Anda di halaman 1dari 1

Tugas 3

Nama : Miftachul Fauzi


NIM : 041928309
Mata Kuliah : Etika Bisnis dalam Perpajakan

1. Pemeriksaan Rutin.
adalah pemeriksaan pajak yang bersifat rutin yang dilakukan terhadap Wajib Pajak
sehubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya. Adapun
kriteria pemeriksaan rutin antara lain Wajib pajak (WP) orang pribadi atau Badan
yang menyampaikan: SPT Tahunan PPh yang menyatakan lebih bayar, SPT Tahunan
PPh yang menyatakan rugi tidak lebih bayar, dan SPT Tahunan PPh untuk
bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku atau
metode pembukuan yang telah disetujui oleh DJP.

2. Sikap profesionalisme dan nilai-nilai etika yang harus diperhatikan oleh petugas pemeriksa
pajak:
a. Pemeriksa Pajak dituntut untuk selalu jujur dan bersih dari tindakan tercela serta
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan.
b. Pemeriksa Pajak harus tunduk pada kode etik yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
c. Dalam semua hal yang berkaitan dengan Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak harus
bersikap independen, yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan, kondisi, perbuatan
dan/atau Wajib Pajak yang diperiksanya. Gangguan independensi yang dapat dialami
oleh Pemeriksa Pajak selama Pemeriksaan meliputi hal-hal berikut:
1) Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke bawah, atau semenda sampai dengan
derajat kedua dengan Wajib Pajak;
2) Memiliki kepentingan keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan Wajib Pajak;
3) Pernah bekerja atau memberikan jasa di bidang yang berhubungan dengan masalah
perpajakan, akuntansi, ataupun keuangan kepada Wajib Pajak dalam kurun waktu 2
(dua) tahun terakhir;
4) Memiliki teman dekat/keluarga yang dapat berposisi sebagai wakil Wajib Pajak yang
diperiksa; atau
5) keadaan, kondisi, dan perbuatan tertentu lainnya yang menurut pertimbangan
Pemeriksa Pajak dapat mengganggu independensi.

Sumber:
Materi inisiasi 7
https://datacenter.ortax.org/ortax/aturan/show/15309

Anda mungkin juga menyukai