntansi adalah membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan. Data akuntansi sangat dibutuhkan oleh semua pemakai. Teori normatif ini didasarkan pada anggapan bahwa : - Akuntansi seharusnya merupakan sistem pengukuran. - Laba dan nilai dapat diukur secara tepat. - Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. - Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi). - Ada beberapa pengukur laba yang unik. Hasil akhir dari teori akuntansi normatif ialah suatu pernyataan yang mengharuskan dalam praktik akuntansi. Contohnya : Teori akuntansi normatif akan menghasilkan pernyataan bahwa aset tetap harus dinilai, dicatat dan dilaporkan dalam neraca atas dasar biaya historis. Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi karena pendekatan normatif tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai dalam praktik sehari-hari. Sehingga mengakibatkan munculnya anjuran untuk memahami secara deskriptif mengenai fungsi sistem akuntansi dalam praktik nyata. LINK: https://www.kompasiana.com/riaapriandini/5fc7bf7143b45b0fd35be552/ theory-normative#google_vignette
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro