Anda di halaman 1dari 9

Akuntansi Keuangan Daerah

BAB I
Karakteristik Akuntansi Keuangan Daerah

Oleh : Putri Rahmawati Hunowu


Karakteristik Akuntansi Keuangan Daerah

Jones dan pendlebury (2010) membagi organisasi dalam 3 kelompok,


yaitu :
a. Profit-oriented, yaitu organisasi yang mempunyai tujuan utama
memaksimumkan laba.
b. Type A Non-profit, yaitu organisasi non laba yang seluruh atau
hampir seluruh sumber daya finansialnya diperoleh dari pendapatan
barang dan jasa
c. Type B Non-profit, yaitu organisasi non laba yang memperoleh
sumber daya finansial dalam jumlah yang signifikan dari sumber
elaian penjualan barang dan jasa.
Karakteristik-karakteristik lingkungan pemerintahan yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan
pelaporan keuangn adalah :

A. Karakterisik Utama Struktur Pemerintahan Dan Pelayanan Yang


Diberikan :
1) Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan.
2) Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan
3) Adanya pengaruh proses politik
4) Hubungan antara pembayaran pajak dan pelayanan pemerintahan
B. Karakteristik Keuangan Pemerintah Yang Penting Bagi Pengendalian :
1. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai
alat pengendalian
2. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
3. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian
Hubungan Keuangan Negara Dan Keuangan Daerah
Dalam penjelasan atas UU NO 17 TAHUN 2003 tentang keuangan negara disebutkan
bahwa telah disusun dalam upaya menghilangkan penyimpangan dalam pengelolaan
keuangan negara dan mewujudkan sistem pengelolaan fiskal yang berkelanjutan.
Pasal 2 UU NOMOR 17 tahun 2003 menyebutkan bahwa keuangan negara meliputi :
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan
melakukan peinjaman
b. Kewajiban negar auntuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan kepada pihak ketiga
c. Penerimaan negara
d. Pengeluaran negara
e. Penerimaan daerah
f. Pengeluaran daerah
g. Kekayaan negara/daerah dikelolah sendiri atau pihak lain berupa uang, surat
berharga, seta hak hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/daerah,
h. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
Pengelolaan keuangan Dearah

Pengelolaan keungan daerah adalah seluruh kegiatan yang


meliputi :
a. Perencanaan dan penganggaran
b. Pelaksanaan dan penatausahaan APBD
c. Perubahan APBD
d. Akuntansi dan pelaporan
Definisi Akuntansi Keuangan Daerah
Akuntansi dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis
sesuai dengan penggunaan untuk tipe organisasi
tertenu yaitu akuntansi komersial (untuk organsasi
yang berorientasi laba) dan akuntansi sektor publik
(untuk organisasi nonbisnis). Akuntansi sektor publik
dapat dibagi lagi menjadi akuntansi pemerintahan
(untuk pemerintah pusat dan daerah) dan akuntansi
non pemeritahan (misalnya digunakan rumah sakit)
Akuntansi keuangan daerah merupakan dari bagian
organisasi sektor publik khususnya akuntansi
pemerintahan yag mempunyai karakteristik sebagai
organisasi type b non-profit.
Pengguna Laporan Keuangan Daerah
Menurut kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan
keuangan pemda antara lain :
a. Masyarakat
b. Para wakil rakyat (DPRD)
c. Lembaga pemeriksa
d. Analis dan peneliti
e. Pihak yang memberi atau berpera dalam proses
donasi, investasi, dan pinjaman
f. Pemerintah pusat
g. Pemerinta daerah lainya
Komponen Laporan Keuangan Daerah
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 71 tahun
2010 tentang standar akuntansi pemerintahan, laporan
keuangan pokok pemda terdiri atas :
a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (Laporan
perubahan SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan perubahan equitas (LPE)
f. Laporan arus kas ( LAK)
g. Caatatan atas laporan keuangan (CALK)
Basis Akuntansi Keuangan Daerah
Sesuai dengan amanat undang undang nomor 17 tahun
2003 dan pp nomor 71 tahun 2010 maka mulai tahun
2015, pemda wajib menggunakan basis akrual.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengarauh transaksi dan peristiwa lainya pada saat
transaksi dan peritiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Sebelumnya pemda menggunakan basis kas menuju
akrual sesuai pp nomor 24 tahun 2005 sampai dengan
tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai