Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

”TEORI DAN KONSEP PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK”


Dosen pengampu : Muhammad Ahyaruddin, SE.,M.Sc.,AK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. NELLI NOFITA
2. SITI FATIMAH
3. WULANDARI INDRA

5AKB3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi


instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran secara
langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik
yang cukup signifikan dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku,
birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan
lebih mengakomodasi pasar.

Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah


mengalami banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik
berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika perkembangan tuntutan yang
muncul di masyarakat. Anggaran sektor publik di buat untuk menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan , dan
sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran juga merupakan alat bagi
pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan
untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas
publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada. Oleh sebab itu, makalah ini akan
membahas tentang Penganggaran Sektor Publik yang ada di Indonesia. Apa saja
fungsi anggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, serta bagaimana
penyusunannya.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik ?

2. Menjelaskan apakah konsep penganggaran sektor publik ?

3. Menjelaskan apa sajakah fungsi, jenis, prinsip, karakteristik, tujuan,Proses


penyusunan serta siklus penganggaran sektor publik ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik ?

2. Mengetahui konsep yang terdapat dalam penganggaran sektor publik?

3. Mengetahui tentang fungsi, tujuan, jenis, karakteristik, tujuan, proses


penyususnna serta siklus penganggaran sektor publik ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan


dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
moneter. Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrumen
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang
dibiayai oleh uang publik. Anggaran Sektor Publik juga merupakan perencanaan
finansial tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan
terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu
sebagai acuan penetapan anggaran.

Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan aktivitas yang


penting karena berkaitan dengan proses penentuan alokasi dana untuk setiap
program maupun aktivitas.

Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :

1. Aspek Perencanaan

2. Aspek Pengendalian

3. Aspek Akuntabilitas Publik

Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang besarnya belanja yang harus
dikeluarkan untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan serta cara
untuk medapatkan dana untuk membiayai program dan aktivitas tersebut.
B. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat


kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya agar terjamin secara layak .Merefleksikan perubahan prioritas
kebutuhan dan kegiatan masyarakat. Menentukan penerimaan dan pengeluaran
departemen-departemen pemerintah, pemerintah provinsi atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu

a) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan


pembangunan ekonomi nasional, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b) Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan masyarakat
yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada
terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber
daya.
c) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-
lembaga publik yang ada.

C. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen.


Mardiasmo ( 2009 ) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen
sektor publik sebagai berikut :

1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan


Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi sehingga organisasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke
arah mana kebijakan akan dibuat. Anggaran sektor publik dibuat untuk
merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya
yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
Anggaran sebagai alat perencanaan digunkan untuk :

a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang diterapkan
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi serta alternatif pembiayaannya
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah
disusun
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi

2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari


adanya pengeluaran yang terlalu besar, terlalu rendah, salah sasaran, atau adanya
penggunaan yang tidak semestinya. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran
sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang
yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Pengendalian anggaran sektor publik
dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu

a) Membandingkan kinerja akrual dengan kinerja yang dianggarkan


b) Menghitung selisih anggaran
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat
dikendalikan atas suatu varians
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal

Anggaran sebagai kebijakan fiskal pemerintah, digunakan untuk


menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran
sektor publik dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi.

4. Anggaran sebagai Alat Politik

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan


keuangan terhadap prioritas tertentu. Anggaran tidak sekedar masalah teknik,
melainkan diperlukan keterampilan berpolitik, membangun koalisi, keahlian
bernegosiasi, dan pemahaman tentang manajemen keuangan sektor publik yang
memadai oleh para manajer publik.

5. Anggaran sebagai alat Koordinasi dan Komunikasi

Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau unit


kerja atau departemen yang merupakan sub-organisasi dapat mengetahui apa yang
harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh
karena, anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara
dan seluruh bagian dalam pemerintahan.

6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja

Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran, efektivitas


dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer public dinilai berdasarkan
berapa hasil yang dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilain kerja.

7. Anggaran sebagai Alat Motivasi


Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan
stafnya agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai
target dan tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai,
anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but
achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah
untuk dicapai.

8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik

Masyarakat dan elemen masyarakat lainnya non pemerintah, seperti LSM,


Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi Masyarakat lainnya harus
terlibat dalam proses penganggaran publik. Keterlibatan mereka dapat bersifat
langsung dan tidak langsung. Keterlibatan langsung masyarakat dalam proses
penganggaran dalam proses penganggaran dapat dilakukan mulai dari proses
penyusunan perencanaan pembangun maupun rencana kerja pemerintah (daerah),
sedangkan keterlibatan secara tidak langsung dapat melalui perwakilan mereka di
lembaga legislative (DPR/DPRD).

D. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sector public dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Anggaran Operasional
Anggaran operasional yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan
sehari-hari dalam menjalankan pemerinthan. Pengeluaran yang manfaatnya
hanya satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah asset atau kekayaan
bagi pemerintah.
b) Anggaran Modal/Investasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jagka panjang dan belanjaan atas
aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.
Pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan
akan menambah asset atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan
menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaannya.

E. TUJUAN DAN KARAKTERISTIK ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran bagi sektor public adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat/rakyat yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dan
penggaran merupakan proses yang terintegrasi, karena output dari perencanaan
adalah penganggaran. Berdasarka definisi di atas dan tujuan dari anggaran sektor
public, maka anggaran sektor public memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan


b) Anggaran umumnya mencakup jangkauan tertentu, satu atau beberapa
tahun, jangka pendek, dan menengah atau panjang.
c) Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
d) Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih
tinggi dari penyusun anggaran
e) Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Anggaran sektor public mencakup semua aspek kehidupan masyarakat namun


ada beberapa aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor public baik nasional
maupun lokal. Oleh karena itu, dengan adanya anggaran sektor publik ini dapat
membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat misalnya air bersih, listrik,
kesehatan, dan pendidikan. Keputusan pemerintah berpengaruh melalui anggaran
sangat berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat. Maka, anggaran sektor public
menjadi penting karena :

a) Sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan, menjalin


kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b) Adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus
berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
c) Untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap
rakyat, dalam hal ini anggaran berperan sebagai instrument akuntabilitas
publik.

F. PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, di perlukan


prinsip-rinsip yang menjadi pedoman bagi organisasi public atau pemerintah dalam
penyusunannya. Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Mardiasmo,
2009 : 67 – 68 ) :

1. Otorisasi oleh legislative.


Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative sebelum
eksekutif dapat menggunakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / menyeluruh
Anggaran harus menunjukan semua menerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana nonbudgetair pada dasarnya
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan mengeluaran pemerintah tercakup dalam dana
umum
4. Nondiscretionary uppropriation
Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisiensi, dan efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
atau multitahunan
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang tersembunyi
yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak efisienan
anggaran, serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan
dan oferestimate pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat di pahami oleh masyarakat, dan tidak
membingungkan.
8. Transparan

Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.

G. PENDEKATAN PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan public yang di nyatakan dalam


satuan moneter sekaligus dapat di gunakan sebagai alat pengendalian. Sistem
perencanaan anggaran public berkembang dan berubah sesuai dengan
perkembangan managemen sektor public dan tuntutan yang muncul dalam
masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan
dan penyusunan anggaran sektor public. Yaitu :
1. Pendekatan tradisional

Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak di gunakan di


Negara berkembang adapun cirri-cirinya sbgai berikut ;

a) Cara penyusan anggaran berdasarkan pendekatan incrementalism


b) Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item
c) Cenderung sentralisis
d) Bersifat spesifikasi
e) Tahunan
f) Menggunakan prinsip-prinsip anggota bruto

Pendekatan tradisional terdiri atas 3 proses, sebagai berikut (nordiawan,2006).

a) Pihak lembaga yang memerlukan anggaran mengajukan permintaan


anggaran kepada kepala eksekutif dan anggaran tersebut di perinci
berdasarkan jenis pengeluaran yang hendak di buat.
b) Kepala eksekutif mengumpulkan permintaan anggaran dari berbagai
lembaga, lalu anggaran ini di modifikasi oleh kepala eksekutif (di
konsolidasikan). Dari hasil modifikasi, kepala eksekutif kemudian
mengajukan permintaan secara keseluruhan untuk organisasi tersebut
kepada lembaga legislative dengan menggunakan perincian yang sama
dengan anggaran yang di ajukan sebelumnya oleh lembaga-lembaga di
bawahnya (dengan menggunakan pendekatan tradisional).
c) Setelah merevisi jumlah permintaan anggaran pihak legislative
kemudian menuliskan jumlah anggaran yang di seeetujui dengan
menggunakn pendekatan tradisional.

Masalah utama lain dalam anggaran tradisional adalah tidak di


perhatikannya konsep value for money. Akibatnya, setiap akhir tahun anggaran
sering kali terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian di paksakan
kepada aktifitas-aktifitas yang kurang penting.

2. Pendekatan New Publik Managemen

New public management berfokus pada management sektor public yang


berorientasi pada kinerja bukan pada kebijakan. Oleh karena itu, bagian dari
reformasi dari new public management adalah dengan kemunculannya
management berbasis kinerja. Fokus management berbasis kinerja adalah
pengukuran kinerja organisasi sektor public yang berorientasi pada pengukuran
outcome (hasil), bukan lagi sekedar pengukuran input atau output saja (mahmudi,
2007). Adapun karakteristik umumnya sebagai berukit:

a) Komprehensip/komparatif
b) Terintegrasi dan lintas departemen
c) Proses pengambilan keputusan yang rasional
d) Bersifat jangka panjang
e) Spesifikasi tujuan dan pemerigkatan prioritas
f) Analisis total cost dan benevit ( termasuk opportunity cost).
g) Berorientasi pada input, output, dan outcome, bukan sekedar input
h) Adanya pengawasan kinerja

Paradigma new public management telah melahirkan beberapa teknik


penganggaran dalam sektor public yaitu sebagai berikut:

1. Anggaran kinerja

Anggaran dengan pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai


kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang
disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik.
Anggaran kinerja memiliki beberapa krakteristik sebagai berikut.

a) Mengklasifikasikan akun-akun dalam anggaran berdasarkan fungsi


dan aktivitas serta unit organisasi dan rincian belanja.
b) Menyelidiki dan mengukur aktivitas yang diperkirakan harus di
lakukan pada periode tertentu aktivitas guna mendapatkan efisiensi
maksimum dan standar biaya
c) Mendasarkan anggaran untuk periode yang akan datang pada biaya
perunit standar dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang
diperkirakan harus dilakukan pada periode tersebut

Penggunaan anggaran dengan pendekatan kinerja memiliki beberapa


keunggulan, antara lain adanya pendelegasian wewenang dalam pengambilan
keputusan merangsang partisipasi dan memotivasi unit kerja, pengalokasian dana
secara optimal dengan didasarkan efisiensi unit kerja, dan menghindari
pemborosan.

Namun, anggaran kinerja juga memiliki beberapa kelemahan yaitu:

a) Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf
anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk
mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya
b) Banyak jasa dana aktivitas pemerintah tidak dapat langsung terukur
dalam satuan unit output atau biaya perunit yang dapat dimengerti
dengan mudah.
c) Akun-akun dalam pemerintahan telah secara khusus dibuat dengan
dasar anggaran yang dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat
pengumpulan data untuk keperluan pengukuran kinerja sangat sulit,
bahkan kadang kala tidak memungkinkan.
d) Aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dan dilakukannya
pengukuran lainnya tanpa adanya pertimbangan yang memadai
apakah aktivitas tersebut perlu atau tidak

2. Program bugedting

Pendekatan ini menekankan pada efektivitas penyusunan anggaran.


Anggaran disusun berdasarkan pekerjaan atau tugas yang akan di jalankan. Metedo
penganggaran ini menekankan bahwa keputusan penganggaran harus didasarkan
pada tujuan-tujuan atau dari output-output dari aktivitas pemerintahan dari pada
input untuk menghasilkan barang dan jasa pemerintah. Teknologi penganggaran ini
tergantung pada metodologi-metodologi dari program peramalan dan analisis
sistem.

3. Zero Based Budgeting (ZBB)

Penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan zero based


budgeting (ZBB) dapat mengatasi kelemahan pendekatan incrementalism dan line-
item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-based). Line item budget
membagi pengeluaran (belanja) kedalam item-item yang rinci dari belanja
pemerintah dan tampak lebih mengutamakan pengendalian biaya dan
meningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan disiplin fiskal. Line item budget tidak
menyediakan informasi tentang tujuan program atau pencapaiannya, sehingga tidak
memadai untuk menghubungkan pengeluaran (pemerintah) dengan kinerja public
atau untuk pembuatan pilihan antara lokasi sumber daya alternstif.

Dalam penyusunan zero based budgeting tahun ini, tidak berdasarkan pada
tahun lalu, tetapi berdasarkan kebutuhan saat ini. Keunggulan penggunaan ZBB ini
adalah dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara efesien, fokus pada value for
money, dan memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya enefisiensi dan
ketidakefektifan biaya. Namun, seperti pendekatan yang lainnya, ZBB juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu proses penyusunan anggaran memakan waktu yang
lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang besar dan
menekankan manfaat jangka pendek. Dalam mengimplementasikan ZBB kadang
menimbulkan masalah keprilakuan di dalam organisasi.

4. Planning, programming, and the budgeting system (PPBS)

Planing, programming, and the budgeting system merupakan suatu anggaran


dimana pengeluaran secara primer dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang
didasarkan pada program kerja dan secara skunder didasarkan pada jenis atau
karakter objek dan kinerja. Konsep PPBS merupakan konsep yang memandang
bahwa penyusunan anggaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
proses perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi PPBS
merupakan upaya sistematis yang memperhatikan integrasi dari perencanaan,
pembuatan program, dan penganggaran. Pada PPBS, sasaran, manfaat, dan tujuan
harus diterjemahkan secara eksplisit sehingga program strategis yang berorientasi
pada hasil dapat diidentifikasi, sehingga akan menghasilkan informasi yang
membantu dalam pengalokasian sumber daya secara efektif.

Untuk pengimplementasian PPBS, suatu organisasi harus mengembangkan


kemampuan analisisnya untuk memahami secara mendalam tujuan organisasi,
termasuk kemampuan mengembangkan program beserta indikator hasil untuk
mencapai tujuan. Kelebihan dari PPBS adalah memudahkan dalam pendelegasian
tanggung jawab dari atasan kepada bawahan, dalam jangka panjang dapat
mengurangi beban kerja, dapat memperbaiki kualitas pelayan melalui pendekatan
standart biaya dalam perncanaan program, dan menghilangkan program yang over
lapping.
Sedangkan kelemahan PPBS adalah dalam pengimplementasiannya
membutuhkan biaya yang besar, karena sistem anggaran ini membutuhkan sistem
informasi yang canggih, ketersediaan data yang lengkap, adanya sistem pengukuran
dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi, sehingga ini mengakibatkan sulitnya sistem
untuk diimplementasikan. Penetapan tujuan dan sasaran yang tidak jelas baik dalam
organisasi atau unit organisasi menambah kompleksitas masalah. Indicator kinerja
sering kali salah merepresentasikan capaian kinerja yang seharusnya. Atau, indicator
kinerja terlalu menyederhanakan ukuran-ukuran kinerja pelayanan sektor public
yang umumnya bersifat multidimensi.

Tidak adanya kepastian konsekuensi yang jelas atas penerapan anggaran


berbasis kinerja baik penghargaan bagi pihak yang telah menunjukkan peningkatan
kinerja atau sebaliknya dapat menciderai keseriusan usaha reformasi anggaran ini.
Anggaran berbasis kinerja (ABK) memerlukan ukuran yang pasti dalam mengukur
efesiensi anggaran yaitu analisis standart belanja (ASB) dan standart pelayanan
minimal (SPM). Realitas yang ada bahwa pemerintah provinsi/ kkabupaten/kota di
Indonesia, setelah memasuki ke tahun 9 penerapan ABK, masih belum atau baru
menyusun dan menerapkan ASB dan SPM, sehingga pengukuran efesiensi anggaran
belum dapat dilakukan.

H. PENGANGGARAN DAN STANDAR PELAYAN MINIMAL (SPM)

Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk mendukung terselenggaranya


penyediaan pelayanan dasar yang bermuara pada penciptaan kesejahteraan
masyarakat. Menurut permendagri nomor 6 tahun 2007 pasal 4 pelayanan dasar
adalah bagian dari pelaksanaan urusan wajib pemerintah dan memiliki karakteristik
sebagai pelayanan yang sangat mendasar, berhak di peroleh oleh setiap warga
secara minimal, dijamin ketersediaannya oleh konstitusi dan konvensi internasional,
didukung data dan informasi terbaru yang lengkap, serta tidak menghasilkan
keuntungan materi.

SPM memiliki batas waktu pencapaian baik secara nasional maupun daerah
jadi, SPM merupakan bentuk dokumen teknis dari penyediaan pelayanan dasar,
sedangkan pelayanan dasar merupakan bagian dari urusan wajib pemerintah. Pada
konteks pemerintah daerah, rencana pencapaian SPM dituangkan dalam rencana
pembangunan jangka menengah daerah dan rencana strategis satuan kerja
perangkat daerah (renstra-SKPD).

Target pencapaian SPM harus dapat diukur dengan cara menetapkan


gambaran dan kondisi awal suatu daerah berdasarkan kemampuan dan potensi
daerah serta profil pelayanan dasar dan memberikan target pencapaian dalam batas
waktu yang ditentukan. Target ayng telah di capai akan menjadi dasar dalam
mencapai target dimasa mendatang target tahunan pencapaian SPM dituangkan ke
dalam rencana kerja pemerintah daerah (SKPD), rencana kerja satuan kerja
perangkat daerah (renja SKPD), kebijakan umum anggaran (KUA), rencana kerja dan
anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) sesuai klasifikasi belanja daerah
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya RKA-SKPD
yang sudah memuat berbagai program dan kegiatan terkait SPM menjadi bahan
penyusunan raperda APBD hingga penetapan perda APBD.

Dalam mengukur kemampuan keuangan, pemerintah harus mengetahui


anggaran sebelum diimplementasikannya SPM. Anggaran memiliki peran penuh
dalam implementasi SPM. Oleh karena itu, perlu untuk menghitung besarnya
belanja perkapita untuk menyediakan pelayanan publik tertentu sehingga dapat
memberikan gambaran kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk membiayai SPM.
Analisis kebutuhan anggaran ini kemudian di selaraskan dengan target SPM yang
telah di tetapkan. Setiap program yang memuat kegiatan dapat dihitung kebutuhan
anggarannya dengan menggunakan analisis standar belanja (ASB)

Adapun tahapan mekanisme penganggaran kegiatan-kegiatan untuk mencapainya


SPM adalah sebagai berikut :

a) Menyelaraskan antara capaian SPM yang terdapat di RPJMD dengan


program-program urusan wajib pemerintah ke dalam kebijakan
umum anggaran (KUA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara
(PPAS).
b) Menyusun rincian kegiatan untuk masing-masing program dalam
rangka pencapaian SPM dengan mengacu pada indicator kinerja, dan
batas waktu pencapaian SPM yang telah ditetapka oleh pemerintah.
c) Menentukan urusan prioritas kegiatan-kegiatan untuk mencapai SPM.
Salah satu metode untuk menentukan prioritas kegiatan adalah
dengan metode analytic hierarchy process (AHP).
d) Menentukan besarnya plafon anggaran untuk masing-masing
kegiatan dengan menggunakan ASB.

Sebagaimana dijelaskan diatas, penganggaran memiliki peranan yang penting


dalam kesuksesan penerapan SPM. Tanpa anggaran yang memadai dan mencukupi,
pemerintah tidak dapat melaksanakan SPM sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, harus memperhatikan prinsip-prinsip perhitungan anggaran pada
SPM, meskipun menggunakan pendekatan pembiayaan berbasis kegiatan sebagai
berikut :

a) Pembiayaan mengacu kepada program atau langkah kegiatan.


b) Investasi fisik hanya untuk sarana/prasarana yang terkait langsung
dengan penerapan SPM.
c) Tidak menghitung kebutuhan belanja secara keseluruhan dan
menghitung seluruh langkah kegiatan tanpa memandang sumber
biaya.
d) Perhitungan kebutuhan biaya dengan memperhatikan capaian tahun
sebelumnya.
e) Tidak menghitung kebutuhan belanja perunit kerja.

I. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran pendapatan dan belanja Negara/Daerah yang dipresentasikan


setiap tahun oleh eksekutif, memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan
masyarakat tentang program apa yang direncanakan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana program-program tersebut
dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian
proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu :

a) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan


koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.
b) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
c) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
d) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada DPR/DPRDdan masyarakat luas.
Faktor yang dominan dalam proses penganggaran adalah :
a) Tujuan dan target yang hendak dicapai
b) Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki
pemerintah)
c) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
d) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya
peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan
politik, bencana alam,dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu:


a) aspek penganggaran
b) aspek akuntansi
c) aspek pengendalian
d) aspek auditing.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi


organisasisektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen
kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui
kebijakan pengeluaran dan perpajakan.

Dengan anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka


untuk menggerakan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran
merupakan sarana untuk menunjukan akuntanbilitas pemerintah terhadap publik.
Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran
operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah
kekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran
modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.

Penganggaran sector public merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi
sector public. Anggaraan public penting sabab anggaran membantu menentukan
tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan viskal
pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran
dan perajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya
yang langka untuk menggerakkan pembangunan social ekonomi, menjamin
kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting
lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah
terhadap public.

Anggaran public terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal.


Anggaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak
menambah kekayaan serta manfaat hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan
anggaran modal (asset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah
kekayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Syam Kusufi.2013.Teori,Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor


Publik Dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga Tempat
Ibadah: Salemba Empat.Jakarta.

Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik : Andi Offset, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai