Penerbitan
Direktur Jenderal Pajak
SKPKB
Jumlah
Pokok kekurangan pembayaran atau pajak terutang
SKPKB dalam
yang harus disetor+sanksi administrasi
SKPKB
Jangka
10 tahun setelah saat terutangnya pajak atau
Waktu
berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
Penerbitan
Tahun Pajak,
SKPKB
SKPN adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah pokok pajak
sama besarnya jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
Diterbitkan apabila setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya
jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah
pajak yang terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
atau tidak ada pembayan pajak.
Diterbitkan untuk Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah.
F. Surat Tagihan Pajak
Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda. Surat Tagihan Pajak diterbitkan
apabila:
1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar.
2. Dari hasil penelitian, terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat
salah tulis dan/atau salah hitung.
3. Wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda/atau bunga.
4. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
membuat faktu pajak, atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu.
5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
mengisi faktur pajak secara lengkap.
6. Pengusaha Kena Pajak melaporka faktur pajak yang tidak sesuai dengan
masa penerbitan faktur pajak.
7. Pengusaha Kena Pajak gagal berproduksi dab telah diberikan pengembalian
pajak masukan.
G. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak
Ruang lingkup pembetulan Surat Ketetapan Pajak terbatas pada kesalahan
dari kesalahan tulis nama, alamat, NPWP, Nomor Surat Ketetapan Pajak, Masa
atau Tahun Pajak dan Tanggal Jatuh Tempo.
Surat Ketetapan Pajak yang dapat dibetulkan karena kealahan atau
kekeliruan, antara lain sebagai berikut.
1. SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN.
2. Surat Tagihan Pajak.
3. Sura Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak.
4. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
5. Surat Keputusan Pembetulan.
6. Surat Keputusan Keberatan.
7. Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi.
8. Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar.
H. Kelebihan Pembayaran Pajak
Setelah diadakan penghitungan jumlah pajak terutang dengan jumlah kredit pajak dan
terdapat jumlah selisih lebih (jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang) atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, Wajib Pajak berhak untuk meminta kembalian kelebihan pembayaran pajak,
dengan catatan Wajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.