Anda di halaman 1dari 1

PAJA3335-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : PAJA3335/Studi Kasus Perpajakan I
Tugas :3

No. Soal
1. Avi merupakan pegawai tetap di PT Union, dia juga memiliki usaha berupa toko ATK yang dirintisnya
sejak Januari 2016. Avi telah memiliki NPWP dan telah dikukuhkan sebagai PKP pada Januari tahun
2017. Pada tanggal 31 Maret 2019, Avi telah membayarkan pajak kurang bayarnya sebelum
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi untuk tahun pajak 2018 sebesar Rp.225.000.000. Pada
akhir Mei 2019, Agung baru menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam penghitungan pajaknya karena
terdapat beberapa data penghasilan dan biaya yang belum dilaporkan ke dalam SPT-nya. PPh 29.
Setelah dihitung kembali seharusnya pajak yang harus disetor adalah Rp.315.000.000 sehingga
terdapat kekurangan pajak. Avi kemudian membayar kekurangan pajak serta menyampaikan SPT
Pembetulan pada tanggal 10 Juni 2019. Tim Pemeriksa Pajak mulai melakukan pemeriksaan atas SPT
Tahunan 2018 Avi pada bulan November 2019 Setelah proses pemeriksaan selesai, Pemeriksa
kemudian menerbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) pada tanggal 3 Desember
2019. Menurut Pemeriksa, seharusnya pajak kurang bayar yang dibayarkan Avi sebelum
menyampaikan SPT-nya adalah Rp 400 juta. Pemeriksa menerbitkan SKPKB pada tanggal 20
Desember 2019. Akhirnya Avi membayarkan kekurangan pajaknya sebesar Rp 85.000.000 pada 10
Januari 2020.
Pertanyaan:
1. Apakah ada sanksi pajak yang akan dikenakan kepada Avi karena atas penyampaikan SPT
Pembetulan? Berikan penjelasan (dan perhitungan sanksi, jika ada) disertai dengan dasar
hukumnya!
2. Atas pembayaran kekurangan pembayaran pajak di bulan apakah ada sanksi pajak yang akan
dikenakan kepada Avi? Berikan penjelasan (dan perhitungan sanksi, jika ada) disertai dengan dasar
hukumnya!
3. Berapa besarnya sanksi pajak yang dikenakan kepada Avi terkait kekurangan pajak dalam SKPKB
tersebut? Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya.

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai