Anda di halaman 1dari 27

Analisis Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan LKPD Kabupaten Pekalongan

2020
1. Unsur PSAP pada LKPD Kabupaten Pekalongan 2020
1. PSAP 01 - Penyajian Laporan Keuangan
Pendahuluan
1. Tujuan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020
diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Disamping itu
laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha
untuk mewujudkan tata kelola 
2. Ruang Lingkup
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai
laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Disamping itu
laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha
untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good
governance)
3. Basis Akuntansi
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pekalongan Tahun Anggaran 2020 mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Laporan Keuangan ini
telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga menyajikan
informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel

Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran
2020 menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
arus kas dan kinerja keuangan pelaporan yang bermanfaat bagi para
pemakai (user) dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik,
keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan cara: 
 Menyediakan informasi mengenai penerimaan periode berjalan
membiayai seluruh pengeluaran; 
 Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya sesuai dengan anggaran yang ditetapkan
dan peraturan perundang undangan; 
 Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah serta hasil-hasil yang
dicapai;  
 Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Daerah
mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; 
 Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi Pemerintah
Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman; 
 Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
Pemerintah Daerah apakah mengalami kenaikan atau penurunan,
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. 
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Kabupaten
Pekalongan berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan Laporan
Keuangan Daerah sebagai wujud dari pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 
Komponen Laporan Keuangan 
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020  telah
disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga menyajikan informasi
keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel yang terdiri dari 
 Laporan Realisasi Anggaran (LRA), 
 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan
SAL), 
 Neraca, 
 Laporan Operasional (LO), 
 Laporan Arus Kas (LAK), 
 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan 
 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). 
Struktur dan Isi
1. Pendahuluan
Dalam Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan menggunakan
istilah pengungkapan dalam arti yang seluas-luasnya, meliputi pos-pos yang
disajikan dalam setiap lembar muka laporan keuangan maupun dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Pengungkapan yang disyaratkan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan lainnya disajikan sesuai dengan
ketentuan dalam standar tersebut. Sistematika penulisan Catatan atas
Laporan Keuangan disusun dalam 8 Bab, mulai dari Pendahuluan, Gambaran
Umum, Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja
APBD, Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja
APBD, Kebijakan Akuntansi, Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan,
Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan dan Penutup
a. Identifikasi Laporan Keuangan
Laporan  keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan diidentifikasi
dan dibedakan secara jelas dari informasi lainnya dalam dokumen
terbitan yang sama. Persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan
penyajian judul dan judul kolom yang singkat pada setiap halaman
laporan keuangan. Berbagai pertimbangan digunakan untuk
pengaturan tentang penomoran halaman, referensi, dan susunan
lampiran sehingga dapat mempermudah pengguna dalam memahami
laporan keuangan.
b. Periode Laporan
Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Laporan  keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan
diperuntukkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 dan 2019 
c. Tepat Waktu 
Kegunaan laporan keuangan melihat bagaimana realisasi anggaran
dan ketepatan pertanggungjawaban pada tahun 2020 dan disahkan
pada tanggal Mei 2021 bagi pengguna user yang berkepentingan.
2. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan
pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
APBN/APBD.Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode
pelaporan tahun 2020 - 2019
3. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara
komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:
 Saldo Anggaran Lebih Awal
 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)
 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya
 Lain-lain
 Saldo Anggaran Lebih Akhi
4. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tahun 2019 dan 2020
5. Informasi yang Disajikan Dalam Neraca atau Dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Pelaporan mengungkapkan, baik dalam Neraca maupun dalam Catatan
atas Laporan Keuangan subklasifikasi pos-pos yang disajikan,
diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan operasi entitas yang
bersangkutan. Suatu post di sub klasifikasikan lebih lanjut, bilamana
perlu, sesuai dengan sifatnya pada Laporan Keuangan Pemerintahan
Pekalongan 2019 dan 2020
6. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode
akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan tahun
2019 - 2020. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
7. Laporan Operasional
Laporan finansial mencakup laporan operasional yang menyajikan pos-
pos sebagai berikut:
 Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
 Beban dari kegiatan operasional ;
 Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
 Pos luar biasa, bila ada;
 Surplus/defisit-LO.
8. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas pada LK Pekalongan 2019 dan 2020
menyajikan pos-pos sebagai berikut
 Ekuitas Awal
 Surplus/defisit-LO
 R/K PPKD
 Koreksi Nilai Persediaan, Aset tetap, dan lain-lain
 Ekuitas Akhir
9. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan dalam LK
Pekalongan
Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif
untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
mulai Tahun Anggaran 2010. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah efektif dalam menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual

b. PSAP 02 - Laporan Realisasi Anggaran


Pendahuluan
1. Tujuan 
Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi
realisasi dan anggaran entitas pelaporan. Perbandingan antara anggaran
dan realisasinya tahun 2020 serta perbandingan realisasi tahun 2019
menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati
antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Ruang Lingkup
Pernyataan Standar ini berlaku untuk setiap entitas pelaporan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yang memperoleh
anggaran berdasarkan APBN/APBD, tidak termasuk perusahaan
negara/daerah termasuk Pemerintahan Daerah Pekalongan tahun 2020
Struktur Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA,
belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

Isi Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran  Pemerintah Kabupaten Pekalongan mencakup
pos-pos sebagai berikut:
 Pendapatan - LRA
 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
 Pendapatan Transfer
 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
 Belanja
 Belanja Operasi
 Belanja Modal
 Belanja Tak Terduga
 Transfer
 Transfer Bagi Hasil Pendapatan
 Transfer Bantuan Keuangan
 Surplus/defisit-LRA;
 Pembiayaan
 Penerimaan Pembiayaan
 Pengeluaran Pembiayaan
 Pembiayaan Neto
 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA)
Informasi yang Disajikan Dalam Laporan Realisasi Anggaran atau Dalam
Catatan atas Laporan Keuangan
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis
pendapatan-LRA dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut
jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan (Perincian
dari hal, 81 - 191 Pada Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah Kab.
Pekalongan Tahun Anggaran 2020)
Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran
yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) pada LK Pemerintahan Pekalongan
menggunakan basis kas sehingga pendapatan-LRA diakui pada saat
diterima di rekening Kas Umum Daerah atau diterima oleh OPD dan
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah atau dikeluarkan oleh OPD. Akuntansi anggaran diselenggarakan
pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan.
Akuntansi Pendapatan - LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima di rekening Kas Umum Daerah
atau diterima oleh OPD.  
Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Akuntansi Belanja
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah atau dikeluarkan oleh OPD
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
organisasi, dan fungsi.
Akuntansi Surplus/Defisit - LRA
Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA.
 Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja
selama satu periode pelaporan.
 Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja
selama satu periode pelaporan.

Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran. 
Akuntansi Penerimaan Pembayaran
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang


bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana
Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan.
Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan-LRA dalam pos pendapatan
asli daerah lainnya.
Akuntansi Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran
tertentu.

Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan


selama satu periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.
Akuntansi Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode pelaporan.
Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan Belanja, serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.

Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan


dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.
Terkait hal ini pemerintahan Pekalongan. Dalam hal ini, pengukuran
pembiayaan menggunakan mata uang rupiah didasarkan pada nilai sekarang
kas yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai sekarang kas yang
dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk pembiayaan yang
diukur dengan mata uang asing, dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan
nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi pembiayaan.
Kewajiban diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar
kembali. Kewajiban yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan ke
mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal transaksi. 
Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk
laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai
Tahun Anggaran 2010. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah efektif dalam menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual

c. PSAP 03 -  Laporan Arus Kas


Pendahuluan
1. Tujuan
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan Pemerintahan Daerah Pekolongan tahun 2020
2. Ruang Lingkup
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan
keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus
kas sesuai dengan standar ini untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.
Entitas Pelaporan Arus Kas
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten
Pekalongan. 
Penyajian Arus Kas
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Pemerintah Daerah Pekalongan tahun 2020
 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan


 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Investasi, Pendanaan, dan


Transitoris
Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan
cara, yaitu pemerintahan Pekalongan menggunakan Metode Langsung.
Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan
pengeluaran kas bruto, seperti yang telah dijelaskan diatas
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
Laporan Arus Kas Pemerintahan Pekalongan dimana Penerimaan dan
pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiaries) arus
kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas
pemerintah. Salah satu contohnya adalah hasil kerjasama operasional dari
pemerintah daerah dengan pihak ketiga
Arus Kas Mata Uang Asing
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing
tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi. Hal ini telah dilakukan berdasarkan dikonversi ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi 
Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya
Pencatatan investasi pada perusahaan derah dan kemitraan dapat dilakukan
dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas, metode biaya, dan
Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan. Pemerintahan Derah
Pekalongan pernah menctat Perhitungan nilai investasi pada PDAM tidak
menggunakan metode besaran modal disetor melainkan dengan metode
ekuitas. Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan
kemitraan dicatat sebesar nilai kas yang dikeluarkan.
Transaksi Bukan Kas
Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan
penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam
Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi
laporan arus kas adalah perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.Bisa
kita liat pada Pendapatan Hibah - LRA 2020
Komponen Kas dan Setara Kas
Pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam Laporan
Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.

Pengungkapan Lainnya
Informasi tambahan yang terkait dengan arus kas berguna bagi pengguna
laporan dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas suatu entitas 
pelaporan. 
Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk
laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai
Tahun Anggaran 2010. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah efektif dalam menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual

d. PSAP 04 - Catatan Atas Laporan Keuangan


Pendahuluan
1. Tujuan
Tujuan penyajian Catatan atas Laporan Keuangan adalah untuk
meningkatkan transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan
pemahaman yang lebih baik, atas informasi keuangan pemerintah
daerah Pekalongan 
2. Rungan Lingkup
Standar PSAP 4 harus diterapkan pada:
 Laporan Keuangan untuk tujuan umum untuk entitas
pelaporan;
 Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan
Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas yang bukan
merupakan entitas pelaporan.
Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam
menyusun laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk
badan usaha milik negara/daerah.
Struktur dan Isi
1. Penyajian Informasi Umum Tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi
Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan informasi
yang merupakan gambaran entitas secara umum.
Pada LK Pekalongan dijelaskan pada Bab II (Hal, 16 - 18) yang terdiri
dari Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Pekalongan,  Letak
geografis, Visi dan Misi, dan  Organisasi dan Personalia. Untuk
membantu pemahaman para pembaca laporan keuangan, perlu
ada penjelasan awal mengenai baik entitas pelaporan maupun
entitas akuntansi
2. Penyajian Informasi Tentang Kebijakan Fikasl/Keuangan dan Ekonomi Makro
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat membantu pembaca
memahami realisasi dan posisi keuangan entitas pelaporan secara
keseluruhan, termasuk kebijakan fiskal/keuangan dan kondisi
ekonomi makro.
Pada LK Pekalongan dijelaskan pada Bab III (Hal, 22 - 36) yang terdiri
dari Ekonomi Makro, Kebijakan Keuanga, dan Pencapaian Target
Kinerja APBD. Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan
informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
bagaimana perkembangan realisasi dan posisi keuangan/fiskal
entitas pelaporan serta bagaimana hal tersebut tercapai.
3. Penyajian Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan Selama Tahun Pelaporan Berikut
Kendala dan Hambatan yang dihadapi Dalam Pencapaian Target
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan
perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan
dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali disetujui oleh
DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian
target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap
perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca
laporan keuangan
Pada LK Pekalongan dijelaskan pada Bab IV (Hal, 62 - 70) yang terdiri
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan, Hambatan dan
kendala yang ada dalam pencapaian target pendapatan yang telah
ditetapkan dan Hambatan dan kendala realisasi belanja tidak dapat
tercapai sesuai dengan targetnya
Untuk membantu pembaca laporan keuangan, manajemen entitas
pelaporan mungkin merasa perlu untuk memberikan informasi
keuangan lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui pembaca,
misalnya kewajiban yang memerlukan ketersediaan dana dalam
anggaran periode mendatang.
4. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dalam Pencapaian Target
Pemerintahan Pekolongan mengungkapkan dasar penyajian
laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Pada LK Pekalongan dijelaskan pada Bab V (Hal, 71 - 79) yang terdiri
Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan, Basis Akuntansi yang
Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan, Basis Pengukuran yang
Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan, dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam SAP pada
Pemerintah Daerah
 Asumsi Dasar Akuntansi
Dengan terbitnya Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 31 Tahun
2014 tentang Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pekalongan, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Bupati Pekalongan nomor 6 Tahun
2016, maka Kabupaten Pekalongan resmi menerapkan kebijakan
akuntansi berbasis akrual untuk penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah tahun 2016
 Pengguna Laporan Keuangan
Tanggung jawab laporan keuangan berada di pusat pimpinan
entitas. Dalam aktivitas laporan keuangan, entitas dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu entitas akuntansi dan entitas pelaporan. 
 Entitas akuntansi → Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
berada di lingkup Pemerintah Kabupaten Pekalongan. 
 Entitas Pelaporan → Pemerintah Kabupaten Pekalongan
 Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Pekalongan memiliki kebijakan akuntansi
yang sudah ditetapkan secara formal terkait dengan perlakuan
akuntansi dalam sistem pencatatan administrasi pengelolaan
keuangan daerah yaitu Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 31
Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pekalongan, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 6 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati
Pekalongan Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan,
5. Penyajian Rincian Penjelasan Masing-Masing Pos yang Disajikan pada Lembar
Muka Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan rincian dan
penjelasan atas masing-masing pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Ekuitas.

6. Pengungkapan Informasi yang Diharuskan oleh PSAP yang Belum Disajikan Dalam
Lembar Muka Laporan Keuangan
6. Pengungkapan-pengungkapan Lainnya
6. Susunan
Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk
laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai
Tahun Anggaran 2010. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah efektif dalam menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual

e. PSAP 11 - Laporan Keuangan Konsolidasian


Pendahuluan
1. Tujuan
Tujuan dari pernyataan PSAP 11 adalah untuk mengatur penyusunan
laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam
rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum demi
meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan yang
dimaksud.
2. Ruang Lingkup
Laporan keuangan konsolidasian pada
kementerian/lembaga/pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan
mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi termasuk
laporan keuangan Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum
Daerah.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Di dalam PSAP 11 dikatakan bahwa Laporan keuangan konsolidasian terdiri
dari
 Laporan Realisasi Anggaran
 Laporan Perubahan SAL
 Neraca
 Laporan Operasional
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan Keuangan
Semua komponen laporan keuangan konsolidasian yang dijelaskan di atas
disajikan oleh entitas pelaporan, kecuali laporan keuangan konsolidasian
arus kas yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum dan laporan keuangan konsolidasian perubahan
saldo anggaran lebih yang hanya disusun dan disajikan oleh Pemerintah
Pusat. Kemudian, laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode
pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan
dan berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. Untuk Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 sendiri, sudah
memenuhi komponen-komponen penyajian laporan keuangan konsolidasian
yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, penyampaian ini juga
dilakukan dari semua entitas akuntansi di bawahnya kepada lembaga
legislatif.
Entitas Pelaporan
Entitas pelaporan merupakan unit kerja pemerintah daerah yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi yang wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah
Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Entitas Akuntansi
Karena entitas akuntansi merupakan unit pemerintah yang menggunakan
anggaran atau pengguna barang, maka wajib menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
Dalam hal ini, entitas akuntansi adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan.
Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah
Pada PSAP 11 dikatakan bahwa BLU menyelenggarakan pelayanan umum,
memungut dan menerima, serta membelanjakan dana masyarakat yang
diterima berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, tetapi tidak terbentuk
badan hukum. Yang termasuk ke dalam BLU antara lain rumah sakit,
universitas negeri, dan otorita. Di dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 terdapat dua contoh BLU,
yakni Rumah Sakit Umum Daerah Kraton dan Rumah Sakit Umum Daerah
Kajen. 
Prosedur Konsolidasi
Jika dilihat dari keseluruhan Laporan Keuangan Konsolidasian Pemerintah
Kabupaten Pekalongan 2020, maka penyusunan tersebut sudah sesuai
dengan prosedur konsolidasi di mana entitas pelaporan, dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten Pekalongan, telah menyusun laporan keuangan
dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi, OPD,
yang secara organisatoris berada di bawahnya. 
Pengungkapan
Di dalam Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah diungkapkan nama-nama entitas yang
dikonsolidasikan beserta status masing-masing. Untuk entitas pelaporan
sendiri hanya terdiri dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan, sedangkan
untuk entitas akuntansi disebutkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 
Organisasi Perangkat Daerah
No Nama OPD
.

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Kesehatan

3. Rumah Sakit Umum Daerah Kraton

4. Rumah Sakit Umum Daerah Kajen

5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

6. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

7. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

8. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

9. Dinas Sosial

10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

11. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

13. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, P3A, dan PPKB

14. Dinas Perhubungan

15. Dinas Komunikasi dan Informatika

16. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja

17. Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

18. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan


19. Dinas Kelautan dan Perikanan

20. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

21. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan

22. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

23. Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan dan Pelatihan

24. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

25. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

26. Sekretariat Daerah

27. Sekretariat DPRD

28. Inspektorat 

29. Kecamatan Kajen

30. Kecamatan Sragi

31. Kecamatan Wiradesa

32. Kecamatan Kedungwuni

33. Kecamatan Buaran

34. Kecamatan Tirto

35. Kecamatan Bojong

36. Kecamatan Wonopringgo

37. Kecamatan Karanganyar

38. Kecamatan Doro

39. Kecamatan Talun

40. Kecamatan Lebakbarang

41. Kecamatan Kandangserang

42. Kecamatan Paninggaran

43. Kecamatan Kesesi

44. Kecamatan Petungkriyono

45. Kecamatan Wonokerto

46. Kecamatan Siwalan

47. Kecamatan Karangdadap


Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk
laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai
Tahun Anggaran 2010. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020 telah efektif dalam menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama
empat tahun setelah Tahun Anggaran 2010.

f. PSAP 12 - Laporan Operasional


Pendahuluan
1. Tujuan
Tujuan pelaporan operasional adalah memberikan informasi tentang
kegiatan operasional keuangan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu
entitas pelaporan.
2. Ruang Lingkup
Pernyataan yang ada di dalam PSAP 12 berlaku untuk setiap entitas
pelaporan dan entitas akuntansi, baik pemerintah maupun pemerintah
daerah, dalam menyusun laporan operasional.
Manfaat Informasi Laporan Operasional
Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020
menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan, yang tercerminkan
dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu
entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode
sebelumnya. Berikut merupakan sebagian contoh Laporan Operasional
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020.

Dapat dilihat dari contoh di atas, bahwa penyajiannya disandingkan dengan


periode sebelumnya, yakni 2019.
Periode Pelaporan
Pada PSAP 12 dikatakan bahwa Laporan Operasional disajikan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun. Namun, di dalam situasi tertentu, di mana
tanggal laporan suatu entitas berubah dan Laporan Operasional tahunan
disajikan dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun, maka
entitas harus mengungkapkan informasi alasan penggunaan periode
pelaporan tidak satu tahun dan fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam
Laporan Operasional dan catatan-catatan terkait tidak dapat
diperbandingkan.
Struktur dan Isi Laporan Operasional
Struktur Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun
2020
1. Pendapatan-LO

2. Beban

3. Surplus/Defisit dari Operasi


4. Kegiatan non operasional

5. surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa

6. Pos Luar Biasa

Jika dilihat dari keseluruhan struktur yang ada di Laporan Operasional


Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 sudah mencakup seluruh
struktur Laporan Operasional, seperti yang telah dijelaskan pada PSAP 12.
Selain kelengkapan struktur yang harus disajikan, Laporan Operasional
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 juga telah memberikan
informasi mengenai:
 Nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya
 Cakupan entitas pelaporan
 Periode yang dicakup
 Mata uang pelaporan
 Satuan angka yang digunakan
Hal ini dapat dilihat pada Laporan Operasional yang telah dicantumkan
sebelumnya.

g. PSAP 13 - Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum


Komponen Laporan Keuangan Badan Layanan Umum sesuai yang tertera
dalam PSAP Nomor 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU terdiri
atas:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
c. Neraca;
d. Laporan Operasional; 
e. Laporan Arus Kas;
f. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
g. Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan tahun
anggaran 2020 telah mencakup seluruh komponen Laporan Keuangan yang
tertera dalam PSAP 13. Laporan keuangan BLU memberikan informasi
mengenai sumber daya ekonomi dalam periode berjalan. Dimana informasi
tersebut digunakan oleh pengguna untuk melakukan penilaian terhadap
kemampuan ekonomi BLU dalam menyelenggarakan kegiatannya di masa
mendatang.

2. Keterkaitan antar Laporan Keuangan


(PSAP 1 (18): Laporan keuangan pokok terdiri dari:)
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
  (Lihat pada Laporan Perubahan SAL)
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);
 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada LRA
menambahkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang tertera dalam
Laporan Perubahan SAL

 Jumlah Saldo Anggaran Lebih awal harus sama dengan saldo akun
Kas dan Setara Kas pada periode anggaran sebelumnya yang tertera
dalam Neraca, serta jumlah Saldo Anggaran Lebih akhir harus
sama dengan saldo akun Kas dan Setara Kas pada periode anggaran
yang sama yang tertera dalam Neraca.
c. Neraca;
 Saldo Ekuitas akhir pada LPE harus sama dengan saldo akun
Ekuitas pada Neraca
d. Laporan Operasional (LO);
 (lihat pada LPE dan CaLK)
e. Laporan Arus Kas (LAK);
 Saldo Awal Kas di BUD harus sama dengan saldo akun Kas dan
Setara Kas pada periode anggaran sebelumnya yang tertera dalam
Neraca, serta Saldo Akhir Kas di BUD harus sama dengan saldo
akun Kas dan Setara Kas pada periode anggaran yang sama yang
tertera dalam Neraca.

f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);


 Surplus/Defisit Laporan Operasional mempengaruhi perubahan
saldo Ekuitas dalam LPE
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
 Pendapatan LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus
dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan
diungkap dalam CaLK
 Rincian atas saldo-saldo yang tersaji di laporan keuangan
dijelaskan dengan lebih detail dalam catatan atas laporan keuangan.
*referensi pada PSAP 13

“Akun-akun tersebut dalam CALK”

Anda mungkin juga menyukai