Anda di halaman 1dari 8

PIUTANG

Rahcmat Agus
Andi Abdurachman Patajangi
Andi Syairruddin
Muh Ihsan Setiwana
Definisi Piutang

Piutang adalah suatu hak pembayaran milik perusahaan terhadap suatu


pihak karena telah menerima produk/jasa tapi belum membayarnya
dengan lunas (accounts receivable). Di dunia akuntansi, pengertian
piutang adalah hak pembayaran yang legal ditagih atas produk/jasa
dengan pembayaran tidak tuntas di periode tutup buku. Piutang adalah
jenis aktiva termasuk dalam aset lancar. Oleh karena itu, proses
pembayarannya harus jelas dan sesuai tempo. Jika sebuah perusahaan
dengan sangat terpaksa tidak dapat mengklaim piutangnya, maka pihak
keuangan berkewajiban memasukkan piutang tersebut ke dalam jurnal
tersendiri, yaitu jurnal piutang tak tertagih.
Perbedaan Hutang dan Piutang

• Secara Bahasa Indonesia, perbedaan hutang dan piutang sangatlah jelas. Hutang
merupakan kewajiban pembayaran atas jasa yang telah diterima, sedangkan piutang
berarti sebaliknya.
• Akan tetapi dalam proses pelaporan keuangan, perbedaan hutang dan piutang perlu dilihat
dari berbagai aspek. Hutang (accounts payable) termasuk dalam akun kredit saat dibayar,
dan akun debit saat diterima.
• Selain itu, hutang juga termasuk liabilitas. Jika hutang tersebut perlu dibayar dalam
waktu kurang dari 1 tahun, maka disebut liabilitas jangka pendek. Sebaliknya, jika jatuh
tempo hutang lebih dari 1 tahun, maka sebutannya adalah liabilitas jangka panjang.
• Sementara itu, piutang adalah hak pembayaran atas jasa yang sudah dilakukan
perusahaan. Saat perusahaan mengeluarkan piutang, pencatatannya masuk dalam akun
kredit. Sedangkan saat piutang dibayar, akunnya pun dipindah menjadi debit. Dari segi
laporan neraca, piutang termasuk dalam aset lancar.
Ciri-Ciri Piutang
Setelah membahas pengertian piutang dan perbedaannya dengan hutang, kali ini kita akan membahas
karakteristik piutang. Adapun ciri-ciri piutang adalah sebagai berikut.
• Punya Tanggal Jatuh Tempo
Piutang adalah transaksi dengan jatuh tempo tertentu berdasarkan kesepakatan pihak debitur (yang berhutang)
dan kreditur (pemberi hutang). Tanggal jatuh tempo penting guna menjaga stabilitas arus kas perusahaan.
Selain itu, penentuan jatuh tempo juga akan memudahkan akuntan dalam menyusun jurnal keuangan periodik.
• Dapat Memiliki Bunga
Ciri - ciri piutang berikutnya adalah perusahaan selaku pihak kreditur dapat menentukan apakah piutang yang
dikeluarkannya memiliki bunga atau tidak. Jika perusahaan mewajibkan piutang dengan bunga, maka
pelaporannya dalam jurnal wajib disendirikan.

Memiliki Konsekuensi Telat Pembayaran
Ciri - ciri piutang yang terakhir adalah menimbulkan risiko saat telat dibayar. Piutang adalah salah satu
komponen aset penentu lancar tidaknya operasional perusahaan. Sehingga perusahaan perlu memberikan
konsekuensi tegas bagi pihak-pihak debitur yang telat melakukan pembayaran. Konsekuensi ini bisa berbentuk
blacklist atau bahkan pelaporan ke pihak berwajib.
Jenis-Jenis Piutang
Setelah membahas ciri - ciri piutang, kali ini kita akan membahas jenis - jenis piutang. Berdasarkan model
transaksinya, piutang memiliki beberapa klasifikasi. Selengkapnya tentang jenis - jenis piutang adalah sebagai
berikut.
• Piutang Usaha/Dagang
Piutang usaha adalah piutang karena penundaan pembayaran oleh konsumen yang telah menerima
produk/jasa. Piutang usaha juga sering dikenal dengan istilah piutang dagang, karena terjadinya disebabkan
transaksi jual beli antara produsen dan konsumen.
• Piutang Wesel
Berbeda dengan piutang dagang, piutang wesel adalah piutang yang terjadi dengan kesepakatan antar
kreditur dan debitur. Proses terjadinya piutang wesel adalah suatu pihak mengajukan pinjaman kepada pihak
lain, dan menjanjikan pembayaran di waktu tertentu. Saat memberikan piutang wesel, umumnya perusahaan
akan mengeluarkan surat kontrak di atas materai, dengan tanggal jatuh tempo dan bunga tertera. Apabila
pihak penerima hutang melanggar, maka perusahaan berhak melakukan konsekuensi sesuai kesepakatan
dalam surat kontrak tersebut.
• Piutang Lain-Lain
Sementara itu, piutang lain-lain adalah piutang di luar piutang dagang dan wesel. Beberapa hal yang
termasuk dalam piutang lain-lain misalnya gaji karyawan di bayar di depan, piutang restitusi pajak, piutang
bunga, dan sebagainya.
Piutang Dagang

piutang dagang adalah hasil atau pembayaran yang akan diterima


oleh perusahaan dari konsumen atau klien yang sudah membeli
barang atau jasa mereka secara kredit. Biasanya, jangka waktu
pembayarannya terbilang pendek. Ada pilihan beberapa hari,
bulanan, dan pada beberapa kasus, bisa sampai satu tahun.
Ciri-ciri Piutang Dagang

• Account Receivable (Piutang). Piutang biasanya terjadi karena adanya penjualan kredit. Hal ini muncul
sebagai akibat dari pembelian barang atau jasa secara kredit.
• Notes Receivable (Catatan Piutang). Catatan piutang adalah pernyataan jumlah terutang dari pelanggan
yang berupa dokumen resmi. Tidak seperti piutang dagang, catatan piutang hanya bisa diklasifikasikan ke
dalam aset lancar di neraca jika jumlah yang jatuh tempo dapat ditagih dalam waktu setahun. Biasanya
piutang jenis ini digunakan dalam jangka waktu kredit lebih dari 60 hari.
• Uncollectible Account Receivable (Piutang Tak Tertagih). Piutang tidak tertagih bisa terjadi ketika
pelanggan tidak membayar utang tertagih. Banyak perusahaan mengalihkan risiko piutang tidak tertagih
ke pihak lain. Misalnya saja, ketika Anda membeli barang di perusahaan penyedia bahan baku yang tidak
menerima pembayaran secara kredit, tapi mereka bisa dibayar dengan menggunakan kartu kredit.
• Piutang lain-lain. Piutang ini meliputi piutang pajak, piutang karyawan, dan piutang bunga, serta
memiliki sifat yang mirip dengan notes receivable. Jika bisa ditagih dalam waktu satu tahun, bisa
diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika diperkirakan baru akan tertagih lebih dari satu tahun, maka itu
bisa dikelompokkan sebagai aset yang tidak lancar dan tentunya perlu dilaporkan ke bagian investasi.
THANK YOU AND HAPPY NICE DAY

Anda mungkin juga menyukai