A. Proses Perekayasaan
Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih
maupun menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk
menghasilkan sesuatu. Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran
logis yang digunakan untuk membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan
keuangan adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi
keuanganmuntuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan serta
dilaporkan untuk pencapaian tujuan ekonomik. Proses perekayasaan pada dasarnya
yaitu proses bagaimana kegiatan operasi perusahaan yang disimbolkan dalam bentuk
laporan keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan kegiatan
perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara langsung kegiatan operasi
perusahaan.
C. Siapa Merekayasa
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu
tim yang melibatkan disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan
itu merupakan proses yang serius hasil dan akan memberi dampak yang luas dan
jangka panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner agar hasil
dapat diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan
ekonomik.
E. Proses Saksama
Agar mencapai kualitas yang tinggi dan handal, proses perekayasaan harus
dilaksanakan melalui berbagai tahap dan prosedur yang saksama serta teliti. Prosedur
tersebut berlaku dalam penyusunan rerangka konseptual dan standar akuntansi.
Berikut adalah proses saksama yang dilakukan FASB didalam penyusunan pernyataan
resmi :
1. Mengevaluasi masalah.
2. Mengadakan riset atau penelitian.
3. Menyusun serta mendistribusi Memorandum Diskusi kepada pihak yang
berkepentingan.
4. Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang diungkapkan
didalam Memorandum Diskusi.
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi.
6. Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan atau disebut jugaExposure Draft (ED).
7. Menganalisis serta mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
8. Pemutusan penerbitan statemen atau tidak.
9. Penerbitan statemen yang bersangkutan.
Prosedur diatas mengisyaratkan bahwa statemen memerlukan waktu cukup lama
agar dapat disahkan serta diterbitkan.
G. Rerangka Konseptual
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konse-
konsep terpilih yang dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam
perekayasaan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi diterapkan,
maka rerangka konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda. Rerangka
konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisasi. Meskipun akuntansi
merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi tidak bisa netral dari
politisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi suatu negara. Politisasi harus diartikan
bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu kesatuan konsep
koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan, Kam(1990)
menyatakan beberapa manfaat rerangka konseptual yaitu :
1. Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab
didalam penyusunan standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
3. Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap
statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antara perusahaan satu dengan
yang lainnya.
Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya
membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis.
I. Struktur Akuntansi
Apabila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan PABU
dirangkum atau digambarkan dalam suatu diagram yang disebut struktur akuntansi.
Struktur tersebut menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan keuangan yang
menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur tersebut juga memiliki
manfaat untuk menunjukan dan mengenali bidang studi, bidang profesi, serta fungsi
auditor apabila perekayasaan telah diterapkan dalam suatu lingkungan maupun
negara.
Untuk mejelaskan definisi akuntansi, struktur tersebut menggambarkan luas
lingkup akuntansi sebagai pengetahuan sekaligus pekerjaan. Proses kegiatan yang telah
digambarkan merupakan proses perekayasaan yang melibatkan teori akuntansi sebagai
penalaran logis.
1. Bidang studi
Struktur diatas dapat dijadikan rerangka untuk menyusun kurikulum inti program
studi akuntansi.
2. Bidang Profesi
Struktur diatas dapat menggambarkan kesempatan karier bagi orang yang
menguasai seperangkat pengetahuan akuntansi.
3. Fungsi Auditor Independen.
Peran auditor indeenden sangat diperlukan untuk mengaudit apakah benar
statemen keuangan telah disajikan sesuai PABU. StaPBU yaitu suatu rerangka pedoman
yang terdiri landasan konseptual dan operasional.
RERANGKA KONSEPTUAL
(RK) – SUATU MODEL
Rerangka konseptual adalah suatu hasil dari perekayasaan yang sudah dibahas
dibab sebelumnya. Didalam bab ini kita akan membahas rerangka konseptual versi
FASB yang merupakan suatu model, kenapa sih bisa disebut suatu model? Maksud suatu
model tersebut yaitu suatu bentuk atau model hasil perekayasaan yang dapat dijadikan
acuan penalaran pengembangan rerangka acuan yang baru dalam konteks lingkungan
yang berbeda. Model yang dipilih dalam rerangka konseptual ini memuat lengkap
penjelasan, penalaran, argumen yang cocok dijadikan bahan dalam pembelajaran
pendidikan teori akuntansi. Rerangka FASB ini juga memuat komponen utama karena
rerangka itu sendiri adalah suatu acuan yang digunakan, komponen utama itu antara
lain yaitu :
1. Tujuan pelaporan keuangan.
2. Karakteristik kualitatif informasi.
3. Elemen statemen keuangan.
4. Pengukuran dan pengakuan.
Rerangka konseptual juga merupakan hasil dari upaya-upaya sebelumnya oleh
Komite Eksekutif Trueblood AAA sampai Komite Trueblood. Yang pertama dokumen
yang dihasilkan adalah ASOBAT sampai dokumen yang dihasilkan FASB berupa
Rerangka Konseptual. Dalam rerangka konseptual tujuan adalah komponen utama. Apa
alasannya tujuan menjadi komponen utama? Karena dalam perekayasaan pelaporan
keuangan awal yang dilakukan adalah penetapan tujuan, karena rerangka konseptual
itu sendiri adalah landasan atau acuan yang digunakan dalam menyusun statemen
keuangan. FASB berusaha melekatkan tujuan fungsional akuntansi dengan
memfokuskan pada investor dan kreditor pihak dominan yang dituju. Tujuan pelaporan
harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik negara, sebab digunakan untuk
mencapai tujuan ekonomik atau kemakmuran nasional.
Selain itu dalam pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
informasi. Informasi tersebut harus bermanfaat, ikatakan bermanfaat jika informasi
tersebut dapat dipahami dan digunakan oleh pemakai, apa saja karakteristik informasi
yang bermanfaat itu? informasi yang bermanfaat itu memiliki karakteristik kualitatif
informasi antara lain keberpautan dan keterandalan.
1. Keberpautan :
a. Nilai balikan.
b. Nilai prediktif.
c. Ketepatwaktuan.
2. Keterandalan :
a. Keterujian.
b. Ketepatan penyimbolan.
c. Kenetralan.
Hierarki Kualitas Informasi
Dalam informasi yang bermanfaat keberpautan dan keterandalan merupakan
kualitas yang harus melekat pada setiap informasi. Karena hal itu adalah dasar yang
menentukan informasi akan disajikan melalui statemen keuangan.
Atas dasar tujuan pelaporan dan kualitas informasi, yang harus diidentifikasi adalah
fenomena dan kemudian disimbolkan secara tepat melalui statemen keuangan. Apa
yang dimaksud elemen keuangan itu sendiri yaa? Elemen keuangan yaitu kriteria
penting yang menentukan isi statemen keuangan yang akan disusun. Elemen keuangan
itu sendiri akan merepresentasikan kegiatan perusahaan sehingga orang bisa
membayangkan tanpa harus melihat secara langsung. Elemen-elemen statemen
keuangan itu sendiri berpaut pada keputusan investasi dan kredit yaitu, posisi
keuangan, perubahan posisi keuangan dan sebagainya. Elemen statemen keuangan itu
sendiri harus diidentifikasi dan dilakukan pengukuran agar mendapatkan ketepatan
penyimbolan. Setelah dilakukan pengukuran, harus diketahui apakah elemen tersebut
harus disajikan dalam statemen keuangan atau tidak atau disebut juga dengan
pengakuan. Dalam pengakuan itu sendiri diperlukan kriteria tertentu. FASB
menetapkan empat kriteria pengakuan konseptual (SFAC No.5, prg 68) : definitions,
measurability, relevance, reliability.
Penalaran Penentuan Elemen-elemen Statemen Keuangan
Diatas telah disinggung secara singkat bahwa rerangka konseptual juga mempunyai
pengaruh yang besar dalam melandasi pengembangan rerangka konseptual diberbagai
negara lain. Organisasi profesi berusaha mengembangkannya contoh: IASC. Tersedianya
berbagai model rerangka konseptual memudahkan negara untuk melakukan shopping
for technology. Dengan adanya RK FASB, IASC tidak begitu memerlukan waktu lama
untuk menghasilkan RK. Kemudian RK IASC diadopsi IAI menjadi RK IAI yang bernama
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK). IAI hanya
memerlukan penerjemahan dalam menghasilkan RK.
BAB 5
KONSEP DASAR
Sumber Konsep Dasar
Konsep dasr pada umumnya merupakan abstraksi atau konsptualisasi karakteristik
lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
IAI mengadosi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilinsep dh juga
mengadopsi IASC. Ada dua konsep dasar , konsep dasar tersebut adalah:
1. Basis Akrual (Accrual Basis)
2. Usaha Berlanjut (Going Concern)
Paul Grady
Grady mendiskripsikan konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang
melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah:
1. Entitas akuntansi
2. Usaha berlanjut
3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4. Periode-periode waktu
5. Pengukuran dalam unit uang
6. Akrual
7. Harga pertukaran
8. Angka pendekatan
9. Pertimbangan
10. Informasi keuangan umum
11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
12. Substansi daripada bentuk
13. Materialitas
Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah
dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan
ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.konsep dasar ini
didukung legitimasinya dari segi administrasi yang baik. Secara administrative, pemisahan
antar pemilikan dan manajemen merupakan praktik sehat yang sangat penting.
Implementasi Konsep Kesatuan Usaha
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan bisnis sehingga perlu adanya
pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada pemilik
• Pendapatan merupakan kenaikan aset
• Biaya merupakan penurunan aset
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi
Kontinuitas Usaha
Konsep kontinuitas usaha menyatakan bahwa kalau tidak ad tanda-tanda, gejala atau rencana
pasti dimasa dating bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi
menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu tidak
terbatas.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti
• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba jangka panjang sehingga
bersifat tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar biasa harus masuk dalam
statemen laba-rugi (mendasariall-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa bukan nilai perusahaan
Penghargaan Sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah / agregat harga atau penghargaan sepakatan
yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan oleh dasar
akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumberekonomik yang masuk
(pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya).
Dasar validitas konsep:
• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran
• Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.
Implikasi Penghargaan Sepakatan
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak yang independen dan setara dalam hal
kemampuan dan kehendak(arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen keuangan yang berbasis kos historis
Kos Melekat
Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentanya sehingga kos
bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali mengikuti objek
yang dilekatinya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan pengelompokan , pemecahan,
dan penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya dalam menyediakan produk atau
jasa.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan mempunyai daya saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
Implikasi Kos Melekat
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan, penelusuran, dan pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/ mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak independen terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak mudah dikaitkan dengan produk.
1. Kontinuitas Usaha
2. Periode Satu Tahun
3. Kos sebagai Bahan Olah
4. Daya Beli Uang Stabil
5. Tujuan Mencari Laba
6. Konsep Dasar Lain
Pengertian
Menurut FASB aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh
atau dikuasai / dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Menurut APB dan ijiri medefinisi aset sebagai sumber ekonomik karena adanya unsur kelangkaan
sehingga suatu entitas harus mengendalikannya dari akses pihak lain melalui transakasi ekonomik.
APB juga membedakan aset menjadi yang digolongkan sebagai sumber ekonomik sebagai berikut :
1. Sumber produktif
a) Sumber produkitf kesatuan usaha yang meliputi bahan baku, gedung, pabrik, perlengkapan, sumber
alam, paten dan semacamnya, jasa, dan sumber lain yang digunakan dalam produksi barang dan jasa.
b) Hak kontraktual atas sumber produktif meliputi semua hak untuk menggunakan sumber ekonomik
pihak lain dan hak untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak lain.
2. Produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha terdiri atas :
a) Barang jadi yang menunggu penjualan
b) Barang dalam proses
3. Uang
4. Klaim untuk menerima uang
5. Hak pemilikan atau investasi pada perusahaan lain.
Dengan berbagai perbedaan di atas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga
karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat dapat disebut aset, yaitu :
1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
3. Timbul akibat transaksi masa lalu
Manfaat ekonomik
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa
datang yang cukup pasti. Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena apa yang dapat
dia beli atau karena daya tukarnya.
Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas,
barang, ata jasa. Karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena dapat
digunakan untuk melunasi kewajiban.
FSAB mengajukan dua hal yang harus dipetimbangkan dalam menilai apakah pada saat tertentu
suatu pos atau objek masih dapat disebut sebagai aset, yaitu :
1. Apakah suatu pos yang dikuasai oleh suatu kesatuan usaha pada mulanya
mengandung manfaat ekonomik masa datang.
2. Apakah semua atau sebagian manfaat ekonomik tersebut masih tetap ada pada saat
penilaian.
Karakteristik Pendukung
FSAB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung yang melibatkan kos, berwujud,
tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum. Karakteristik pendukung tersebut lebih
menguatkan atau menyakinkan adanya aset tetapi tidak adanya karakteristik pendukung tidak
menghalangi suatu objek untuk memenuhi syarat sebagai aset.
Melibatkan kos
Pemerolehan aset pada umumnya melibatkan kos sebagai penghargaan sepakatan. Jika kos
terjadi karena pemerolehan suatu objek terjadi akibat pertukaran atau pembelian, maka objek
tersebut lebih kuat untuk masuk sebagai aset.
Pengukuran
Pengukuran bukan kriteria untuk mendefinisi aset tetapi merupakan kriteria pengakuan aset.
Sebagai aliran informasi, kos juga mengalami tiga perlakuan akuntansi mengikuti aliran fisis,
yaitu :
1. pengukuran, pengakuan, dan klasifikasi pertama kali pada saat terjadinya. Untuk
selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini disebut pengukuran saja.
2. pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis aset berupa alokasi,
distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal / manajerial atau kepentingan
pengkosan produk. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini disebut penulusuran
pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau perioda – perioda yang akan datang. Kos yang
belum menjadi beban pendapatan (biaya) akan tetap melekat pada objek menjadi aset badan usaha.
Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini disebut pembebanan ke pendapatan.
*Note
Jika suatu pengeluaran dicatat sebagai biaya, secara konseptual dianggap bahwa kos objek
bersangkutan dicatat sebagai aset dan kemudin saat yang sama kos tersebut langsung dipindah ke
biaya.
Jenis penghargaan
Kos dalam barter
Barter atau pertukaran aset merupakan pemerolehan aset dengan penghargaan berupa aset
berwujud atau non moneter lainnya.
Adapun prinsip – prinsip penentuan kos aset yang diterima dalam barter atau pertukaran :
Jika terjadi untung : aset yang diterima dicatat sebesar nilai buku aset yang diserahkan dikurangi
porsi nilai buku aset yang diserahkan yang dianggap dijual. Atau, nilai psar / wajar aset yang
diserahkan dikurangi untung tangguhan.
Tujuan dari penilaian aset adalah merepresentasikan atribut pos – pos aset yang berpaut dengan
tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai.
*Note
Konsep nilai masukan dan keluaran sebenarnya berkaitan dengan konsep kesatuan usaha yang
dianggap mengusai sumber ekonomik (aset) dan harus mempertanggungjawabkan asset tersebut.
Dalam penilaian ini lebih bermanfaat dan valid untuk menilai investasi tunggal atau
perusahaan secara keseluruhan dari sudut pandang invstor. Untuk penilaian aset secra individual ,
dasar penilaian ini mengandung beberapa kelemahan yaitu :
1. Kalau tidak ada pasar untuk asset bersangkutan, penentuan aliran kas masa datang
bersifat subjektif sehingga sulit diversifikasi
2. Pemilihan tarif yang cukup representtif untuk merefleksi risiko tiap set sangat
problematik. Jika tarif tersebut dapat ditentukan, hasil pengukuran sulit diinterpretasi
maknanya oleh pembaca statemen keuangan.
3. Aliran kas ke perusahaan dihasilkan oleh seluruh perusahaan dihasilkan oleh seluruh
aset sebagai satu kesatuan dalam menghasilkan produk yang akhirnya dijul untuk
mendatangkan kas.
4. Memperkuat 3 alasan di atas, beberapa asset memang tidak terpisahkan sehingga
nilai sekarang seluruh asset tidak akan sama dengan penjumlahan semua kas masa datang
diskunan tiap pos asset.
Pengakuan
Pengakuan dan penyajian asset biasanya ditentukan dalam standar akuntansi yang mengatur
tiap pos asset. Masalah akuntansi menyangkut pengakuan biasanya berkaitan dengan masalah apakah
suatu kos / jumlah rupiah terlibat dalam transaksi, kejadian, atau keadaan tertentu dapat diasetkan.
KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari keharusan (obligations) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau
menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
Harga sepakatan merupakan dasar yang paling terandalkan dan objektif karena pihak
berkontrak sama-sama bebas dan berkehendak serta berkemampuan.
Penilaian
Penilaian pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dikorbankan
seandainya pada saat tersebut kewajiban harus di lunasi. Atribut Penilaian Menurut FASB :
Nilai pasar sekarang, Nilai pelunasan neto, Nilai diskunan aliran kas masa datang.
Pelunasan
Pelunasan merupakan tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk
memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal.
Masalah teoritis akuntansi adalah apakah pada saat tersebut kewajiban dapat dinyatakan
lenyap dan diakui dari catatan sehingga tidak tampak dalam neraca. Secara teoritis kewajiban
tidak lenyap dengan tidak terlibat dalam pembentukan dana sehingga secara yuridis kreditor
tidak membebaskan kewajiban yang bersangkutan. Lebih dari itu, pengakuan kewajiban atas
dasar pembebasan substantive dapat mendorong debitor untuk melakukan manajemen laba
dan perbaikan kinerja secara kosmetik. Secara umum, kewajiban disajikan di neraca atas
dasar urutan likuiditasnya. Hal ini sesuai dengan urutan perlindungan dalam hal terjadi
likuidasi. Kewajiban hendaknya tidak dikompensasi dengan aser yang berkaitan dan
dilaporkan jumlah bersihnya saja kecuali dalam keadaan khusus yang di dalamnya pihak
pelapor mempunyai hak mengontra (right to setoff)