Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KANDUNGAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................2
KERANGKA KONSEPTUAL........................................................................................................4
DEFINISI.........................................................................................................................................5
LAPORAN KUANGAN SEKTOR PUBLIK.................................................................................9
REFERNSI....................................................................................................................................10
LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32


mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar akuntansi
pemerintahan tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan yang independen
dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari
Badan Pemeriksa Keuangan. Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui
proses baku penyusunan (due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan
pertanggungjawaban profesional KSAP yang secara lengkap terdapat dalam Lampiran III.
Penyusunan PSAP dilandasi oleh Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, yang
merupakan konsep dasar penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan
merupakan acuan bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan,
pemeriksa, dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah
yang belum diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan. Sesuai dengan amanat
Undang-Undang Keuangan Negara tersebut, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi
Pemerintahan tersebut menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja
dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara


sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5
(lima) tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.
Lingkup pengaturan Peraturan Pemerintah ini meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual. SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I dan berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
pada Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan
SAP Berbasis Akrual. Penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual ini dilaksanakan sesuai
dengan jangka waktu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. Selanjutnya, setiap entitas
pelaporan, baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah wajib melaksanakan SAP
Berbasis Akrual. Walaupun entitas pelaporan untuk sementara masih diperkenankan menerapkan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual, entitas pelaporan diharapkan dapat segera menerapkan SAP
Berbasis Akrual. Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual
dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan, baik para
pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang
dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Selain mengubah basis SAP dari kas
menuju akrual menjadi akrual, Peraturan Pemerintah ini mendelegasikan perubahan terhadap
PSAP diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat
dilakukan sesuai dengan dinamika pengelolaan keuangan negara. Meskipun demikian, penyiapan
pernyataan SAP oleh KSAP tetap harus melalui proses baku penyusunan SAP dan mendapat
pertimbangan dari BPK.

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010, maka PP


Nomor 24 Tahun 2005 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.  Sesuai dengan PP Nomor 71
Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah
dapat menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lambat Tahun Anggaran
2015. Selain mengatur SAP Berbasis Akrual, PP Nomor 71 Tahun 2010 juga mengatur SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual yang saat ini masih digunakan oleh seluruh entitas.

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan
umum (general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan keterbandingan
laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
standar ini menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan,
pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. Laporan
keuangan disusun dengan menerapkan basis akrual. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi
pemerintahan lainnya

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan


pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat disebut standar.
Tujuannya adalah sebagai acuan bagi:

a. Penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya;


b. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar;
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan 10 keuangan disusun
sesuai dengan standar; dan
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.
Kerangka Konseptual ini berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi
yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan. Dalam hal terjadi pertentangan
antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan standar diunggulkan relatif terhadap
kerangka konseptual ini. Dalam jangka panjang, konflik demikian diharapkan dapat diselesaikan
sejalan dengan pengembangan standar akuntansi pemerintahan di masa depan.
Kerangka konseptual ini membahas:
a. Tujuan kerangka konseptual;
b. Lingkungan akuntansi pemerintahan;
c. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
d. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
e. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar
hukum;
f. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
g. Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.
Kerangka konseptual ini berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik tujuan
akuntansi dan pelaporan keuangannya.

DEFINISI

Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 14 Pernyataan Standar dengan
pengertian:
- Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi
rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan
rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu 18 secara sistematis untuk satu
periode.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
- Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang merupakan mandat
yang diberikan kepada Presiden/gubernur/bupati/walikota untuk melakukan
pengeluaran-pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan.
- Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara
Umum Negara/Daerah.
- Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
- Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
- Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
- Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar.
- Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
- Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
- Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
- Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
- Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
- Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/ pengguna barang
dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
- Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan.
- Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti
bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
- Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
- Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah.
- Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan
negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.
- Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi2 konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
- Kemitraan adalah perjanjian antara dua fihak atau lebih yang mempunyai komitmen
untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan atau hak usaha yang dimiliki.
- Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah Laporan keuangan
konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan
laporan keuangan entitas pelaporan, atau entitas akuntansi, sehingga tersaji sebagai
satu entitas tunggal.
- Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua
laporan keuangan tahunan.
- Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan entitas. Mata uang
pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam menyajikan laporan
keuangan.
- Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu
informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang dibuat atas
dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos atau
kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus di mana kekurangan atau salah
saji terjadi.
- Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
- Otorisasi Kredit Anggaran (allotment) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang
menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan
untuk memperoleh uang dari Bendahara Umum Negara/Daerah guna membiayai
pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut.
- Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
- Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
- Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
- Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode pelaporan.
- Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
- Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang undangan
LAPORAN KUANGAN SEKTOR PUBLIK

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan
adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran
lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber
daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas
pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
a. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah;
b. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas pemerintah;
c. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
d. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e. menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
f. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
g. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya
Komponen Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 tahun 2010 yaitu:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas pelaporan,

kecuali:

a. Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi

perbendaharaan umum;

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh Bendahara

Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan

konsolidasiannya

Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam 12 setahun. Dalam situasi

tertentu, tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan dengan

suatu periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun, entitas pelaporan

mengungkapkan informasi berikut:


a. Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun,

b. Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti arus kas dan

catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.


REFERNSI

PP 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai