PENGANGGARAN SEKTOR
Kelompok 1
Aisyah Anggraini 1701120001
Vania Inka Movina 1701120003
Rudi Hadi Suwarno 1701120005.P
Fia Aitiniyah 1701120010
PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Gibran dan Sekwat menyatakan bahwa line item budget, penganggaran program,
penganggaran kinerja dan penganggaran berbasis nol semuanya bersifat rasionalitas
teknikal. Gibran dan Sekwat mencatat bahwa secara historis pengaruh arus
pemikiran yang menekankan pada analisis sains dan kemajuan teknologi terhadap
perkembangan teori penganggaran publik pada periode tahun 1896-1920 berhasil
memisahkan bentuk penganggaran dari nilai-nilai, perilaku, makna, dan lingkungan
sosial politik. Oleh karena itu, Gibran dan Sekwat menawarkan pendekatan
alternatif baru dalam mengembangkan teori penganggaran yaitu dengan
menggunakan pendekatan teori sistem terbuka.
PENGANGGARAN DAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)
Dalam konteks pemerintah di Indonesia, teori dan konsep penganggaran yang
diguanakan adalah penganggaran berbasis kinerja implementasi anggaran berbasis
kinerja mensyaratkan adanya analisis standar belanja (ASB) dan standar pelayanan
minimal (SPM). Kedua instrumen tersebut menjadi acuan pemerintah (daerah)
untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan pemeritahan.
Dalam menggukur kemampuan keuangan, pemerintah harus mengetahui kondisi
anggaran sebelum mengimplementasikan SPM. Anggaran memiliki peran penuh
dalam mengimplementasi SPM. SPM merupakan dokumen teknis yang menjadi
acuan pemerintah dalam penyediaan pelayanan dasar yang muaranya dapat
menciptakan kesejahteraan masyarakat, yang merupakan tujuan dari
penyelenggaraan pemeritahan. Jadi, anggaran berperan penting dalam mencapai
tujuan penyelenggaraan pemerintahan, yaitu untuk menyejahterakan masyarakat dan
memberikan pelayanan dasar melalui integrasi antara SPM dalam penganggaran.
KESIMPULAN
Sistem penganggaran merupakan instrumen dari mekanisme birokrasi
pada suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan
sumber daya dalam bentuk barang dan jasa yang ada kedalam anggota
organisasi. Sesuai dengan perkembangan sistem administrasi publik dan
tuntutan masyarakat dalam konteks sistem sosial dan politik tertentu,
berkembanglah sistem penganggaran negara (Batian,2006) atau yang dapat
juga disebut dengan penganggaran sektor publik.