Anda di halaman 1dari 31

STANDAR AKUNTANSI DAN

KERANGKA KONSEPTUAL

Pertemuan 2
Akuntansi Keuangan
Dosen : Indah Maha Sari, S.E, M.Ak
STIE Tuah Negeri Dumai
Standar Akuntansi
• Format dan prosedur pembuatan laporan keuangan yang menjadi aturan
baku penyajian informasi keuangan suatu kegiatan usaha atau perusahaan

Fungsi Standar Akuntansi


• Untuk keseragaman laporan keuangan.
• Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
• Mempermudah auditor dan pembaca laporan keuangan untuk memahami
dan membandingkan laporan keuangan entitas berbeda-beda.

Dengan adanya standar akuntansi, dapat meningkatkan kualitas infrormasi


yang disajikan pada laporan keuangan
ORGANISASI PENYUSUN STANDAR

Indonesia U.K U.S

IAI IASB FASB

PSAK IFRS GAAP


• PSAK adalah pedoman atau prosedur dalam pembuatan laporan akuntansi
keuangan. PSAK sangat penting dipahami seorang akuntan karena setiap
langkah yang dilakukan akuntan dalam mencatat akuntansi dan keuangan,
harus berpedoman sesuai standar akuntansi yang sah/berlaku.
• keberadaan PSAK pada dunia akuntansi keuangan bertujuan agar setiap
laporan keuangan memiliki keseragaman, mulai dari aturan pencatatatan,
penyusunan, pelaksanaan, hingga penyajian laporan keuangan.
• Dasar penyajian yang memiliki tujuan umum pun diseragamkan agar
pengguna laporan keuangan dapat mudah memahami dan mendapat
informasi dari laporan yang disajikan dapat diperbandingkan antara
laporan suatu perusahaan di tahun sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan perusahaan lain.
• International Accounting Standards Board (IASB) adalah sebuah badan
independen, didanai swasta yang bertanggung jawab untuk membangun
dan meningkatkan standar akuntansi internasional.
• Badan ini menggantikan [International Accounting Standards Committee]]
(IASC) pada tahun 2001. Organisasi ini berbasis di London.
• IASB menerbitkan International Financial Reporting Standard (IFRS)
• IFRS merupakan standar yang telah digunakan oleh lebih dari 150-an
Negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni Eropa.
Indonesia telah mengadopsi standar akuntansi internasional ini yang
ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
• Proses adopsi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap, dimulai pada
tahun 2009 dan pada awal 2012 penerapan penuh standar akuntansi
keuangan yang telah di konvergensi dengan IFRS ini telah dilakukan.
• Penggunaan IFRS diharapkan dapat meningkatkan komparabilitas,
transparansi dan kualitas laporan keuangan
• FASB (Financial Accounting Standard Board) adalah organisasi nirlaba
independen yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar
akuntansi dan pelaporan keuangan untuk perusahaan dan organisasi
nirlaba di Amerika Serikat, mengikuti prinsip GAAP.
• FASB dibentuk pada tahun 1973 untuk menggantikan Accounting
Principles Board (APB) dan menjalankan misinya. FASB Berbasis di
Norwalk, Conn.
• FASB memiliki wewenang untuk menetapkan dan menafsirkan prinsip
GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) di Amerika Serikat untuk
perusahaan publik dan swasta, serta untuk organisasi nirlaba.
• Sama seperti IFRS, GAAP mengacu pada seperangkat standar untuk
bagaimana perusahaan, organisasi nirlaba, dan pemerintah harus
menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan mereka.
• IOSCO (Internasional Organization of Securites Commision, merupakan
organisasi yang tidak menentapkan standar akuntansi, akan tetapi organisasi
ini, di dedikasikan untuk memastikan bahwa pasar global dapat beroperasi
secara efektif dan efisien ( pengawas pasar modal)
• Tujuan IOSCO
 Mempromosikan standar regulasi yang tinggi demi pasar yang tertib dan
efisien
 Bagikan informasi dengan pertukaran dan bantu mereka dengan masalah
teknis dan operasional
 Menetapkan standar untuk memantau transaksi investasi global lintas
batas dan pasar
• IOSCO terdiri dari beberapa komite yang bertemu di konferensi yang diadakan
di seluruh dunia beberapa kali dalam setahun. Kantor administrasi Sekretariat
Jenderal berkedudukan di Madrid.
PELAPORAN KEUANGAN
• Pelaporan keuangan (Financial reporting) adalah semua cara yang
digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan
perusahaan tersebut.
• Dalam SFAC No.1, FASB (1980) menyebutkan bahwa tujuan pelaporan
keuangan tidak terbatas pada isi dari laporan keuangan (financial
statement).
• Dengan kata lain, cakupan pelaporan keuangan (financial reporting)
adalah lebih luas dibandingkan laporan keuangan (financial statement).
• FASB (1980) menyebutkan:
“ Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga
media pelaporan informasi lainnya, yang berkaitan langsung atau tidak
langsung, dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi-yaitu
informasi tentang sumber-sumber ekonomi, hutang, laba periodik dan
lain-lain
KEGUNAAN PELAPORAN KEUANGAN
Komunikasi Bisnis
 Pelaporan keuangan merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis.
Dengan pelaporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan, pebisnis
dapat memahami pengaliran arus kas.
 Pemahaman dari pelaporan keuangan diberikan dengan prinsip akuntansi.
  Akuntan  mengambil peran sebagai penyusun laporan keuangan yang
akan dilaporkan kepada para pemakai informasi keuangan perusahaan.
Sementara itu, pemilik perusahaan hanya berfokus pada pengelolaan
operasi intern perusahaan.
KEGUNAAN PELAPORAN KEUANGAN

Peningkatan Ekonomi
 Kualitas pelaporan keuangan memiliki hubungan yang positif dengan
kinerja keuangan perusahaan. Semakin berkualitas pelaporan keuangan
maka kinerja keuangan perusahaan semakin berkualitas pula.
 Kinerja keuangan yang terpengaruh langsung oleh kinerja pelaporan
keuangan yaitu investasi, pendanaan dan pengumpulan dana. Pada
perusahaan laba, peningkatan kualitas pelaporan keuangan dapat
meningkatkan efiensi investasi dan mengurangi jumlah biaya modal.
 Sementara pada organisasi niralaba, pelaporan keuangan yang berkualitas
dapat meningkatkan kepercayaan donatur kepada perusahaan yang diberi
donas
Kerangka konseptual

Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) adalah sebuah sistem yang


terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang mendasari pelaporan
keuangan.

Tujuan kerangka dasar ini  digunakan sebagai acuan :

• komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya.


• penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
• auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.
Kerangka konseptual

Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)


adalah sebuah sistem yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang mendasari pelaporan keuangan.

Menurut IAI :
• merupakan pengaturan yang merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk pengguna eksternal.
• Kerangka Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga
tidak mendefinisikan standar untuk pengukuran atau
isu pengungkapan tertentu
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL .
• Komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam
pelaksanaan tugasnya.
• penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
• auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
• para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Tingkat-Tingkat Kerangka Konseptual
Tingkat-Tingkat Kerangka Konseptual
• Tingkat pertama. Mengidentifikasi tujuan pelaporan
keuangan.
• Tingkat Ke-dua, memberikan karakteristik kualitatif yang
membuat akuntansi berguna dan juga termasuk unsur-
unsur laporan keuangan.
• Tingkat ketiga, mengidentifikasi pengakuan, pengukuran,
dan konsep pengungkapan yang digunakan dalam
pembentukan dan penerapan standar akuntansi dan
konsep tertentu lainnya untuk melaksanakan tujuan
Tingkat Pertama : Tujuan Dasar
Tujuan pelaporan keuangan umum, adalah untuk
memberikan informasi keuangan tentang entitias pelaporan
yang berguna untuk investor ekuitas dan potensial,
pemberi pinjaman, dan kreditor lain untuk membuat
keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia
modal

Memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan


keputusan (decision-useful) bagi penyeida modal, dan juga
digunakan untuk pengguna laporan keuangan lainnya.
Tingkat Kedua : Tujuan Konsep Dasar
• IASB mengidentifikasi Karakteristik Kualitatif informasi
akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik (lebih
berguna) dari informasi inferior (kurang berguna) untuk
tujuan pengambilan keputusan.

Tujuan Konsep dasar terbagi :


• Karakteristik kualitatif, dapat berupa, karakteristik yang
mendasar atau karaktersitik yang meningkatkan kualitas,
yang mempengaruhi kegunaan informasi dalam pengambilan
keputusan.
• Unsur dasar, istilah akuntansi yang digunakan dalam
pelaporan keuangan
Kualitas Dasar – Relevansi
• Relevansi merupakan kualitas dasar yang membuat
informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan
• Agar relevan, informsi akuntansi yang disajikan harus
mampu membuat perbedaan dalam pengambilan
keputusan.

.
Komponen Kualitas Dasar-Relevansi
• Predictive value. Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika
memiliki nilai sebagai masukan terhadap proses prediksi yang
digunakan oleh investor untuk membentuk harapan mereka
sendiri tentang masa depan.
• Confirmatory value. Informasi yang relevan juga membantu
pengguna mengkonfirmasi atau mengoreksi harapan
sebelumnya.
• Materialitas. Informasi bersifat material jika menghilangkan atau
menyalahsajikan informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan yang dibuat pengguna atas informasi keuangan yang
dilaporkan.

.
Penyajian Jujur
• Penyajian yang jujur berarti bahwa jumlah dan deskripsi
cocok dengan apa yang sebenarnya ada atau pernah
terjadi.
• Agar penyajian dilakukan secara jujur, maka informasi yang
disajikan harus lengkap, netral dari kesalahan yang
material.

.
Komponen Penyajian Jujur
• Kelengkapan (Completeness), berarti tersedianya informasi yang
diperlukan. Kelalaian dalam mencantumkan, dapat menyebabkan
informasi menyesatkan atau tidak benar, sehingga tidak akan
membantu pengguna laporan keuangan

• Netral (Neutrality), berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih


informasi hanya untuk mendukung salah satu pihak yang
berkepentingan saja.

• Bebas dari kesalahan (Free from error). Informasi yang bebas dari
kesalahan akan menjadi penyajian informasi keuangan yang lebih
akurat (wajar).
.
Peningkatan Kualitas
• Peningkatan kualtias menyadi pelengkap terhadap
karakteristik kualitatif.
• Karakteristik ini, membedakan informasi yang lebih
berguna dari informasi yang kurang berguna.
.
Komponen Peningkatan Kualitas

• Dapat dibandingkan (comparablity). Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan


cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda diangagap sebanding.
Memungkinkan pengguna dapat membandingkan kesamaan dan perbedaan yang
nyata dalam peristiwa ekonomi perusahaan

• Konsistensi (consistency), berarti bahwa perusahaan menerapakan perlakuan


akuntansi yang sama untuk peristiwa serupa, dari periode ke periode.

• Dapat diverifikasi (Verifiablity). nformasi keuangan memiliki nilai verifikasi ketika


diukur dengan menggunakan metode yang sama akan memperoleh hasil yang
serupa.

• Tepat Waktu, (timeliness) berarti memiliki informasi yang tersedia, sebelum


informai tersebut kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan.
Ketidaktepatan waktu dapat merengut infromasi dari kegunaannya.
UNSUR DASAR
• Aset.
Merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat
dari kejadian masa lalu dan memiliki manfaat ekonomi masa depan
yang diharapkan mengalir ke entitas.

• Liabilitas
Merupakan kewajiban dari entitas yang timbul dari kejadian masa lalu,
penyelesaiannya diperkirakan akan menghasilkan arus keluar dari
sumber daya yang mewujudkan manfaat ekonomi.

• Ekuitas,
Merupakan kepentingan residu dalam aset sebuah entitas setelah
dikurangi kewajibannya.
UNSUR DASAR
• Pendapatan,
Merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
berupa arus masuk atau penyempurnaan aset atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang
berkaitan dengan kontribusi investor.
• Beban
Merupakan penurunan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi berupa arus keluar atau penipisan aset atau timbulnya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang
berkaitan dengan distribusi ke ekuitas pemegang saham.
Tingkat KeTiga : Pengakuan, Pengukuran, dan
Konsep Peungkapan
• Konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus
mengakui, mengukur, dan melaporkan unsur dan peristwia
keuangan.
Tingkat ke tiga terdiri dari
• Asumsi Dasar
• Prinsip
• Kendala Biaya
Asumsi Dasar

• Economic Entity yaitu perusahaan yang kegiatannya


terpisah antara pemilik dan unit bisnisnya sendiri.
• Going Concern yaitu perusahaan mampu bertahan cukup
lama untuk memenuhi tujuan dan komitmen.
• Monetary Unit yaitu uang adalah yang paling mendominasi.
• Periodicity yaitu perusahaan dapat
membagi kegiatan ekonomi ke dalam periode waktu.
• Accrual Basis of Accounting yaitu transaksi dicatat
dalam periode dimana peristiwa terjadi.
Prinsip Pengukuran

• Historical Cost umumnya dianggap menjadi


representasi  dari jumlah yang dibayar untuk item tertentu.
• Fair value adalah “nilai dimana suatu aset
dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan, atau
instrumen ekuitas yang diberikan dapat
dipertukarkan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk bertransaksi dalam waktu yang relatif
lama.”
Prinsip Pengakuan

• Revenue Recognition (Pengakuan Pendapatan), yaitu


Ketika perusahaan setuju untuk melakukan jasa atau
menjual produk ke pelanggan, perusahaan tersebut
memiliki kewajiban. Hal ini memerlukan agar perusahaan
mengakui pendapatan dalam periode akuntansi dimana
kewajiban terpenuhi.
• Expense Recognition (Pengakuan Pengeluaran), yaitu Arus
keluar atau “pengurasan habis” aset
dapat menimbulkan kewajiban (atau kombinasi
keduanya) selama periode sebagai akibat
dari memberikan atau menghasilkan barang dan/ atau
penyerahan jasa.
Pengungkapan Penuh (Full Disclosure). 

Memberikan informasi yang  cukup penting


untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pengguna
informasi. Disediakan oleh:
• Laporan Keuangan
• Catatan Atas laporan Keuangan
• Informasi Tambahan
Kendala Biaya (Cost Constraint). 

• Perusahaan harus mempertimbangkan biaya untuk


menyediakan informasi terhadap manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaannya.
• Badan pembuat peraturan dan badan pemerintah
menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum membuat
persyaratan informasinya akhir.
• Untuk membenarkan membutuhkan pengukuran atau
pengungkapan tertentu, manfaat yang dirasakan harus
melebihi biaya yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai