NIM : 5170111122
Teori Akuntansi-C
Ringkasan
Bab 3
A. Proses Perekayasaan
Pelaporan keuangan adalah struktur dan prores akuntansi yang menggambarkan
bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan
ekonomik dan sosial negara. Pengertian ini lebih luas dariparta npa yang dideskripsi
oleh Financial Accounting Standards Boord (FASR) dalam Statements of Financial
Accounting Concepts. FASH mengartikan pelaporan keuangan sebagai sistem dan
sarana penyampaian (means of communication) informani tentang segala kondisi
dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa
yang dapat disampaikan melalui statemen keuangan. Proses perekayasaan pada
dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam
bentuk laporan keuangan sehingga orang yang dituju dapat membanyangkan
kegiatan perusahaan secara finansial tanpa harus mnyaksikan secara langsung
kegiatan operasi perusahaan.
a. Perekayasaan Sebagai Proses Deduktif
Perekayasaan sebagai penalaran deduktif-normatif, ada beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan dalam proses perekayasaan agar menghasilkan rerangka teoritis
akuntansi antara lain:
1. Pernyataan postulat vang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas
pelapor) dan lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan
postulat.
3. Evaluasi tentang kebututuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan
kemampuan pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalinis
informasi yang disajikan.
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi
informani tentang perusahaan dan lingkungannya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit
usaha beserta lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang
dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum
dalam menyusun standar akuntansi.
8. Perancangbangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi (prosedur,
metoda, dan teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan
menyajikan informasi sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi berterima
umum.
b. Siapa Merekayasa
Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan (one-man show) tetapi
merupakan upaya tim yang melibatkan berbagai disiplin intelektual dan kekuatan
politik mengingat perekayasaan tersebut merupakan suatu proses yang serius yang
hasilnya akan berdampak luas dan jangka panjang. Jadi perekayasaan akuntansi
merupakan tim multi displiner agar hasil dapat diandalkan sebagai wahana yang
menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik.
c. Aspek Semantik Dalama Perekayasaan
Proses semantik tidak lain adalah proses untuk nemilih dan menyimbolkan objek
fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek atau elemen statemen
keuangan sehingga orang yang dituju oleh stetmen keuangan dapat membayangkan
operasi perusahaan tanpa harus menyaksikan secara langsung. Elemen-elemen atau
objek statemen keuangan dapat dipandang sebagai simbol kegiatan operasi
perusahaan. Objek harus diukur secara finansial dan hasil pengukuran akan menjadi
bahan oleh akuntansi. Bahan olah akan menentukan besar kecilnya (magnitude)
elemen. Informasi semantik yang ada dalam statemen keuangan ditunjukan oleh
elemen (objects), besar kecilnya elemen (size), serta hubungan antar elemen
(relationship).
d. Proses Seksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayanan harus
dilakukan melalui tahap tahap dan prosedur yang saksama dan teliti. Hal ini
diperlukan mengingat dokumen yang dihasilkan akan mempunyai status sebagai
pernyataan resmi atau statemen (statements) yang mempunyai tingkat
keautoritafifan tinggi. Prosedur ini berlaku dalam penyusunan baik rerangka
konseptual maupun stanar akuntansi yang berstatus statemen. Berikut merupakan
proses saksama (due process) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun
pernyataan resmi yaitu :
1. Mengevaluasi masalah (preliminary evaluation. Mengidentifikasi masalah
akuntansi dan pelaporan.
2. Mengadakan riset dan analinis.
3. Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi (Discussion Memorandum)
4. Mengadakan dengar pendapat umum (public hearing) untuk membahas masalah
yang diungkapkan dalam Memorandum Diskusi.
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi
(baik dari dengar pendapat maupun dari tanggapan tertulis).
6. Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama Exposure
Draft (ED) untuk mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu 30 hari setelah
penerbitan.
7. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
8. Memutuskan apakah jadi menerbitkan suatu statemen atau tidak. State-men dapat
diterbitkan kalau majoritas anggota menyetujui.
9. Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
C. Rerangka Konseptual
Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan atas
menjadi konsep- konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang di
Amerika disebut kerangka konseptual (conceptual framework). Karena didalam
perekayasaan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi diterapkan,
maka rerangka konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Rerangka konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisasi. Meskipun
akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi tidak bisa
netral dari politisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi suatu negara. Politisasi
harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu
kesatuan konsep koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan.
Adapun manfaat dari rerangka konseptual sebagai berikut :
1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam
penyusunan/penetap standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai
dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman
spesifik.
3. Menentukan batas hatas pertimhangan (bounds for judgment) dalam penyusunan
statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandinggan statemen keuangan antarperusahaan.
E. Struktur Akuntansi