Anda di halaman 1dari 19

RESUME MATERI

PEMERIKSAAN PIUTANG

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
TORIKUL MUNJASI

1
PEMERIKSAAN PIUTANG

Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara
kredit. Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal
perusahaan.

Piutang adalah klaim terhadap sejumlah uang yang diharapkan akan diperoleh pada masa
yang akan datang. Piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan
konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang
dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut.

Dalam bidang akuntansi, piutang disebut juga dengan istilah Account Reveiable (AR). Yakni,
sebuah transaksi akuntansi berupa penagihan kepada konsumen yang berhutang. Baik berupa
uang atau penjualan yang belum dibayar lunas.

Contoh sederhananya, ada seorang pelanggan yang ingin membeli produk , namun masih belum
mempunyai cukup uang. Dia pun memilih berhutang dan akan melunasinya dalam waktu
tertentu.

Maka, sejumlah tagihan yang harus dibayar pelanggan tersebut disebut piutang. Intinya, utang
dan piutang punya pengertian hampir mirip, yaitu uang pinjaman. Perbedaannya hanya terletak
pada sudut pandang.

1
Ada dua jenis piutang menurut sumber terjadinya yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain
- Piutang Usaha: piutang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa scr kredit
- Piutang lain-lain: piutang yg timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal
perusahaan.
- Piutang dinyatakan sebesar jml tagihan dikurangi taksiran jml yg dpt ditagih (net
realizable value).
- Piutang Pemegang Saham dan Piutang Perusahaan Afiliasi hrs dilaporkan tersendiri.

Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau secara
kredit. Contoh dari perkiraan-perkiraan yang bisa di golongkan sebagai piutang antara
lain :
- Piutang Dagang
- Wesel Tagih
- Piutang Pegawai
- Uang Muka
- Refundable Deposit [uang jaminan]
- Piutang lain-lain
- Allowance for bad debts [penyisihan piutang tak tertagih]

Perkiraan piutang pemegang saham dan piutang perusahaan afiliasi harus dilaporkan
tersendiri (tidak digabung dengan perkiraan piutang) karena sifatnya yang berbeda.

1
Ciri-ciri piutang yaitu :

1) Mempunyai tanggal jatuh tempo

Saat seseorang berhutang kepada kita, itu artinya terdapat piutang yang belum dibayar.
Pembayaran piutang ini sendiri tidak boleh seenaknya, karena terdapat tanggal jatuh
tempo alias masa berlaku pembayaran.
Pembeli yang berhutang wajib membayar piutang tersebut sebelum tanggal jatuh
tempo yang telah disepakati atau ditentukan penjual. Umumnya, penjual
menerapkan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda. Mulai dari beberapa hari,
minggu, bulan, hingga 1 tahun.
1) Adanya Bunga yang Berlaku Umumnya, penjual menerapkan bunga tertentu yang
harus dibayar oleh pembeli yang memilih kredit atau berhutang. Hal ini
diberlakukan sebagai risiko pembeli karena telah meminta tambahan waktu
pembayaran sekaligus kompensasi penjual selama periode pelunasan.
2) Mempunyai Nilai Jatuh Tempo
Poin ini merupakan total harga transaksi produk ditambah nilai bunga sebagai
risiko kredit. Tak heran, nilai pembayaran suatu produk yang dibeli secara hutang
umumnya lebih mahal daripada jika langsung dibayar lunas.

Hukum Utang Piutang Dilihat dari kacamata agama Islam, hukum asal utang piutang
adalah mubah. Transaksi tersebut diperbolehkan selama dilakukan dengan cara dan
tujuan yang baik. Salah satunya, transaksi dilakukan sesuai kesepakatan dan pihak
penghutang sadar diri untuk melunasi hutangnya.
Dalam bisnis, hukum utang piutang adalah hal yang lazim dilakukan antara penjual
dan pembeli. Biasanya penjual membutuhkan lebih banyak modal usaha untuk
mengembangkan usahanya. Sehingga pengusaha memilih untuk berhutang kepada
orang lain.

Begitu pula saat memberikan pinjaman (piutang) kepada pelanggan. Hal itu dilakukan

1
agar pembeli mendapat kemudahan membeli dan pada akhirnya melakukan transaksi.
Dengan begitu, penjual tetap mendapatkan keuntungan penjualan meskipun butuh
waktu lebih lama.

 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang


1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal yang baik atas
piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.

2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) dari


pada piutang.

3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan


cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak
tertagih)

4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent lability)


yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes recivable).

 Prosedur Pemeriksaan Piutang

1. Pahami dan evaluasi ICQ atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan
penerimaan kas
2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule Piutang per tanggal laporan posisi
keuangan neraca.
3. Minta aging schedule dari piutang dagang.
4. Periksa mathematical accuracinya dan cek saldo individual ke buku pembantu
piutang, lalu totalnya ke jurnal umum.
5. Tes cek umur piutang dari beberapa customer ke buku pembantu piutang dan
faktur penjualan.
6. Kirimkan konfirmasi piutang:
- Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yg akan dikirimi surat konfirmasi.
- Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau negatif.

1
- Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat konfirmasi.
- Jawaban konfirmasi yg berbeda hrs diberitahukan kpd klien utk dicari
perbedaannya.
- Buat ikhtisar [summary] dari hasil konfirmasi.
7. Periksa subsequent collection dg memeriksa buku kas dan bukti penerimaan
kas [utk periode ssdh tgl neraca sampai dekta tgl penyelesaian pemeriks di
lapangan]
8. Periksa apakah ada wesel tagih yg didiskontokan.
9. Tes sales cut-off dg memeriksa sales invoice, credite note dll, +/- 2 minggu sblm dan
ssdh tanggal neraca.
10. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file, utk mengetahui apakah ada piutang yg dijadikan sbg
jaminan.
11. Periksa apakah penyajian di Neraca sesuai dg PABU.
12. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yg diperiksa.

 berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca


dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
1) Usut saldo piutang yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha
yang bersangkutan di dalam buku besar.
Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo piutang yang tercantum di
neraca didukung dengan catatan akuntansi yang andal kebenaran
mekanisme pencatatannya, maka saldo piutang yang dicantumkan di
neraca di usut ke akun buku besar seperti piutang usaha, piutang non
usaha, dan catatan kerugian piutang usaha.
2) Hitung kembali saldo akun piutang di dalam buku besar.
Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian perhitungan saldo akun
piutang usaha, auditor menghitung kembali saldo akun piutang usaha dan
piutang non usaha, dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah
pendebitan dan menguranginya dengan jumlah pengkreditan akun
tersebut.
1
3) Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang
usaha.
Kecurangan dalam transaksi penjualan kredit dan transaksi yang
mengurangi piutang usaha(retur penjualan, dan penghapusan piutang).
Dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik dalam jumlah
maupun sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan
kerugian piutang usaha.
4) Usut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang
usaha ke kertas kerja tahun yang lalu.
Sebelum auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang
menyangkut akun piutang usaha dan cadangan kerugian piutang, ia perlu
memperoleh keyakinan atas kebenaran saldo awal kedua akun tersebut.
Untuk mencapai tujuan ini, auditor melakukan pengusutan saldo awal akun
piutang usaha dan catatan kerugian piutang usaha ke kertas kerja taun lalu.
Kertas kerja taun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai

1
koreksi yang diajukan oleh auditor dalam audit taun yang lalu, sehingga
auditor dapat mengevaluasi tindak lanjut yang telah ditemput oleh klien.
5) Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun piutang ke dalam jurnal
yang bersangkutan.
Pendebitan didalam akun piutang usaha diusut ke jurnal penjualan dan
pengkreditan ke akun tersebut diusut ke jurnal penerimaan kas dan jurnal
umum. Pendebitan di dalam akun piutang non usaha diusut ke jurnal
penerimaan kas dan jurnal umum. Pengusutan ini dilakukan oleh auditor
untuk memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan
piutang usaha berasal dari jurnal-jurnal yang bersangkutan.
6) Lakukan rekonsiliasi akun control piutang di dalam buku besar ke buku
pembantu piutang yang bersangkutan.
Saldo akun kontrol piutang usaha didalam buku besar tersebut kemudian
dicocokan dengan jumlah saldo akun pembantu piutang usaha untuk
memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang bersangkutan
dengan piutang usaha dapat dipercaya ketelitianya. Jika piutang non usaha
material, biasanya klien menyelenggarakan buku pembantu untuk itu.

Untuk membuktikan ketepatan pisah batas trasaksi penerimaan kas, auditor melakukan
observasi terhadap semua kas yang diterima pada hari terakhir tahun yang diaudit untuk
membuktikan apakah penerimaan kas tersebut telah dimasukan kedalam kas ditangan
atau setoran dalam perjalanan dan penerimaan kas dalam taun berikutnya tidak
dimasukan kedalam penerimaan kas yang diaudit.
 Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci
Pengujian terhadap saldo akun rinci dalam siklus pendapatan difokuskanke saldo piutang
usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha. Tujuan pengujian ini adalah untuk
memverifikasi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak kepemilikan, dan penilaian.
Dalam merancang pengujian ini, auditor harus memenuhi masing-masing dari delapan tujuan
audit, yaitu:

1
1. Detail tie-in: Piutang usaha dalam neraca saldo menurut umur (aged trial
balance) sesuai dengan jumlah yang ada pada master file , dan total jumlahnya
benar serta sesuai dengan yang ada pada buku besar.

1
2. Existence: Pencatatan di Piutang usaha benar benar ada.
Konfirmasi saldo pelanggan adalah uji yang paling penting dari uji rincian
saldo (test of detailed balances) untuk menentukan keberadaan rekening
piutang yang tercatat . Ketika pelanggan tidak menanggapi konfirmasi, auditor
biasanya memeriksa dokumen pendukung untuk memverifikasi pengiriman
barang dan bukti penerimaan kas berikutnya untuk menentukan apakah piutang
benar benar telah diterima.
3. Completeness: Semua piutang usaha yang ada telah dimasukkan dalam
pencatatan
Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan dari neraca saldo
menurut umur (aged trial balance) ketika semua penjualan ke pelanggan
dihilangkan dari jurnal penjualan dan penjualan ke pelanggan baru yang
biasnya belum masuk ke master file.
4. Accuracy: Semua Piutang usaha yang tercatat akurat.
Konfirmasi terhadap akun-akun tertentu yang berhubungan pada trial balances adalah hal yang
dilakukan untuk melakukan uji rincian saldo (testof detailed balances) dalam mengukurakurasi
saldo piutang usaha.
5. Classification: Piutang usaha diklasifikasikan dengan benar
Auditor dapat mengevaluasi klasifikasi piutang relatif mudah, dengan
melakukan proses review terhadap neraca saldo menurut umur (aged trial
balance) piutang dari afiliasi, karyawan, direktur, atau pihak terkait lainnya.
6. Cutoff: Cutoff dalam piutang usaha benar
Salah saji cutoff ada ketika transaksi periode berjalan dicatat pada periode
berikutnya atau sebaliknya. Tujuan dari uji cutoff adalah untuk memverifikasi
apakah transaksi menjelang akhir periode akuntansi dicatat dalam periode yang
tepat. Uji cutoff adalah salah satu yang paling penting karena salah saji dalam
cutoff secara signifikan dapat mempengaruhi pendapatan periode berjalan.
7. Realizable value: Piutang usaha diungkapkan dalam nilai realisasi
Standar akuntansi mengharuskan perusahaan mencatat piutang pada
jumlah yang akhirnya akan diterima.
8. Rights: Klien mempunyai hak atas piutang usaha
Hak klien untuk piutang biasanya tidak menyebabkan masalah pemeriksaan
karena piutang biasanya milik klien.

1
Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengujian ini diantaranya
sebagai berikut :

1. Lakukan Konfirmasi Piutang , Konfirmasi piutang adalah sebuah konsep


berulang dalam diskusi kita tentang merancang tes rincian saldo piutang usaha.
Tujuan utama dari rekening konfirmasi piutang adalah untuk memenuhi tujuan
keberadaan, akurasi, dan cutoff. Konfirmasi adalah tanggapan tertulis langsung dari
pihak ketiga di kertas atau bentuk elektronik, dan mereka dianggap menjadi bukti
yang sangat handal karena mereka diterima langsung dari pihak ketiga. Meskipun
respon lisan memberikan bukti audit, itu tidak dianggap konfirmasi. Standar
auditing AS menunjukkan bahwa auditor harus menggunakan konfirmasi eksternal
untuk akun materi piutang ada beberapa tahap yang harus ditempuh auditor dalam
mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur :
 Tentukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan.Dua
metode konfirmasi piutang yang dapat digunakan auditor :
a. metode konfirmasi positif, adalah metode konfirmasi yang auditor
meminta jawaban penegasan dari debitur, baik dalam hal kesesuaian
maupunketidaksesuaian antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya
dengan saldo utangnya yang tercantum di dalam surat konfirmasi tersebut. Metode
ini umumnya digunakan jika auditor menghadapi situasi : saldo piutang klien
kepada debitur secara individual berjumlah besar, auditor mempunyai dugaan
bahwaterdapat banyak akun piutang usaha yang disengketakan antara klien dengan
debitur nya atau terdapat ketidaktelitian atau kecurangan saldo akun piutang usaha.
b. metode konfirmasi negatif, adalah metode konfirmasi yang auditor
meminta jawaban penegasan dari debitur hanya jika terdapat ketidaksesuaian antara
saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utangnya yang
tercantum di dalam surat konfrmasi tersebut. Metode ini umumnya digunakan
auditor jika : pengendalian intern terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor,
akun piutang klien berjumlah banyak dengan saldo piutang usaha yang secara
individual kecil, auditor memperkirakan bahwa debitur yang menerima konfirmasi
tidak akan menaruh perhatian terhadap surat konfirmasiyang diterimanya.

1
 Kirimkan surat konfirmasi kepada debitur.
a) Auditor meminta klien untuk mengirimkan surat konfirmasi kepada
debitur.
b) Klien mengirim surat konfirmasi kepada debitur.
c) Debitur mengirim langsung jawaban atas surat konfirmasi kepada auditor.
 Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha.Periksa
dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur yang terjadi
setelah tanggal neraca. Dan juga periksa dokument yang mendukung pendebitan
dan pengkreditan akun piutang usaha kepada debitur yang bersangkutan

 Periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur


yang terjadi setelah tanggal neraca.
Pemeriksaan penerimaan kas dari debitur yang terjadi setelah tanggal neraca akan
dapat memberikan informasi kepada auditor mengenai keberadaan debitur yang
saldo piutang kepadanya dicantumkan di neraca klien.
 Periksa dokumen pendukung timbulnya piutang usaha.
Untuk memverifikasi hak kepemilikan atas piutang usaha yang dicantumkan di
neraca, auditor pertama kali harus memeriksa dokumen yang mendukung transaksi
timbulnya piutang usaha. Dengan demikian pemeriksaan ini mempunyai
2 tujuan yakni untuk membuktikan keberadaan piutang usaha dan untuk
membuktikan hak milik atas piutang usaha yang dicantumkan di
neraca.
 Periksa jawaban konfirmasi bank.
Untuk mengetahui apakah piutang usaha yang dicantumkan di neraca merupakan
aktiva milik klien, auditor dapat menggunakan informasi di dalam jawaban
konfirmasi bank. Dari jawaban tersebut auditor dapat mengetahui wesel tagih
yang didiskontokan ke bank dan piutang usaha yang dijaminkan dalam penarikan
kredit dari bank.
 Mintalah surat representasi piutang dari klien.
Surat representasi dipergunakan untuk menyadarkan klien bahwa tanggung jawab
atas kewajaran informasi yang disajikan didalam laporan keuangan yang berada
ditangan klien, bukan ditangan auditor.surat representasi ini disajikan di laporan
1
neraca.

2. Lakukan Evaluasi Terhadap Kecukupan Cadangan Kerugian Piutang Usaha


Yang Dibuat Oleh Klien
Prosedur ini ditempuh oleh auditor untuk memverifikasi penilaian piutag usaha
yang dicantumkan di neraca. Menurut PABU, piutang usaha disajikan dalamneraca
pada nilai bersih yang dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca.
a. Hitung kembali cadangan kerugian piutang usaha yang dibuat oleh klien.
Cadangan kerugian Piutang usaha umumnya ditentukan berdasarkan
pengalaman perusahaan dalam pengumpulan piutang usaha dari
debiturnya. Cadangan tersebut biasanya dihitung berdasarkan presentase
tertentu dari pendapatan penjualan atau sebagai presentase tertentu dari
saldo piutang usaha pada tanggal neraca.
b. Periksa penentuan umur piutang usaha yang dibuat oleh klien.
Langkah pertama dalam memverifikasikan kewajaran penilaian piutang
usaha dalam meminta dari klien daftar umur piutang usaha per tanggal
neraca.
c. Bandingkan cadangan kerugian piutang usaha yang tercantum di neraca
tahun yang diaudit dengan cadangan tersebut yang tercantum di neraca
tahun sebelumnya.
Untuk menilai cukup tidaknya cadangan kerugian piutang yangdicantumkan
di neraca klien auditor membandingkan cadangan kerugian piutang usaha
yang dibentuk oleh klien di neraca sekarang dengan yang dibentuk di
neraca taun sbeelumnya. Dengan membandingkan pengalaman
pengumpulan piutang tahun sebelumnya auditor akan memperoleh
gambaran mengenai cukup tidaknya cadangan kerugian piutang usaha yang
dibentuk oleh klien dineraca yang sekarang dianut oleh auditor.

d. Periksa catatan kredit untuk debitur yang utang nya telah kadaluwarsa. Dari
daftar umur piutang usaha, auditor dapat memperoleh informasi nama
debitur yang piutang kepadanya telah lama kadaluarsa dari informasi ini
kemudian auditor akan memeriksa catatan kredit dan arsip koresponden
dengan debitur yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai

1
kemungkinan dapat ditagih atau tidaknya piutang kepada para debiturtersebut.
Auditor juga mengajukan pertanyaan kepada klien mengenai kemungkinan dapat
ditagih atau tidaknya piutang yang telah lama kadaluarsa tersebut.

1
4
1
5
1
6
1
7
18
19

Anda mungkin juga menyukai