Anda di halaman 1dari 51

TANTANGAN PENERAPAN AKUNTANSI

PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL


DAN KONSEPTUAL DENGAN
PSAP 1-PSAP 6

Kelompok 1 :
Angelina Vianti (540200053)
Jessintha Sherly Tabita (540200024)
Netti Novelia (540200026)
Yenny Alnionita (540200030)
Tantangan Penerapan Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual
Sampai dengan tahun 2014, basis akuntansi pemerintahan yang berlaku di Indonesia adalah
basis kas menuju akrual (cash toward accrual) atau dikenal dengan singkatan CTA. CTA
merupakan basis yang unik yang dibentuk dan dikembangkan sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Ada empat laporan keuangan yang dihasilkan dengan CTA, yaitu laporan realisasi
anggaran (LRA), laporan arus kas (LAK), neraca dan catatan atas laporan keuangann (CaLK).

Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No.1 tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara mengamanatkan agar pemerintah menerapkan
akuntansi berbasis akrual. Akuntansi pemerintah berbasis akrual dapat memberikan informasi
keuangan yang lebih lengkap dalam menilai kinerja pemerintah. Pada akuntansi pemerintahan
berbasis akrual dihasilkan laporan keuangan berupa laporan realisasi anggaran, laporan
perubahan saldo anggaran lebih, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, neraca dan catatan atas laporan keuangan (CaLK) .
Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah untuk menerapkan sistem tersebut,
diantaranya adalah :
1. Harus tersedia sistem akuntansi dan sistem teknologi informasi yang mampu
mengakomodasi persyaratan-persyaratan dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.
2. Harus ada komitmen dan dukungan politik dari pimpinan dan para pengambil keputusan
dalam pemerintahan.
3. Harus tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan professional dalam
pengelolaan keuangan.
4. Lingkungan/masyarakat yang juga harus mengapresiasi dan mendukung keberhasilan
penerapan akuntansi pemerintahan.
5. Dukungan dari pemeriksa laporan keuangan, karena perubahan basis akuntansi akan
mengubah cara pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa.
6. Adanya sistem penganggaran berbasis akrual, karena jika anggaran pendapatan, belanja
dan pembiayaannya masih berbasis kas sedangkan realisasinya berbasis akrual, maka
antara anggaran dan realisasinya tidak dapat diperbandingkan.
7. Adanya resistensi pihak internal terhadap perubahan ke arah sistem akuntansi berbasis
akrual, sehingga membutuhkan sosialisasi yang maksimal terkait dengan sistem tersebut.
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah. SAP dinyatakan dalam bentuk
pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP). PSAP merupakan SAP yang diberi nomor,
judul, isi dan tanggal berlaku.

SAP yang berlaku sekarang adalah SAP berbasis akrual yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 71 tahun 2010 (PP 71/2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengikuti pendapatan LO, beban, aset, utang, dan ekuitas
dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengikuti pendapatan LRA, belanja dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang diterapkan dalam
anggaran negara/daerah. Pada lampiran PP 71/2010 ini disajikan kerangka konseptual dan
12 PSAP.
Berikut ini adalah isi lampiran PP 71/2010 :

1. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


2. PSAP 1 Penyajian Laporan Keuangan
3. PSAP 2 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
4. PSAP 3 Laporan Arus Kas
5. PSAP 4 Catatan atas Laporan Keuangan
6. PSAP 5 Akuntansi Persediaan
7. PSAP 6 Akuntansi Investasi
8. PSAP 7 Akuntansi Aset Tetap
9. PSAP 8 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
10. PSAP 9 Akuntansi Kewajiban
11. PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang tidak Dilanjutkan
12. PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasi
13. PSAP 12 Laporan Operasional
Kerangka Konseptual dan Ruang Lingkup
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah konsep dasar
penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan serta
merupakan acuan bagi penyusunan standar, penyusunan laporan
keuangan, pemeriksa dan pengguna laporan keuangan dalam mencari
pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam
pernyataan standar akuntansi pemerintahan.

Ruang lingkup kerangka konseptual meliputi tujuan kerangka


konseptual, lingkungan akuntansi pemerintahan, pengguna dan
kebutuhan informasi para pengguna, entittas akuntansi dan pelaporan,
peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan
keuangan, dasar hukum pelaporan keuangan, asumsi dasar,
karakteristik kualitatif laporan keuangan, prinsip akuntansi dan
pelaporan keuangan, kendala informasi yang relevan dan andal, unsur
laporan keuangan, pengakuan unsur laporan keuangan dan
pengukuran unsur laporan keuangan.
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
bertujuan sebagai acuan dalam:

Penanganan masalah akuntansi yang


Penyusunan standar akuntansi belum diatur dalam standar akuntansi
pemerintahan pemerintahan

Pemberian opini oleh auditor tentang


Penafsiran informasi yang disajikan
apakah laporan keuangan disusun
pada laporan keuangan pemerintahan
sesuai dengan standar akuntansi
oleh para pengguna
pemerintahan
Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan struktur pemerintahan, karakteristik lingkungan pemerintahan adalah:

1. Bentuk pemerintahan dan pemisahan kekuasaan. Pemerintahan berbentuk republik dengan


kekuasaan ada ditangan rakyat. Kekuasaan tersebut didelegasikan kepada pejabat publik. Pada
pendelegasian kekuasaan tersebut terdapat pemisahan kewenangan antara eksekutif, legislatif,
dan yudikatif.

2. Otonomi pemerintahan dan transfer pendapatan. Pemerintahan meliputi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah yang otonom. Pemerintah Daerah meliputi provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk menjalankan kewenangan dibutuhkan sumber daya. Karena ituterjadi transfer pendapatan
baik secara vertikal maupun horizontol antara unit pemerintahan.

3. Pengaruh proses politik. Proses politik terjadi dalam rangka mewujudkan kepentingan rakyat.
Peraturan perundang-undangan, perencanaan, dan anggaran yang digunakan untuk mewujudkan
kepentingan rakyat merupakan dokumen yang melibatkan proses politik.

4. Hubungan tidak langsung antara pembayaran pajak dan pelayanan. Pajak adalah sumber
pendapatan yang dapat dipaksakan dan besarnya pajak tidak berhubungan langsung dengan
besarnya layanan yang diterima seseorang dari pemerintah.
Berdasarkan aspek keuangan, karakteristik lingkungan pemerintahan adalah :

1. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, kebijakan publik, target fiskal,


dan sebagai alat pengendalian. Kebijakan pemerintah dan target fiskal
dituangkan dalam anggaran. Anggaran yang sudah disahkan merupakan alat
pengendalian untuk memastikan program dijalanlan sebagaimana yang
disepakati dalam anggaran.
2. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan.
Pemerintah mengalokasikan dana yang besar untuk investasi yang tidak
langsung menghasilkan pendapatan. Contoh investasi ini adalah investasi pada
jalan dan jembatan.
3. Penggunaan akuntansi dana. Pendapatan akuntansi dana lazim di lingkungan
pemerintahan. Penerapan akuntansi dana di Indonesia dimungkinkan. Dana
merupakan entitas ekonomi dan entitas akuntansi yang disusun berdasarkan
tujuan. Jenis dan jumlah dana yang dibentuk disesuaikan dengan tujuan.
4. Penyusutan aset tetap. Aset tetap yang digunakan oleh pemerintah memiliki
masa manfaat yang terbatas. Karena masa manfaat terbatas, maka aset
tersebut harus didepresiasi.
Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah

01 Masyarakat 06 Investor

02 Wakil Rakyat 07 Kreditor

03 Lembaga Pengawas 08 Pemerintah

04 Lembaga Pemeriksa 09 Pihak Lain


Entitas Akuntansi & Entitas Pelaporan
Entitas adalah satu kesatuan pemerintahan. Satu entitas yang kecil dapat berupa satu SKPD.
Kumpulan dari entitas SKPD dinamai Pemerintah Daerah. Entitas dalam akuntansi pemerintahan
dibagi menjadi dua yaitu : Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan.

Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan dan kewajiban yang
menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakannya. Unit pemerintahan yang termasuk entitas akuntansi adalah satuan kerja. Satuan
kerja di Kementerian dan Lembaga serta SKPD di Pemerintah Daerah termasuk entitas akuntansi.
Unit pemerintahan yang termasuk entitas akuntansi pada Pemerintah Daerah adalah Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan, Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, Kelurahan.

Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan bertujuan umum. Contoh entitas pelaporan adalah : Pemerintah Pusat,
Kementerian dan Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum.
Pada lingkup pemerintahan daerah, unit pemerintahan
yang termasuk entitas pelaporan meliputi Pemerintah
Daerah dan Badan Layanan Umum Daerah (BULD).
Karakteristik entitas pelaporan adalah :

1. Dibiayai oleh anggaran pemerintah atau mendapat


pemisahan kekayaan dari anggaran.
2. Dibentuk dengan peraturan perundang-undangan.
3. Dipimpin oleh pejabat pemerintah yang diangkat
atau pejabat negara yang ditunjuk atau dipilih oleh
rakyat
4. Membuat pertanggungjawaban kepada wakil
rakyat.
Peranan Pelaporan Keuangan
Peran pelaporan keuangan meliputi:

Akuntabilitas Pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya

Manajemen Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,


pengelolaan, dan pengendalian

Transparansi Pemberian informasi yang terbuka bagi pemakai laporan


keuangan

Keseimbangan antar-generasi Memberi informasi kecukupan penerimaan sehingga


pendanaan yang terlalu besar tidak harus ditanggung oleh
generasi yang akan datang

Evaluasi Kinerja Mengevaluasi seberapa baik sumber daya digunakan


Asumsi-Asumsi
Dasar
Anggapan yang diterima sebagai
suatu kebenaran tanpa perlu
dibuktikan agar standar akuntansi
dapat diterapkan.
Asumsi-asumsi dasar akuntansi pemerintahan
adalah:
• Kemandirian entitas, yaitu setiap unit
pemerintahan dianggap sebagai unit yang
mandiri dan mempunyai kewajiban untuk
menyajikan laporan keuangan.

• Kesinambungan entitas, yaitu keberadaan


unit pemerintahan dianggap berlanjut tanpa

• Kerukunan dalam satuan uang, yaitu


setiap kegiatan dapat diukur dengan satuan
uang.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan:


Karakteristik kualitatif
laporan keuangan adalah 1. Relevan, yaitu informasi yang memiliki manfaat umpan balik,
ukuran-ukuran normatif manfaat prediktif, disajikan tepat waktu, dan lengkap.
yang perlu diwujudkan 2. Andal, yaitu informasi yang disajikan jujur, dapat diverifikasi,
dalam informasi akuntansi dan netral.
sehingga dapat memenuhi 3. Dapat dibandingkan, yaitu laporan keuangan dapat
tujuannya. dibandingkan antar-periode dan antar-unit pemerintahan.
4. Dapat dipahami, informasi yang dinyatakan dalam bentuk
dan istilah yang dapat dipahami oleh pengguna.
Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Ada beberapa prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintahan:

● Basis akuntansi, yaitu basis akrual untuk finansial dan basis kas untuk
pelaksanaan anggaran.
● Nilai historis, yaitu aset dicatat sebesar kas/setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar untuk memperoleh aset pada saat perolehan serta kewajiban dicatat
sebesar kas/ setara kas yang diharapkan akan dibayar di masa yang akan datang.
● Realisasi, yaitu pendapatan dan belanja pada basis kas diakui setelah diotorisasi
melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas
● Substansi mengungguli bentuk formal, yaitu informasi yang diperlukan dalam
rangka penyajian wajar harus disajikan sesuai dengan substansi dan tidak semata-
mata hanya aspek formalitasnya.
● Periodisitas, yaitu laporan keuangan disajikan dalam periode-periode sehingga
kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya dapat ditentukan.
● Konsistensi, yaitu perlakuan akuntansi yang sama digunakan untuk transaksi
ataukejadian yang sama antar-periode.
● Pengungkapan lengkap, yaitu informasi keuangan yang lengkap yang dibutuhkan
pengguna disajikan pada laporan keuangan.
Basis Akuntansi

Basis Akuntansi Pemerintahan:


PSAP 1: Penyajian Laporan Keuangan
Tujuan dan Ruang Lingkup
PSAP1 bertujuan untuk mengatur penyajian laporan
keuangan untuk tujuan umum pemerintahan. Laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah laporan
keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan.

Unit pemerintah menyelenggarakan akuntansi berbasis


aknual dan menyajikan laporan realisasi anggaran
berdasarkan basis yang diatur dalam undang-undang.
Pada dasarnya semua laporan keuangan tujuan umum
disusun dengan menggunakan basis akrual. Namun
karena anggaran negara/daerah masih disusun
berdasarkan basis kas, maka Laporan
Realisasi Anggaran disusun berdasarkan basis kas.
Informasi yang Disediakan Laporan Keuangan

1. Sumber, alokasi, dan 5. Posisi keuangan dan


penggunaan sumber kondisi entitas pelaporan
daya keuangan. berkaitan dengan sumber
2. Kecukupan penerimaan penerimaan, baik jangka
periode berjalan untuk pendek maupun jangka
membiayaan seluruh panjang, termasuk yang
pengeluaran berasal dari pungutan
3. Jumlah sumber daya pajak dan pinjaman.
ekonomi yang digunakan 6. Perubahan posisi
dalam kegiatan entitas keuangan entitas,
pelaporan serta hasil- apakah mengalami
hasil yang telah dicapai. kenaikan atau
4. Bagaimana entitas penurunan, sebagai
pelaporan mendanai akibat kegiatan yang
seluruh kegiatannya dan dilakukan selama periode
mencukupi kebutuhan pelaporan.
kasnya.
Jenis Laporan Keuangan
Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan realisasi anggaran adalah laporan menyajikan
ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
kas yang dikelola oleh pemerintah dalam suatu periode.
Laporan realisasi anggaran menyajikan unsur-unsur:
a. Pendapatan LRA
b. Belanja
c. Transfer
d. Surplus/ defisit LRA
e. Pembiayaan
f. Sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran
Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
Laporan saldo anggaran lebih adalah laporan yang
menunjukkan perubahan dan saldo anggaran lebih
dalam suatu periode. Laporan perubahan saldo
anggaran lebih menyajikan unsur-unsur :
a. Saldo anggaran lebih awal periode
b. Penggunaan saldo anggaran lebih
c. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun
berjalan
d. Koreksi kesalahan pembukuaan tahun
sebelumnya
e. Lain-lain
f. Saldo anggaran lebih akhir periode.
Laporan Operasional

Laporan operasional adalah laporan yang


menunjukkan kinerja pemerintah dalam satu
periode. Laporan operasional disusun oleh entitas
akuntansi dan entitas pelaporan. Unsur-unsur
yang disajikan dalam laporan operasional adalah:
a. Pendapatan LO
b. Beban dari kegiatan operasional
c. Surplus/defisit dari kegiatan non operasional
d. Pos luar biasa
e. Surplus/defisit LO
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang
menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas
menyajikan pos-pos:
a. Ekuitas awal
b. Surplus/defisit LO pada periode bersangkutan
c. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/
mengurangi ekuitas
Neraca

Neraca adalah laporan yang


menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas tentang aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur-unsur
yang disajikan dalam neraca adalah:
a. Aset
b. Kewajiban
c. Ekuitas
Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (LAK) adalah laporan yang


menyajikan informasi kas sehubungan dengan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan
transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas
pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.
Manfaat laporan arus kas adalah sebagai indikator
jumlah arus kas di masa yang akan datang dan
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
sebelumnya.
Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan (CaLK) adalah


penjelasan naratif atau rincian dari angka yang
tertera dalam laporan realisasi anggaran,
perubahan SAL, laporan operasional, laporan
perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.
CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas
pelaporan dan informasi lain yang diharuskan ndan
dianjurkan untuk diungkapkan di dalam standar
akuntansi pemerintahan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar
PSAP 2 : Laporan Realisasi Anggaran
Berbasis Kas

PSAP 2 mengatur tentang penyajian laporan realisasi anggaran.

Tujuan PSAP 2 adalah sebagai dasar penyajian laporan realisasi anggaran


untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan.

Ruang lingkup PSAP 2 adalah penyusunan laporan realisasi anggaran


berbasis kas oleh unit pemerintah. Laopran realisasi anggaran tidak
termasuk laporan perusahaan negara/ daerah.
Isi Laporan Realisasi Anggaran :

1. Pendapatan LRA
2. Belanja
3. Transfer
4. Surplus/defisit LRA
5. Penerimaan pembiayaan
6. Pengeluaran pembiayaan
7. Pembiayaan neto
8. Selisih/ kurang pembiayaan anggaran
(SILPA/SIKPA)
PSAP 3: Laporan Arus Kas

PSAP 3 mengatur tentang penyajian laporan arus kas.

Tujuan PSAP 3 adalah untuk mengatur penyajian laporan arus kas dan
setara kas berupa perubahan dan saldo kas berdasarkan aktivitas.
Aktivitas-aktivitas yang dimaksud dikelompokkan menjadi aktivitas
operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Laporan arus kas hanya
disusun oleh fungsi perbendaharaan umum. SKPD tidak menyusun
laporan arus kas. Laporan arus kas perusahaan negara/ daerah tidak
termasuk dalam pernyataan ini.
Kas Dan Setara Kas

Unsur yang disajikan pada laporan arus kas adalah kas dan
setara kas. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan. Berdasarkan penyimpannya kas dapat
dikategorikan menjadi:
1. Kas negara
2. Kas daerah

Sedangkan setara kas adalah investasi jangka pendek yang


sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari
resiko perubahan nilai yang signifikan.
Fungsi Perbendaharaan Umum

Laporan arus kas hanya disusun oleh unit organisasi


yang memiliki fungsi perbendaharaan umum. Pejabat
keuangan daerah memiliki fungsi sebagai bendahara
umum daerah. Dengan demikian, laporan arus kas
disusun oleh bendahara umum daerah. SKPD tidak
menyusun laporan arus kas. Karena bendara umum
daerah hanya satu di setiap daerah, maka laporan arus
kas bukan laopran yang perlu dikonsolidasi.
Arus Kas Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Berikut ini adalah contoh arus
kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi:

1. Penerimaan pajak
2. Penerimaan retribusi
3. Penerimaan dana transfer
4. Pembayaran pegawai
5. Pembayaran barang
6. Pembayaran bunga
7. Pembayaran transfer
8. Pembayaran subsidi
9. Pembayaran bantuan sosial
10. Pembayaran hibah
Arus Kas Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah penerimaan dan
pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta
investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas. Contoh aktivitas investasi:

1. Penjualan aset tetap


2. Penjualan aset lainnya
3. Pencairan dana cadangan
4. Penjualan investasi sekuritas
5. Perolehan aset tetap
6. Perolehan aset lainnya
7. Pembentukan dana cadangan
8. Penyertaan modal pemerintah
9. Pembelian investasi sekuritas
Arus Kas Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas


penerimaan dan pengeluaran kas yang 1. Penerimaan utang bank
berhubungan dengan pemberian 2. Penerimaan utang obligasi
piutang jangka panjang dan atau 3. Penerimaan kembali pinjaman
pelunasan utang jangka panjan yang 4. Pembayaran pokok utang bank
mengakibalkan perubahan dalam 5. Pembayaran pokok utang obligasi
jumlah dan komposisi piutang jangka 6. Pemberian pinjaman
panjang dan utang jangka pendek.
Contohnya:
Arus Kas Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk
dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas transitoris merupakan aktivitas
yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan entitas yang bersangkutan. Ada
tiga kategori aktivitas transitoris::

1. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). Arus kas yang termasuk PFK adalah penerimaan PPN,
penerimaan PPh, potongan Taspen, potongan Askes, penyetoran PPN, penyetoran PPh,
penyetoran Taspen, dan penyetoran Askes.
2. Pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran.
Arus kas kategori ini meliputi pemberian uang persediaan oleh Bendahara Umum kepada
Bendahara Pengeluaran dan penerimaan kembali uang persediaan oleh Bendahara Umum
dari Bendahara Pengeluaran.
3. Kiriman uang. Arus kas kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas
umum.
Metode Penyajian Arus Kas Operasi

Langsung Tidak Langsung


Mengungkapkan Penyesuaian surplus/defisit dengan transaksi
pengelompokan utama operasional non kas, penangguhan (deferral)
atau pengakuan (accrual) penerimaan kas
penerimaan dan
atau pembayaran yang lalu atau yang akan
pengeluaran kas. datang, serta unsur penerimaan dan
pengeluaran dalam bentuk kas yang
berkaitan dengan aktivitas investasi dan
pendanaan.
PSAP 4: Catatan Atas Laporan Keuangan
PSAP mengatur penyajian dan pengungkapan yang
diperlukan pada catatan atas laporan keuangan. Isi
PSAP 4 meliputi ketentuan umum serta struktur dan
isi informasi dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. PSAP 4 bertujuan untuk mengatur
penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada
catatan atas laporan keuangan. Tujuan catatan atas
laporan keuangan adalah untuk meningkatkan
transparansi dan pemahaman yang lebih baik atas
laporan keuangan. PSAP 4 mengatur catatan atas
lapóran keuangan pemerintahan, tidak termasuk
perusahaan negara/daerah.
Pentingnya Catatan Atas
Laporan Keuangan
Laporan keuangan tujuan umum ditujukan kepada berbagai kalangan
pemakai laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan tidak terbatas pada
kalangan tertentu, misalnya manajemen. Karena digunakan oleh pemakai
yang beragam, maka informasi dalam laporan keuangan perlu dapat
dipahami oleh mereka. Informasi berupa akun dan saldonya yang ada pada
laporan keuangan tidak cukup bagi pemakai laporan keuangan. Untuk
memperjelas dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka dibuat catatan
atas laporan keuangan. Dengan adanya catatan atas laporan keuangan,
maka diharapkan pembaca dapat memiliki informasi yang cukup untuk
memahami laporan keuangan.
Informasi yang Perlu Diungkapkan
Informasi umum Dasar dan kebijakan
tentang entitas akuntansi yang dipilih

Penjelasan pos-pos
Kebijakan fiskal dan
yang ada dalam
ekonomi makro
laporan keuangan

Pencapaian target Informasi lainnya yang


keuangan & hambatan diperlukan
yang dihadapi
PSAP 5: Akuntansi
Persediaan
PSAP 5 mengatur perlakuan akuntansi terhadap
persediaan. Perlakuan akuntansi tersebut meliputi
pengakuan, pengukuran, penilaian, dan
pengungkapan. Isi PSAP 5 meliputi pengakuan,
pengukuran, beban persediaan, dan
pengungkapan. PSAP 5 bertujuan untuk
mengatur perlakuan akuntansi terhadap
persediaan. Perlakuan akuntansi yang dimaksud
meliputi pengakuan, pengukuran, penilaian, dan
pengungkapan. PSAP 5 ini berlaku bagi semua
unit pemerintah kecuali perusahaan
negara/daerah.
Pengertian & Klasifikasi Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan meliputi:

1. Perlengkapan yang digunakan dalam rangka operasional pemerintah.


2. Bahan yang digunakan untuk proses produksi.
3. Barang dalam proses produksi.
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Jenis Persediaan
1. Barang konsumsi.
2. Bahan pemeliharaan.
3. Bahan baku.
4. Persediaan strategis/berjaga-jaga.
5. Pita cukai dan leges.
6. Suku cadang.
7. Amunisi.
8. Barang dalam proses.
9. Tanah dan atau bangunan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat.
10. Hewan dan tanaman untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat.
Pengakuan, Pengukuran, dan Penilaian Persediaan
Pengakuan Pengukuran
Persediaan diakui saat: Persediaan disajikan sebesar:
1. Potensi manfaat ekonomi masa 1. Biaya perolehan untuk persediaan
depan diperoleh pemerintah dan yang dibeli.
mempunyai nilai atau biaya yang 2. HPP untuk persediaan yang
dapat diukur dengan andal, atau diproduksi sendiri.
2. Pada saat diterima atau hak 3. Nilai wajar untuk persediaan yang
kepemilikannya dan/atau diperoleh dengan cara lain seperti
kepenguasaannya berpindah. donasi atau rampasan.

Penilaian
Persediaan dinilai dengan menggunakan:
1. First In First Out (FIFO) atau Masuk Pertama Keluar Pertama
2. Rata-rata Tertimbang
3. Harga Perolehan Terakhir
PSAP 6: Akuntansi
Investasi
PSAP 6 mengatur perlakuan akuntansi untuk
investasi. Perlakuan ini meliputi pengakuan,
pengukuran, penilaian, dan pelepasan
investasi. Isi PSAP 6 meliputi bentuk,
klasifikasi, pengakuan, pengukuran, metode
penilaian, pengakuan hasil, pelepasan dan
pemindahan, dan pengungkapan investasi.
PSAP 6 bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi untuk investasi. PSAP 6 ini berlaku
bagi semua unit pemerintahan kecuali
perusahaan negara/daerah.
Pengertian dan Klasifikasi Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti
bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi meliputi:

1. Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang. Contoh investasi jangka
pendek adalah saham dan obligasi korporasi, deposito dengan jangka waktu 3-12
bulan, Surat Utang Negara.
2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari
setahun. Investasi jangka panjang meliputi:
a. Investasi permanen, yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
secara berkelanjutan. Contoh investasi permanen adalah penyertaan modal pada
perusahaan daerah.
b. Investasi non-permanen, yaitu investasi jangka panjang yang tidak tidak
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Contoh investasi non-permanen
adalah pembelian obligasi.
Pengakuan
Investasi diakui apabila Pengukuran
kemungkinan manfaat
ekonomi dan manfaat Pada dasarnya investasi dicatat sebesar

Pengakuan & sosial atau jasa potensial di biaya perolehan. Apabila biaya perolehan
tidak ada, maka investasi nilai sebesar nilai
masa yang akan datang
wajar. Lebih spesifik, pengukuran investasi
Pengukuran
atas. Investasi tersebut
sebagai berikut:
serta nilai perolehan atau 1. Investasi jangka pendek saham dan
nilai wajar investasi dapat
Investasi
obligasi dicatat sebagai biaya perolehan.
diukur secara memadai. 2. Investasi jangka pendek dalam bentuk
deposito dicatat sebesar nilai nominal.
3. Investasi jangka panjang permanen
penyertaan modal dicatat sebesar biaya
perolehan.
4. Investasí jangka panjang nonpermanent
dalam bentuk obligasi dicatat sebesar nilai
perolehan.
Metode Penilaian Investasi
Ada tiga metode penilaian investasi pemerintah, yaitu:
1. Metode biaya. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan hasil
investasi tidak mempengaruhi besarnya investasi.
2. Metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehan.Bagian laba atau rugi akan menambah atau mengurangi investasi.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasi. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasi.

Penggunaan ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut:


1. Metode biaya digunakan apabila kepemilikan pemerintah kurang dari 20%.
2. Metode ekuitas digunakan apabila kepemilikan pemerintah antara 20% sampai 50% dan
kepemilikan di atas 50%.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasi digunakan untuk investasi jangka panjang non-
permanen.
Pelepasan Investasi
Pemerintah dapat melepas investasi yang
dimilikinya. Apabila harga pelepasan
berbeda dari nilai tercatat, maka
perbedaan tersebut dimasukkan sebagai
surplus/defisit kegiatan non-operasional
pada laporan operasional.
:)
Thank
You !!
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai