PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan terkait bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat (negara) diatur, disediakan,
dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan ekonomik). Pelaporan keuangan meliputi struktur
dan proses. Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana informasi
keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan tujuan tertentu (ekonomik dan sosial
negara).
Sedangkan menurut FASB (Financial Accounting standards Board), pelaporan keuangan merupakan
sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama
dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui laporan keuangan.
Pihak yang terlibat meliputi pelaku dan institusi misalnya penyusun standar, profesi, pemerintah, badan
pembina pasar modal, perusahaan sebagai entitas, analisis manajer, akuntan publik, dan pemakai laporan.
Sarana-sarana yang membentuk struktur akuntansi meliputi misalnya peraturan pemerintah, standar akuntansi,
laporan keuangan, dan konvensi pelaporan. Pengertian proses akuntansi dalam pelaporan keuangan
adalah mekanisme tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-sarana pelaporan bekerja dan saling
berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan
termasuk mekanisme untuk menentukan kewajaran laporan keuangan. Pelaporan keuangan sebagai suatu sistem
nasional merupakan perekayasaan nasional. Perekayasaan Akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif
untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang
tercapainya tujuan negara.
STATEMEN KEUANGAN
Statemen keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan. Dalam pelaporan keuangan
nasional harus direkayasa secara seksama agar pengendalian alokasi sumber daya secara automatis.
Pengendalian secara automatis dicapai dan ditetapkan dengan adanya pedoman pelaporan keuangan yaitu
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) termasuk didalamnya standar akuntansi. PABU akhirnya
menetukan bentuk, isi, dan susunan laporan atau statemen keuangan sebagai suatu medium utama atau ciri
sentral pelaporan keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU ditetapkan dengan cara saksama (due
process). Apabila PABU ditetapkan mekanisma selanjutnya yaitu menerapkan PABU pada lingkup mikro.
Dalam tingkat mikro akuntansi dapat didefinisi sebagai proses/praktik yaitu proses identifikasi, pengukuran,
pengakuan, penyajian objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu yang menghasilkan informasi yang
relevan kepada pihak yang berkepentingan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
PROSES PEREKAYASAAN
Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih maupun
menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu.
Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran logis yang digunakan untuk
membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan keuangan
adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit usaha
dan pemerintahan harus disediakan serta dilaporkan untuk pencapaian tujuan ekonomik.
Menurut FASB pelaporan keuangan adalah sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala
kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat
disampaikan melalui statemen keuangan.
Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun
suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian
tujuan negara.
Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar dan teknologi
yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan negara.
Proses perekayasaan pada dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi perusahaan yang
disimbolkan dalam bentuk laporan keuangan / statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat
membayangkan kegiatan perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara langsung
kegiatan operasi perusahaan.
Gambar proses perekayasaaan
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi
dapat membantu tercapainya tujuan negara.
Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai
gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan
tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya
akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga
membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat
dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Hasil perekayasaan didokumentasikan dalam bentuk rerangka konseptual yang dapat dianalogi fungsinya
dengan konstitusi.
LANGKAH-LANGKAH PEREKAYASAAN :
Penentuan konsep dasar, postulat, faktor lingkungan
Penetapan tujuan laporan keuangan yang diturunkan dari postulat
Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
Penentuan cara menyampaikan informasi
Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan standar
Siapa Merekayasa ?
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu tim yang melibatkan
disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan itu merupakan proses yang serius hasil dan
akan memberi dampak yang luas dan jangka panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner
agar hasil dapat diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik. Jadi siapa
merekayasa ?
Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional
Tim yang khusus dibentuk untuk itu Seperti :
Security and exchange commision (SEC)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)
Organisasi profesi atau unit / dinas kepemerintahan badan independen
Organisasi penetap standat internasional (diadopsi)
Objek/elemen
kos
hubungan
kos
kos
6 Objek/elemen
B. RERANGKA KONSEPTUAL DAN MENYEBUTKAN KOMPONEN-KOMPONEN
DAN MANFAATNYA
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual adalah tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu sistem
/rerangka terpadu yang melandasi penyusunan standar akuntansi yang konsisten dan yang menetapkan sifat,
fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.
Sasaran :
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan
untuk menfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam
membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka)
dalam perekonomian masyarakat (negara).
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konsep-konsep terpilih yang
dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam perekayasaan mempertimbangkan faktor lingkungan
tempat akuntansi diterapkan, maka rerangka konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Tanpa rerangka konseptual sebagai konseptual sebagai „konstitusi‟ akan sangat sulitlah bagi penyusun standar
untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas
ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain
dalam rangka mencapai tujuan social atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep – konsep menurut selera sendiri tanpa suatu
haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. Akibatnya , standar akuntansi yang
diterbitkan tidak pernah konsisten .
Tiadanya kerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi dapat diperalat oleh pihak
tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar yang menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata
lain, rerangka konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisisasi (politicization) untuk kepentingan pihak
yang tidak semestinya sehingga kepentingan umum (public interest) dikorbankan. Walaupun demikian, karena
akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi tidak akan netral atau steril dari politisisasi
dalam arti kebijakan politik ekonomi negara (economic toward national goals) .
7
Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu kesatuan konsep
koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan, Kam(1990) menyatakan beberapa manfaat
rerangka konseptual yaitu:
Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab didalam penyusunan
standar akuntansi.
Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap statemen
keuangan.
Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya membentuk teori
akuntansi sebagai penalaran logis.
FASB Model
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
Tujuan pelaporan keuangan;
Kriteria kualitas informasi;
Elemen – elemen statemen keuangan; dan
Pengukuran dan pengakuan
Tiap komponen dinyatakan dalam bentuk pernyataan konsep (Statement of Financial
Accounting Concept). FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam bebarapa
dokumen resmi berupa pernyataan (Statement of Financial Accounting
Concept/SFAC) yaitu :
SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang menyajikan tujuan dan
sasaran akuntansi.
SFAC No. 2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information yang menjelaskan karakteristik
yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC No.3 : Elements of Financial Statements of Business Enterprises yang memberikan definisi dari
pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
SFAC No.4 : Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
SFAC No.5 : Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises yang
menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
SFAC No.6 : Elements of Financial Statements yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas
SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC No.7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement yang
memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang
(present value) sebagai dasar pengukuran.
Aspek Kependidikan
Karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual mengandung aspek kependidikan
kepada pemakai (educational aspect), FASB memasukkan deskripsi, argument, dan penalaran
yang cukup rinci dalam tiap uraian konsep . Penalaran dan argument yang melekat dalam tiap
penjelasan konsep – konsep dalam rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan
(knowledge) yang dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif – normative untuk memahami lebih baik (to
understand better) konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya . Validitas teori ini dapat
dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argument . Oleh karena itu ,
sebagai suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka
konseptual baru di suatu negara , rerangka konseptual FASB lebih unggul dibanding rerangka konseptual versi
IASC . Alasan :
RK FASB menyertakan basis for conclusion atau background information yang berisi deskripsi,
argumen, dan penelaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih
RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya sehingga cukup
tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh
Sumber:
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan) Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Manfaat struktur akuntansi :
Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi
Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai
pengetahuan prasyarat
Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggungjawab manajemen
untuk menyusun statemen keuangan
BAB III
PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan terkait bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat
(negara) diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan
ekonomik). Pelaporan keuangan meliputi struktur dan proses. Pelaporan keuangan sebagai
sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.
STATEMEN KEUANGAN
Statemen keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan.
Dalam pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama agar pengendalian
alokasi sumber daya secara automatis. Pengendalian secara automatis dicapai dan
ditetapkan dengan adanya pedoman pelaporan keuangan yaitu Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) termasuk didalamnya standar akuntansi. PABU akhirnya
menetukan bentuk, isi, dan susunan laporan atau statemen keuangan sebagai suatu medium
utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU
ditetapkan dengan cara saksama (due process). Apabila PABU ditetapkan mekanisma
selanjutnya yaitu menerapkan PABU pada lingkup mikro. Dalam tingkat mikro akuntansi
dapat didefinisi sebagai proses/praktik yaitu proses identifikasi, pengukuran, pengakuan,
penyajian objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu yang menghasilkan informasi
yang relevan kepada pihak yang berkepentingan yang akan digunakan untuk pengambilan
suatu keputusan.
PROSES PEREKAYASAAN
Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih
maupun menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk
menghasilkan sesuatu.
Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran logis yang digunakan
untuk membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan
keuangan adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi keuangan
untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan serta dilaporkan untuk
pencapaian tujuan ekonomik.
Menurut FASB pelaporan keuangan adalah sistem dan sarana penyampaian informasi
tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak
terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui statemen keuangan.
Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara
untuk menunjang pencapaian tujuan negara.
Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar dan
teknologi yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan negara.
Proses perekayasaan pada dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi
perusahaan yang disimbolkan dalam bentuk laporan keuangan / statemen keuangan
sehingga orang yang dituju dapat membayangkan kegiatan perusahaan secara finansial
tanpa harus menyaksikan secara langsung kegiatan operasi perusahaan.
Gambar proses perekayasaaan
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
1. Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian
tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
2. Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan
berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk
menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah
gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil
perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
3. Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya
sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
4. Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar
dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Hasil perekayasaan didokumentasikan dalam bentuk rerangka konseptual yang dapat
dianalogi fungsinya dengan konstitusi.
LANGKAH-LANGKAH PEREKAYASAAN :
1. Penentuan konsep dasar, postulat, faktor lingkungan
2. Penetapan tujuan laporan keuangan yang diturunkan dari postulat
3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
5. Penentuan cara menyampaikan informasi
6. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka
penerapan standar
Siapa Merekayasa ?
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu
tim yang melibatkan disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan itu
merupakan proses yang serius hasil dan akan memberi dampak yang luas dan jangka
panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner agar hasil dapat
diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik. Jadi
siapa merekayasa ?
Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat
nasional
Tim yang khusus dibentuk untuk itu
Seperti :
Security and exchange commision (SEC)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)
Organisasi profesi atau unit / dinas kepemerintahan badan independen
Organisasi penetap standat internasional (diadopsi)
kos
hubungan
kos
19 Objek/elemen
H. RERANGKA KONSEPTUAL DAN MENYEBUTKAN KOMPONEN-KOMPONEN
DAN MANFAATNYA
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual adalah tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang
membentuk suatu sistem /rerangka terpadu yang melandasi penyusunan standar akuntansi
yang konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan
dan statemen keuangan.
Sasaran :
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan
akuntansi dan keuangan untuk menfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang
berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan
lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam
perekonomian masyarakat (negara).
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konsep-konsep
terpilih yang dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam perekayasaan
mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi diterapkan, maka rerangka
konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Tanpa rerangka konseptual sebagai konseptual sebagai „konstitusi‟ akan sangat
sulitlah bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi
tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka
mencapai tujuan social atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep – konsep menurut selera
sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti
standar”. Akibatnya , standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten .
Tiadanya kerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi
dapat diperalat oleh pihak tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar
yang menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka konseptual melindungi
profesi akuntansi dari politisisasi (politicization) untuk kepentingan pihak yang tidak
semestinya sehingga kepentingan umum (public interest) dikorbankan. Walaupun
demikian, karena akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi
tidak akan netral atau steril dari politisisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi negara
(economic toward national goals) .
20
20
Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu
kesatuan konsep koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan,
Kam(1990) menyatakan beberapa manfaat rerangka konseptual yaitu:
1. Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab
didalam penyusunan standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
3. Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap
statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antara perusahaan satu dengan yang
lainnya.
Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya
membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis.
FASB Model
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
a. Tujuan pelaporan keuangan;
b. Kriteria kualitas informasi;
c. Elemen – elemen statemen keuangan; dan
d. Pengukuran dan pengakuan
Tiap komponen dinyatakan dalam bentuk pernyataan konsep (Statement of Financial
Accounting Concept). FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam bebarapa
dokumen resmi berupa pernyataan (Statement of Financial Accounting
Concept/SFAC) yaitu :
a. SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang
menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
b. SFAC No. 2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi
bermanfaat.
c. SFAC No.3 : Elements of Financial Statements of Business Enterprises yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan
keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
d. SFAC No.4 : Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
e. SFAC No.5 : Recognition and Measurement in Financial Statements of Business
Enterprises yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi.
f. SFAC No.6 : Elements of Financial Statements yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi
nirlaba.
g. SFAC No.7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus
kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value)
sebagai dasar pengukuran.
Aspek Kependidikan
Karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual mengandung aspek
kependidikan kepada pemakai (educational aspect), FASB memasukkan deskripsi,
argument, dan penalaran yang cukup rinci dalam tiap uraian konsep . Penalaran dan
argument yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam rerangka
konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan (knowledge) yang dapat
dipandang sebagai suatu teori deduktif – normative untuk memahami lebih baik (to
understand better) konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya . Validitas
teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap
argument . Oleh karena itu , sebagai suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai
teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka konseptual baru di suatu negara ,
rerangka konseptual FASB lebih unggul dibanding rerangka konseptual versi IASC .
Alasan :
1. RK FASB menyertakan basis for conclusion atau background information yang berisi
deskripsi, argumen, dan penelaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih
2. RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya
sehingga cukup tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh
Sumber:
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan) Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Manfaat struktur akuntansi :
1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi
2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi
sebagai pengetahuan prasyarat
3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan
tanggungjawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan