Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI KEUANGAN

DAN STANDAR AKUNTANSI

Putri Zafira Ruhliandini,


M.E.
TUJUAN PEMBELAJARAN
◦ Menjelaskan akuntansi dan laporan keuangan sebagai Bahasa bisnis
◦ Menjelaskan akuntansi keuangan dan perbedaannya dengan manajemen
◦ Menjelaskan peranan akuntansi dalam alokasi sumber daya
◦ Menjelaskan standar akuntansi
◦ Menjelaskan IFRS dan IASB
◦ Menjelaskan perkembangan DSAK dan PSAK
◦ Menjelaskan kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan
◦ Menjelaskan perubahan kerangka konseptual konvergensi US-GAAP dan IFRS
◦ Menjelaskan tantangan akuntansi di masa mendatang
Akuntansi dan Laporan Keuangan
sebagai Bahasa Bisnis
Akuntansi merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah entitas kemudian memproses dan
menyajikannya dalam bentuk laporan yang diberikan kepada para pengguna. Transaksi adalah kejadian
dalam entitas yang memengaruhi posisi keuangan, sehingga focus akuntanisi pada informasi keuangan.

Kieso mendefinisikan akuntansi sebagai suatu system dengan input data/informasi dan output berupa
informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal entitas
Pengertian akuntansi terdiri atas empat hal penting:
◦ Input akuntansi adalah transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
◦ Proses, merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi laporan
◦ Output akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan
◦ Pengguna informasi keuangan adalah pihak yang memakai laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan. Pengguna informasi terdiri dari dua, yaitu pihak internal (manajemen dan karyawan), dan
eksternal (pelanggan, kreditu, supplier, dan badan pemerintah)
Akuntansi Keuangan
akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. Informasi keuangan yang dihasilkan
oleh proses akuntansi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk tujuan umum
maupun untuk tujuan khusus. Penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum dan ditujukan kepada
pihak eksternal, merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
Bidang akuntansi yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal disebut sebagai
akuntansi keuangan
Bidang akuntansi yang berfokus pada akuntansi untuk tujuan internal entitas disebut akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen berorientasi pada pemberian informasi untuk manajemen, terutama pengendalian
dan perencanaan.
Akuntansi keuangan berorientasi pada pelaporan pihak eksternal. Lapporan yang dihasilkan dari akuntansi
keuangan berupa laporan keuangan untuk tujuan umum. Bertujuan umum adalah laporan keuangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersma Sebagian besar pengguna laporan.
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 (revisi 2009) adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi Sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Informasi yang dihasilkan dalam akuntansi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(Generally Accepted Accounting Principles – GAAP). Salah satu bentuk prinsip akuntansi yang berlaku umum
dan saat ini digunakan di Indonesia adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Laporan
keuangan yang dihasilkan menurut PSAK 1 adalah sebagai berikut:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya
Investor dan kreditur sebagai pemilik sumber daya, dalam hal ini dana, berusaha mengoptimalkan hasil
pengembalian dari investasinya. Untuk itu, investor akan memilih investasi pada proyek-proyek yang
memberikan pengembalian tinggi atau entitas yang dapat memberikan dividen atau kenaikan nilai investasi
di masa mendatang. Manajemen entitas berusaha mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat
menghasilkan keuntungan yang optimal bagi entitas tersebut.
Informasi akuntansi menyediakan informasi yang relevan dan andal bagi pemakai yang dapat digunakan
untuk menilai kinerja suatu entitas atau unit usaha. Berdasarkan informasi tersebut kreditur dapat
menyalurkan kreditnya pada entitas-entitas yang dapat mengembalikan dananya dan memberikan imbalan
bunga. Bagi pemegang saham, informasi akuntansi dapat digunakan untuk menilai entitas sehingga
pemegang saham dapat mengalokasikan dananya pada entitas yang memberikan prospek bagus di masa
mendatang.
Standar Akuntansi Keuangan
Standar akuntansi berisikan pedoman penyusunan laporan keuangan. Standar akuntansi terdiri atas
kerangka konseptual penyusunan laporann keuangan dan pernyataan standar akuntansi. Kerangka
konseptual berisikan tujuan, komponen laporan, karakteristik kualitatif dan asumsi dalam penyusunan
laporan keuangan. Sedangkan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisikan pedoman untuk
penyusunan laporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan keuangan.
Pengaturan terkait komponen laporan keuangan secara umum berisikan definisi, pengakuan, pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan
Saat ini, hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau diadopsi di dunia, yaitu
International Financial Reporting Standard (IFRS) dan US Generally Accepted Accounting Principles (US-
GAAP) disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).
Standar akuntansi di Indonesia terdiri atas empat standar, sering disebut sebagai 4 pilar standar akuntansi,
yaitu:
1. Standar akuntansi keuangan (SAK)
2. Standar akuntansi keuangan entitas tanpas akuntabilitas public (SAK ETAP)
3. Standar akuntasi keuangan Syariah (SAK Syariah), dan
4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Standar akuntansi keuangan (SAK)
SAK digunakan untuk entitas yang memilikiakuntabilitas public yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran
di pasar modal atau entitas fidusial (yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana
pensiun). Standar ini mengadopsi IFRS. IFRS sebagai standar internasional memiliki tiga ciri utama sebagai berikut:
1. Principles-Based: standar yang menggunakan principles-based hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam
standar sedangkan prosedur kebijakan detail diserahkan kepada pemakai. Standar mengatur prinsip pengakuan
sesuai substansi ekonomi, tidak didasarkanpada ketentuan detail dalam atribut kontrak perjanjian. Standar yang
bersifat principles based mengharuskan pemakainya untuk membuat penilaian yang tepat atas suatu transaksi
untuk menentukansubstansi ekonominya dan menentukan standar yang tepat untuk transaksi tersebut
2. Nilai Wajar: penggunaan nilai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan. Informasi nilai wajar lebih relevan karena menunjukkan nilai terkini.
3. Pengungkapan: pengungkapan diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapat mempertimbangkan informasi
yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan kejadian
penting yang terkait dengan item tersebut.
Standar akuntansi keuangan entitas tanpa
akuntabilitas public (SAK ETAP)
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas public signifikan dalam Menyusun
laporan keuangan untuk tujuan umum. Standar ETAP lebih sederhana dan idak banyak perubahan dari
praktik akuntansi yang saat ini berjalan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP:
1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif
2. Penilaian untuk asset tetap, asset tak berwujud, dan property investasi setelaah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar
3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan asset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
menurut ketentuan pajak.
Standar akuntansi syariah
SAK Syariah adalah standar yang digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi Syariah atau entitas
berbasis Syariah. Standar akuntansi Syariah terdiri atas kerangkan konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi Syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna. Standar ini merupakan standar yang dikembangkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (DSAK Syariah)
Standar akuntansi pemerintahan
SSAP adalah stadar akuntansi yang digunakan untuk Menyusun lapoaran keuangan instansi pemerintahan
baik pusat maupun daerah. SAP berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010.
unit usaha yang dimiliki pemerintah baik dalam bentuk BUMN/BUMD dan Badan Layanan Umum (BLU)
sebagai entitas milik pemerintah Menyusun akuntansi sesuai dengan standar akuntansi umum yang
berlaku.
Perkembangan IFRS dan IASB
Standar akuntansi internasional atau international financial reporting standards (IFRS) sebelumnya
Bernama International Accounting Standards (IAS). IAS disusun oleh International Accounting Standard
Committee (IASC), organisasi pendahulu dari IASB. IASC didirikan pada Juni 1973. Pada tahun 2001,
IASC berganti menjadi IASB. Semua IAS yang telah diterbitkan diadopsi IASB. Standar baru yang
diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS. Dengan demikian, IFRS meliputi semua IAS termasuk juga
interpretasi standar yang dikeluarkan oleh Standing Interpretation Committee (SIC) dan International
Financing Reporting Interpelation Committee (IFRIC).
Tujuan dari IASB disebutkan sebagai berikut:
o Untuk mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat dipahami dan
diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan keuangan lain
yang berkualitas, transparan, dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan
pasrtisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi
o Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna
o Untuk bekerjasama dengan dewan standar nasional dari berbagai negara untuk melakukan konvergensi
dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
Standar akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Proses
tersebut sebagai due process yang memiliki komponen:
1. Dewan standar yang independent
2. Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis
3. Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan global di setiap tahapan
proses, dan
4. Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun standar.
IASB menjaga elemen tersebut dapat dipenuhi sehingga standar yang dihasilkan berkualitas sehingga
laporan dapat memenuhi kebutuhan Sebagian besar pemakainya.
Kerangka dasar penyajian dan
penyusunan laporan keuangan
Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan, yang sering disebut juga sebagai kerangka
konseptual, merupakan konsep-konsep yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
untuk tujuan umum. Kerangka konseptual digunakan sebagai penyusunan standar dalam mengembangkan
standar di masa mendatang dan sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang belum
diatur dalam standar yang telah ada.
Kerangka konseptual ditujukan untuk:
1. Penyusunan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
2. Penyusunan laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
3. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku
4. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas:
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal
Kerangka konseptual menjadi dasar penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum, termaasuk lapporan
keuangan konsolidasian. Laporan keuangan disusun sekurang-kurangnya satu tahun sekali. Kerangka konseptual
ini berlaku untuk semua jenis entitas komersial baik sector public maupun sector swasta kecuali instansi
pemerintahan yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan ETAP mengacu pada SAK ETAP.
Pengguna dan Tujuan Laporan
Keuangan
Pengguna laporan keuangan meliputi:
1. investor: menilai entitas dan kemampuan entitas membayar dividen di masa mendatang. Investor dapat
memutuskan untuk membeli atau menjual saham entitas.
2. Karyawan: kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
3. Pemberi jaminan: kemampuan membayar utang dan bunga yang akan memengaruhi keputusan apakah
akan memberikan pinjaman.
4. Pemasok dan kreditur lain: kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan: kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya.
6. Pemerintah: menilai bagaimana alokasi sumber daya
7. Masyarakat: menilai tren dan perkembangan kemakmuran entitas
Menurut kerangka konseptual IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi Sebagian
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi keuangan ditujukan untuk memenuhi
Sebagian besar pemakai.
laporan menjelaskan kinerja entitas dalam suatu periode dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi
tentang kinerja diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan entitas
untuk menghasilkan kas dari sumber daya yang dimiliki.
Laporan keuangan memberikan tambahan informasi dalam catatan atas laporan keuangan dan jika
diperlukan dapat memberikan informasi tambahan yang disertakan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam laporan keuangan yang berisikan kebijakan
akuntansi, informasi yang menjelaskan pos-pos dalam laporan keuangan, dan daftar detail apa yang telah
disajikan dalam laporan keuangan. Dengan ifnformasi tersebut pemakai dapat menilai risiko,
ketidakpastian atas sumber daya, dan liabilitas yang dikendalikan oleh entitas.
Unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang terjadi dalam satu entitas. Unsur laporan
keuangan diklasifikasikan dalam beberapa kelompol menurut karakteristik ekonominya. Unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan
adalah asset, liabilitas, dan ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi komprehensif adalah
penghasilan dan beban.
Posisi Keuangan
Unsur dalam posisi keuangan didefinisikan sebagai berikut:
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh entitas. Manfaat ekonomi masa depan berbentuk potensi untuk memberikan sumbangan arus kas
kepada entitas, sesuatu yang produktif dan merupakan bagian aktivitas operasional entitas, penghematan pengeluaran kas atau
penurunan biaya.
2. Liabilitas merupakan utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Penyelesaiain kewajiban masa kini mengharuskan entitas
untuk mengorbankan sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi tunutan pihak lain. Penyelesaian liabilitas dapat dilakukan
dengan: pembayaran kas, penyerahan asset lain, pemberian jasa, penggantian liabilitas tersebut dengan liabilitas lain, atau konversi
liabilitas menjadi ekuitas. Liabilitas juga dapat dihapuskan dengan cara lain seperti kreditur membebaskan atau membatalkan
haknya.
3. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua liabilitas. Ekuitas dapat dibuat subklasifikasi di dalam
laporan posisi keuangan, misalnya untuk perseroan terbatas diklasifikasikan sebagai setoran modal, saldo laba, dan pencadangan
Kinerja
Laba digunakan sebagai ukuran kinerja dan dasar bagi ukuran kinerja investasi (return on investment) atau kinerja saham
dengan melihat laba persaham (earning per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan laba adalah penghasilan (income)
dan beban (expense). Unsur pendapatan dan beban disefinisikan sebagai berikut:
1. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
asset atau penuruna liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan meliputi pendapatan (revenue) dan keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas
yang biasa dan dikenal, sering disebut penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, dividen, royalty, dan sewa.
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
asset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal. Beban mencakup kerugian maupun beban yang timbul dari aktivitas operasional suatu entitas yang biasa. Beban dari
aktivitas entitas misalnya beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan. Beban tersebut biasanya terbentuk arus kas keluar
atau berkurangnya asset seperti kas (setara kas), persediaan, dan asset tetap.
Penghasilan dan beban disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan beberapa cara yang berbeda guna menyediakan
informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan (recognition) merupakan proses penentu apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan laporan
posisi keuangan atau laporan laba ruhi komprehensif. Pengakuan menentukan waktu atau saat suatu pos disajikan sehingga
membawa konsekuensi pencatatan atas transaksi tersebut harus dilakukan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan
keuangan harus diakui jika:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Dalam pengakuan, konsep probabilitas digunakan untuk menggambarkan tingkat ketidakpastian di masa depan. Pengkajian
derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada
saat penyusunan laporan keuangan.
Aset diakui dalam laporan keuangan jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh entitas
dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban Sekarang dan jumlahnya dapat diukur dengan andal. Pengakuan liabilitas
mengakibatkan pengakuan beban atau set yang terkait dengan liabilitas tesebut.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan
yang berkaitan dengan peningkatan asset atau penurunan liabilitas telah terjasi dan dapat diukur dengan
andal. Dalam praktiknya, penghasilan diakui jika telah diperoleh untuk membatasi pengakuan penghasilan
pada pos-pos yang dapat diukur dengan andal dan memiliki derajat kepastian yang cukup.
Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan asset atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal,
yang didasarkan atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang
diperoleh.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk unsur laporan keuangan yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif. Proses ini menyangkur pemilihan dasar
pengukuran tertentu. Berbagaid asar pengukuran tersebut adalah:
1. Biaya historis (historical cost): biaya pengeluaran pada tanggal transaksi
2. Biaya kini (current cost): biaya yang seharusnya diperoleh saat ini atau pada saat pengukuran
3. Nilai realisasi/penyelesaian: nilai yang dapat diperoleh dengan menjual asset dalam pelepasan normal
4. Nilai kini (present value): arus kas masuk neto di masa depan yang di diskontokan ke biaya kini dari
pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan entitas dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya
historis yang biasanya digabungkan dengan dasar pengukuran lainnya.
Tantangan Akuntansi Mendatang
Akuntansi menghadapi tantangan di masa mendatang misalnya kebutuhan informasi non keuanga,
penggunaan teknologi informasi, kompleksitas bisni, asset tak berwujud memiliki porsi semakin besar dan
etika dalam penyusunan laporan.
Unsur sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam laporan keuangans ebagai
penyusun dan pemeriksa laporan keuangan. Sistem computer hanya membantu proses tetapi yang
menentukan proses dan adap yang dilaporkan adalah SDM. SDM yang memiliki integritas termasuk salah
satu kunci untuk menjamin laporan keuangan relevan dan andal. Seorang akuntan harus memiliki
kompetensi, yaitu pengetahuan, kemampuan, dan etika. Faktor etika akan menentukan karena penerapan
standar sangat dipengaruhi oleh penyusunan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai