Kelompok 1 :
Angelina Vianti (540200053)
Jessintha Sherly Tabita (540200024)
Netti Novelia (540200026)
Yenny Alnionita (540200030)
Tantangan Penerapan Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual
Sampai dengan tahun 2014, basis akuntansi pemerintahan yang berlaku di Indonesia adalah
basis kas menuju akrual (cash toward accrual) atau dikenal dengan singkatan CTA. CTA
merupakan basis yang unik yang dibentuk dan dikembangkan sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Ada empat laporan keuangan yang dihasilkan dengan CTA, yaitu laporan realisasi
anggaran (LRA), laporan arus kas (LAK), neraca dan catatan atas laporan keuangann (CaLK).
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No.1 tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara mengamanatkan agar pemerintah menerapkan
akuntansi berbasis akrual. Akuntansi pemerintah berbasis akrual dapat memberikan informasi
keuangan yang lebih lengkap dalam menilai kinerja pemerintah. Pada akuntansi pemerintahan
berbasis akrual dihasilkan laporan keuangan berupa laporan realisasi anggaran, laporan
perubahan saldo anggaran lebih, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, neraca dan catatan atas laporan keuangan (CaLK) .
Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah untuk menerapkan sistem tersebut,
diantaranya adalah :
1. Harus tersedia sistem akuntansi dan sistem teknologi informasi yang mampu
mengakomodasi persyaratan-persyaratan dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.
2. Harus ada komitmen dan dukungan politik dari pimpinan dan para pengambil keputusan
dalam pemerintahan.
3. Harus tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan professional dalam
pengelolaan keuangan.
4. Lingkungan/masyarakat yang juga harus mengapresiasi dan mendukung keberhasilan
penerapan akuntansi pemerintahan.
5. Dukungan dari pemeriksa laporan keuangan, karena perubahan basis akuntansi akan
mengubah cara pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa.
6. Adanya sistem penganggaran berbasis akrual, karena jika anggaran pendapatan, belanja
dan pembiayaannya masih berbasis kas sedangkan realisasinya berbasis akrual, maka
antara anggaran dan realisasinya tidak dapat diperbandingkan.
7. Adanya resistensi pihak internal terhadap perubahan ke arah sistem akuntansi berbasis
akrual, sehingga membutuhkan sosialisasi yang maksimal terkait dengan sistem tersebut.
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah. SAP dinyatakan dalam bentuk
pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP). PSAP merupakan SAP yang diberi nomor,
judul, isi dan tanggal berlaku.
SAP yang berlaku sekarang adalah SAP berbasis akrual yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 71 tahun 2010 (PP 71/2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengikuti pendapatan LO, beban, aset, utang, dan ekuitas
dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengikuti pendapatan LRA, belanja dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang diterapkan dalam
anggaran negara/daerah. Pada lampiran PP 71/2010 ini disajikan kerangka konseptual dan
12 PSAP.
Berikut ini adalah isi lampiran PP 71/2010 :
2. Otonomi pemerintahan dan transfer pendapatan. Pemerintahan meliputi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah yang otonom. Pemerintah Daerah meliputi provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk menjalankan kewenangan dibutuhkan sumber daya. Karena ituterjadi transfer pendapatan
baik secara vertikal maupun horizontol antara unit pemerintahan.
3. Pengaruh proses politik. Proses politik terjadi dalam rangka mewujudkan kepentingan rakyat.
Peraturan perundang-undangan, perencanaan, dan anggaran yang digunakan untuk mewujudkan
kepentingan rakyat merupakan dokumen yang melibatkan proses politik.
4. Hubungan tidak langsung antara pembayaran pajak dan pelayanan. Pajak adalah sumber
pendapatan yang dapat dipaksakan dan besarnya pajak tidak berhubungan langsung dengan
besarnya layanan yang diterima seseorang dari pemerintah.
Berdasarkan aspek keuangan, karakteristik lingkungan pemerintahan adalah :
01 Masyarakat 06 Investor
Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan dan kewajiban yang
menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakannya. Unit pemerintahan yang termasuk entitas akuntansi adalah satuan kerja. Satuan
kerja di Kementerian dan Lembaga serta SKPD di Pemerintah Daerah termasuk entitas akuntansi.
Unit pemerintahan yang termasuk entitas akuntansi pada Pemerintah Daerah adalah Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan, Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, Kelurahan.
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan bertujuan umum. Contoh entitas pelaporan adalah : Pemerintah Pusat,
Kementerian dan Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum.
Pada lingkup pemerintahan daerah, unit pemerintahan
yang termasuk entitas pelaporan meliputi Pemerintah
Daerah dan Badan Layanan Umum Daerah (BULD).
Karakteristik entitas pelaporan adalah :
● Basis akuntansi, yaitu basis akrual untuk finansial dan basis kas untuk
pelaksanaan anggaran.
● Nilai historis, yaitu aset dicatat sebesar kas/setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar untuk memperoleh aset pada saat perolehan serta kewajiban dicatat
sebesar kas/ setara kas yang diharapkan akan dibayar di masa yang akan datang.
● Realisasi, yaitu pendapatan dan belanja pada basis kas diakui setelah diotorisasi
melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas
● Substansi mengungguli bentuk formal, yaitu informasi yang diperlukan dalam
rangka penyajian wajar harus disajikan sesuai dengan substansi dan tidak semata-
mata hanya aspek formalitasnya.
● Periodisitas, yaitu laporan keuangan disajikan dalam periode-periode sehingga
kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya dapat ditentukan.
● Konsistensi, yaitu perlakuan akuntansi yang sama digunakan untuk transaksi
ataukejadian yang sama antar-periode.
● Pengungkapan lengkap, yaitu informasi keuangan yang lengkap yang dibutuhkan
pengguna disajikan pada laporan keuangan.
Basis Akuntansi
1. Pendapatan LRA
2. Belanja
3. Transfer
4. Surplus/defisit LRA
5. Penerimaan pembiayaan
6. Pengeluaran pembiayaan
7. Pembiayaan neto
8. Selisih/ kurang pembiayaan anggaran
(SILPA/SIKPA)
PSAP 3: Laporan Arus Kas
Tujuan PSAP 3 adalah untuk mengatur penyajian laporan arus kas dan
setara kas berupa perubahan dan saldo kas berdasarkan aktivitas.
Aktivitas-aktivitas yang dimaksud dikelompokkan menjadi aktivitas
operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Laporan arus kas hanya
disusun oleh fungsi perbendaharaan umum. SKPD tidak menyusun
laporan arus kas. Laporan arus kas perusahaan negara/ daerah tidak
termasuk dalam pernyataan ini.
Kas Dan Setara Kas
Unsur yang disajikan pada laporan arus kas adalah kas dan
setara kas. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan. Berdasarkan penyimpannya kas dapat
dikategorikan menjadi:
1. Kas negara
2. Kas daerah
1. Penerimaan pajak
2. Penerimaan retribusi
3. Penerimaan dana transfer
4. Pembayaran pegawai
5. Pembayaran barang
6. Pembayaran bunga
7. Pembayaran transfer
8. Pembayaran subsidi
9. Pembayaran bantuan sosial
10. Pembayaran hibah
Arus Kas Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah penerimaan dan
pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta
investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas. Contoh aktivitas investasi:
1. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). Arus kas yang termasuk PFK adalah penerimaan PPN,
penerimaan PPh, potongan Taspen, potongan Askes, penyetoran PPN, penyetoran PPh,
penyetoran Taspen, dan penyetoran Askes.
2. Pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran.
Arus kas kategori ini meliputi pemberian uang persediaan oleh Bendahara Umum kepada
Bendahara Pengeluaran dan penerimaan kembali uang persediaan oleh Bendahara Umum
dari Bendahara Pengeluaran.
3. Kiriman uang. Arus kas kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas
umum.
Metode Penyajian Arus Kas Operasi
Penjelasan pos-pos
Kebijakan fiskal dan
yang ada dalam
ekonomi makro
laporan keuangan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan meliputi:
Penilaian
Persediaan dinilai dengan menggunakan:
1. First In First Out (FIFO) atau Masuk Pertama Keluar Pertama
2. Rata-rata Tertimbang
3. Harga Perolehan Terakhir
PSAP 6: Akuntansi
Investasi
PSAP 6 mengatur perlakuan akuntansi untuk
investasi. Perlakuan ini meliputi pengakuan,
pengukuran, penilaian, dan pelepasan
investasi. Isi PSAP 6 meliputi bentuk,
klasifikasi, pengakuan, pengukuran, metode
penilaian, pengakuan hasil, pelepasan dan
pemindahan, dan pengungkapan investasi.
PSAP 6 bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi untuk investasi. PSAP 6 ini berlaku
bagi semua unit pemerintahan kecuali
perusahaan negara/daerah.
Pengertian dan Klasifikasi Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti
bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi meliputi:
1. Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang. Contoh investasi jangka
pendek adalah saham dan obligasi korporasi, deposito dengan jangka waktu 3-12
bulan, Surat Utang Negara.
2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari
setahun. Investasi jangka panjang meliputi:
a. Investasi permanen, yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
secara berkelanjutan. Contoh investasi permanen adalah penyertaan modal pada
perusahaan daerah.
b. Investasi non-permanen, yaitu investasi jangka panjang yang tidak tidak
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Contoh investasi non-permanen
adalah pembelian obligasi.
Pengakuan
Investasi diakui apabila Pengukuran
kemungkinan manfaat
ekonomi dan manfaat Pada dasarnya investasi dicatat sebesar
Pengakuan & sosial atau jasa potensial di biaya perolehan. Apabila biaya perolehan
tidak ada, maka investasi nilai sebesar nilai
masa yang akan datang
wajar. Lebih spesifik, pengukuran investasi
Pengukuran
atas. Investasi tersebut
sebagai berikut:
serta nilai perolehan atau 1. Investasi jangka pendek saham dan
nilai wajar investasi dapat
Investasi
obligasi dicatat sebagai biaya perolehan.
diukur secara memadai. 2. Investasi jangka pendek dalam bentuk
deposito dicatat sebesar nilai nominal.
3. Investasi jangka panjang permanen
penyertaan modal dicatat sebesar biaya
perolehan.
4. Investasí jangka panjang nonpermanent
dalam bentuk obligasi dicatat sebesar nilai
perolehan.
Metode Penilaian Investasi
Ada tiga metode penilaian investasi pemerintah, yaitu:
1. Metode biaya. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan hasil
investasi tidak mempengaruhi besarnya investasi.
2. Metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehan.Bagian laba atau rugi akan menambah atau mengurangi investasi.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasi. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasi.