Anda di halaman 1dari 11

SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)

Sumber: stevepb, pixabay.com


PETA KONSEP
Pengertian dan Fungsi Surat
Ketetapan Pajak

Surat Ketetapan Pajak Kurang


Bayar (SKPKB)

Surat Ketetapan Pajak Kurang


Bayar Tambahan (SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar


(SKPLB)
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
Surat Ketetapan Pajak Nilhil
(SKPN)

Surat Tagihan Pajak

Pembetulan Surat Ketetapan


Pajak

Kelebihan Pembayaran Pajak


A. Pengertian dan Fungsi Surat
Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang meliputi Surat
Ketetapan Kurang Bayar, Surat KetetapanKurang Bayar Tambahan, Surat
Ketetapan Bayar Nihil, atau Surat Ketetapan Lebih Bayar.
Fungsi Surat Ketetapan Pajak/Kohir:
a. Menimbun utang pajak.
b. Alat untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.
c. Alat untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang kepada
wajib pajak.
d. Alat bagi kantor pelayanan pajak untuk mengawasi pembayaran
pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak.
e. Merupakan kuitansi bagi Wajib Pajak yang membayar pajak.
f. Bagi kantor pelayanan pajak, Kohir merupakan cermin Surat
Ketetapan Pajak yang merupakan recorder untuk mencatat semua
tindakan yang diambil Wajib Pajak.
g. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap Wajib Pajak tertentu
secara nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi
kewajiban formal dan/atau kewajiban materiil dalam memenuhi
ketentuan perpajakan.
h. Sarana untuk mengenakan sanksi administasi perpajakan.
i. Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.
j. Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar.
k. Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang.
B. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB)
SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah
pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus
dibayar.

Penerbitan
Direktur Jenderal Pajak
SKPKB

Jumlah
Pokok kekurangan pembayaran atau pajak terutang
SKPKB dalam
yang harus disetor+sanksi administrasi
SKPKB

Jangka
10 tahun setelah saat terutangnya pajak atau
Waktu
berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
Penerbitan
Tahun Pajak,
SKPKB

Penjelasan tentang SKPKB ada pada halaman 99-101.


C. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT)

SKPKBT adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan tambahan


atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Direktur Jenderal Pajak dapat
menerbitkan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya
pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan
jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan pemeriksaan.
D. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB)

SKPBL adalah Surat ketetapan Pajak yang menentukan jumlah kelebihan


pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang
terutang atau tidak seharusnya terutang.
Penerbitan SKPBL untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pajak Penghasilan
b. Pajak Pertambahan Nilai
c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Penjelasan tentang SKPLB ada pada buku halaman 102.


E. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

SKPN adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah pokok pajak
sama besarnya jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
Diterbitkan apabila setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya
jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah
pajak yang terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
atau tidak ada pembayan pajak.
Diterbitkan untuk Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah.
F. Surat Tagihan Pajak

Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda. Surat Tagihan Pajak diterbitkan
apabila:
1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar.
2. Dari hasil penelitian, terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat
salah tulis dan/atau salah hitung.
3. Wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda/atau bunga.
4. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
membuat faktu pajak, atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu.
5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
mengisi faktur pajak secara lengkap.
6. Pengusaha Kena Pajak melaporka faktur pajak yang tidak sesuai dengan
masa penerbitan faktur pajak.
7. Pengusaha Kena Pajak gagal berproduksi dab telah diberikan pengembalian
pajak masukan.
G. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak
Ruang lingkup pembetulan Surat Ketetapan Pajak terbatas pada kesalahan
dari kesalahan tulis nama, alamat, NPWP, Nomor Surat Ketetapan Pajak, Masa
atau Tahun Pajak dan Tanggal Jatuh Tempo.
Surat Ketetapan Pajak yang dapat dibetulkan karena kealahan atau
kekeliruan, antara lain sebagai berikut.
1. SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN.
2. Surat Tagihan Pajak.
3. Sura Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak.
4. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
5. Surat Keputusan Pembetulan.
6. Surat Keputusan Keberatan.
7. Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi.
8. Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar.
H. Kelebihan Pembayaran Pajak
Setelah diadakan penghitungan jumlah pajak terutang dengan jumlah kredit pajak dan
terdapat jumlah selisih lebih (jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang) atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, Wajib Pajak berhak untuk meminta kembalian kelebihan pembayaran pajak,
dengan catatan Wajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.

1. Restitusi dan Kompensasi


• Restitusi adalah hak yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk meminta
pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
• Kompensasi adalah hak yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk membayar utang
pajak dengan menggunakan kelebihan pembayarab pajak.

2. Batas Waktu Pengembalian Kelebihan Pembayatran Pajak


• Batas waktu pengembalian kelebihan pembayatran pajak ditetapkan paling lama
satu bulan.

3. Tata Cara Pembayaran Kelebihan Pajak


• Penjelasan tentang tata cara pembayaran kelebihan pajak ada pada halaman 208.

Anda mungkin juga menyukai