b. Siapa Merekayasa
Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan tetapi merupakan uapaya tim yang
melibatkan berbagai disiplin intelektual dan kekuatan politik mengingat perekayasaan tersebut
merupakan suatu proses yang serius hasilnya akan berdampak luas dan jangka panjang. Badan
legislatif pemerintah mempunyai peran penting dalam hal ini mengingat rerangka konseptual
mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk
komite atau tim khusus yang ada di bawah kendalinya untuk perekayasaan di tingkat nasional.
Walaupun perekayasaan tingkat nasional diserahkan oleh bandan legislatif kepada profesi atau
badan khusus untuk tujuan itu, tetapi badan legislatif mempunyai kekuatan yuridis dan politik
untuk menentukan hasil akhir perekayasaan.
C. Rerangka Konseptual
Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas dasar pertanyaan perekayasaan akan
menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang di Amerika disebut
rerangka konseptual. Rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan sering
disebut pula sebagai seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur konsep-
konsep yang terpadu atau saling berkaitan.
Sebagai semacam konstitusi bagi profesi, rerangka konseptual akan menjadi landasan
untuk memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi. Tanpa rerangka konseptual sebagai
“konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk
menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam
rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan penyususn standar untuk menggunakan konsep-konsep menurut selera sendiri
NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S
STANMBUK : C 301 18 126
KELAS : AK 3
MK : TEORI AKUNTANSI
tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. akibatnya
standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten.
Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi
pelaporan keuangan, Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai
berikut:
1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam
penyusunan/penetap standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai dalam praktik
yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3. Menentukan batas-batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan
terhadap statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
E. Struktur Akuntansi
Untuk praktik akuntansi dalam suatu negara, struktur tersebut menggambarkan pihak-
pihak dan sarana-sarana yang terlibat dalam dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi
keuangan dan saling-hubungan antara berbagai pihak dan sarana tersebut. Sarana-sarana yang
membentuk struktur akuntansi meliputi peraturan pemerintah , standar akuntansi, laporan
keuangan, dan konveksi pelaporan. Struktur tersebut dapat dipandang menggambarkan
pengertian pelaporan keuangan sebagai mekanisma tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-
sarana pelaporan bekerja dan saling berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang
diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan termasuk fungsi auitor untuk menentukan
kewajaran statemen keuangan.
Untuk menjelaskan pengertian akuntansi, struktur tersebut menggambarkan luas lingkup
(scope) akuntansi sebagai seperangkat pengetahauan sekaligus mengaitkannya dengan pengertian
akuntansi sebagai praktik dan profesi proses dan kegiatan yang dilukiskan diatas PABU
merupakan proses dan kegiatan perekayasaan yang melibatkan pengetahuan teori akuntansi
sebagai penalaran logis. Jadi, proses dan kegiatan dibawah PABU merupakan praktik
pelaksanaan hasil perekayasaan ditingkat perusahaan. Proses ini lebih berkepentingan dengan
bagaimana entitas pelapor (reporting entities) yang berada dalam suatu wilayah negara
menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan dengan cara tertentu sesuai PABU.