Piutang Wesel dan Utang Jangka Pendek. Ilustrasikan dengan jelas sesuai dalam pembelajaran
yang bapak ibu lakukan didalam kelas.
PIUTANG USAHA
1. Pengertian Piutang
Piutang adalah jenis transaksi dalam akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang kepada seseorang, perusahaan, atau organisasi untuk sebuah layanan atau barang yang
telah diberikan kepada konsumen tersebut.
Pengertian akuntansi piutang menurut beberapa Ahli sebagai berikut :
1. Enny Pudjiastuti (2004:117) berpendapat pituang sebagai proses penjualan barang hasil
produksi secara kredit.
2. Baridwan (2004:123) menyatakan bahwa piutang adalah klaim sebuah perusahan atas
uang,barang, atau jasa terhadap pihak lain.
3. Soemarso (2004:338) menyatakan pituang sebagai kebiasaan bagi perusahaan untuk
memberikan kelonggaran pada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelongan
tersebut biasanya dalam bentuk izin bagi para pelanggan untuk membayar kemudian atas
penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
2. Ciri-ciri Akuntansi Piutang
Akuntansi piutang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Ada Nilai Jatuh Tempo : Nilai jatuh tempo adalah istilah yang menggambarkan penjumlahan
dari nilai transaksi utama ditambah nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada
tanggal jatuh tempo. Pembeli yang melakukan transaksi secara kredit bukan hanya membayar
berapa nilai barang yang dibelinya, tetapi juga bunga karena ia meminta waktu untuk
membayar barang tersebut.
2. Ada Tanggal Jatuh Tempo : Unsur kedua yang harus ada piutang wesel dan juga merupakan
bagian dari ciri-ciri akuntansi piutang adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo
bisa diketahui dari umur piutang wesel itu sendiri. Biasanya, penjual menggunakan dua jenis
pengukuran umur surat promes, yaitu bulan dan hari. Jika suatu promes berumur bulanan,
maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit
tersebut, hanya berbeda bulan. Sedangkan kita promes berumur hari, maka harus dilakukan
penghitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh tempo secara pasti. Sebagai tambahan,
dalam pelajaran akuntansi, untuk memudahkan penghitungan bunga, penjual akan
menganggap 1 tahun sama dengan 360 hari.
3. Ada Bunga yang Berlaku : Piutang wesel terjadi karena pembeli memutuskan melakukan
transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga ini harus dibayarkan sebagai
bentuk konsekuensi pembeli meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan
bagi penjual karena harus bersabar menunggu pelunasan tersebut. Besaran bunga tersebut
tidak pasti, tergantung kebijakan penjualnya dalam menentukan tingkat bunga yang berlaku.
Penghapusan Piutang adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang
yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang
menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian
yang jelas dan dilindungi hukum. Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang,
perlu dilakukan berdasarkan metode penghapusan piutang. Menurut Zaki Baridwan, metode
penghapusan piutang adalah “piutang usaha yang tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya
bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya bagi
perusahaan. Ada dua metode dalam metode penghapusan piutang, yaitu metode langsung dan
metode cadangan.
1. Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih
Metode Langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan
piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar
dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan
kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau
piutang tak tertagih dengan tepat.
Metode Tidak Langsung (Cadangan) disebut juga allowance method. Dalam metode
cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada
tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang
memiliki skala besar. Metode cadangan ini digunakan pada saat kerugian piutang cukup
besar jumlahnya. Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan metode cadangan yaitu:
1.) Piutang yang tak tertagih yang jumlahnya ditaksir terlebih dahulu lalu diakui sebagai
biaya pada periode penjualan, missal piutang tak tertagih berasal dari tahun 2013
maka kerugian diakui pada tahun 2013 juga.
2.) Taksiran kerugian piutang dicatat dengan cara mendebet kerugian piutang dan
mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.
3.) Piutang yang tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening cadangan
kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha pada saat piutang
tersebut di hapus dari pembukuan.
2. Pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian
piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun
kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih.
Piutang tersebut kemudian dihapus dan dibebankan pada perkiraan kerugian piutang. Dalam
pencatatannya, kerugian piutang atau beban penghapusan piutang di bagian debet. Dan
piutang di bagian kredit.
Beban penghapusan piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Jika kemudian peminjam ternyata hendak melakukan pembayaran piutang tersebut, catatan
pun diperbahrui dengan adanya keterangan pelunasan piutang itu. Pencatatan dilakukan
dengan membalik pencatatan sebelumnya, yaitu piutang di sebelah debet dan kerugian
piutang atau beban penghapusan piutang di sebelah kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Beban penghapusan piutang xxxxx
Ketika pelunasan piutang sudah dilakukan, maka piutang tersebut masuk ke dalam kas
perusahaan. Pencatatannya adalah kas di bagian debet, dan piutang di bagian kredit.
Dengan begitu, sudah tidak ada lagi piutang dan menjadi kas perusahaan. Seperti ini bentuk
pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Namun ada kalanya, peminjam baru menyatakan hendak melunasi piutang ketika sudah
dilakukan tutup buku pencatatan periode tertentu. Kalau mengalami situasi seperti ini, maka
pencatatannya adalah memunculkan piutang di bagian debet dan pendapatan lain-lain di
bagian kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Pendapatan lain-lain xxxxx
Jika sudah dilakukan pembayaran atas piutang tersebut, maka posisi piutang pun berubah
pada pencatatan. Piutang berada di bagian kredit, sementara di bagian debet masuk kas.
Seperti ini bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
3. Pencatatan penghapusan piutang dengan metode Tidak langsung
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode
cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap
akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki
skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih.
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak tertagih.
Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya dianggap
sebagai cadangan piutang tak tertagih. Dalam pencatatannya, beban kerugian piutang di
bagian debet. Dan cadangan kerugian piutang di bagian kredit. Seperti ini bentuk
pencatatannya.
Beban kerugian piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Jika peminjam menyatakan telah benar-benar tidak bisa membayar hutangnya, maka
perusahaan perlu melakukan penghapusan terhadap piutang dari peminjam. Maka
pencatatannya adalah cadangan kerugian piutang di bagian debet, dan piutang di bagian
kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Ketika kemudian peminjam menyampaikan pada perusahaan bahwa ia dapat mengembalikan
hutangnya, maka piutang dapat dimunculkan kembali. Cadangan kerugian piutang pun
dihapuskan. Piutang berada di bagian debet, dan cadangan kerugian piutang di bagian kredit.
Berikut bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Saat pelunasan piutang dilakukan, maka piutang dihapus dan kas masuk perusahaan. Kas
berada di bagian debet dan piutang di bagian kredit. Berikut bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
4. Pencatatan penerimaan piutang yang dihapus
METODE PENCATATAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KEMBALI
PIUTANG YANG TELAH DI HAPUS
3. Perhitungan dan pencatatan penaksiran jumlah penyisihan piutang tak tertagih dengan
pendekatan laba rugi
PENCATATAN DENGAN PENDEKATAN LAPORAN LABA-RUGI
Bila penaksiran berdasarkan jumlah penjualan maka jumlah cadangan kerugian yang akan
dilaporkan ditentukan sebesar jumlah taksirannya ditambah dengan sadlo cadangan yang
masih ada. Contoh : Jurnal cadangan kerugian piutang Jurnal Taksiran kerugian piutang dari
Penjualan kredit bersih
PIUTANG WESEL
1. Pengertian Piutang Wesel : adalah piutang yang diperkuat dengan adanya perjanjian tertulis
(wesel). Sedangkan Wesel (Promissory Notes) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah
uang tertentu. Piutang Wesel lebih formal dibanding dengan Piutang Dagang karena terdapat janji
tertulis yang mengikat antara debitur (pihak yang menerima piutang) dan kreditur (pihak yang
memberikan piutang) untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. Surat wesel menjadi
salah satu bukti adanya piutang wesel. Piutang Wesel terjadi karna ada transaksi, dalam hal ini si
peminjam harus membuat surat perjanjian yang menyatakan bahwa akan membayar piutang
pada periode tertentu. Terkadang pihak peminjam meminta jaminan berupa kekayaan dan asset
lain.
2. Perbedaan wesel tagih dan wesel bayar
Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar dalam jumlah dan jangka waktu tertentu. Badan
yang mengeluarkan wesel disebut Penarik wesel, sedangkan pihka yang menerima wesel disebut
Penerima wesel. Wesel Tagih merupakan salah satu perkiraan tetap, maka akun tersebut
dilaporkan pada Neraca. Wesel tagih yang masanya < 1 tahun dimasukkan dalam aktiva lancar,
sedangkan yang masanya > 1 tahun dimasukkan dalam piutang jangka panjang. Ini adalah
rumusan untuk mencari hasil akhir tagih. Sedangkan Wesel bayar merupakan kebalikan dari
wesel tagih. Jika masanya < 1 tahun maka akan dilaporkan pada Neraca pos kewajiban lancar,
sedangkan jika masanya > 1 tahun akan dilaporkan sebagai kewajiban jangka panjang.
3. Pihak pihak yang terlibat dalam wesel tagih
Dalam wesel tagih ada 2 pihak :
Penarik wesel, yaitu pihak yang memerintahkan pihak untuk membayar. penarik kemudian
menjual wesel ke pihak ketiga, maka penarik tersebut disebut endosan.
4. Menentukan nilai jatuh tempo wesel tagih yang berbunga dan tanpa bunga
1.) Wesel Tagih Tidak Berbunga : Tidak mencantumkan bunga, dengan demikian nilai nominal
wesel = nilai nominal pada jatuh temponya
2.) Wesel Tagih Berbunga : Pada hari jatuh tempo nilai wesel = harga nominal wesel + bunga
mulai tanggal penarikan s/d jatuh tempo
5. Pendiskontoan Piutang Wesel
1. Pengertian pendiskontoan piutang wesel
Pendiskontoan wesel adalah aktivitas menjaminkan surat wesel untuk mendapatkan sejumlah
dana cair. Besaran dana cair yang didapatkan dengan menjaminkan surat wesel tersebut
biasanya lebih kecil dari nominal piutang wesel yang dimiliki namun tidak terlalu jauh bedanya.
Penjaminan surat wesel ini tidak bisa ke sembarang orang. Biasanya, pihak yang dipercaya
sebagai tempat untuk menjaminkan surat wesel adalah bank. Piutang wesel ini merupakan
salah satu surat resmi yang dasar hukumnya cukup kuat sehingga bisa digunakan untuk
melakukan pencairan dana secara resmi ke lembaga keuangan.
2. Pengertian diskonto
Setelah memahami konsep dasar dari pendiskontoan wesel, kita beralih pada topik selanjutnya
yaitu diskonto. Diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayarkan saat awal
peminjaman sejumlah uang. Hal ini mengakibatkan seseorang tidak bisa mendapatkan
pinjaman dengan besaran yang utuh dari yang diajukan. Diskonto juga dikenal dengan istilah
bunga dibayar di muka
3. Perhitungan diskonto wesel tanpa bunga dan wesel berbunga
Perhitungan Diskonto Wesel Tanpa Bunga
Untuk kasus wesel tak berbunga, ada cara sendiri untuk menghitung diskonto wesel tanpa
bunga. Sebelumnya, kita harus mengetahui unsur-unsur yang akan digunakan dalam
perhitungan ini.
1. Unsur pertama dari perhitungan ini adalah nominal wesel. Dikarenakan ini bukan wesel
berbunga, maka nominal wesel saat jatuh tempo sama dengan nominal wesel ketika
ditarik pertama kali.
2. Periode diskonto adalah usia mulai dari piutang wesel dijaminkan sampai dengan tanggal
jatuh temponya. Perlu diketahui bahwa hari pertama atau hari terjadinya transaksi
diskonto wesel tanpa bunga ini tidak dihitung sebagai hari diskonto. Namun, hari jatuh
tempo akan dihitung sebagai hari diskonto.
3. Menghitung nominal diskonto dengan rumus = nilai jatuh tempo (nominal wesel ketika
ditarik) x tarif x periode diskonto.
4. Rumus akhir untuk mendapatkan uang yang diterima dari hasil pendiskontoan wesel
tanpa bunga ini adalah = nilai jatuh tempo – nominal diskonto.
Ketika perusahaan memutuskan untuk mendiskonto piutang wesel tanpa bunga yang mereka
miliki, perusahaan akan mencatatnya seperti ini : (a) mendebit kas sebesar nilai uang yang
diterima. (b) mendebit biaya bunga sebesar nilai diskonto. (c) mengkredit piutang wesel
sebesar nilai nominal wesel tagih.
Perhitungan diskonto :
Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x Tarif Diskonto x Periode Diskonto
Jurnal pencatatannya yaitu:
Kas Rp xxx
Piutang wesel didiskontokan Rp xxx
Atau,
Kas Rp xxx
Bunga Diskonto Rp xxx
Piutang wesel didiskontokan Rp xxx
Berikut contoh soal perhitungan tentang piutang wesel untuk menambah pemahaman anda
mengenai piutang wesel.
Contoh soal : Sebuah wesel tanggal 5 Agustus 2017 dengan nominal Rp 30.000.000, bunga 3
%, jangka waktu nya adalah 60 hari. Didiskontokan ke bank pada tanggal 5 September 2017
dengan tingkat diskonto 5 %. Diminta: hitung jumlah yang diterima dari wesel yang di
diskontokan !
Jawab :
Tanggal jatuh tempo piutang wesel 60 hari sejak 5 Agustus
Agustus (31-5) = 26 hari
September = 30 hari
Oktober = 4 hari
60 hari
Tanggal jatuh tempo piutang wesel adalah tanggal 04 Oktober
Wesel didiskontokan ke bank tanggal 5 September
September (30-5) = 25 hari
Oktober = 4 hari
29 hari
Perhitungan bunga piutang wesel:
Bunga = Rp 30.000.000 x 3 % x 60/360 = Rp 150.000
Jadi, nilai jatuh tempo wesel adalah (Rp 30.000.000 + Rp 150.000) = Rp 30.150.000
Perhitungan diskonto:
Nilai Diskonto = Rp 30.000.000 x 5 % x 29/360 = Rp 120.833
Jumlah uang yang diterima = Rp 30.150.000 – Rp 120.833 = Rp 30.029.167
Jurnal umum untuk mencatat pendiskontoan wesel:
Kas Rp 30.029.167
Bunga diskonto Rp 120.833
Piutang wesel didiskontokan Rp 30.000.000
Pendapatan bunga Rp 150.000
6. Utang biaya (biaya yang masih akan dibayar). Utang biaya merupakan utang yang timbul dari
pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, biaya sewa dan
Iain-lain.
Ada satu metode lain yang dapat digunakan untuk mencatat biaya garansi. Metode lain ini disebut
sales warranty treatment. Dalam metode ini sebagian harga jual ditunda pengakuannya, sampai
saat terjadinya pengeluaran biaya garansi yang sesungguhnya. Karena cara ini juga berdasar pada
dasar accrual, maka dapat digunakan. Kelemahannya, adalah dilihat dari prinsip mempertemukan.
Dalam cara ini, penghasilan ditunda menunggu sampai terjadinya biaya. Seharusnya, yang benar
adalah biaya dibebankan sesuai dengan saat pengakuan pendapatan. Oleh karena itu, cara
pertama (expense warranty treatment) sebaiknya yang digunakan.
4. Taksiran Utang Pensiun
Apabila karyawan yang berhenti sesudah bekerja untuk jangka waktu tertentu diberi pensiun,
maka biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidupnya karyawan tersebut akan dibebankan
sebagai biaya ke periode- periode di mana karyawan tersebut bekerja. Jumlah pensiun yang akan
dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur dan jangka waktu pembayaran pensiun.
Selanjutnya jumlah taksiran tadi dibagi dengan taksiran jangka waktu bekerjanya karyawan
tersebut. Setiap periode jumlah taksiran ini didebitkan ke rekening biaya gaji dan upah atau
biaya produksi tidak langsung dan dikreditkan ke rekening utang pensiun. Pada saat pensiun
dibayar, rekening utang pensiun didebit dan rekening kas dikredit.