Anda di halaman 1dari 2

Bab 1 - Pengantar Teori Akuntansi dan Proses Akuntansi

Di dalam buku Teori Akuntansi dengan penulis Sofyan Syafri Harahap, teori akuntansi
yang dimaksud adalah teori akuntansi keuangan bukan teori akuntansi manajemen dan
akuntansi yang dimaksud adalah Akuntansi Kapitalis bukan Akuntansi Syariah. Disebutkan hal
tersebut berhubung perkembangan disiplin akuntansi yang cepat sehingga dalam disiplin
akuntansi sudah berkembang akuntansi manajemen, di samping akuntansi keuangan sendiri
sehingga perlu dibedakan.

Akuntansi adalah ilmu terapan bernuansa empiris yang dipakai dalam praktik bisnis,
tetapi tidak hanya itu dalam pengembangan sistem akuntansi sendiri diperlukan pengembangan
basis teorinya agar sistem akuntansi menjadi lebih bermanfaat bagi pengguna, lebih mudah
mengembangkannya, dan lebih gampang memprediksi apa yang terjadi di masa depan sehingga
disusunlah suatu teori mengenai akuntansi yang disebut teori akuntansi.

Teori merupakan suatu pendapat teruji empiris yang didukung oleh data dan
argumentasi. Akuntansi menurut AICPA adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-
kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Sehingga
teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan gambaran fenomena
akuntansi secara sistematis yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi sehingga dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang
mungkin muncul.

Akuntansi lahir dari lingkungan ekonomi kapitalis. Sehingga akuntansi merupakan tool
of management yaitu alat kapitalis untuk membantu mereka mengumpulkan dan memelihara
hartanya agar berjalan lancar proses akumulasi kekayaan mereka dan penguasaan tetap di
tangan kapitalis. Akuntansi juga merupakan bahasa atau alat komunikasi bisnis yang
memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu bisnis dalam laporan keuangannya
sehingga memudahkan para pengguna laporan dalam mengambil keputusan.

Akuntansi keuangan harus didasari dengan sifat dasar atau prinsip yang merupakan
konsep yang kebenarannya harus diyakini sebagai dasar ilmu akuntansi. Menurut APB
Statement No.4 sifat dan elemen dasar akuntansi yaitu : Accounting Entity, fokus pencatatan
akuntansi adalah suatu entitas yang terpisah dari entitas lain. Going Concern, adanya prinsip
pembedaan kewajaran nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan perusahaan yang
dianggap hidup terus atau going concern atau yang akan dilikuidasi karena biasanya nilai aset
perusahaan yang akan dilikuidasi harganya jauh lebih murah dibanding perusahaan going
concern. Measurement, yaitu akuntansi alat pengukuran sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban beserta perubahan ketika operasi perusahaan terjadi. Time Period, informasi laporan
keuangan dibuat dalam periode tertentu. Monetery Unit, pengukuran dalam akuntansi
bentuknya uang. Accrual, dianggapnya pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
saat terjadi transaksi tanpa melihat keluar masuknya kas.

Selanjutnya ada Exchange Price, nilai dalam laporan keuangan umumnya nilai pasar.
Approximation, dalam akuntansi pasti ada perkiraan/penafsiran seperti nilai, taksiran harga
persediaan, penyisihan piutang ragu, dll. Judgement, dalam menyusun laporan keuangan
dibutuhkan pertimbangan seperti apakah menggunakan FIFO, LIFO, metode garis lurus, dsb.
General Purpose, informasi akuntansi digunakan untuk pemakai secara umum. Interrelated
Statement, adanya hubungan berkaitan antara laporan-laporan keuangan seperti neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas. Substance Over Form, akuntansi menekankan informasi berasal
dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya. Materiality, laporan keuangan
memuat informasi penting dan signifikan.

Di dalam akuntansi, output-nya merupakan laporan keuangan. Untuk menjadi laporan


keuangan dibutuhkan proses yang disebut dengan proses akuntansi. Proses akuntansi adalah
proses pengolahan data dimulai dari adanya transaksi kemudian transaksi ini memiliki bukti
dasar transaksi yang sah kemudian berdasarkan bukti di-input ke proses pengolahan data
sehingga diperolehlah informasi laporan keuangan sebagai output. Proses pengolahan data
akuntansi menggunakan siklus akuntansi yang akan dijabarkan di bawah.

Dimulai dari adanya transaksi yaitu setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan
(harta, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya) dan harus mempunyai bukti yang sah.
Transaksi tersebut kemudian dicatat ke dalam jurnal. Selanjutnya transaksi di-post-ing ke buku
besar ke dalam masing-masing akun. Kemudian disiapkan neraca saldo berdasarkan nilai-nilai
akun dalam buku besar. Sesampainya di akhir periode perusahaan, disiapkan dan dianalisis
data-data penyesuaian. Kemudian untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan tadi
digunakanlah neraca lajur. Selanjutnya membuat ayat jurnal peyesuaian dan memindahkannya
ke buku besar. Dilanjutkan lagi dengan menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan. Setelah itu
dibuatlah laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi
keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Kemudian membuat ayat jurnal
penutup, mem-post-ingnya ke buku besar dan menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.

Anda mungkin juga menyukai