Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Auditing IB

Nama : Heri Darmawan


NIM : 030817579

Tugas. 1

1. Apa yang menjadi pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian terhadap Transaksi


Penjualan Kredit? 
2. Apa tujuan pemeriksaan piutang? Jelaskan!
3. Mengapa Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang
mencukupi untuk merencanakan audit? Jelaskan sesuai dengan pemahaman Saudara.

Jawab :

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian terhadap Transaksi Penjualan Kredit

- Dokumen dan catatan umum.


Adapun yang termasuk dokumen-dokumen perusahaan terkait transaksi penjualan kredit :
1. Pesanan Pelanggan : pembelian barang dagang oleh pelanggan yang langsung
diterimapelanggan dan biasanya menggunakan formulir yang telah disiapkan penjual atau
pun pembeli
2. Pesanan Penjualan : dokumen yang menunjukkan mengenai deskripsi barang yang dijual
maupun kuantitas barang yang dibeli berkaitan dengan pesanan pelanggan.
3. Dokumen Pengiriman : dokumen yang bertujuan untuk menunjukkan rincian tanggalsetiap
pengiriman barang sebagai contoh adalah bill of lading yang merupakan sebuahcontoh
formulir sebagai tanda terima barang yang dikirimkan oleh kurir.
4. Faktur penjualan : formulir yang menyatakan penjualan tertentu termasuk berapanominal
terutang serta tanggal penjualan.
5. Daftar harga yang diotorisasi : dokumen yang berisi daftar harga barang-barang
yangditawarkan untuk dijual.
6. File transaksi penjualan : dokumen yang berisi transaksi penjualan yang telahdiselesaikan.
7. Jurnal penjualan : dokumen yang berisi daftar penjualan yang telah diselesaikan.
8. File induk pelanggan : dokumen yang berisi informasi mengenai penagihan pelangganserta
batas akhir kredit pelanggan.
9. File induk piutang usaha : dokumen yang berisi informasi transaksi dari setiap pelanggan.
10. Laporan bulanan pelanggan : dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan
yangmenunjukkan saldo awal, transaksi dan saldo akhir pelanggan bulan itu.

Fungsi-fungsi pendapatan:
1. Memprakarsai Penjualan :
permintaan oleh sebuah perusahaan agar dapat melakukantransaksi penjualan dengan perusahaan lain
yang meliputi :
 Penerimaan pesanan pelanggan.
 Persetujuan kredit.
2. Pengiriman barang dan jasa
pengiriman barang dan jasa meliputi :
 Pemenuhan pesanan penjualan.
 Pengiriman pesanan penjualan.
3. Pencatatan Penjualan
pengakuan formal atas pendapatan perusahaan meliputi :
 Penagihan pelanggan.
 Pencatatan penjualan

Sumber : http://ar-alfajri.blogspot.com/2013/10/aktivitas-pengendalian-dalam-audit.html

Tujuan Pemeriksaan Piutang

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas piutang dan transaksi
penjualan, piutang dan penerimaan kas.
Jika Internal controlnya baik, maka luas pemeriksaan dalam substantif tes bisa
dipersempit, ciri internal control piutang yg baik :
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagpenjualan, pengiriman,
penagihan, pengotorisasi, pembuatfaktur penjualan, bag. pencatatan.
b. Digunakannya formulir prenumbered.
c. Digunakannya price list [daftar harga] dan setiap penyimpangan dari price list [diskon
yg diberikan] hrs mendpt persetujuan dari pejabat yg berwenang.
d. Digunakannya buku pembantu Piutang [kartu piutang] utkmasing-masing pelanggan,
yg selalu diupdate.
e. Setiap akhir bulan dibuat aging schecule [analisa umur piutang]
f. Setiap akhir bulan jumal saldo piutang dari masing-masing pelanggan dibandingkan
dengan jumlah saldo piutang menurut buku besar.
g. Setiap akhir bulan dikirim monthly statement of account kepada masing-masing
pelanggan.
h. Uang kas, cek, giro yg diterima dari pelanggan harus disetor dalam jumlah
seutuhnya paling lambat keesokan harinya.
i. Mutasi kredit di rekening piutang [berasal dari retur penjualan dan penghapusan
piutang] hrs diotorisasi oleh pejabat yg berwenang.
j. Setiap pinjaman yg diberikan [kpd pegawai, direksi,pemegang saham, perusahaan
afilisasi] harus diotorisasi oleh pejabat yg berwenang, dan didukung oleh bukti-bukti
yang lengkap dan dijelaskan apakah dikenai bunga atau tidak.

2. Untuk memeriksa validity [keabsahan] dan authenticity [keotentikan] piutang;


 Validity
apakah piutang itu sah, masih berlaku, diakui oleh yang mempunyai utang.
 Authenticity
apakah piutang didukung oleh bukti-bukti otentik, spt: sales order, delivery order
yang sudah ditandatangani oleh pelanggan, dan faktur penjualan.

3. Untuk memeriksa collectibility [kemungkinan tertagihnya] piutang dan cukup tidaknya


perkiraan allowance for bad debts.
>> Collectibility : kemungkinan tertagihnya piutang.
Piutang disajikan sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih, jumlah yg
diperkirakan tidak bisa ditagih harus dibuatkan penyisihan dalam jumlah yang cukup,
piutang yang sudah pasti tidak bisa ditagih, harus dihapuskan.
>>Jika allowance terlalu tinggi, piutang disajikan terlalu kecil [understated], biaya terlalu
besar [overstated], dan laba rugi terlalu kecil [understated].
>>Jika allowance terlalu kecil, piutang disajikan overstated,biaya understated, dan laba
rugi overstated.

4. Untuk memeriksa apakah ada kewajiban bersyarat [contingentliability] yang timbul


karena pendiskontoan wesel tagih.
Jika ada wesel tagih yang didiskontokan ke bank sebelum tanggal jatuh tempo,
maka harus diungkapkan adanya contingentliability dari pendiskontoan wesel tagih
tersebut, karena jika pada tanggal jatuh tempo si penarik wesel tagih tidak sanggup
melunasi wesel tersebut ke bank, maka perusahaan yang harus melunasi wesel
tersebut berikut bunganya

5. Untuk memeriksa apakah penyajiannya di Neraca sudah sesuai dengan PABU (Prinsip
Akuntansi Berterima Umum).
 Piutang Usaha, Wesel Tagih, dan Piutang lain-lain harus disajikan terpisah dengan
identifikasi yang jelas.
 Piutang disajikan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi taksiran jumlah yang tidak
dapat ditagih.
 Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus disajikan dalam
kelompok kewajiban.
 Jumlah piutang yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
 Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan penjualan piutang yang disertai
perjanjian untuk dibeli kembali [kpd suatu lembaga keuangan] harus dijelaskan
secukupnya.
 Piutang pegawai, piutang direksi, piutang pemegang saham, piutang perusahaan
afiliasi harus dilaporkan tersendiri dan dijelaskan apakah kena bunga atau tidak.

Sumber : https://id.scribd.com/doc/9696389/Pemeriksaan-Piutang

Mengapa Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang


mencukupi untuk merencanakan audit ?
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi
untuk merencanakan audit, yaitu auditor harus memiliki pemahaman yang cukup agar mampu
mengidentifikasikan jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan merancang pengujian subtantif jika auditor
merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah untuk suatu asersi.
Jika auditor merencanakan menilai resiko pengendalian pada tingkat yang sedang atau
tinggi, maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang keefektifan pengendalian yang
diperolehnya ketika memahami pengendalian internal.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah,
maka ia biasanya harus :
 menguji keefektifan pengendalian umum,
 menggunakan teknik audit berbantuan computer,
 menguji keefektifan prosedur untuk menindaklanjuti pengecualian yang diidentifikasi oleh
pengendalian terprogram.

Sumber : https://dexsuar.wordpress.com/2013/10/08/audit-siklus-pengeluaran/

Anda mungkin juga menyukai