Anda di halaman 1dari 26

BAB III

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

PENGERTIAN PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN


MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAHNYA
Teori akuntansi dimaknai sebagai penalaran logis. Secara luas teori akuntansi merupakan seperangkat
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyedia jasa secara nasional berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian informasi
tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan perekayasaan tersebut harus diaplikasi dalam suatu
wilayah (negara). Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu mekanisme pelaporan keuangan (financial
reporting) nasional yang dengannya unit-unit organisasi bisnis, non bisnis, dan kepemerintahan dalam suatu
negara menyediakan data dan menyampaikan informasi keuangan kepada para pengambil keputusan yang
dianggap paling dominan dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan negara.
Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik (alam, manusia, dan
keuangan/modal) secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat kemakmuran masyarakat yang optimal.
Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara
automatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara
automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU / GAAP, termasuk
didalamnya standar akuntansi.

PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan terkait bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat (negara) diatur, disediakan,
dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan ekonomik). Pelaporan keuangan meliputi struktur
dan proses. Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana informasi
keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan tujuan tertentu (ekonomik dan sosial
negara).
Sedangkan menurut FASB (Financial Accounting standards Board), pelaporan keuangan merupakan
sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama
dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui laporan keuangan.
Pihak yang terlibat meliputi pelaku dan institusi misalnya penyusun standar, profesi, pemerintah, badan
pembina pasar modal, perusahaan sebagai entitas, analisis manajer, akuntan publik, dan pemakai laporan.
Sarana-sarana yang membentuk struktur akuntansi meliputi misalnya peraturan pemerintah, standar akuntansi,
laporan keuangan, dan konvensi pelaporan. Pengertian proses akuntansi dalam pelaporan keuangan
adalah mekanisme tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-sarana pelaporan bekerja dan saling
berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan
termasuk mekanisme untuk menentukan kewajaran laporan keuangan. Pelaporan keuangan sebagai suatu sistem
nasional merupakan perekayasaan nasional. Perekayasaan Akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif
untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang
tercapainya tujuan negara.

STATEMEN KEUANGAN
Statemen keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan. Dalam pelaporan keuangan
nasional harus direkayasa secara seksama agar pengendalian alokasi sumber daya secara automatis.
Pengendalian secara automatis dicapai dan ditetapkan dengan adanya pedoman pelaporan keuangan yaitu
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) termasuk didalamnya standar akuntansi. PABU akhirnya
menetukan bentuk, isi, dan susunan laporan atau statemen keuangan sebagai suatu medium utama atau ciri
sentral pelaporan keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU ditetapkan dengan cara saksama (due
process). Apabila PABU ditetapkan mekanisma selanjutnya yaitu menerapkan PABU pada lingkup mikro.
Dalam tingkat mikro akuntansi dapat didefinisi sebagai proses/praktik yaitu proses identifikasi, pengukuran,
pengakuan, penyajian objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu yang menghasilkan informasi yang
relevan kepada pihak yang berkepentingan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

PROSES PEREKAYASAAN
Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih maupun
menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu.
Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran logis yang digunakan untuk
membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan keuangan
adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit usaha
dan pemerintahan harus disediakan serta dilaporkan untuk pencapaian tujuan ekonomik.
Menurut FASB pelaporan keuangan adalah sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala
kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat
disampaikan melalui statemen keuangan.
Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun
suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian
tujuan negara.
Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar dan teknologi
yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan negara.
Proses perekayasaan pada dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi perusahaan yang
disimbolkan dalam bentuk laporan keuangan / statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat
membayangkan kegiatan perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara langsung
kegiatan operasi perusahaan.
Gambar proses perekayasaaan
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi
dapat membantu tercapainya tujuan negara.
Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai
gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan
tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya
akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga
membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat
dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Hasil perekayasaan didokumentasikan dalam bentuk rerangka konseptual yang dapat dianalogi fungsinya
dengan konstitusi.
LANGKAH-LANGKAH PEREKAYASAAN :
Penentuan konsep dasar, postulat, faktor lingkungan
Penetapan tujuan laporan keuangan yang diturunkan dari postulat
Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
Penentuan cara menyampaikan informasi
Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan standar
Siapa Merekayasa ?
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu tim yang melibatkan
disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan itu merupakan proses yang serius hasil dan
akan memberi dampak yang luas dan jangka panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner
agar hasil dapat diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik. Jadi siapa
merekayasa ?
Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional
Tim yang khusus dibentuk untuk itu Seperti :
Security and exchange commision (SEC)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)
Organisasi profesi atau unit / dinas kepemerintahan badan independen
Organisasi penetap standat internasional (diadopsi)

A. INFORMASI SEMANTIK AKUNTANSI


Proses semantik tidak lain adalah proses untuk memilih dan menyimbolkan objek fisis kegiatan perusahaan
yang relevan menjadi objek-objek/elemen statemen keuangan sehingga orang yang dituju oleh statemen
keuangan dapat membayangkan operasi perusahaan tanpa harus menyaksikan secara langsung. Elemen-
elemen/objek statemen keuangan dapat dipandang sebagai simbol kegiatan operasi perusahaan. Objek harus
diukur secara finansial dan hasil pengukuran akan menjadi bahan oleh akuntansi. Bahan olah akan menentukan
besar kecilnya (magnitude) elemen. Informasi semantik yang ada dalam statemen keuangan ditunjukkan oleh
elemen (objects), besar kecilnya elemen (size), serta hubungan antar elemen(relationship).
Proses Saksama
Agar mencapai kualitas yang tinggi dan handal, proses perekayasaan harus dilaksanakan melalui berbagai tahap
dan prosedur yang saksama serta teliti. Prosedur tersebut berlaku dalam penyusunan rerangka konseptual dan
standar akuntansi. Berikut adalah proses saksama yang dilakukan FASB didalam penyusunan pernyataan
resmi :
Mengevaluasi masalah.
Mengadakan riset atau penelitian dan analisis
Menyusun serta mendistribusi Memorandum Diskusi kepada pihak yang
berkepentingan.
Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang diungkapkan didalam
Memorandum Diskusi.
Diskusi dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi.
Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan atau disebut juga Exposure Draft (ED).
Menganalisis serta mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
Pemutusan penerbitan statemen atau tidak.
Penerbitan statemen yang bersangkutan.

Konsep Informasi Akuntansi


Kata kunci dalam definisi akuntansi yaitu informasi keuangan. Nilai informasi adalah kemampuan informasi
supaya meningkatkan pengetahuan atau wawasan dan keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan. Simbol
atau elemen yang terdapat dalam statemen keuangan sebenarnya tidak memiliki makna atau arti jika setiap
elemen diinterpretasi sebagai suatu objek yang berdiri sendiri. Statemen keuangan berisi rangkaian elemen-
elemen (kata-kata) yang baru dapat ditangkap artinya jika bentuk, isi, dan struktur statemen diartikan secara
kontekstual dengan PABU. Informasi semantik harus ditangkap secara kontekstual dengan tiga komponen yaitu
: objects, size, relationship. Informasi
semantik dapat digambarkan sebagai berikut : Objek/elemen

Objek/elemen

kos
hubungan

kos

kos

6 Objek/elemen
B. RERANGKA KONSEPTUAL DAN MENYEBUTKAN KOMPONEN-KOMPONEN
DAN MANFAATNYA
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual adalah tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu sistem
/rerangka terpadu yang melandasi penyusunan standar akuntansi yang konsisten dan yang menetapkan sifat,
fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.
Sasaran :
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan
untuk menfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam
membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka)
dalam perekonomian masyarakat (negara).
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konsep-konsep terpilih yang
dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam perekayasaan mempertimbangkan faktor lingkungan
tempat akuntansi diterapkan, maka rerangka konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Tanpa rerangka konseptual sebagai konseptual sebagai „konstitusi‟ akan sangat sulitlah bagi penyusun standar
untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas
ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain
dalam rangka mencapai tujuan social atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep – konsep menurut selera sendiri tanpa suatu
haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. Akibatnya , standar akuntansi yang
diterbitkan tidak pernah konsisten .
Tiadanya kerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi dapat diperalat oleh pihak
tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar yang menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata
lain, rerangka konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisisasi (politicization) untuk kepentingan pihak
yang tidak semestinya sehingga kepentingan umum (public interest) dikorbankan. Walaupun demikian, karena
akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi tidak akan netral atau steril dari politisisasi
dalam arti kebijakan politik ekonomi negara (economic toward national goals) .

7
Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu kesatuan konsep
koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan, Kam(1990) menyatakan beberapa manfaat
rerangka konseptual yaitu:
Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab didalam penyusunan
standar akuntansi.
Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap statemen
keuangan.
Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya membentuk teori
akuntansi sebagai penalaran logis.

C. MODEL RERANGKA KONSEPTUAL VERSI

FASB Model
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
Tujuan pelaporan keuangan;
Kriteria kualitas informasi;
Elemen – elemen statemen keuangan; dan
Pengukuran dan pengakuan
Tiap komponen dinyatakan dalam bentuk pernyataan konsep (Statement of Financial
Accounting Concept). FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam bebarapa
dokumen resmi berupa pernyataan (Statement of Financial Accounting
Concept/SFAC) yaitu :
SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang menyajikan tujuan dan
sasaran akuntansi.
SFAC No. 2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information yang menjelaskan karakteristik
yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC No.3 : Elements of Financial Statements of Business Enterprises yang memberikan definisi dari
pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
SFAC No.4 : Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
SFAC No.5 : Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises yang
menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
SFAC No.6 : Elements of Financial Statements yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas
SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC No.7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement yang
memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang
(present value) sebagai dasar pengukuran.

Kerangka Konseptual Versi IASC


Kerangka konseptual versi International Accounting Standards Committee
(IASC), disebut Framework for the Preparation and Presentation of Financial
Statements dan diterjemahkan oleh IAI sebagai Rerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan, mempunyai komponen konsep yang mirip dengan
komponen konsep versi FASB , yaitu :
The Objective of Financial Statements
Underlying Assumptions
Qualitative Characteristics of Financial Statements
The Elements of Financial Statements
Recognition of the Elements of Financial Statements
Measurement of the Elements of Financial Statements
concepts of Capital Maintenance and the Determination of Profit
Untuk komponen tujuan, IASC mennyebutnya sebagai tujuan statement keuangan bukan tujuan pelaporan
keuangan sebagaimana FASB menyebutkan meskipun IASC menegaskan bahwa statemen keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan
. Karena lingkup penerapan standar IASC adalah internasional , karakteristik lingkungan negara menjadi tidak
relevan . Hal ini barangkali menyebabkan IASC tidak lagi menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam
rerangka konseptualnya karena makna tujuan pelaporan keuangan sebagaimana didefinisi FASB sebenarnya
mengandung konteks lingkungan .
Karena memperhatikan factor lingkungan dalam penyusunannya , rerangka konseptual versi FASB lebih
menggambarkan suatu hasil proses perekayasaan yang merupakan konsekuensi dari pengertian akuntansi
sebagai teknologi . Oleh karena itu , rerangka konseptual versi FASB sebenarnya lebih cocok untuk dijadikan
suatu model perekayasaan dalam pengembangan rerangka konseptual untuk suatu negara . Lebih dari itu ,
rerangka konseptual FASB banyak memuat penalaran dan argument untuk memilih konsep – konsep yang
relevan.

Aspek Kependidikan
Karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual mengandung aspek kependidikan
kepada pemakai (educational aspect), FASB memasukkan deskripsi, argument, dan penalaran
yang cukup rinci dalam tiap uraian konsep . Penalaran dan argument yang melekat dalam tiap
penjelasan konsep – konsep dalam rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan
(knowledge) yang dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif – normative untuk memahami lebih baik (to
understand better) konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya . Validitas teori ini dapat
dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argument . Oleh karena itu ,
sebagai suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka
konseptual baru di suatu negara , rerangka konseptual FASB lebih unggul dibanding rerangka konseptual versi
IASC . Alasan :
RK FASB menyertakan basis for conclusion atau background information yang berisi deskripsi,
argumen, dan penelaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih
RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya sehingga cukup
tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh

D. PENGERTIAN PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DAN RIWAYAT


PENGEMBANGANNYA
PABU
Rerangka konseptual semacam konstitusi hanya memuat konsep-konsep umum yang secara keseluruhan dapat
dianggap sebagai konstitusi akuntansi disuatu negara. Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk
standar akuntansi (accounting standards) sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan.
Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekedar standar akuntansi untuk menentukan kewajaran penyajian
statemen keuangan.
PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi sumber- sumber prinsip akuntansi
yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.
TIGA PENGERTIAN PENTING
Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu :
Prinsip akuntansi
adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang
tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
Standar akuntansi
adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh
badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan
dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
PABU
adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung
berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.
Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek yang harus
dilaporkan menyangkut hal berikut ini :
Definisi,
dalam hal ini PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau
istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan
kesalahan interpretasi oleh pemakai.
Pengukuran / Penilaian,
adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlihat dalam suatu transaksi
keuangan.
Pengakuan,
merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah ( kos ) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
Penyajian dan Pengungkapan,
dalam hal ini penyajian menetapkan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat
statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif. Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan
cara penjelasan hal – hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat
dinyatakan melalui statemen keuangan utama.
AUTORITAS RERANGKA KONSEPTUAL
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi rerangka pedoman PABU. Walaupun
demikian, karena rerangka konseptual disusun setelah banyak standar akuntansi diterbitkan, beberapa versi
PABU menemppatkan rerangka konseptual pada tingkat yang kurang autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan
publik tidak mengganti standar yang tidak sesuai dengan rerangka konseptual.

E. PENGERTIAN STRUKTUR AKUNTANSI


Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara
operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas
dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut dengan struktur akuntansi.

Sumber:
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan) Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Manfaat struktur akuntansi :
Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi
Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai
pengetahuan prasyarat
Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggungjawab manajemen
untuk menyusun statemen keuangan
BAB III
PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

F. PENGERTIAN PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN


MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAHNYA
Teori akuntansi dimaknai sebagai penalaran logis. Secara luas teori akuntansi
merupakan seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyedia jasa secara
nasional berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu
lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan perekayasaan tersebut harus
diaplikasi dalam suatu wilayah (negara). Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu
mekanisme pelaporan keuangan (financial reporting) nasional yang dengannya unit-unit
organisasi bisnis, non bisnis, dan kepemerintahan dalam suatu negara menyediakan data
dan menyampaikan informasi keuangan kepada para pengambil keputusan yang dianggap
paling dominan dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan negara.
Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik (alam,
manusia, dan keuangan/modal) secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat
kemakmuran masyarakat yang optimal. Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa
secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui
mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian
secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu
PABU / GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.

PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan terkait bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat
(negara) diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan
ekonomik). Pelaporan keuangan meliputi struktur dan proses. Pelaporan keuangan sebagai
sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.

 Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan


bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan
tujuan tertentu (ekonomik dan sosial negara).
 Sedangkan menurut FASB (Financial Accounting standards Board), pelaporan
keuangan merupakan sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala
kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada
apa yang dapat disampaikan melalui laporan keuangan.
Pihak yang terlibat meliputi pelaku dan institusi misalnya penyusun standar,
profesi, pemerintah, badan pembina pasar modal, perusahaan sebagai entitas, analisis
manajer, akuntan publik, dan pemakai laporan. Sarana-sarana yang membentuk struktur
akuntansi meliputi misalnya peraturan pemerintah, standar akuntansi, laporan keuangan,
dan konvensi pelaporan. Pengertian proses akuntansi dalam pelaporan
keuangan adalah mekanisme tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-sarana
pelaporan bekerja dan saling berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang
diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan termasuk mekanisme untuk menentukan
kewajaran laporan keuangan. Pelaporan keuangan sebagai suatu sistem nasional
merupakan perekayasaan nasional. Perekayasaan Akuntansi adalah proses pemikiran logis
dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam
suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.

STATEMEN KEUANGAN
Statemen keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan.
Dalam pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama agar pengendalian
alokasi sumber daya secara automatis. Pengendalian secara automatis dicapai dan
ditetapkan dengan adanya pedoman pelaporan keuangan yaitu Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) termasuk didalamnya standar akuntansi. PABU akhirnya
menetukan bentuk, isi, dan susunan laporan atau statemen keuangan sebagai suatu medium
utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU
ditetapkan dengan cara saksama (due process). Apabila PABU ditetapkan mekanisma
selanjutnya yaitu menerapkan PABU pada lingkup mikro. Dalam tingkat mikro akuntansi
dapat didefinisi sebagai proses/praktik yaitu proses identifikasi, pengukuran, pengakuan,
penyajian objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu yang menghasilkan informasi
yang relevan kepada pihak yang berkepentingan yang akan digunakan untuk pengambilan
suatu keputusan.

PROSES PEREKAYASAAN
 Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih
maupun menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk
menghasilkan sesuatu.
 Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran logis yang digunakan
untuk membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan.
 Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan
keuangan adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi keuangan
untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan serta dilaporkan untuk
pencapaian tujuan ekonomik.
 Menurut FASB pelaporan keuangan adalah sistem dan sarana penyampaian informasi
tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak
terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui statemen keuangan.
 Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara
untuk menunjang pencapaian tujuan negara.
 Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar dan
teknologi yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan negara.
 Proses perekayasaan pada dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi
perusahaan yang disimbolkan dalam bentuk laporan keuangan / statemen keuangan
sehingga orang yang dituju dapat membayangkan kegiatan perusahaan secara finansial
tanpa harus menyaksikan secara langsung kegiatan operasi perusahaan.
Gambar proses perekayasaaan
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
1. Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian
tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
2. Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan
berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk
menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah
gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil
perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
3. Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya
sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
4. Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar
dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Hasil perekayasaan didokumentasikan dalam bentuk rerangka konseptual yang dapat
dianalogi fungsinya dengan konstitusi.
LANGKAH-LANGKAH PEREKAYASAAN :
1. Penentuan konsep dasar, postulat, faktor lingkungan
2. Penetapan tujuan laporan keuangan yang diturunkan dari postulat
3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
5. Penentuan cara menyampaikan informasi
6. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka
penerapan standar
Siapa Merekayasa ?
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu
tim yang melibatkan disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan itu
merupakan proses yang serius hasil dan akan memberi dampak yang luas dan jangka
panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner agar hasil dapat
diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik. Jadi
siapa merekayasa ?
 Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
 Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat
nasional
 Tim yang khusus dibentuk untuk itu
Seperti :
 Security and exchange commision (SEC)
 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)
 Organisasi profesi atau unit / dinas kepemerintahan badan independen
 Organisasi penetap standat internasional (diadopsi)

G. INFORMASI SEMANTIK AKUNTANSI


Proses semantik tidak lain adalah proses untuk memilih dan menyimbolkan objek
fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek/elemen statemen keuangan
sehingga orang yang dituju oleh statemen keuangan dapat membayangkan operasi
perusahaan tanpa harus menyaksikan secara langsung. Elemen-elemen/objek statemen
keuangan dapat dipandang sebagai simbol kegiatan operasi perusahaan. Objek harus
diukur secara finansial dan hasil pengukuran akan menjadi bahan oleh akuntansi. Bahan
olah akan menentukan besar kecilnya (magnitude) elemen. Informasi semantik yang ada
dalam statemen keuangan ditunjukkan oleh elemen (objects), besar kecilnya elemen (size),
serta hubungan antar elemen(relationship).
Proses Saksama
Agar mencapai kualitas yang tinggi dan handal, proses perekayasaan harus
dilaksanakan melalui berbagai tahap dan prosedur yang saksama serta teliti. Prosedur
tersebut berlaku dalam penyusunan rerangka konseptual dan standar akuntansi. Berikut
adalah proses saksama yang dilakukan FASB didalam penyusunan pernyataan resmi :
1. Mengevaluasi masalah.
2. Mengadakan riset atau penelitian dan analisis
3. Menyusun serta mendistribusi Memorandum Diskusi kepada pihak yang
berkepentingan.
4. Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang diungkapkan
didalam Memorandum Diskusi.
5. Diskusi dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi.
6. Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan atau disebut juga Exposure Draft (ED).
7. Menganalisis serta mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
8. Pemutusan penerbitan statemen atau tidak.
9. Penerbitan statemen yang bersangkutan.

Konsep Informasi Akuntansi


Kata kunci dalam definisi akuntansi yaitu informasi keuangan. Nilai informasi
adalah kemampuan informasi supaya meningkatkan pengetahuan atau wawasan dan
keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan. Simbol atau elemen yang terdapat dalam
statemen keuangan sebenarnya tidak memiliki makna atau arti jika setiap elemen
diinterpretasi sebagai suatu objek yang berdiri sendiri. Statemen keuangan berisi rangkaian
elemen-elemen (kata-kata) yang baru dapat ditangkap artinya jika bentuk, isi, dan struktur
statemen diartikan secara kontekstual dengan PABU. Informasi semantik harus ditangkap
secara kontekstual dengan tiga komponen yaitu : objects, size, relationship. Informasi
semantik dapat digambarkan sebagai berikut : Objek/elemen
Objek/elemen
kos

kos
hubungan

kos

19 Objek/elemen
H. RERANGKA KONSEPTUAL DAN MENYEBUTKAN KOMPONEN-KOMPONEN
DAN MANFAATNYA
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual adalah tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang
membentuk suatu sistem /rerangka terpadu yang melandasi penyusunan standar akuntansi
yang konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan
dan statemen keuangan.
Sasaran :
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan
akuntansi dan keuangan untuk menfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang
berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan
lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam
perekonomian masyarakat (negara).
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konsep-konsep
terpilih yang dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam perekayasaan
mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi diterapkan, maka rerangka
konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Tanpa rerangka konseptual sebagai konseptual sebagai „konstitusi‟ akan sangat
sulitlah bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi
tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka
mencapai tujuan social atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep – konsep menurut selera
sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti
standar”. Akibatnya , standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten .
Tiadanya kerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi
dapat diperalat oleh pihak tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar
yang menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka konseptual melindungi
profesi akuntansi dari politisisasi (politicization) untuk kepentingan pihak yang tidak
semestinya sehingga kepentingan umum (public interest) dikorbankan. Walaupun
demikian, karena akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi
tidak akan netral atau steril dari politisisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi negara
(economic toward national goals) .

20
20
Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu
kesatuan konsep koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan,
Kam(1990) menyatakan beberapa manfaat rerangka konseptual yaitu:
1. Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab
didalam penyusunan standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
3. Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap
statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antara perusahaan satu dengan yang
lainnya.
 Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya
membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis.

I. MODEL RERANGKA KONSEPTUAL VERSI

FASB Model
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
a. Tujuan pelaporan keuangan;
b. Kriteria kualitas informasi;
c. Elemen – elemen statemen keuangan; dan
d. Pengukuran dan pengakuan
Tiap komponen dinyatakan dalam bentuk pernyataan konsep (Statement of Financial
Accounting Concept). FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam bebarapa
dokumen resmi berupa pernyataan (Statement of Financial Accounting
Concept/SFAC) yaitu :
a. SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang
menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
b. SFAC No. 2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi
bermanfaat.
c. SFAC No.3 : Elements of Financial Statements of Business Enterprises yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan
keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
d. SFAC No.4 : Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
e. SFAC No.5 : Recognition and Measurement in Financial Statements of Business
Enterprises yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi.
f. SFAC No.6 : Elements of Financial Statements yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi
nirlaba.
g. SFAC No.7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus
kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value)
sebagai dasar pengukuran.

Kerangka Konseptual Versi IASC


Kerangka konseptual versi International Accounting Standards Committee
(IASC), disebut Framework for the Preparation and Presentation of Financial
Statements dan diterjemahkan oleh IAI sebagai Rerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan, mempunyai komponen konsep yang mirip dengan
komponen konsep versi FASB , yaitu :
 The Objective of Financial Statements
 Underlying Assumptions
 Qualitative Characteristics of Financial Statements
 The Elements of Financial Statements
 Recognition of the Elements of Financial Statements
 Measurement of the Elements of Financial Statements
 concepts of Capital Maintenance and the Determination of Profit
Untuk komponen tujuan, IASC mennyebutnya sebagai tujuan statement keuangan bukan
tujuan pelaporan keuangan sebagaimana FASB menyebutkan meskipun IASC
menegaskan bahwa statemen keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan
. Karena lingkup penerapan standar IASC adalah internasional , karakteristik lingkungan
negara menjadi tidak relevan . Hal ini barangkali menyebabkan IASC tidak lagi
menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam rerangka konseptualnya karena makna
tujuan pelaporan keuangan sebagaimana didefinisi FASB sebenarnya mengandung
konteks lingkungan .
Karena memperhatikan factor lingkungan dalam penyusunannya , rerangka konseptual
versi FASB lebih menggambarkan suatu hasil proses perekayasaan yang merupakan
konsekuensi dari pengertian akuntansi sebagai teknologi . Oleh karena itu , rerangka
konseptual versi FASB sebenarnya lebih cocok untuk dijadikan suatu model perekayasaan
dalam pengembangan rerangka konseptual untuk suatu negara . Lebih dari itu , rerangka
konseptual FASB banyak memuat penalaran dan argument untuk memilih konsep –
konsep yang relevan.

Aspek Kependidikan
Karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual mengandung aspek
kependidikan kepada pemakai (educational aspect), FASB memasukkan deskripsi,
argument, dan penalaran yang cukup rinci dalam tiap uraian konsep . Penalaran dan
argument yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam rerangka
konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan (knowledge) yang dapat
dipandang sebagai suatu teori deduktif – normative untuk memahami lebih baik (to
understand better) konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya . Validitas
teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap
argument . Oleh karena itu , sebagai suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai
teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka konseptual baru di suatu negara ,
rerangka konseptual FASB lebih unggul dibanding rerangka konseptual versi IASC .
Alasan :
1. RK FASB menyertakan basis for conclusion atau background information yang berisi
deskripsi, argumen, dan penelaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih
2. RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya
sehingga cukup tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh

J. PENGERTIAN PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DAN RIWAYAT


PENGEMBANGANNYA
PABU
Rerangka konseptual semacam konstitusi hanya memuat konsep-konsep umum yang
secara keseluruhan dapat dianggap sebagai konstitusi akuntansi disuatu negara. Rerangka
konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi (accounting standards)
sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan.
Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekedar standar akuntansi untuk menentukan
kewajaran penyajian statemen keuangan.
PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi sumber-
sumber prinsip akuntansi yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.
TIGA PENGERTIAN PENTING
Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat berbeda
maknanya, yaitu :
1. Prinsip akuntansi
adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan
teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan.
2. Standar akuntansi
adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar
rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk
diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen
resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
3. PABU
adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber
lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.
Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu
objek yang harus dilaporkan menyangkut hal berikut ini :
1. Definisi,
dalam hal ini PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek
statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak
terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
2. Pengukuran / Penilaian,
adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlihat
dalam suatu transaksi keuangan.
3. Pengakuan,
merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah ( kos ) ke dalam sistem akuntansi sehingga
jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
4. Penyajian dan Pengungkapan,
dalam hal ini penyajian menetapkan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos
dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif.
Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan cara penjelasan hal – hal informatif yang
dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan
melalui statemen keuangan utama.
AUTORITAS RERANGKA KONSEPTUAL
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi rerangka pedoman
PABU. Walaupun demikian, karena rerangka konseptual disusun setelah banyak standar
akuntansi diterbitkan, beberapa versi PABU menemppatkan rerangka konseptual pada
tingkat yang kurang autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan publik tidak mengganti
standar yang tidak sesuai dengan rerangka konseptual.

K. PENGERTIAN STRUKTUR AKUNTANSI


Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah
ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka
pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram
yang disebut dengan struktur akuntansi.

Sumber:
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan) Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Manfaat struktur akuntansi :
1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi
2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi
sebagai pengetahuan prasyarat
3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan
tanggungjawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan

Anda mungkin juga menyukai