Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 3 Etika Bisnis Dalam Perpajakan

Salam,
izinkan saya menanggapi Diskusi 3 ini
Kita ketahui bahwa Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting untuk membiayai
program pembangunan nasional. Namun demikian, penerimaan negara dari Pajak dari tahun ke tahun
sepertinya sangat sulit untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Coba Anda
diskusikan, apakah ketidakberhasilan pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencapai
target tersebut juga dipengaruhi etika aparatur pajak dalam memungut pajak? Jelaskan!

Selamat berdiskusi!  

menurut sepengalaman saya sendiri dalam hal mengurus pajak, kurangnya edukasi perpajakan yang
diberikan DJP mengakibatkan banyak Wajib Pajak (WP) tidak sadar atau acuh dalam perpajakannya.
disini saya sebagai wajib pajak kadang berpikir mengapa kami yang ingin melaporkan pajak kami dan ingin
menyampaikan spt baik itu orang pribadi maupun badan terkesan sulit. dan setelah saya menganalisa nya
saya baru paham setiap Wajib Pajak mungkin ingin membayar dan melaporkan pajaknya namun kendala
edukasi pajak itu sendiri. dan disini saya akan memaparkan sedikit tentang pengalaman saya dalam hal
kurangnya DJP dalam mengedukasi Wajib Pajak.
- Kurangnya penyuluhan bagi UMKM dan perusahaan kecil, kurangnya penyuluhan bagi usaha kecil bisa
menyebabkan wajib pajak acuh untuk membayar dan melaporkan pajaknya. karena sebetulnya mungkin
mereka ingin taat pajak, namun terkendala Staff DJP yang kadang tidak cukup memberikan Info yang
lengkap tentang perpajakan maka disitulah yang menjadi kesalahan DJP
- Melewatkan hal-hal kecil, mungkin bagi DJP UMKM hanya lah Wajib Pajak kecil yang hanya melaporkan
pajaknya dengan nominal yang kecil. namun jika terus menerus seperti itu DJP akan kehilangan
pendapatan pajaknya.

kurangnya kesadaran pajak dari Wajib Pajak tidak serta merta karna Wajib Pajak tidak patuh. tapi itu ada
andil pihak DJP dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan pajak yang baik, mengedukasi Wajib
Pajak baik kecil maupun menengah. Karena tidak semua Wajib Pajak paham dan mengerti tentang
perpajakan, perlu adanya pelayanan yang baik bagi wajib pajak baik dalam menghitung, membuat laporan
dan hal paling sepelenya membantu wajib pajak itu dalam pengisian Form SPT.

Menurut Yustinus terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab tak tercapainya target penerimaan
pajak. Pertama, harga komoditas yang menurun. Hal ini menyebabkan kinerja penerimaan pajak di sektor
perkebunan, migas, dan pertambangan terkontraksi. Kedua, perdagangan internasional yang turun. Ini
berdampak pada realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN impor yang hanya mencapai
81,3%. Ketiga, pemerintah banyak menggelontorkan insentif pajak, seperti tax holiday, tax allowance,
kenaikan threshold hunian mewah, dan upaya mempercepat restitusi pajak. Keempat, pemanfaatan data
dan informasi yang belum optimal. Kelima, tertundanya pemungutan pajak beberapa sektor, seperti e-
commerce.

Referensi : https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/5e9a4c3b2d85b/pengamat-target-pajak-tak-
pernah-tercapai-dalam-10-tahun-terakhir

Anda mungkin juga menyukai