Anda di halaman 1dari 12

REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR

PUBLIK
KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI
SEKTOR PUBLIK
Memberikan Agar pembaca laporan
Organisasi Sektor Publik keuangan dapat memahami
( Mengelola Dana
Pertanggungjawaban
laporan keuangan maka
Masyarakat/Pemerintah)
kepada publik melalui
diperlukan suatu regulasi
Laporan Keuangan dan standar pelaporan

Organisasi Nirlaba
PSAK 45 tentang Standar Akuntansi
Pelaporan Keuangan Pemerintahan (SAP)
Organisasi Nirlaba
KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI
SEKTOR PUBLIK
Memberikan Agar pembaca laporan
Organisasi Sektor Publik keuangan dapat memahami
( Mengelola Dana
Pertanggungjawaban
kepada publik melalui laporan keuangan maka
Masyarakat/Pemerintah) diperlukan suatu regulasi
Laporan Keuangan
dan standar pelaporan

Organisasi Nirlaba
PSAK 45 tentang Standar Akuntansi
Pelaporan Keuangan Pemerintahan (SAP)
Organisasi Nirlaba
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN DI
SEKTOR PUBLIK
Regulasi Publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pegelolaan organisasi
public, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi
keagamaan atau tempat peribadatan, dan organisasi social masyarakat lainnya
A. Keuangan Negara
 UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
B. Otonomi Daerah
 UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
 UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN DI
SEKTOR PUBLIK
C. Organisasi Nirlaba
 Yayasan : UU RI Nomor 16 Tahun 2001 yang diperbarui menjadi UU Nomor 28 tahun 2004 dan didukung UU
PP Nomor 63 tahun 2008 mengenai UU tentang Yayasan
Partai Politik : UU RI Nomor 2 Tahun 1999 yang diperbarui menjadi UU Nomor 31 tahun 2002 kemudian
menjadi UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik
Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan Badan Hukum Pendidikan (BHP) : UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan. BHMN berubah menjadi PTN-BH
Badan Layanan Umum (BLU) : UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan didukung
dengan PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU
PERKEMBANGAN STANDAR DI SEKTOR
PUBLIK
Banyak entitas yang merupakan OSP yang mengimplementasikan akuntansi dalam sistem
keuangannya, namun praktik akuntansi yang dilakukan memiliki perbedaan terlebih pada proses
pelaporan keuangannya karena belum banyak pemerintah suatu negara menerbitkan
standar baku akuntansi untuk mengatur praktik akuntansi bagi OSP.
Kemudian, International Federation of Accountants (IFAC) (Organisasi global bagi profesi
akuntan tingkat dunia) membentuk komite khusus yang diberi nama “The Public Sector
Committee” dan bertugas menyusun standar akuntansi sector public yang berlaku secara
internasional yang disebut International Public Sector Accounting Standarts IPSAS ( Standar
Internasional Akuntansi Sektor Publik).
IPSAS didasarkan pada standar pelaporan keuangan internasional (IAS) yang dikeluarkan oleh
IASB dengan modifikasi yang cocok dan relevan untuk ASP
PSAK 45
Pada awalnya, PSAK 45 tidak berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen, dan unit-unit
seterusnya. Namun, setelah mengalami revis pada tahun 2010, PSAK 45 dapat digunakan oleh
Lembaga pemerintah dan unit-unit sejenis lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan PSAK 45 mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba sehingga diharapkan dapat
lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki komparabilitas yang tinggi
LK entitas nirlaba yang diatur dalam PSAK 45 terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan CALK
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
(SAP)
SAP dibentuk oleh Komite SAP
Tanggal 8 Mei 2000 dibentuk Kompartemen ASP yang berada dalam naungan IAI. Salah satu
programnya adalah penyusunan standar akuntansi keuangan untuk berbagai unit kerja
pemerintah. Kemudian dihasilkan Exposure Draft Standar akuntansi Sektor Publik.
Tanggal 13 Juni 2002 dikeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 308/KMK.012/2002
tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), pada tanggal 6 Agustus 2004 diubah
menjadi Keputusan Menteri Keuangan Nomor 379/KMK.021/2004.
KSAP terdiri dari komite konsulatif dan komite kerja yang bertugas menyiapkan penyusunan
konsep Rancangan PP tentang SAP sbg prinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam menyusn
dan menyajikan laporan keuangan pemerintah baik pusat ataupun daerah.
SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, baik pusat maupun daerah dan dinas-dinasnya
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN)
SPKN adalah standar penting yang akan menjadi panduan proses audit di Indonesia yang dikembangkan
oleh BPK. SPKN hanya mengatur hal-hal yang belum diatur oleh Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP).
Aturan tambahan tersebut diperlukan mengingat karateristik organisasi pemerintahan yang berbeda
dengan organisasi lainnya.
SPKN berlaku untuk:
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Akuntan publik atau pihak pihak yang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara, untuk dan atas nama BPK RI
Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) termasuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD,
sebagai acuan dalam menyusun standar pemeriksaan sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsi
masing-masing
Pihak-pihak lain yang ingin menggunakan SPKN
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN)
SPKN membagi audit/pemeriksaan menjadi tiga jenis:
1. Pemeriksaan Keuangan
Bertujuan memberikan keyakinan mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan dalam segala hal
material, sesuai dngan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia
2. Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan ini dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap bukti-bukti agar dapat memberikan
penilaian secara independent atas kinerja suatu entitas yang menghasilkan informasi yang berguna untuk
meningkatkan kinerja suatu entitas dan memudahkan pengambilan keputusan bagi pihak yang berwenang
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Bersifat pemeriksaan (examination), penelaahan (review), dan prosedur yang disepakati dengan tujuan
menghailkan suatu kesimpulan tentang keadaan suatu asersi entitas yang diperiksa. Sasaran pemeriksaan
ini mencakup pemeriksaan hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas
sistem pengendalian internal pemerintah.
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN)
Standar Umum SPKN :
Standar Kemampuan/Keahlian: Standar ini mengharuskan audit dilaksanakan oleh staff yang
memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakuakn audit
Persyaratan Independensi: Standar ini mengharuskan organisasi pemeriksa dan pemeriksanya
untuk mempertahankan independensi nya sehingga hasil pemeriksaannya tidak memihak
Penggunaan kemahiran professional secara cermat dan seksama: Auditor wajib menggunakan
kemahirannya dalam melaksanakan pemeriksaan dan penyusunan laporannya dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pelayanan atas kepentingan publik
Pengendalian mutu : Setiap organisasi yang melakukan pemeriksaan harus memiliki system
pengendalian mutu yang memadai. Sistem tersebut harus dapat memberikan keyakinan bahwa
organisasi telah menerapkan dan mematuhi standar pemeriksaan yang berlaku dan mematuhi
kebijakan serta prosedur pemeriksaan yang memadai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai