Anda di halaman 1dari 40

PIUTANG

(Account Receivable)

Pertemuan Ke-12
Akuntansi Keuangan
Dosen : Indah Maha Sari
STIE Tuah Negeri Dumai
DEFINISI PIUTANG
PIUTANG ?

pengertian penagihan kepada konsumen


yang telah berutang.

piutang adalah
hak milik kita yang masih ada di tangan
orang atau pihak lain, baik berupa uang atau
penjualan yang belum dibayar lunas.
PIUTANG

Adanya klaim perusahan


kepada pihak (perusahaan
lain) dalam bentuk uang,
barang, atau jasa, atau dalam
bentuk aktiva non kas lainnya
yang harus dilakukan
penagihan pada tanggal jatuh
temponya
CIRI-CIRI PIUTANG

Memiliki Tanggal Jatuh Tempo

Memiliki Bunga

Memiliki Konsekuensi Telat Pembayaran


Ciri-Ciri Piutang
Memiliki Jatuh Tempo
• Piutang adalah transaksi dengan jatuh tempo tertentu berdasarkan
kesepakatan pihak debitur (yang berhutang) dan kreditur (pemberi
hutang).
• Tanggal jatuh tempo penting guna menjaga stabilitas arus kas
perusahaan.
• Penentuan jatuh tempo juga akan memudahkan akuntan dalam
menyusun jurnal keuangan periodik.
Ciri-Ciri Piutang
Memiliki Bunga
• perusahaan selaku pihak kreditur dapat menentukan apakah piutang
yang dikeluarkannya memiliki bunga atau tidak.
• Jika perusahaan mewajibkan piutang dengan bunga, maka
pelaporannya dalam jurnal wajib disendirikan.

Memiliki Konsekuesi Telat Pembayaran


• Perusahaan perlu memberikan konsekuensi tegas bagi pihak-pihak
debitur yang telat melakukan pembayaran.
• Konsekuensi ini bisa berbentuk blacklist atau bahkan pelaporan ke
pihak berwajib.
JENIS PIUTANG

Piutang Dagang

Piutang Wesel

Piutang Lainnya
PIUTANG DAGANG
PIUTANG DAGANG
(Account Receivable)
• Piutang dagang, merupakan jumlah yang terutang oleh
pembeli yang timbul karena penjualan kepada barang atau
jasa atau aktiva lainnya secara kredit
• Penagihan piutang dagang disertai dokumen pendukung
yang mempunyai kekuatan hukum
• Piutang dagang memiliki risiko tidak dibayar
Hal-hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan penjualan
secara kredit

1. Character
2. Criteration
3. Commitmen
4. Credibility
5. Credit-amouny
• Character
 Karakter merupakan sifat dasar atau tabiat dari seseorang
yang sangat menentukan pola pikir dan pola tindakannya.
 Karakter pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit harus betul-betul di jadikan referensi.

• Criterion
 kriteria lebih sebagai ukuran/skala/golongan pelanggan
apakah dia termasuk pelanggan tetap atau bukan
 apakah skala usahanya termasuk, skala usaha kecil,
menengah atau besar.
 Apakah perusahaan termasuk perusahaan sehat atau tidak
• Commitment
 Komitmen menyangkut tanggung jawab seseorang
terhadap setiap apa saja yang telah disepakati
 Pernah atau tidaknya seorang pelanggan mengingkari
suatu kesepakatan yang telah disepakati

• Credibility
 Kredibilitas menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap
seseorang
 Kepercayaan ini dapat terbentuk dari pengetahuan
tentang capita (modal) dan capacity (kemampuan)
pelanggan untuk memenuhi kewajibannya
• Credit-amount
 Pemberian kredit kepada seorang pelanggan perlu
ditetapkan batas maksimumnya.
 Pemberian kredit tidak boleh melebihi batas
maksimumnya yang dihitung dengan memperhatikan ke
empat karakteristik sebelumnya
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG

• Mananjemen piutang yang efektif, sangat diperlukan


agar tidak banyak terjadi kerugian akibat piutang yang tidak
dapat ditagih
• Dan kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan piutang
oleh karyawan, dan juga bagaimana pemanfaatan piutang
sebagai sumber pendanaan.
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG

Kerugian ekonomis
• Kerugian akibat piutang yang tidak dapat ditagih,
hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan
(opportunity cost) sebagai tingkat laba investasi dari
piutang yang tidak di tagih tersebut
• Kerugian akibat keterlambatan penerimaan piutang,
meliputi kerugian atas hilangnya kesempatan untuk
memperoleh pendapatan dari pemanfaatan ekonomis dan
piutang
SYARAT PEMBAYARAN
• Syarat pembayaran biasanya tercantum di dalam faktur
• Tujuannya, agar dapat ditetapkan, apakah pembayaran
piutang tersebut, debitur, mendapatkan potongan atau
tidak, dan kapan batas akhir jatuh tempo faktur tersebut
• Beberapa jenis syarat pembayaran:
 n/60
 2/10, n/60
 n/EOM
 dll
AKUNTANSI UNTUK
PIUTANG DAGANG
1. Metode Bruto
Potongan penjualan dicatat pada saat uang diterima

2. Metode Neto
Potongan pembelian tidak di manfaatkan oleh pembeli,
dan dicatat pada saat pembeli melakukan pelunasan
ILUSTRASI
PIUTANG DAGANG
Dijual barang dagangan secara kredit, Rp. 1.000.000, dengan
syarat 2/10, n/30.

Diminta :
a. Jurnal untuk mencatat penjualan
b. Jurnal mencatat penerimaa dalam jangka waktu
pemotongan
c. Jurnal pelunasan setelah lewat waktu potongan
SOLUSI
PIUTANG DAGANG
TRANSAKSI METODE BRUTO METODE NETO
Penjualan barang Piutang dagang 1.000.000 Piutang dagang 1.000.000
Rp. 1.000.000 Penjualan Penjualan 1.000.000
dengan syarat 1.000.000
2/10, n/30
Bila pelunasan Kas 980.000 Kas 980.000
dalam jangka Potongan penjualan 20.000 Piutang 980.000
waktu potongan Piutang dagang 1.000.000

Bila pelunasan Kas 1.000.000 Kas 1.000.000


sesudah lewat Piutang 1.000.000 Piutang 980.000
waktu potongan potongan penjualan 20.000
yang tidak diambil
PIUTANG WESEL ?
Draft atau bill exchange
Surat perintah tidak bersyarat yang
WESEL dibuat oleh kreditur kepada debitur
untuk membayar sejumlah uang
tertentu, pada tanggal tertentu di
masa yang akan datang kepada
pihak pembuatan wesel

Negotiable promisory notes


PROMES Kesanggupan membayar sebelum
ada permintaan dari pihak kreditur.
PIUTANG Notes Receivable
• Merupakan tagihan atau piutang
WESEL
yang dinyatakan secara tertulis
dalam bentuk surat perintah
membayar (wesel) atau surat
kesanggupan membayar
(promes)
• Wesel yang sudah jatuh tempo
tapi belum dilunasi harus dicatat
terpisah dari wesel yang belum
jatuh tempo (dalam rekening
wesel menunggak)
KLASIFIKASI
Wesel Tagih
PEMBEBANAN
JATUH TEMPO DISKONTO
BUNG
• Wesel tagih • Wesel tagih • Wesel tagih
jangka tanpa bunga yang tidak
pendek • Wesel tagih dapat
• Wesel tagih berbunga didiskontokan
jangka • Wesel tagih
panjanmg yang dapat
didiskontokan
Penerbitan Wesel Tagih

Wesel tagih/piutang wesel dapat timbul bersamaan dengan


terjadinya penjualan barang/jasa atau dari mutasi piutang usaha
menjadi wesel tagih dengan cara membuat wesel atau diterimanya
promes

ILUSTRASI :
Tanggal 4 April 2009 dijual barang dagangan kepada Tn Candra
seharga Rp 7.500.000 dengan diaksep sebuah wesel 60 harian.

Diminta : Jurnal terkait transaksi tersebut


SOLUSI

Piutang Wesel 7.500.000


Penjualan 7.500.000
Jatuh Tempo Wesel Tagih
• Debitur dapat membayar nilai tunai wesel yang ditagih
kepadanya, atau
• Debitur tidak dapat membayarnya. Jika debitur tidak mampu
membayar, maka dibuatkan wesel baru sebesar nilai tunai
wesel yang jatuh tempo, atau di alihkan menjadi piutang

ILUSTRASI
Tanggal 3 Juni 2009 diterima hasil penagihan kepada Tn Candra
wesel tanpa bunga yang jatuh tempo hari ini sebesar Rp.
7.500.000

Diminta : Buatlah ayat jurnal terkait transaksi


SOLUSI

Kas 7.500.000
Piutang Wesel 7.500.000
PENDISKONTOAN WESEL

 Pendiskontoan Wesel, meminjam uang di bank dengan


menggunakan wesel sebagai jaminan.
 Bank memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga
yang diperhitungan bunga diskonto
 Pendiskontoan terjadi, jika pembuat wesel tidak melunasi
weselnya pada tanggal jatuh tempo. Maka pihak yang
mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel
tersebut
Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto
Menentukan Tanggal Jatuh Tempo dan
Periode Diskonto
 Umur bulan ditetapkan menurut umur yang sebenarnya
dan satu tahun ditetapkan 360 hari

 Periode diskonto dihitung mulai tanggal pendiskontoan


wesel tagih sampai dengan tanggal jatuh temponya.
Artinya, tanggal pendiskontoan tidak ikut dihitung
sedangkan tanggal jatuh temponya ikut dihitung
ILUSTRASI
 Wesel dengan nominal Rp. 300.000, jangka waktu 2 bulan,
tertanggal 1 Maret 2005 di diskontokan pada tanggal 26
Maret dengan diskonto 10 %.
 Tanggal 1 Mei jatuh tempo diskonto
Periode Diskonto

26-31 Maret 5 hari


April 31 hari
1 Mei 1 hari
Periode Diskonto 36 hari
ILUSTRASI
 Wesel dengan nominal Rp. 300.000, jangka waktu 2 bulan,
tertanggal 1 Maret 2005 di diskontokan pada tanggal 26
Maret dengan diskonto 10 %.
 Tanggal 1 Mei jatuh tempo diskonto
Periode Jatuh Tempo Wesel

Maret 30 hari
April 30 hari
Jatuh Tempo Wesel 60 hari
Wesel Tidak Berbunga
 Wesel dengan nominal Rp. 300.000, jangka waktu 2 bulan,
tertanggal 1 Maret 2005 di diskontokan pada tanggal 26
Maret dengan diskonto 10 %.
 Tanggal 1 Mei jatuh tempo diskonto
Wesel Tidak Berbunga
Nilai jatuh tempo wesel Rp 300.000
Diskonto :
Rp. 300.000 x 10% x 36/360 Rp. 3.000
Uang yang diterima Rp. 297.000

Kas Rp. 297.000


Biaya Bunga Rp. 3.000
Piutang wesel Rp. 300.000
Wesel Berbunga
 Wesel dengan nominal Rp. 300.000, jangka waktu 2 bulan,
berbunga 12% setahun, tertanggal 1 Maret 2005. Di
diskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10 %.
 Tanggal 1 Mei jatuh tempo diskonto
Wesel Berbunga
Nilai nominal wesel Rp 300.000
Bunga :
12% x 2/12 x Rp. 300.000 Rp. 6.000
Nilai jatuh tempo wesel Rp. 306.000
Diskonto :
Rp. 306.000 x 10% x 36/360 Rp. 3.060
Uang yang diterima Rp. 302.940

Kas Rp. 302.940


Piutang wesel Rp. 300.000
Pendapdatan bunga Rp. 2.940
PIUTANG LAIN-LAIN
• Tagihan perusahaan kepada
pihak lain yang tidak termasuk
dalam piutang usaha dan piutang
wesel.
PIUTANG
LAIN-LAIN
• Secara umum bukan berasal dari
kegiatan operasional
perusahaan.

• piutang diklasifikasikan dan


dilaporkan pada bagian yang
gaji karyawan di bayar di secara terpisah di neraca.
depan, piutang restitusi
pajak, piutang bunga,
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai