Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Oktavianusn Y.

A Nau
NIM : 1824022
Matkul : Pembiayaan bangunan
Tugas materi 3 :pengelolaan keuangan sektor publik terhadap sistim pembiayaan, penganggaran

1.Pentingnya Keuangan Publik


Definisi keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dalam penjelasan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa pendekatan yang
digunakan dalam merumuskan Keuangan Negara adalah dari sisi objek,
subjek, proses, dan tujuan. Dari sisi objek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik
berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

1. Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh subjek yang memiliki/menguasai
objek sebagaimana tersebut di atas, yaitu: pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah,
dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara. 
2. Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
objek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggunggjawaban.
3. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan
dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara.
 berdasarkan pengertian keuangan negara dengan pendekatan objek, terlihat bahwa hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang diperluas cakupannya, yaitu termasuk kebijakan
dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.

Dengan demikian, bidang pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan dalam:

a. subbidang pengelolaan fiskal,

b. subbidang pengelolaan moneter, dan

c. subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.

Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal meliputi kebijakan dan kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai
dari penetapan Arah dan Kebijakan Umum (AKU), penetapan strategi dan prioritas pengelolaan APBN,
penyusunan anggaran oleh pemerintah, pengesahan anggaran oleh DPR, pelaksanaan anggaran,
pengawasan anggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara (PAN) sampai dengan pengesahan
PAN menjadi undang-undang.

Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneter berkaitan dengan kebijakan dan


pelaksanaan kegiatan sector perbankan dan lalu lintas moneter baik dalam maupun luar negeri.
Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan Negara yang dipisahkan berkaitan dengan
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan di sektor Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) yang
orientasinya mencari keuntungan (profit motive).

Anggaran Sektor Publik

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan yang
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama
tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan
tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar
fungsi pengendalian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengaluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.

Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak perkembangan.
Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran
sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan
baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.

Anggaran menurut buku Dasar-dasar Keuangan Publik adalah suatu rencana keuangan yang
merupakan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Setiap anggaran
belanja menguraikan berbagai fakta yang khusus (spesifik) tentang apaapa yang direncanakan untuk
dilakukan oleh unit organisasi yang menyusun anggaran belanja tersebut pada periode waktu yang
akan datang. Dalam anggaran, dipaparkan adanya rencana pengeluaran yang didasarkan pada
ekspektasi pendapatan. Rencana pengeluaran sebaiknya mengindikasikan juga urutan skala prioritas
serta ekspektasi kualitas dan kuantitas layanan.

Sedangkan, menurut Elmi (2002) Penganggaran adalah suatu proses menyusun rencana keuangan ,
yaitu pendapatan dan pembiayaan, kemudian mengalokasikan dana tersebut ke masing-masing
kegiatan sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Penganggaran sector publik (public
budgeting) menurut Lynch (dalam Rubenstein, 2002) adalah a plan for introducing programs deal with
objectives and and goals within a period, including an estimate of resources required, usually
compared with past periods and showing future requirements.

Selain itu, anggaran juga dapat diartikan sebagai perkiraan mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Sementara itu anggaran negara dapat dibagi
menjadi dua, yaitu (Nurjati Widodo, S.AP, M.AP. , 2012)  :

 APBN: rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR.
 APBD: rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD
Dalam upaya pemberdayaan pemerintahan daerah , maka perspektif perubahan yang diinginkan
dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah adalah sbb (Mardiasmo,2002) :

1. Pengelolaan keungan harus bertumpu pada kepentingan public (public oriented) .


2. Kejelasan tentang misi pengelolaan keuangan daerah dan kejelasan peran para partisipan yang terkait dalam
pengelolaan anggaran, seperti Kepala Daerah, DPRD, Sekda dan perangkat lainnya.
3. Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih professional
4. Ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran, anggaran kinerja dan anggaran yang multi tahunan
5. Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan keuangan daerah , peran DPRD dan akuntansi public dalam
pngawasan , pemberian opini dan rating kinerja anggaran dan transparansi informasi anggaran kepada public
6. aspek pembinaan dan pengawasan yang meliputi batasan pembinaan,peran asosiasi dan peran anggota
masyarakat guna pengembangan profesionalisme aparat pemerintah daerah
7. Pengembangan system informasi keuangan daerah untuk menyediakan informasi anggaran yang akurat dan
pengembangan komitmen pemerintah daerah terhadap penyebarluasan informasi sehingga memudahkan
pelaporan, pengendalian dan mendapatkan informasi.

Anggaran sektor public mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

Fungsi Anggaran (Menurut Mardiasmo) :

1. Anggaran sebagai Alat Perencana (Planning Tool)


Anggaran sektor publik: merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dengan
memperhatikan berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut.

 Menentukan tujuan dan sasaran kebijakan  agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan
 Merencanakan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan merencanakan alternatif sumber
pembiayaan
 Mengalokasikan dana pada program dan kegiatan yang telah disusun,
 Menentukan indikator kinerja dan tigkat pencapaian strategi

2.Anggaran sebagai Alat Pengendali (Controlling Tool)


Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar
pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik.

 Membandingkan kinerja aktual vs kinerja yang dianggarkan


 Menghitung selisih anggaran
 Menentukan penyebab baik yang controllable maupun uncontrollable atas suatu masalah (virus)
 Merevisi standar biaya atau target anggaran tahun berikutnya
3.Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal
Bertujuan menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran ini dapat
diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah menuju arah kemana, sehingga dapat dilakukan prediksi-
prediksi dan estimasi ekonomi

Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi.

4.Anggaran sebagai Alat Politik  (Political Tool)


Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas
tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif
dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu,
pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition bulding, keahlian bernegosiasi dan
pemahaman prinsip manajemen keuangan sektor publik.
5.Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi  (Coordinating and Communication Tool)
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian. Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam
proses penyusunan anggaran. Anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja
dalam lingkungan eksekutif. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi
terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

6.Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja  (performance Measurement Toll)


Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang
(legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi
pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai
dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

7.Anggaran sebagai Alat Motivasi  (Motivasi Tool)


Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara
ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

8.Anggaran sebagai Alat Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)


Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD. Masyarakat, Lembaga
Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam
proses penganggaran publik.

KESIMPULAN

   Pentingnya Keuangan Publik

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa keuangan publik sangat penting bagi kehidupan
masyarakat luas, karena keuangan publik tersebut berbicara tentang bagaimana pemerintah
memperoleh pendapatannyaa. Sedangkan pendapatan tersebut diperoleh dari pajak, dan non pajak
yang nantinya itu semua akan masuk dalam kategori APBN. Menurut Suparmoko, keuangan publik
tidak hanya menyangkut tentang APBN, melainkan juga menyangkut kekayaan negara yang
dipisahkan (BUMN) termasuk tata cara pengelolaannya juga dampak yang diberikan kepada
masyarakat luas atas adanya BUMN dan uang pihak lain yang dipercayakan kepada negara (trust
fund). Sumber-sumber pendapatan tersebut akan dihubungkan dengan menggunakan aspek keadilan
yang selanjutnya pendapatan tersebut didistribusikan demi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat.

Selanjutnya sumber pendapatan yang di distribusikan tersebut dapat menyelenggarakan atau


meningkatkan pertahanan dan keamanan melalui kebijakan publik, selain itu juga dapat
menyelenggarakan peradilan seperti peradilan dalam hal pendidikan yang merata diseluruh Indonesia
sehingga semua masyarakat dapat merasakannya dan dari sumber pendapatan tersebut juga dapat
menyediakan barang publik atau bisa dibilang seperti menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang dapat
dinikmati dan digunakan oleh masyarakat seperti perpustakaan umum, lampu jalan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai