Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Utang Usaha

Utang usaha adalah kewajiban perusahaan akibat adanya transaksi pembelian barang maupun
jasa yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan dibayar secara angsuran dalam
jangka waktu singkat.

Dalam bisnis, utang perusahaan tidak dianggap sebagai kondisi keuangan yang tidak sehat.
Pasalnya, utang tersebut sangat dibutuhkan agar kegiatan operasional perusahaan tetap dapat
berjalan lancar.

Perbedaan utang dagang dan utang usaha terletak pada cara penerapannya. Utang usaha
adalah kewajiban perusahaan untuk membayar hutang terkait dengan inventaris, sedangkan
utang dagang yaitu tanggung jawab perusahaan atas keseluruhan utang jangka pendek.

Ciri-Ciri Utang Usaha


Terdapat beberapa karakteristik pembeda antara utang perusahaan satu ini dengan bentuk
utang-utang lainnya. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi ciri khas dari utang tersebut.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Tidak Disertai Surat Perjanjian Formal


Dalam pengajuan utang, perusahaan tidak memerlukan adanya surat perjanjian
tertulis. Rasa saling percaya antara penjual dan pembeli sangat dibutuhkan. Bahkan,
satu-satunya bukti sah dari kesepakatan ini adalah fraktur penjualan saja.
2. Terjadi Berulang-Ulang
Umumnya, pembayaran angsuran utang usaha merupakan arus kas keluar yang
bersifat berulang-ulang. Dalam kata lain, utang ini akan terus berlangsung secara terus
menerus. Hal ini menyebabkan penjual maupun pembeli akan sering bertemu dan
berkontak langsung.
3. Jatuh Tempo Singkat
Karena bentuk utang ini termasuk ke dalam aktiva lancar, maka waktu pelunasannya
pun harus cepat. Biasanya, tak kurang dari satu periode akuntansi tergantung dari
kebijakan pemberi kredit. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kelancaran arus kas
kreditur maupun perusahaan itu sendiri.

Fungsi Utang Usaha


Umumnya, setiap perusahaan mengajukan utang untuk keperluan kegiatan usaha. Salah
satunya adalah melunasi pembayaran tagihan. Berikut ini beberapa fungsi lainnya dari utang
bagi perusahaan.

1. Biaya Perjalanan Bisnis


Pada perusahaan skala besar, utang akan dimanfaatkan sebagai pembiayaan
perjalanan bisnis dalam pengembangan usaha. Nantinya, dana tersebut akan
digunakan untuk pemesanan tiket pesawat, sewa mobil, hingga akomodasi hotel.
2. Pembayaran Internal
Utang tersebut juga dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan internal perusahaan
yang disertai dengan tanda terima. Misalnya, biaya parkir, pembelian bahan bakar
hingga kebutuhan dapur, seperti makanan ringan maupun konsumsi rapat perusahaan.
3. Pembayaran Kreditur
Tidak selamanya perusahaan membeli barang yang diperlukan secara tunai,
melainkan dengan angsuran kepada vendor atau kreditur dalam jangka waktu tertentu.
Utang tersebut akan digunakan untuk melunasi pembayaran eksternal sebelum
memasuki jatuh tempo.

Sistem Utang Usaha


Pada dasarnya, utang usaha akan bertambah apabila ada transaksi yang tidak dicatat secara
tetap dalam laporan kas perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan sejumlah proses agar
utang usaha dapat ditangani dengan baik. Diantaranya sebagai berikut.

1. Penerimaan Tagihan
Saat sebuah perusahaan menerima faktur dari kreditur, maka perusahaan harus
mengecek keabsahan tagihan tersebut terlebih dahulu, baik dari jumlah transaksi
hingga syarat pelunasannya. Nantinya, tagihan ini akan bermanfaat dalam melacak
total barang yang diterima.
2. Tinjau Detail Tagihan
Pemeriksaan tagihan secara detail wajib dilakukan oleh semua perusahaan. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pencatatan laporan keuangan. Adapun
yang perlu diperhatikan adalah nama vendor dan tanggal jatuh tempo sesuai dengan
kesepakatan.
3. Pembayaran Tepat Waktu
Pembayaran angsuran utang usaha merupakan arus kas keluar yang bersifat tidak
rutin. Semua pelunasan utang harus dilakukan sebelum memasuki tanggal jatuh tempo
tagihan. Pastikan nominal pada cek maupun rekening bank vendor telah siap dan
terverifikasi.

Anda mungkin juga menyukai