TATAP MUKA 2
MEDIA PEMBELAJARAN
Pada tatap muka ke-2, media pembelajaran yang digunakan adalah berupa:
Modul Materi, Slide Presentasi, Conference, Video Pembelajaran.
Link slide:
Link video pembelajaran:
URAIAN MATERI
PENDAHULUAN
Organisasi pemerintahan merupakan bagian dari sektor nonbisnis. Hal ini sesuai
dengan kategorisasi organisasi dalam 3 (tiga) kelompok menurut Jones dan Pendlebury
(2010):
Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum negara dan
membayar tagihan kepada pihak ketiga;
Penerimaan negara;
Pengeluaran negara;
Penerimaan daerah;
Pengeluaran daerah;
Kekayaan negara / daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, barang berharga, serta hak-hak lain yang dapat dengan uang,
termasuk kekayaan yang dikelola pada perusahaan negara / perusahaan daerah
Kekayaan pihak lain yang dikuasai pemerintah dalam rangka penyelenggaran tugas
pemerintahan dan kepentingan umum;
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah. saya.
Dalam Penjelasan atas UU Nomor 17 Tahun 2003 tersebut juga wilayahnya bahwa
sesuai dengan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara sebagian
kekuasaan Presiden pengelolaan keuangan negara diserahkan kepada Gubernur / Bupati /
WNalikota selaku pengelola keuangan daerah.
Dalam Permendagri 13 tahun 2006 batasan keuangan daerah adalah semua hak dan
kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut.
a. Masyarakat
b. Para wakil rakyat (DPRD)
c. Lembaga pemeriksa
d. Analis dan peneliti
e. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman
f. Pemerintah pusat
g. Pemerintah daerah lainnya
RANGKUMAN
Jones dan Pendlebury (2010) menyatakan bahwa pemerintah daerah (Pemerintah
Daerah) dapat dimasukkan dalam kategori organisasi Tipe B nirlaba. Hal ini karena
pemerintah daerah (selanjutnya disingkat pemda) mengumpulkannya dari pajak, retribusi,
hibah (hibah), dan pinjaman. Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
keuangan lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap hubungan
bisnis dan pelaporannya.
Dalam Permendagri 13 tahun 2006 batasan keuangan daerah adalah semua hak dan
kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut. Peran penting akuntansi bagi pemda ditunjukkan dalam
pasal 51 UU Nomor 17 tahun 2003 yaitu setiap Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (selaku
Bendahara Umum Daerah) dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (selaku Pengguna
Anggaran) harus akuntansi atas transaksi keuangan, aset, hutang, dan ekuitas, termasuk
transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang berada dalam tanggungjawabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ratmono, D., & Sholihin, M. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.