Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vivi

NIM : 201950033

Resume ASP

Regulasi dan Standar di Sektor Publik (Bab 2)

Perkembangan Regulasi Di Sektor Publik

Regulasi di sector public dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu perkembangan regulasi yang
terkait dengan organisasi nirlaba dan instansi pemerintah. Kedua jenis perkembangan ini perlu
dibedakat mengingat sifat regulasi di sector public bersifat spesifik untuk setiap jenis organisasi.
Selain itu, di instansi pemerintah, regulasi yang digunakan juga cenderung lebih rumit dan detail.

Perkembangan Regulasi Terkait Organisasi Nirlaba

Regulasi tentang Yayasan

Yayasan merupakan salah satu bentuk badan hukum yang keberadaannya telah lama berkembang
di Indonesia. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang
tidak mempunyai anggota.

LAMPIRAN: Kerangka Konseptial Menurut SAP

Pendahuluan

Kerangka kpnseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari penyusunan


dan penyajian laporan keuangan pemerintahan pusat dan daerah untuk menjadi acuan bagi:

1. Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya


2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan SAP
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAP

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan


Karangka konseptual SAP menekankan perlunya memperimbangkan ciri-ciri penting lingkungan
pemerintahan dalam menetapkan tujuan akuntansi dalm pelaporan keuangan.

Pengguna dan kebutuhan informasi

Laporan keuangan pemerintah disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua
kelompok pengguna. Beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemeritnah, yaitu:

1. masyarakat
2. para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
3. pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
4. pemerintah

Entitas pelaporan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan peraturan UU wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan yang terdiri atas:

1. pemerintah pusat
2. pemerintah daerah
3. satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah
4. organisasi lainnya, jika menurut peraturan UU satuan orgnaisasi dimaksudkan wajib
menyajikan laporan keuangan

Peranan dan tujuan pelaporan keuangan

peranan pelaporan keuangan: disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan.

Standar Akuntansi dalam Akuntansi Sektor Publik (Bab 16)

Standar akuntansi adalah acuan dalam penyajian laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-
pihak diluar organisasi yang mempunyai otoritas tertinggi dalam kerangka akuntansi berterima
umum. Standar akuntansi berguna bagi penyusunan laporan keuangan dalam menentukan
informasi yang harus disajikan kepada pihak-pihak diluar organisasi. Para pengguna laporan
keuangan diluar organisasi akan dapat memahami informasi yang disajikan jika disajikan dengan
kriteria atau persepsi yang dipahami secara sama dengan penyusun laporan keuangan.
Standar akuntansi di sektor swasta lebih berkembang daripada sektor pemerintah. Sektor swasta
dan pemerintah di Amerika Serikat telah memiliki standar akuntansi yang telah dikembangkan
puluhan tahun yang lalu. Sementara di Indonesia sejak tahun 2011 Standar Akuntansi Keuangan
untuk sektor swasta telah mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS), sedangkan
sektor pemerintah masih baru akan menerapkan akuntansi berbasis akrual, meskipun masih
dianggap beum akrual penuh.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintah pertama kali yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintah adalah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Noor 24 Tahun 2005 pada tanggal
13 Juni 2005. Terbitnya SAP ini juga mengukuhkan peran penting akuntansi dalam pelaporan
keuangan di pemerintah. Jadi dapat dikatakan Indonesia memasuki babak baru dalam pelaporan
keuangan kegiatan pemerintah Indonesia.

Sistematika SAP
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis akrual yang ditetapkan dengan PP Nomor 71
Tahun 2010 terdiri atas Kerangka Konseptual (KK) Akuntansi Pemerintahan dan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP). PSAP terdiri dari 12 pernyataan:
PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03: Laporan Arus Kas
PSAP 04: Catatan Atas Laporan Keuangan
PSAP 05: Akuntansi Persediaan
PSAP 06: Akuntansi Investasi
PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08: Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
PSAP 09: Akuntansi Kewajiban
PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Operasi yang Tidak dilanjutkan
PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12: Laporan Operasional

Kerangka Konseptual sebenarnya bukan merupakan standar dalam arti tidak harus diikuti secara
kaku. Sebagaimana dijelaskan dalam KK itu sendiri bahwa fungsi KK adalah acuan bagi :
1. Penyusun standar dalam melakukan penyusunan SAP
2. Pengguna untuk menyajikan transaksi yang tidak diatur dalam pernyataan standar
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan dengan
standar
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

Basis Akuntansi adalah perlakuan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi
keuangan. Perbedaan basis akan berpengaruh terhadap proses akuntansi.

PSAP vs PSAK (Bab 17)

Perbedaan antara PSAP dan PSAK yang dalam pandangan penulis merupakan perbedaan
mendasar keduanta. Perbedaan oertama dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah
tedapat pembahasan mengenai lingkungan akuntansi pemerintah yang menjelaskan bahwa
lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karaktristik tujuan akuntansi
dan pelaporan keuangannya. Sedangkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan, dinyatakan bahwa kerangka dasar berlaku untuk semua jenis perusahaan
komersial baik sektor publik maupun swasta.

Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa memang terdapat keunikan sendiri yang
dimiliki oleh organisasi pemerintah yang tidak dapat dinaungi dalam PSAK. Namun bukan
berarti tidak ada persamaan antara keduanya. Sebagai standar akuntansi yang lebih dulu ada dan
perkembangan organisasi bisnis yang lebih cepat, maka PSAK dapat dijadikan pembanding bagi
KSAP dalam menyusun PSAP dimasa akan datang.

Anda mungkin juga menyukai