Kerangka konseptual ini merumuskan konsep yang mendasari persiapan dan
penyajian dari laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Tujuan dari kerangka ini berfungsi sebagai referensi untuk (a)penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam menjalankan tugasnya; (b) penyusun laporan keuangan damlam menangani masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar; (c)auditor dalam memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai denngan standar akuntansi pemerintahan; (d)pengguna paloran keuangan dalam menginterpretasikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Kerangka konseptual membahas tentang: a) Tujuan dari kerangka konseptual b) Lingkungan akuntansi pemerintahan c) Pengguna dan informasi yang dibutuhkan pengguna d) Entitas akuntansi dan entitas pelaporan e) Peran dan tujuan pelaporan keuangan, komponen serta dasar hukumnya f) Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan kegunaan dari informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip serta kendala dalam informasi akuntansi g) Elemen yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukuran B. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan Sifat yang penting dari lingkungan pemerintahan yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tujuan dari akuntnasi dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Fitur utama adalah struktur pemerintahan dan layanan sbb: a) Bentuk umum dari pemerintahan dan pemisahan kekuatan b) Sistem otonomi pemerintahan dan transfer pendapatan antar pemerintah c) Pengaruh dari proses politik d) Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah 2. Karakteristik dari pembiayaan pemerintah yang penting untuk dikontrol: a) Anggaran sebagai pernyataan kebijakan public, target fiscal, dan sebagai tujuan pengendalian b) Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan c) Kemungkinanan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan control d) Penyusutan dari nilai aset sebagai sumber ekonomi dikarenakan penggunaan dalam operasional C. Bentuk Umum dari Pemerintahan dan Pemisahan Kekuatan Dalam Republik Indonesia, kekuatan dibagi atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang telah tertuang dalam UUD 1945. Sistem ini bertujuan untuk memastikan keseimbangan. Seperti dalam lingkungan keuangan, pemerintah menyiapkan anggaran dan memberikan kepada DPR/DPRD untuk persetujuan. Setelah adanya persetujuan, pemerintah bisa mengimplementasikan anggaran yang telah disetujukan tadi. D. Sistem Otonomi Pemerintah dan Transfer Pendapatan antar Pemerintahan Di Indonesia, terdapat pemerintahan yang menghasilkan pendapatan pajak dan bukan pajak yang lebih besar, sehingga mengakibatkan adanya pembagian pendapatan, alokasi dana umum, hibah, atau subsidi antar pemerintahan. E. Pengaruh dari Proses Politik Salah satu tujuan dari pemerintahan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adanya proses politik dapat membantu dalam memudahkan proses tersebut. F. Hubungan antara Pembayaran Pajak dan Pelayanan Pemerintah Pada umumnya, pendapatan utama pemerintah yaitu dari pajak atas layanan yang diberikan pemerintah. Jumlah pajak yang dikumpulkan tidak berhubungan langsung dengan layangan yang diberikan kepada pembayar pajak. Pajak yang dikumpulkan dan layanan yang diberikan pemerintah mengandung beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalma mengembangkan laporan keuangan. G. Anggaran sebagai Pernyataan Kebijakan Publik, Targer Fiskal, dan Alat Pengendalian Anggaran pemerintah adalah sebuah dokumen persetujuan antara eksekutif dan legislatif mengenai pengeluaran dari aktivitas pemerintahan dan pendapatan yang diharapkan untuk menutupi pengeluaran tersebut, H. Investasi dalam Aset yang Tidak Langsung Menghasilkan Pendapatan Pemerintah menginvestasikan sejumlah dana dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan untuk pemerintah, seperti bangundan, jembatan, jalan, taman, dan sebagainya. Kebanyakan dari aset tersebut memiliki masa manfaat yang panjang sehingga dibutuhkan perbaikan dan pemeliharaan untuk menjaga aset tersebut. I. Kemungkinan Penggunaan Akuntansi Dana untuk Tujuan Pengendalian Akuntansi dana adalah sistem akuntansi dan pelaporan keuangan umum diterapkan di lingkungan pemerintahan yang membagi dana sesuai dengan tujuannya, sehingga masing- masing merupakan entitas akuntansi yang mampu menunjukkan keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan atau transfer yang diterima.
J. Penyusutan Aset Tetap
Aset yang digunakan oleh pemerintah, kecuali untuk beberapa jenis tertentu dari aset seperti tanah, memiliki masa manfaat dan kapasitas terbatas. Sejalan dengan ini pengurangan kapasitas dan manfaat penyesuaian dibuat untuk nilai aset. K. Pengguna Laporan Keuangan Ada beberapa kelompok besar yang merupakan pengguna dari laporan keuangan pemerintah, antara lain: 1. Publik 2. Perwakilan dari orang, badan pengatur, dan badan pengawas 3. Pihak yang memberikan atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman 4. Pemerintah L. Informasi yang Dibutuhkan oleh Pengguna Laporan Keungan Kebutuhan akan informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan dan posisi aset dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan lebih memadai ketika berbasis akrual, yaitu berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban, tidak berdasarkan arus kas saja. Namun, jika ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan penyajian laporan keuangan laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan disajikan demikian. M. Entitas Akuntansi dan Pelaporan Badan akuntansi adalah unit pemerintah yang menyelenggarakan anggaran, aset dan kewajiban dan melakukan akuntansi dan menyajikan keuangan laporan berdasarkan akuntansi yang dilakukan. Entitas pelapor adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban, seperti laporan keuangan bertujuan umum laporan, yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan setiap kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat. N. Peran dari Pelaporan Keuangan Laporan keuangan disiapkan untuk memberikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan semua transaksi yang dilakukan oleh pelapor entitas selama periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk menentukan nilai ekonomi dari sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan operasi pemerintah, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi entitas pelapor, dan membantu menentukan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Penerapan dari kegiatan sistematis dan terstruktur dalam suatu periode pelaporan untuk tujuan sebagai berikut: 1. Akuntabilitas 2. Manajemen 3. Transparansi 4. Ekuitas Antargenerasi 5. Evaluasi Kinerja 6. O. Tujuan dari Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan pemerintahan harus memberikan informasi berguna bagi pengguna dalam menilai akuntabilitas dan pembuatan keputusan tidak hanya secara keputusan ekonomis dan social tetapi juga keputusan politik dengan: 1. Memberikan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber finansial 2. Memberikan informasi tentang kecukupan penerimaan periode sekarang untuk menutupi semua pengeluaran 3. Memberikan informasi tentang jumlah sumber ekonomis yang terpakai dalam aktivitas pelaporan entitas 4. Memberikan informasi bagaimana entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya 5. Memberikan informasi tetnang posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan yang terkait dengan sumber dari pendapatan 6. Memberikan informasi tentang perubahan dalam laporan keuangan P. Komponen dari Laporan Keuangan 1. Laporan realisasi anggaran 2. Laporan perubahan dalam saldo kelebihan anggaran 3. Neraca saldo 4. Laporan operasi 5. Laporan arus kas 6. Laporan Perubahan Ekuitas 7. Catatan atas Laporan Keuangan Q. Dasar Hukum untuk Laporan Keuangan Pelaporan keuangan pemerintah dilakukan berdasarkan peraturan dan regulasi yang mengatur keuangan pemerintah yang meliputi: 1. UUD 1945, khususnya pasal yang mengatur keaungan negara 2. UU di bidang keuangan negara 3. UU tentang APBN dan Perda tentang anggaran pemerintah 4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pemerintah daerah, khususnya keuangan daerah 5. Peraturan perundang-undangan yang mengatur perimbangan keuangan antara puast dan pemerintah daerah 6. Peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan APBD dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur keuangan pemerintah pusat dan daerah