Anda di halaman 1dari 29

PEREKAYASAAN

PELAPORAN
KEUANGAN

KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK
ANISA NIKMATUL ISLAMIYAH
08010221006
NEYLA VIRDI NADIRA
08010221027
PROSES PEREKAYASAAN
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi
yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan
dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial
negara. FASB mengartikan pelaporan keuangan sebagai sistem dan
sarana penyampaian infromasi tentang segala kondisi dan kinerja
perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada
apa yang dapat disampaikan melalui statemen keuangan.
Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil
perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Perekayasaan
akuntansi merupakan proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan
dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.
Perekayasaan sebagai Proses Deduktif

Ditinjau dari pendekatan penalaran , proses pada slide sebelumnya


merupakan proses penalaran deduktif-normatif. Oleh karena itu,
Hendriksen (1982) menguraikan aspek yang harus dipertimbangkan dalam
proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi.
Yaitu :
• Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit usaha dan
lingkungannya.
• Pernyataan tujuan pelaporan keuangan diturunkan dari pernyataan
postulat
• Evaluasi oleh kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju dan
kemampuan memahami informasi yang disajikan.
• Penentuan/pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Proses perekayasaan pelaporan keuangan terdiri dari :


1. Tujuan ekonomik dan sosial negara
a. Tujuan pelaporan keuangan
b. Konsep dasar apa yang relevan
c. Rerangka konseptual yang dijabarkan dalan standar
akuntansi & acuan lainnya
d. Media pelaporan (bentuk, isi, dan jenis).
2. Informasi akuntansi
• Evaluasi pengukuran dan proses penyajian untuk komunikasi
informasi mengenai perusahaan dan lingkungannya.
• Penentuan dan evaluasi terhadap kendala pengukuran dan
deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
• Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum yang
dituangkan dalam bentuk dokumen resmi yang menjadi
pedoman umum dalam penyusunan standar akuntansi.
• Perancangbangunan struktur & format sistem informasi
akuntansi untuk menciptakan, mengolah, meringkas, dan
menyajikan informasi sesuai standar / prinsip akuntansi
berterima umum
Siapa yang merekayasa?
Proses perekayasaan melibatkan upaya tim yang
disiplin intelektual dan kekuatan politik mengingat
perekayasaan tersebut merupakan proses serius yang
hasilnya berdampak luas dan jangka nya panjang.

Badan Legislatif Pemerintah (MPR/DPR)


Tim yang khusus dibentuk untuk itu :
• Secutity and Exchange Commission (SEC)
• Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
• Organisasi profesi atau unit/dinas
kepemerintahan
Aspek Semantik dalam Perekayasaan

Persoalan yang harus dijawab perekayasa adalah bagaimana kegiatan fisis perusahaan
yang kompleks disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga pihak yang dituju
dapat membayangkan operasi perusahaan dari segi keuangan tanpa harus menyaksikan
secara fisis operasi perusahaan. Proses semantik ini tidak lain memiliki dan
menyimbolkan objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek (elemen)
statemen keuangan. Proses semantik dalam perekayasaan :
1. Aliran fisis operasi
2. Penyimbolan dalam bentuk elemen-elemen statemen keuangan
3. Aliran informasi (hasil pengukuran)
4. Sistem informasi akuntansi
Proses Saksama

Proses saksama yang dilakukan FASB dalam menyusun pernyataan resmi :


1. Mengevaluasi masalah
2. Mengadakan riset dan analisis
3. Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi (MD)
4. Mengadakan dengar pendapat umum
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas MD
6. Menerbitkan daftar awal standar yang diusulkan (exposure draft)
7. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED
8. Memutuskan jadi tidaknya menerbitkan statement
9. Menerbitkan statement yang bersangkutan
KONSEP INFORMASI AKUNTANSI

Salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi


adalah informasi keuangan. Sederetan angka belum tentu
informasi tetapi tetap hanya sekadar data jika data itu tidak
memiliki makna atau nilai bagi yang membacanya. Simbol
yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan
sebenarnya tidak memiliki makna jika tiap elemen
diinterpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri.
RERANGKA KONSEPTUAL
Rerangka ini merupakan dokumen yang berasal dari tuangan konsep terpilih dari
jawaban atas pertanyaan perekayasaan. Bila operasi akuntansi dianalogi dengan
kegiatan kenegaraan, maka rerangka konseptual dianalogi dengan proses
pemikiran dalam pembuatan konstitusi negara. Tanpa rerangka konseptual
sebagai konstitusi maka akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk
mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam
menggambarkan realitas ekonomi / untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi
tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan
sosial atau ekonomik. Tidak adanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan
penyusun standar akuntansi diperalat pihak tertentu untuk menghasilkan standar
yang menguntungkan pihak tersebut.
Model

Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual
yang dikembangkan oleh FASB yang memuat 4 komponen konsep penting,
yaitu :
1. Tujuan pelaporan keuangan
2. Kriteria kualitas informasi
3. Elemen-elemen statemen keuangan
4. Pengukuran dan pengakuan
4 komponen ini membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan. FASB
menuangkan 4 komponen itu dalam beberapa dokumen resmi berupa
pernyataan SFAC, yakni SFAC 1-7.
Rerangka Konseptual Versi IASC

Rerangka konseptual ini memiliki komponen konsep yang mirip dengan komponen konsep versi
FASB. Karena lingkup penerapan standar IASC ini internasional, karakteristik lingkungan negara
menjadi tidak relevan. Hal ini barangkali menyebabkan IASC tidak lagi menggunakan istilah pelaporan
keuangan dalam rerangka konseptualnya karena makna tujuan pelaporan keuangan sebagaimana
didefinisi FASB sebenernya mengandung konteks lingkungan. Komponen konsep versi IASC :
1. The Objective of Financial Statements
2. Underlying Assumptions
3. Qualitative Characteristics of Financial Statement
4. The Elements of Financial Statements
5. Recognition of The Elements of Financial Statements
6. Measurement of The Elements of Financial Statements
7. Concepts of Capital Maintenance and The Determination of Profit
Aspek Kependidikan

Di bidang akademik, rerangka konseptual merupakan materi yang


berharga dalam pengajaran teori akuntansi yang mempunyai dampak
dalam perbaikan atau pemajuan praktik. Dengan memahami proses
perekayasaan dan rerangka konseptual, maka mahasiswa selalu dapat
menjelaskan mengapa standar akuntansi yang sekarang berjalan dipih
dan bukan yang lain.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM

Sebagai pedoman operasional, PABU akhirnya akan menjadi


kriteria untuk telah menyajikan informasi keuangan
dengan baik, benar, dan jujur yang secara teknis disebut
menyajikan secara wajar (present fairly). Standar akuntansi
hanya merupakan salah satu kriteria (meskipun utama)
untuk menentukan kewajaran. Itulah sebabnya laporan
auditor standar tidak menggunakan frasa "standar
akuntansi" untuk menegaskan adanya kewajaran tetapi
frasa "prinsip akuntansi berterima umum"
• Auditing Standards Board(ASB), misalnya, memberi contoh ungkapan
paragraf pendapat dalam laporan audit standar sebagai berikut :
1. Tidak semua ketentuan perlakuan akuntansi dapat atau telah
dituangkan dalam bentuk standar akuntansi. Kewajaran penyajian
juga harus dievaluasi secara luas atas dasar ketentuan-ketentuan
lain yang mengikat. Termasuk dalam ketentuan lain adalah
peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan oleh
badan selain penyusun/penetap standar (misal : BAPEPAM).
2. Bila standar akuntansi secara eksplisit dijadikan kriteria dan
dinyatakan dalam laporan auditor, dikhawatirkan terjadi bahwa
kewajaran hanyalah bersifat formal (teknis) bukan bersifat
substantif.
3. Untuk mencapai kualitas informasi yang tinggi, ukuran kewajaran
harus merupakan suatu rerangka pedoman (a framework of
guidelines) yang cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan
konseptual (substantif atau ideal). Pedoman semacam itu mirip
dengan apa yang terjadi dalam penentuan kriteria perbuatan etis
(ethical conduct).
Tiga Pengertian Penting

Tiga pengertian penting dari akuntansi yaitu; prinsip akuntansi, standar akuntansi,
dan prinsip akuntansi berterima umum. Prinsip akuntansi adalah segala ideologi,
gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metode, dan teknik akuntansi
yang tersedia baik secara teoretis maupun praktis yang berfungsi sebagai
pengetahuan. Misalnya, metode penentuan nilai aset atas dasar aliran kas diskonan,
nilai sekarang, atau daya beli kostan merupakan prinsip akuntansi yang tersedia
secara teoritis. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya
yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar
(atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan
dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan
negara tersebut. Standar akuntansi ditetapkan untuk menjadi pedoman utama dalam
memperlakukan (pendefinisian, pengukuran, pengakuan, penilaian, dan penyajian)
suatu objek, elemen, atau pos pelaporan. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang
terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya
secara resmi (yuridis), teoretis, dan praktis.
Berlaku atau Berterima

Berlaku atau berterima, istilah berterima digunakan sebagai


padan kata accepted dalam istilah generally accepted accounting
principles. Sementara itu, IAI (dalam buku Standar Profesional
Akuntan Publik/SPAP) menggunakan istilah berlaku dan bahkan
GAAP diterjemahkan dalam laporan auditor menjadi "prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia," GAAP bukan
sekadar frasa tetapi sudah menjadi istilah teknis akuntansi
(a technical accounting term)
Isi PABU Sebagai Rerangka Pedoman

Kriteria kewajaran penyajian informasi dalam bentuk statemen


keuangan adalah suatu rerangka pedoman. Rerangka pedoman ini
berisi komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis baik atas
dasar tingkat konseptualitas maupun autoritas. Rerangka pedoman
ini mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan praktik dan profesi.
• PABU Versi APB

APB sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar penting


penyusunan dokumen yang sekarang dikenal dengan rerangka
konseptual. APB menyebutnya sebagai Basic Concepts and
Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business
Enterprises.
• PABU Versi Rubin

PABU bukan merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih


merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih merupakan
rerangka pedoman yang terdiri atas berbagai sumber dengan
berbagai tingkat keautoritatifan yang membentuk suatu hierarki.
Steven Rubin menganalogi hierarki tersebut dengan suatu bentuk
bangunan rumah (The House of GAAP).
• PABU Versi SAS No. 69
SAS 43 sekarang sudah diganti dengan SAS 69. telah disebutkan
sebelumnya bahwa entitas bisnis (khususnya swasta) dan entitas
nonbisnis/nonlaba keduanya diacu sebagai entitas nonkepemerintahan
sebagai pasangan entitas kepemerintahan. Karena tujuan, karakteristik
dan jurisdiksi operasi entitas kepemerintahan berbeda, maka diperlukan
pelaporan keuangan yang berbeda. Untuk itu dibentuklah GASB yang
bertanggungjawab menentukan PABU untuk entitas kepemerintahan.
Dengan kata lain, entitas nonkepemrintahan berada dibawah jurisdiksi
FASB dan entitas kepemerintahan dibawah jurisdiksi GASB.
• PABU Versi SPAP

Standar profesional akuntan publik (SPAP) disusun dari dua sumber yaitu
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Codification
of Statements on Auditing Standards (SAS) dan International Federation
of Accountants (IFA), International Standards on Auditing (ISA). Rerangka
ini mungkin tidak berlaku lagi/berubah jika profesi di Indonesia
mengadopsi penuh standar akuntansi internasional.
Pedoman Tentang apa?

Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman


untuk memperlakukan objek yang harus dilaporkan yang
menyangkut :
• DEFINISI. PABU memberi batasan/definisi berbagai elemen, pos, atau
objek statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan
keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan
kesalahan interpretasi oleh pemakai. Dengan pendefinisian elemen,
pos, atau istilah dengan cermat maka diharapkan pemakai laporan
mengartikan simbol tersebut sesuai dengan pengertian yang di definisi
dalam standar akuntansi.
• PENGUKURAN. Merupakan penentuan jumlah rupiah yang
harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu
transaksi keuangan. Jumlah rupiah ini akan dicatat & dijadikan
data dasar dalam penyusunan statemen keuangan.
• PENGAKUAN. Merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi
suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
• PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN. Penyajian menetapkan cara
pelaporan elemen/pos dalam seperangkat statemen keuangan agar
cukup informatif. Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan cara
pembeberan / penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan
bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan dalam
statemen keuangan utama.
AUTORITAS RERANGKA KONSEPTUAL

Rerangka pedoman PABU versi Rubin dan SAS No. 69 menempatkan rerangka
konseptual pada tingkat yang paling tidak autoritatif. Karena rerangka konseptual
dirancang untuk perbaikan masa depan, maka dapat disimpulkan akan banyak
standar akuntansi yang tidak lagi sesuai dengan diberlakukannya rerangka
konseptual tersebut.
secara teoretis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi rerangka
pedoman PABU yang direkayasa dahulu sebelum standar. Oleh karena itu, standar
yang diturunkan mestinya konsisten baik dengan rerangka konseptual maupun
antarstandar. Dan penurunan harus dilakukan badan berwenang secara saksama.
Struktur Akuntansi

Bila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka


konseptual dan prinsip akuntansi berterima umum
dirangkum dalam suatu diagram maka akan tersusun
sebuah struktur akuntansi. Struktur ini menggambarkan
mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan
perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur ini
bermanfaat untuk mengenali bidang studi, bidang profesi
dan fungsi auditor bila perekayasaan telah diterapkan
dalam suatu lingkungan / negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai