A Nau
NIM : 1824022
Matkul : Pembiayaan bangunan
Tugas materi 3 :pengelolaan keuangan sektor publik terhadap sistim pembiayaan, penganggaran
1. Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh subjek yang memiliki/menguasai
objek sebagaimana tersebut di atas, yaitu: pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah,
dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
2. Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
objek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggunggjawaban.
3. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan
dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara.
berdasarkan pengertian keuangan negara dengan pendekatan objek, terlihat bahwa hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang diperluas cakupannya, yaitu termasuk kebijakan
dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal meliputi kebijakan dan kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai
dari penetapan Arah dan Kebijakan Umum (AKU), penetapan strategi dan prioritas pengelolaan APBN,
penyusunan anggaran oleh pemerintah, pengesahan anggaran oleh DPR, pelaksanaan anggaran,
pengawasan anggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara (PAN) sampai dengan pengesahan
PAN menjadi undang-undang.
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan yang
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama
tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan
tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar
fungsi pengendalian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengaluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak perkembangan.
Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran
sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan
baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
Anggaran menurut buku Dasar-dasar Keuangan Publik adalah suatu rencana keuangan yang
merupakan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Setiap anggaran
belanja menguraikan berbagai fakta yang khusus (spesifik) tentang apaapa yang direncanakan untuk
dilakukan oleh unit organisasi yang menyusun anggaran belanja tersebut pada periode waktu yang
akan datang. Dalam anggaran, dipaparkan adanya rencana pengeluaran yang didasarkan pada
ekspektasi pendapatan. Rencana pengeluaran sebaiknya mengindikasikan juga urutan skala prioritas
serta ekspektasi kualitas dan kuantitas layanan.
Sedangkan, menurut Elmi (2002) Penganggaran adalah suatu proses menyusun rencana keuangan ,
yaitu pendapatan dan pembiayaan, kemudian mengalokasikan dana tersebut ke masing-masing
kegiatan sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Penganggaran sector publik (public
budgeting) menurut Lynch (dalam Rubenstein, 2002) adalah a plan for introducing programs deal with
objectives and and goals within a period, including an estimate of resources required, usually
compared with past periods and showing future requirements.
Selain itu, anggaran juga dapat diartikan sebagai perkiraan mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Sementara itu anggaran negara dapat dibagi
menjadi dua, yaitu (Nurjati Widodo, S.AP, M.AP. , 2012) :
APBN: rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR.
APBD: rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD
Dalam upaya pemberdayaan pemerintahan daerah , maka perspektif perubahan yang diinginkan
dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah adalah sbb (Mardiasmo,2002) :
Menentukan tujuan dan sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan
Merencanakan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan merencanakan alternatif sumber
pembiayaan
Mengalokasikan dana pada program dan kegiatan yang telah disusun,
Menentukan indikator kinerja dan tigkat pencapaian strategi
Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
KESIMPULAN
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa keuangan publik sangat penting bagi kehidupan
masyarakat luas, karena keuangan publik tersebut berbicara tentang bagaimana pemerintah
memperoleh pendapatannyaa. Sedangkan pendapatan tersebut diperoleh dari pajak, dan non pajak
yang nantinya itu semua akan masuk dalam kategori APBN. Menurut Suparmoko, keuangan publik
tidak hanya menyangkut tentang APBN, melainkan juga menyangkut kekayaan negara yang
dipisahkan (BUMN) termasuk tata cara pengelolaannya juga dampak yang diberikan kepada
masyarakat luas atas adanya BUMN dan uang pihak lain yang dipercayakan kepada negara (trust
fund). Sumber-sumber pendapatan tersebut akan dihubungkan dengan menggunakan aspek keadilan
yang selanjutnya pendapatan tersebut didistribusikan demi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat.