Anda di halaman 1dari 29

REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

DASAR HUKUM KEUANGAN


SEKTOR PUBLIK

Dasar Hukum Dasar Hukum


Keuangan Daerah Keuangan Negara
REGULASI DAN STANDAR AKUNTANI
SEKTOR PUBLIK

Cepi Juniar Prayoga,SE.,AK.,M.Ak


REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Regulasi Akuntansi Sektor


Publik di Era Pra Reformasi

REVIEW REGULASI
YANG TERKAIT Regulasi Akuntansi Sektor
DENGAN AKUNTANSI Publik di Era Reformasi
SEKTOR PUBLIK

Paradigma Baru Akuntansi


Sektor Publik di Era
Reformasi
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Dasar Kebutuhan Standar Akuntansi Keuangan Sektor


Publik
Penetapan standar akuntansi sangat diperlukan untuk
memberikan jaminan dalam aspek konsistensi pelaporan
keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan
menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan
objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam
pelaporan keuangan serta menyulitkan pengauditan.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

 Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik Di


Indonesia
Pada tahun 2002, Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntansi Sektor
Publik (IAI-KASP) telah mengembangkan serangkaian standar-standar
akuntansi yang direkomendasikan untuk digunakan pada entitas-entitas sektor
publik yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP).
Selama ini, aktivitas sektor publik dikelola dengan kualitas informasi
keuangan yang belum baik. Tidak terdapat informasi atas asset dan liabilities
dan hanya memperlihatkan item revenue seperti penjualan atas unit bisnis dan
asset pemerintah. Sehingga informasi yang tersedia sering tidak andal, tidak
audit dan hanya dapat dipakai sebagai pertimbangan pengambilan keputusan
untuk periode setelah periode pelaporan tersebut. Dengan demikian,
manajemen banyak berfokus pada cash dan cash flows, sehingga sering
mengabaikan budgeting, accounting, fiscal management, dan sumber-sumber
lainnya yang dapat dikontrol oleh organisasi sektor publik.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

 Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor


Publik (SAKSP), yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas
laporan
akuntansi dan keuangan pemerintah;
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian;
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas
laporan ekonimis dan keuangan;
4. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan
menggunakan dasar akuntansi yang sama.
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC
SECTOR ACCOUNTING
STANDARDS)

DEFINISI

TUJUAN LINGKUP
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR ACCOUNTING STANDARDS)

 DEFINISI

IPSAS adalah standar akuntansi untuk entitas sektor publik


yang berlaku secara internasional yang dikembangkan oleh
International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).
IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah International
Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di
tingkat internasional yang didirikan di Munich pada tahun 1977.
Dalam pelaksanaannya, IFAC tidak hanya menyusun standar
tetapi juga membuat program yang sistematis yang mendorong
aplikasi IPSAS oleh entitas-entitas publik di seluruh dunia.
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR ACCOUNTING

STANDARDS)
 TUJUAN

IPSAS bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan


keuangan untuk tujuan umum oleh entitas sektor publik, yang
mengarah ke penilaian informasi yang lebih baik dari keputusan
alokasi sumber daya yang dibuat oleh pemerintah, sehingga
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR
ACCOUNTING STANDARDS)
 LINGKUP

Yang diatur dalam IPSAS meliputi seluruh organisasi sektor


publik termasuk juga lembaga pemerintahan baik pemerintah
pusat, pemerintah regional (provinsi), pemerintah daerah
(kabupaten/kota), dan komponen-komponen kerjanya (dinas-
dinas).
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR
ACCOUNTING STANDARDS)

IPSAS meliputi serangkaian standar yang dikembangkan untuk


basis akrual (accrual basis), namun juga terdapat suatu bagian
IPSAS yang terpisah guna merinci kebutuhan untuk basis kas
(cash basis).
IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu
kepada International Financial Reporting Standards (IFRS),
standar akuntansi bisnis yang diterbitkan oleh International
Accounting Standards Board (IASB), sepanjang ketentuan-
ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik.
IPSAS (INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR ACCOUNTING

STANDARDS)
Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor publik, IPSASB sangat mendorong
keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan atau komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam
Exposure Draft yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik-Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).

Ada enam Exposure Draft yang dikeluarkan, yaitu :


1. Penyajian Laporan Keuangan
2. Laporan Arus Kas
3. Koreksi Surplus Defisit, Kesalahan Fundamental, dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi
4. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Luar Negeri
5. Kos Pinjaman
6. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Entitas Kendalian
SAP (STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH)

DEFINISI

PENERAPAN SAP

KERANGKA KONSEPTUAL
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
SAP (STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH)
 DEFINISI

SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh


Komite Standar Akuntansi Pemerintah. Sesuai dengan UU Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, SAP ditetapkan sebagai PP
(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entitas pemerintah
dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Setiap entitas pelaporan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapkan SAP.
SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (PP SAP). Namun pada
tahun 2010 diterbitkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, sehingga sejak saat itu PP No. 24 Tahun 2005
dinyatakan tidak berlaku lagi. PP Nomor 71 Tahun 2010 mengatur
penyusunan dan penyajian laporan keuangan berbasis akrual.
SAP (STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH)

 PENERAPAN SAP

SAP diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas


pelaporan keuangan di pemerintah pusat dan daerah. Ini berarti
informasi keuangan pemerintahan akan dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan di pemerintahan dan juga terwujudnya
transparansi serta akuntabilitas.
SAP (STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH)
 Tahap-tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar


2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
4. Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja
5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
8. DengarPendapat Terbatas (Limited
Hearning) dan Dengar Pendapat Publik (Public
Hearning)
9. Pembahasan Tanggapan dan
Masukan terhadap Draf
Publikasian
10. Finalisasi Standar
SAP (STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH)
 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAH

Tujuannya Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


adalah sebagai acuan bagi :
1. Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melakukan tugasnya;
2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar;
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan; dan
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi
yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)

DEFINISI

PENGANTAR KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN AKTIVITAS & LAPORAN ARUS KAS


PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN)
 DEFINISI

PSAK adalah standar akuntansi yang dibuat oleh Ikatan


Akuntansi indonesia (IAI) yang wajib digunakan sebagai pedoman
dalam menyajikan informasi keuangan setiap perusahaan. PSAK
menyediakan sebuah kerangka kerja untuk merumuskan konsep
yang menggarisbawahi persiapan dan penyajian informasi
keuangan untuk pihak luar.
PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN)
Ada beberapa alasan mengapa dunia akuntansi memerlukan
sebuah standar akuntansi, yaitu :
1. Banyak pihak yang menggunakan informasi keuangan untuk
membuat keputusan-keputusan ekonomi.
2. Masing-masing pengguna laporan keuangan mempunyai
kebutuhan yang berbeda-beda terhadap informasi keuangan.
3. Perlakuan yang tidak sama (ukuran dan pengungkapan)
dalam menyediakan atau menyajikan informasi keuangan
perusahaan.
4. Ketentuan dalam menyajikan dalam menginterpretasikan
bentuk dan isi laporan keuangan.
5. Sebagai kriteria dalam menilai performa perusahaan.
PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN)
 PENGANTAR KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi


bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara
organisasi nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi
nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota
dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik
tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang
jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis,
misalnya penerimaan sumbangan.
PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN)
 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan


informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya
bagi entitas nirlaba.
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi
keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas dan
laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas
laporan keuangan.
PSAK 45 (PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN)
 LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan


informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan
informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut
pada waktu tertentu.
Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara
keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban dan
aktiva bersih.
PSAK 45 (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
 LAPORAN AKTIVITAS

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi


mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan
peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa.

 LAPORAN ARUS KAS

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi


mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
SPKN (STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA)
SPKN adalah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 5 UU Nomor 15 tahun
2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
SPKN ini ditetapkan dengan peraturan BPK Nomor 1 Tahun
2007 sebagaimana amanat UU yang ada. Dengan demikian, sejak
ditetapkannya Peraturan BPK ini dan dimuatnya dalam Lembaran
Negara, SPKN ini akan mengikat BPK maupun pihak lain yang
melaksanakan pemeriksaan keuangan negara untuk dan atas
nama BPK.
SPKN (STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA)

 SPKN berlaku untuk :

1. Badan Pemeriksaan Keuangan RI


2. Akuntan publik atau pihak lainnya yang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara untuk dan atas nama BPK-RI.
3. Acuan dalam menyusun standar pemeriksaan sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi
masing-masing.
4. Pihak-pihak lain yang ingin menggunakan SPKN.

Tujuan SPKN : untuk menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Pemeriksa juga
memiliki tanggung jawab secara profesi dalam melaksanakan dan melaporkan hasil pemeriksaan
sebagaimana diatur dalam SPKN.
PP 24/2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 mengatur
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang merupakan
pelaksanaan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
pasal 32 ayat (2).
Poin-poin yang dimuat dalam PP (terutama dalam Lampiran
PP) antara lain mengenai basis akuntansi yang digunakan dalam
akuntansi keuangan pemeritahan atau sektor publik, jenis laporan
keuangan minimal yang harus dibuat, serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan akuntansi keuangan pemerintah.
PP 71/2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010,
maka PP Nomor 24 Tahun 2005 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis Akrual dapat
dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual paling lambat Tahun Anggaran 2015. Selain mengatur SAP
Berbasis Akrual, PP Nomor 71 Tahun 2010 juga mengatur SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual yang saat ini masih digunakan oleh seluruh entitas.
Manfaat basis akrual yaitu memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah, menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak
dan kewajiban pemerintah, dan bermanfaat dalam mengevalkuasi kinerja
pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi dan pencapaian tujuan.
PP 71/2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Komponen Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 tahun
2010 yaitu:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai