Nama kelompok:
1. Fakhrun Nisa Ayu Efendi (G02214001)
2. Ucik Nadiyatul Islamiyah (G02216023)
3. Ria Risfi Fahziyah (G72216051)
4. Veronika Dewi Rosalina (G72216057)
5. Wahyu Adi Nugroho (G72216081)
Perekayasaan pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan
Proses pertimbangan
Proses
perekayasaan
Rerangka konseptual
Media pelaporan
Informasi akuntansi
Perekayasaan sebagai proses deduktif
(1) pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik
(2) pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan
(3) evaluasi tentang kebutuhan informasi
(4) penentuan dan pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
(5) evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian
(6) penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran
(7) pengembangan dan penyusunan pernyataan umum
(8) perancang bangunan struktur dan format sistem akuntansi
Langkah – langkah perekayasaan
1. Penentuan konsep dasar
2. Penentuan tujuan pelaporan
3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
5. Penentuan cara menyampaikan informasi
6. Pengidentifikasian kendala – kendala pelaporan
7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam
rangka penerapan standar
Siapa merekayasa ?
a. orang / badan yang dianggap ahli dibidang
akuntansi
b.Orang atau badan yang memiliki kekuasaan
untuk menentukan peraturan pada tingkat
nasional
c. Tim khusus dibentuk untuk itu
Proses semantik
Merupakan memilih dan menyimbolkan
objek objek fisik kegiatan perusahaan yang
relevan menjadi objek objek statemen
keuangan
Informasi semantik akuntansi
Objek/elemen
kos
Objek/elemen
kos hubungan
kos Objek/elemen
Ukuran (size) dan hubungan (relationship) antar objek akuntansi (cost object)
Rerangka konseptual
Pengertian
Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan
yang membentuk suatu sistem atau rerangka terpadu
yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang
konisten dan yang menetapkan sifat, fungsi dan
keterbatasan laporan keuangan dan statement keuangan.
Rerangka konseptual
Sasaran
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan
struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan
untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan
yang berkaitan secara obyektif yang bermanfaat dalam
membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara
efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka)
dalam perekonomian masyarakat (Negara).
Rerangka konseptual
Manfaat atau fungsi
1. Pedoman bagi penyusun dasar
2. Acuan pemecahan masalah praktik akuntansi
3. Batas pertimbangan penyusunan statement keuangan
4. Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan
keyakinan
5. Peningkatan keterbandingan antarperusahaan
Rerangka konseptual
Komponen konsep
1. Tujuan pelaporan keuangan
2. Kriteria kualitas informasi
3. Elemen – elemen statement keuangan
4. Pengukuran dan pengakuan
Rerangka konseptual
1. FASB
2. IASC
Aspek kependidikan
Rerangka konseptual FASB lebih unggul dibandingkan rerangka
konseptual versi IASC
RK FASB menyertakan basic for conclution atau background
information yang berisi deskripsi, argumen dan penalaran yang rinci
untuk setiap konsep yang dipilih.
RK FASB mendeskripsikan faktor lingkungan yang menjadi basis
pengembangannya sehingga cukup tepat sebagai model atau
teknologi yang dapat dicontoh.
Konsep Akuntansi Berterima Umum (PABU)
1. Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk
standar akuntansi sebagai pedoman operasional
pelaporan ditingkat perusahaan.
2. Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekedar
standar akuntansi untuk menentukan kewajaran
penyajian statement keuangan.
3. PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of
giudlines) membatasi sumber sumber prinsip akuntansi
yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.
Kaitan Antar Standar Akuntansi, Prinsip Akuntansi dan PABU
Dipilih oleh badan penyusun standar Dipilih oleh penyaji statemen keuangan
Standar akuntansi
Prakti-praktik sehat
(accounting
(sound practices)
standards)
• Pengertian/definisi
• Pengukuran/penilaian
• Pengakuan
• Penyajian dan pengungkapan
Autoritas rerangka konseptual
Rerangka konseptual seharusnya menjadi pondasi untuk
rerangka PABU dan harus direkayasa dahulu sebelum standar.