Agnes Deby Ryandika B200210169 Adinda Ayu Lestari B200210376 Raihan Alfayz Ramanalda B200210366 AKUNTANSI UNTUK PIUTANG Akuntansi untuk Piutang mencakup pengelolaan dan pencatatan piutang dalam laporan keuangan perusahaan. Piutang merupakan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pihak lain (pelanggan atau pihak ketiga) sebagai akibat dari penjualan barang atau pemberian jasa. Dalam akuntansi, piutang dibagi menjadi dua kategori utama: Piutang Usaha dan Piutang Wesel. 01 PIUTANG USAHA 01
PIUTANG USAHA
Piutang usaha adalah jumlah uang yang harus diterima oleh
perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang atau pemberian jasa secara kredit. Dalam transaksi ini, pelanggan diberikan waktu tertentu untuk membayar tagihan. Perusahaan akan membuat catatan piutang usaha dalam buku besar sebagai aset lancar. 01
PIUTANG USAHA
Dalam dunia akuntansi, yang dimaksud dengan piutang usaha atau
dagang (account receivables) yakni aktiva lancar pada sebuah perusahaan karena adanya transaksi penjualan berupa barang atau jasa kepada suatu pihak. Pada transaksi yang ada, pembayaran dilakukan secara kredit atau belum lunas (accounts receivable) CIRI-CIRI 02 PIUTANG USAHA
Terdapat tiga ciri-ciri dari piutang wesel, yakni:
• Terdapat Tanggal Jatuh Tempo Dalam memperoleh haknya, perusahaan atau individu sebagai kreditur (pemberi hutang) memberikan tanggal jatuh tempo kepada debitur (pihak yang berhutang) untuk dapat melunasi hutangnya. • Umumnya Terdapat Bunga Umumnya perusahaan memberlakukan bunga sebagai konsekuensi dari adanya penundaan waktu pembayaran. Bunga yang diberikan sangat bervariatif, bergantung pada kebijakan kreditur. CIRI-CIRI 02 PIUTANG USAHA
Terdapat tiga ciri-ciri dari piutang wesel, yakni:
• Terdapat Konsekuensi Telat Pembayaran. Konsekuensi tersebut dapat berupa blacklist atau larangan total untuk melakukan kredit barang maupun jasa. Selain blacklist, pihak perusahaan juga dapat melaporkan debitur kepada pihak berwajib. POIN-POIN PENTING TERKAIT PIUTANG USAHA: • Pencatatan Awal: Ketika perusahaan melakukan penjualan atau memberikan jasa, mereka akan mencatat jumlah yang harus diterima sebagai piutang usaha di dalam buku besar. Setiap transaksi penjualan akan dicatat dalam akun piutang usaha sesuai dengan pelanggan yang bersangkutan. • Penyajian dalam Laporan Keuangan: Piutang usaha akan dilaporkan dalam neraca sebagai bagian dari aset lancar. Di sisi aktiva neraca, piutang usaha akan tercantum sebagai saldo yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan. • Penghapusan atau Penyesuaian: Terkadang, piutang usaha menghadapi risiko tidak tertagih atau pelanggan mengalami kesulitan keuangan. Dalam situasi tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan untuk menghapuskan atau menyesuaikan nilai piutang yang tidak dapat ditagih. 02 PIUTANG WESEL 02
PIUTANG WESEL
Piutang wesel, juga dikenal sebagai wesel tagih, adalah bentuk
piutang yang terdokumentasi dalam bentuk surat berharga bernama "wesel." Wesel adalah janji tertulis dari pihak yang berutang untuk membayar jumlah tertentu pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. CIRI-CIRI 02 PIUTANG WESEL
Terdapat tiga ciri-ciri dari piutang wesel, yakni:
• Jangka waktu piutang wesel kurang dari 1 tahun dan potongannya berbeda-beda, misalnya 2/10 dan n/30. Jangka waktu ini bermacam-macam, tapi paling sedikit 60 hari. • Piutang wesel dimasukkan dalam aktiva lancar. Bagian yang jatuh temponya kurang dalam 1 tahun diperlakukan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun masuk ke dalam piutang jangka panjang. • Piutang wesel merupakan piutang yang digunakan untuk operasional perusahaan sehingga harus ditagih. Maka dari itu, piutang wesel perlu adanya jaminan agar jaminan itu bisa dijual ketika debitur tidak bisa melunasi utangnya. POIN-POIN PENTING TERKAIT PIUTANG WESEL: • Pencatatan Awal: Ketika perusahaan menerima wesel tagih dari pelanggan sebagai jaminan pembayaran atas penjualan atau pemberian jasa, nilai wesel tersebut akan dicatat dalam buku besar sebagai piutang wesel. • Jatuh Tempo: Wesel memiliki tanggal jatuh tempo atau tanggal pembayaran yang telah ditentukan di dalamnya. Pada tanggal tersebut, pihak yang berutang harus membayar jumlah yang tertera dalam wesel. POIN-POIN PENTING TERKAIT PIUTANG WESEL: • Penyajian dalam Laporan Keuangan: Piutang wesel juga dilaporkan dalam neraca sebagai bagian dari aset lancar. Di sisi aktiva neraca, piutang wesel akan tercantum sebagai saldo yang harus diterima oleh perusahaan dari pihak yang berutang. • Diskonto Piutang Wesel: Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin membutuhkan dana tunai lebih cepat daripada tanggal jatuh tempo wesel. Mereka dapat menjual piutang wesel dengan potongan harga kepada pihak ketiga, yang disebut diskonto piutang wesel. Diskonto ini merupakan biaya bagi perusahaan yang memiliki piutang wesel. TERIMAKASIH