0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang mencakup pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, kedudukan Standar Akuntansi Pemerintahan, ruang lingkup penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, serta perbedaan penyajian antara PSAK 45 dan ISAK 35.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang mencakup pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, kedudukan Standar Akuntansi Pemerintahan, ruang lingkup penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, serta perbedaan penyajian antara PSAK 45 dan ISAK 35.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang mencakup pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, kedudukan Standar Akuntansi Pemerintahan, ruang lingkup penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, serta perbedaan penyajian antara PSAK 45 dan ISAK 35.
NIM : 1902124563 JURUSAN : AKUNTANSI MATA KULIAH : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
RINGKASAN MATA KULIAH
STANDAR/PRINSIP AKUNTANSI PADA SEKTOR PUBLIK
A. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010,Standar Akuntansi Pemerintahan, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
B. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (BAPU) yaitu Berlaku Umum mempunyai makna bahwa laporan keuangan suatu perusahaan bisa dimengerti oleh siapa pun dengan latar belakang apa pun. Sumber acuan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah : Prinsip akuntansi yang diterapkan dan/atau dinyatakan berlaku oleh badan pengatur standar dari IAI. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada dan berlaku umum Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan menginterpretasikan atau menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada berlaku umum Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui sebagai berlaku umum karena mencermikan praktik yang lazim dalam industri tertentu Standar Akuntansi Pemerintah untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam laporan keuangan akuntansi, dan audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemda di Republik Indonesia, diperlukan sebuah Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang kredibel yang dibentuk oleh sebuah komite SAP. Komite SAP merupakan sebuah cerita panjang seiring dengan perjalanan reformasi keuangan di Indonesia
C. Kedudukan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Sesuai dengan UU No.17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapkan SAP. Pada Penerapannya, muncul kebutuhan akan upaya pengharmonisan berbagai peraturan baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan SAP.
D. Ruang Lingkup Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) diterapkan dilingkup pemerintahan. Keterbatasan dari penerapan SAP merupakan mekanisme prosedural yang meliputi tahap – tahap kegiatan yang dilakukan dalam setiap penyusunan PSAP oleh komite. Proses penyiapan SAP yang digunakan ini berlaku umum secara internasional dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada di Indonesia. Tahap – tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut : Identifikasi topik untuk menjadi standar, Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP, Riset terbatas oleh kelompok kerja, Penulisan draf SAP oleh kelompok kerja, Pembahasan draf oleh komite kerja, Pengambilan keputusan tentang draf untuk di publikasikan. Peluncuran draf publikasian SAP, Dengar pendapat terbatas (limited hearing) dan dengar pendapat publik (public hearing). Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap draf publikasian, Finalisasi standar dengan memperhatikan pertimbangan dari BPK PSAP 11 : Laporan keuangan Konsolidasi PSAP 12 : Laporan operasional.
E. Kerangka Konseptual Akuntansi pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintah adalah konsep dasar penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan serta merupakan acuan bagi penyusun standar, penyusun laporan keuangan, pemeriksa dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan masalah atas suatu masalah yang belum diatur dalam pernyataan standar akuntansi pemerintahan.
F. Tinjauan PSAK/ ISAK 35 Terkait Laporan Keuangan Sektor Publik Non
Pemerintahan ISAK 35 adalah penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba memberikan pedoman penyajian laporan keuangan untuk entitas berorientasi nonlaba. Ruang Lingkup ISAK 35 : Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba paragraf 05-07 mengatur ruang lingkup penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba terlepas dari bentuk badan hukum entitas tersebut. Interpretasi ini dapat diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). ISAK 35 hanya mengatur mengenai penyajian laporan keuangan, sehingga ketentuan akuntansi lain yang dilakukan oleh entitas nonlaba tersebut mengacu kepada SAK atau SAKETAP masing-masing yang relevan.
G. Perbedaan Penyajian PSAK 45 dan ISAK 35
Secara umum penyajian laporan keuangan versi ISAK 35 dan PSAK 45 tidak terdapat perbedaan yang signifikan, setidaknya ada pada 4 hal yang perlu disesuaikan oleh entitas yang sebelumnya menyajikan LK versi PSAK 45, yaitu : Klasifikasi Judul Aset Neto Laporan Keuangan Laporan Aset Perubahan Neto Penghasilan Komprehensif Lain